Protozoa :hewan bersel satu yg hidup sendiri atau dlm koloni Merupakan kesatuan lengkap a single cell like unit Morfologi : - nucleus : reproduksi - sitoplasma : fungsi fisiologis * ectoplasma : movement, ingestion of food, excretion, respiration & protection * endoplasma : nutrition, food vacuoles, food reserves, foreign bodies, contractile vacuoles & chromatoidal bodies.
Ektoplasma - Proteksi :melindungi bag dalam/cell membrane - Alat pergerakan : pseudopodia, cilliata, flagella - Fagositosis :mengambil makanan (pada Cilliata, mulut=peristoma) - Ekskresi dan Ekspirasi
Endoplasma : - Fungsi utama mencerna makanan, menyimpan dlm btk vakuola - tampak granule yang berisi : - vakuola makanan, cadangan, kontraktile - inti/nukleus - Chromatoidal bodies - Benda2 asing - Kinetoplast parabasal body blepharoplast flagel
Inti berfungsi : -Reproduksi : -Mengatur fungsi-fungsi lain Inti terdiri dr : 1. Selaput inti (nuclear membrane) 2. Serabut linin 3. Butir kromatin (granul) 4. Karyosom (plastin), letaknya sentral Eksentrik Bentuknya: Karyosom tak teratur Karyosom besar bergranula Karyosom bintang, kromatin
Bentuk Protozoa : 1. Trophozoit bentuk aktif 2. Kista (cyst) bentuk inaktif Reproduksi Protozoa : 1. Asexual : - Belah pasang (Binary) mis: amoeba - Multiple fission (Schizogony) mis: Plasmodium - Endodiogeni (pertunasan) mis: Toxoplasma
2. Sexual : - Konjugasi : 2 indv menyatu utk smtr tukar material memisah lagi mis: Balantidium - Syngami : 2 sel beda kelamin (gamet) menyatu fusi material inti zygot mis: Plasmodium (makrogamet & mikrogamet)
Fisiologi ; - fungsi metabolik, reproduksi, dan proteksi dijalankan oleh organella - respirasi : langsung dan tidak langsung melalui produksi oksigen dari senyawa kompleks hasil kerja enzim - nutrisi : absorpsi bahan cair dan menelan bahan padat melalui cytostome - ekskresi : tekanan osmotik, diffusi dan presipitasi, misal vakuola kontraktil
- Protozoa patogen mensekresi : enzim proteolitik, hemolisin, sitolisin, bahanbahan toksik dan substansi antigenik - Beberapa protozoa mengalami enkistasi dengan membentuk dinding membran yang resisten dan biasanya mengalami pembelahan inti - Tujuan enkistasi : untuk bertahan ketika diluar tubuh hospes dan perlindungan terhadap enzim pencernaantransmisi bentuk infektif
Siklus Hidup : - mempunyai bentuk aktif : trofozoit dan bentuk tidak aktif : kista,kecuali Trichomonas vaginalis - reproduksi : seksual, aseksual - seksual : syngamy - protozoa intestinal dan luminal siklus hidupnya sederhana - protozoa darah siklus hidupnya melibatkan vertebrata dan invertebrata
Transmisi : intestinal protozoa : - oral-fecal routefood & water borne disease - bentuk infektif : kista, ookista - tidak memerlukan hospes intermediet Blood & tissue protozoa : - memerlukan hospes intermediet/vektor - transmisi bisa secara langsung ataupun tidak langsung
Patologi dan Gejala klinis : - Parasit mengalami multiplikasi di dalam tubuh hospes - Patologi berkaitan dgn invasi dan kerusakan sel/jaringan oleh parsit atau produk metabolitnya - Kerusakan jaringan bisa terjadi sekunder akibat reaksi imunologis - Gejala sistemik : demam, splenomegali, hepatomegali - Perjalanan penyakit : subklinis, berat, kronis, relaps
Diagnosis : - Gejala klinis yang khas - Pemeriksaan laboratoris (identifikasi parasit) : direct smears, cultures, metode konsentrasi, animal inoculation, serologic tests
Imunitas : - Dipengaruhi oleh : usia, status gizi, penyakit penyerta, obat-obat immunosuppresif, ras. - Imunitas pada infeksi protozoa darah dan jaringan < intestinal protozoa - Respon imun dapat berperan dalam proses patofisiologi penyakit - Respon antibodi yg terjadi dapat dideteksi melalui tes serologis
