Anda di halaman 1dari 34

KANDUNGAN ORGANIK TUMBUHAN

Yulia Ramadiana

Farmasi kandungan kimia tumbuhan yang berguna untuk pengobatan, cara isolasinya dan cara identifikasinya
Meliputi : 1. Karbohidrat 2. Glikosida 3. Tanin 4. Lipid 5. Minyak atsiri 6. Resin 7. Alkaloid

KARBOHIDRAT
Karbohidrat terbentuk dalam tumbuhan Pada bagian hijau dari tumbuhan terutama dalam daun-daun hijau, gas karbondioksida (CO2) yang beradal dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah diubah menjadi karbohidrat. Proses ini dikenal dengan nama fotosintesis.

Karbohidrat yang terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah, biji-bijian dan akar tumbuhan.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia, misal beras, gandum, jagung, kentang dsb

Jenis karbohidrat : 1. Karbohidrat Sederhana

a. b. c. d.

Monosakarida Disakarida Gula alkohol Oligosakarida

2. Karbohidrat kompleks

a. Polisakarida b. Polisakari dan non pati/serat

Sukrosa (disakarida) ditemukan dalam ubi manis atau gula tebu. Sukrosa rasanya sangat manis dan lazimnya digunakan untuk membuat manis bahan makanan, jadi merupakan gula yang digunakan sehari-hari dan digunakan untuk masak. Sukrosa terdapat pula dalam buah-buahan masak, dan getah pohon serta tersebar luas di alam.

Maltosa (disakarida) ditemukan dalam biji yang sedang tumbuh. Gula tersebut manisnya kurang lebih sepertiga manisnya sukrosa. Pati (polisakarida) pada sebagian besar tumbuhtumbuhan, disimpan didalam buah, biji dan akar. Bila pati dirombak, maka akan menghasilkan banyak molekul glukosa.

Amilum (zat pati) Sumber: umbi-umbian,serealia dan biji-bijian Jagung, beras dan gandum serta umbi-umbian kandungan amilumnya lebih dari 70%, sedangkan pada kacang-kacangan sekitar 40%. Amilum tidak larut di dalam air dingin, tetapi larut di dalam air panas membentuk cairan yang sangat pekat seperti pasta

Fruktan adalah sekelompok polisakarida yang terdiri atas beberapa unit fruktosa yang terikat dengan satu molekul glukosa. Fruktan terdapat di dalam serealia, bawang merah, bawang putih, dan asparagus.

GLIKOSIDA
Glikosida merupakan salah satu kandungan aktif tanaman yang termasuk dalam kelompok metabolit sekunder Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian senyawa, yaitu gula dan bukan gula. Keduanya dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan berupa jembatan oksigen (O glikosida, dioscin), jembatan nitrogen (Nglikosida, adenosine), jembatan sulfur (Sglikosida, sinigrin), maupun jembatan karbon (C-glikosida, barbaloin).

GLIKOSIDA

Bagian gula biasa disebut glikon sedangkan bagian bukan gula disebut sebagai aglikon atau genin. Apabila glikon dan aglikon saling terikat maka senyawa ini disebut sebagai glikosida.

FUNGSI GLIKOSIDA
arti penting glikosida bagi manusia adalah untuk sarana pengobatan dalam arti luas yang beberapa diantaranya adalah sebagai obat jantung, pencahar, pengiritasi lokal, analgetikum dan penurunan tegangan permukaan.

Penggunaan glikosida kardiotonik, yaitu glikosida dari Digitalis, Strophanthus, Colchicum, Conyallaria, Apocynum laksatifa/pencahar seperti Senna, Aloe, Rheum, Cascara Sagrada dan Frangula yang mengandung glikosida turunan antrakinon emodin. Iritansia lokal, yaitu sinigrin, suatu glikosida dari Sinapis nigra, mengandung alilisotiosianat Analgesik, yaitu Gaulterin adalah glikosida dari gaulteria yang dapat menghasilkan metal salisilat

TANIN Metabolit sekunder sebagai hasil alamiah metabolisme sekunder dapat dibagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu :

1. Terpenoid (triterpenoid, steroid, saponin) 2.Alkakoid 3.Senyawa fenol (flavonoid dan tanin)

Tanin merupakan substansi yang tersebar luas dalam tanaman , seperti daun, buah yang belum matang , batang dan kulit kayu. Pada buah yang belum matang ,tanin digunakan sebagai energi dalam proses metabolisme dalam bentuk oksidasi tannin. Tanin yang dikatakan sebagai sumber asam pada buah

Sifat-sifat Tanin :
1. Dalam air membentuk larutan koloidal yang bereaksi asam dan sepat . 2. Mengendapkan larutan gelatin dan larutan alkaloid. 3. Tidak dapat mengkristal. 4. Mengendapkan protein dari larutannya dan bersenyawa dengan protein tersebut sehingga tidak dipengaruhi oleh enzim protiolitik.

Sifat kimia Tanin : 1. Merupakan senyawa kompleks dalam bentuk campuran polifenol yang sukar dipisahkan sehingga sukar mengkristal. 2. Tanin dapat diidentifikasikan dengan kromotografi. 3. Senyawa fenol dari tanin mempunyai aksi adstrigensia, antiseptic dan pemberi warna.

Kegunaan Tanin : 1. Sebagai pelindung pada tumbuhan pada saat masa pertumbuhan bagian tertentu pada tanaman, misalnya buah yang belum matang, pada saat matang taninnya hilang. 2. Sebagai anti hama bagi tanaman sehingga mencegah serangga dan fungi. 3. Digunakan dalam proses metabolisme pada bagian tertentu tanaman.