KLASIFIKASI Berdasar tingkat pergerakan 1. Rhizopoda mgunakan pseudopodia mis : amoeba 2. Mastigophora mgunakan flagel 3. Cilliata alat gerak, cilia (rambut getar) 4. Sporozoa tdk ada alat gerak, aliran darah mis: plasmodium Berdasar patogenitas : - Patogen - Non patogen
HABITAT Holozoik (lumenal) mis: E.hystolitica dlm lumen colon Histozoik, dalam jaringan - intraseluler : Toxoplasma, Plasmodium, Isospora - ekstraseluler : Trypanosoma
Class Mastigophora
Spesies
Giardia
Penyakit
Enteritis Vaginitis
Trypano-
somiasis Leishmaniasis
Class
Sporozoa
Spesies
Plasmodium Toxoplasma
Penyakit
Malaria
Cilliata
gondii Toxoplasm osis Pneumocystis carinii Pneumocy stosis paru Isospora hominis Diare Eimeria gluberi Infeksi hati BalantiBalantidium coli diasis
Blood and Tissue Protozoa : - Trypanosomiasis : T. brucei, T. cruzi - Leishmaniasis : L. donovani, L. tropica, L. braziliensis - Malaria : Plasmodium vivax, P. falciparum, P. malariae, P. ovale - Pneumocystosis : Pneumocystis carinii
AMOEBIASIS
Infeksi yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica (parasit protozoa yg mempunyai pseudopodia) Terdapat 50 juta kasus di dunia Di negara berkembang berkaitan dengan kondisi sanitasi yang jelek
Entamoeba histolytica
Morfologi: Trophozoit : - merupakan bentuk aktif(vegetatif) - ukuran 15-30 - ektoplasma membentuk pseudopodia yang jernih, refraktile dan terpisah dengan endoplasma - endoplasma bergranular dapat mengandung sel darah merah - inti : satu, bulat kromatin perifer halus, karyosom terletak sentral
Pre kista : bentuk oval, ukuran lebih kecil, mengandung inklusi makanan Kista : bentuk bulat, dinding tebal, berisi : inti 14, badan kromatoid, vakuola glikogen
Trophozoit E.histolytica
Kista E. histolytica
Cysts excreted in stools, then ingested by a new host via contaminated food or water.
28
PATOLOGI Patogenitas E.histolytica dipengaruhi: 1. Resistensi host : kesehatan host, kekebalan, keadaan gizi 2. Jumlah, virulensi, daya invasi amoeba -jumlah hrs byk utk menginfeksi mns -straint virulen mpy daya invasi besar mudah masuk jaringan
3. Kondisi lokal usus -Stasis atau hipermotility usus -perlukaan mucosa usus -adanya bakteri yang bukan flora normal usus -diet : KH/chol >> patogenitas >> Protein >> gejala
invasi amoeba krn enterotoxic/cytotoxic enzim proteolytic : lectin/surface lectin
Gejala klinis 1. Asymptomatis 2. Simptomatis intestinal ekstraintestinal Intestinal amoebiasis - Masa inkubasi sukar ditentukan, krn mrpk bakteri komensal usus - Onset pelan-pelan, rasa tak enak diperut, flatulense, diare, konstipasi - Kasus2 tertentu, diare mgd darah,5-15 kali/hr, nyeri perut
Pada kasus berat : - Tampak sakit dan toxic - Febris intermitent - Muntah-muntah, perut meteorismus - Diare lendir darah banyak ngd trophozoit - Dehidrasi, shock AMOEBIASIS KRONIS Neurastenia (kelelahan abnormal terus-menerus, tidak suka makan, tidak bisa konsentrasi, sukar tidur)
KOMPLIKASI 1. Perforasi usus -peritonitis local abses -perdarahan -intussusceptive stricture -ulcerative colitis 2. Penyebaran keluar intestinal
EKSTRAINTESTINAL AMOEBIASIS Amoebiasis hepar lewat v.porta 1. Amoebic hepatitis - hepar membesar/mengecil,keras - nyeri hipokondrium kanan ke pundak - febris, ikterus ringan - lab : leukositosis, Hb 2. Amoebic liver abses -lokasi lobus kanan atas -abses dapat pecah ke diafragma peritoneum (cairan kemerahan= ANCHOVY SAUCE)
Extraintestinal Amebiasis
35
TERAPI
Pada kasus yang berat : bed rest dengan diet tinggi protein dan vitamin serta terapi cairan yang cukup Obat pilihan : metronidazole
EPIDEMIOLOGI - Tersebar di seluruh dunia, terutama di daerah dgn sanitasi jelek - Diet rendah protein, tinggi karbohidrat PENCEGAHAN -kebersihan perorangan -kebersihan lingkungan : makanan, defekasi di WC, tinja memakai feses utk pupuk, air matang