Kegunaan Tanin : 4. Efek terapinya sebagai adstrigensia pada jaringan hidup misalnya pada gastrointestinal dan pada kulit. 5. Efek terapi yang lain sebagai anti septic pada jaringan luka, misalnya luka bakar, dengan cara mengendapkan protein. 6. Sebagai pengawet dan penyamak kulit. 7. Reagensia di Laboratorium untuk deteksi gelatin, protein dan alkaloid. 8. Sebagai antidotum (keracunan alkaloid) dengan cara mengeluarkan asam tamak yang tidak larut

LIPID
Lipid adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut di dalam air, yang dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform, atau eter. Jenis lipida yang paling banyak adalah lemak atau triasilgliserol yang merupakan bahan bakar utama bagi semua organisme.

LIPID
Lemak (lipid) dan minyak biasanya tersebar pada bagian-bagian sel di berbagai jaringan tumbuhan. Beberapa senyawa yang juga berhubungan erat dengan lemak dan minyak adalah lilin, suberin dan kutin, biasanya senyawasenyawa ini terdapat pada sel atau jaringan dengan fungsi sebagai lapisan pelindung pada dinding sel.

Lipid mempunyai sifat umum sebagai berikut: 1. lidak larut dalam air 2. larut dalam pelarut organik seperti benzena, eter, aseton, kloroform, dan 3. Karbontetraklorida 4. mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen, kadang-kadang 5. juga mengandung nitrogen dan fosfor 6. bila dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak 7. berperan pada metabolisme tumbuhan dan hewan.

MINYAK ATSIRI
Minyak atsiri (minyak menguap minyak essensial = volatile oil) adalah jenis minyak yang berasal dari bahan nabati, bersifat : mudah menguap pada suhu kamar apabila dibiarkan terbuka tanpa mengalami peruraian memiliki bau seperti tanaman asalnya (khas) mempunyai rasa getir (pungent tase) umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air

MINYAK ATSIRI
Minyak atsiri biasanya tidak berwarna, terutama bila masih segar (baru saja diperoleh dari isolasi), tetapi makin lama akan berubah menjadi gelap, karena terjadi proses oksidasi

Minyak atsiri merupakan salah satu hasil sisa dari proses metabolisme dalam tanaman yang terbentuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan kimia dengan adanya air.

Minyak tersebut disintesa dalam sel glandular (glandular cell) pada jaringan tanaman dan ada juga yang terbentuk dalam pembuluh resin (resin duct), misalnya minyak terpentin dari pohon pinus.

Sifat fisika minyak atsiri : tidak larut dalam air, larut dalam eter, alkohol, dan pelarut organik lain, bau karakteristik, bersifat optis aktif (indeks refraksi). Dalam tumbuhan, minyak atsiri terdistribusi terutama dalam bunga dan daun.

Berdasarkan sukunya atau familinya minyak atsiri terakumulasi dalam sel sekret khusus, seperti : sisik kelenjar (Lamiaceae), sel parenkim yang telah berubah (Piperaceae), sel minyak (Vittae) pada Apiaceae.

Selain itu terdapat juga dalam bagian dalam lysigen atau sizogen pad Pinaceae dan Rutaceae.

RESIN / DAMAR
Resin adalah senyawa hidrokarbon yang seringkali disekresikan oleh tumbuhan konifer (pinus dan cemara). Ciri mudah untuk mengenali resin adalah, senyawa yang semula bersifat cair ini dapat memadat, biasanya mudah larut dalam alkohol, tetapi tidak larut dalam air.

RESIN / DAMAR
Secara fisik resin (damar) ini biasanya keras, transparan plastis dan pada pemanasan menjadi lunak atau meleleh. Secara kimiawi resin adalah campuran yang kompleks dari asam-asam resinat, alkoholiresinat, resinotannol, ester-ester dan resene-resene.

RESIN / DAMAR
Sifat : tidak larut dalam air, sebagian larut dalam alkohol, larut dalam eter, aseton, petroleum eter, kloroform, minyak terpenting dan lain-lain minyak. Resin ini juga tidak larut dalam air,tetapi larut dalam alkohol dan lain-lain pelarut organik yang membentuk larutan yang apabila di uapkan meninggalkan sisa yang berupa lapisan tipis seperti vernis

ALKALOID
Alkaloid adalah senyawa basa organik yang mengandung nitrogen. Tempat penimbunan alkaloid pada tumbuhan bervariasi tergantung jenisnya. Ada yang menimbunnya di daun, akar, kulit batang, buah, atau biji. daun-daunan yang berasa sepat dan pahit, biasanya teridentifikasi mengandung alkaloid.

Alkaloid berbentuk padatan Kristal, amorf atau cairan. Alkaloid diketahui berasal dari asam amino yaitu : 1. ornitin dan lisin yang menurunkan alkaloid alisiklik, 2. fenilalanin dan tirosin yang menurunkan alkaloid jenis isokuinolin, 3. triftopan yang menurunkan alkaloid indol

Contoh alkaloid yang sering dimanfaatkan : nikotin dari tembakau (Nicotiana tabacum), morfin dari tumbuhan pepaver (Papaver somniferum), atropin dari kecubung (Datura methel), kafein dari kopi (Coffea sp.), tein dari teh (Thea sinensis), teobromin dari coklat (Theobroma cacao), piperin dari lada (Piper nigrum), kinin dari kina (Cinchona sp.), digitalin dari tumbuhan Digitalis, brusin dan bidara laut (Strychnos ligustrine).

Anda mungkin juga menyukai