Anda di halaman 1dari 21

Journal Reading

Rina Nurapriyanti

lawn tennis elbow

tennis elbow

Tennis elbow = epikondilitis lateral Insidensi 1% hingga 3% dari populasi umum dan kelainan ini dapat ditemukan pada 50% pemain tenis. pria dan wanita sama banyaknya. Sering mengenai orang berkulit putih, pada tangan yang dominan, dan insidensinya meningkat seiring dengan bertambahnya usia,pada usia 30 hingga 50 tahun, serta usia rata-rata penderitanya adalah 42 tahun.

Otot Extensor carpi radialis longus

Fungsi

Origo Aspek distal dari lateral supracondylar ridge humerus Dan septum intermuscular lateral

Insersio Aspek dorsal dari basis tulang metakarpal kedua Aspek dorsal dari basis tulang metakarpal ketiga Dorsum jari kedua-jari kelima

Ekstensi dan abduksi pergelangan tangan

ECRB

Ektensi pergelangan tangan Ektensi pergelangan tangan, jari kedua-jari kelima pada sendi MCP

Tendon extensor communis dari epikondilus lateral humerus

Extensor digitorum communis

Tendon extensor communis dari epikondilus lateral humerus Caput humeral: Tendon extensor communis dari epikondilus lateral humerus, caput ulnaris: aspek dorsal dari mid ulna

Extensor carpi ulnaris

Ekstensi dan adduksi pergelangan tangan

Aspek ulnar dari basis tulang metakarpal kelima

Extensor digiti minimi

Ektensi phalanx proximal jari kelima pada sendi MCP dan membantu ekstensi pergelangan tangan Memperkuat kapsul sendi dan bertindak sebagai ekstensor lemah pada elbow

Tendon extensor communis dari epikondilus lateral humerus

Area dorsal jari kelima

Anconeus

Aspek posterior epikondilus lateral humerus

Aspek radial olecranon dan ulna proksimal Aspek lateral dan anterior radius proksimal hingga medial

Supinator

Supinasi lengan bawah

Caput humeri: epikondilus lateral; caput ulnaris: aspek lateral olecranon (krista supinator)

Epikondilitis lateral terjadi karena kontraksi repetitif pada otot-otot ekstensor lengan bawah, terutama pada origo ECRB, yang mengakibatkan robekan mikro lalu degenerasi tendon, perbaikan yang imatur, hingga menimbulkan tendinosis. posisi anatomi tendon ECRB yang langsung berhimpitan dengan aspek lateral capitellum menyebabkan tendon tersebut mudah mengalami abrasi berulang selama proses ekstensi elbow. Hipovaskularitas permukaan bawah tendon juga berkontribusi dalam proses degenerasi dan tendinosis.

Anamnesa (manifestasi klinis): - Usia 20-50 tahun - Onset 24-72 jam setelah melakukan aktivitas - Pada tangan yang dominan digerakan - memburuk ketika pasien beraktivitas & membaik setelah beristirahat - Nyeri bersifat tajam, intermiten, dan menjalar ke bawah melalui aspek posterior lengan bawah. -penurunan kekuatan ketika melakukan gerakan menggenggam, supinasi,

dan ekstensi pergelangan tangan.

- Riwayat pekerjaan dan aktivitas sehari-hari

Kegiatan atau Olahraga Bermusik Bisnis Pertukangan Perlistrikan Mekanik Bisbol Olahraga raket Angkat Berat Berlayar Politik Sekretariat

Gerakkan Bermain biola Mengangkat tas yang berat Memalu atau memutar sekrup Memotong kabel Gerakan repetitif Pitching Pukulan backhand Mengunci siku ketika dalam posisi ekstensi Mendayung Menjabat tangan Mengetik

Pemeriksaan fisik:
Inspeksi Palpasi 1. Penekanan pada lateral elbow.

2. Tes Maudsley

3.Tes Mill

4. Tes Cozen

5. Tes Mengangkat Kursi (Chair Test)

Pemeriksaan radiologi

1. X-Ray

2. USG

3. MRI

4.Elektromiografi

Sindrom radial tunnel Sindrom radial tunnel

Epikondilitis medial (golfer elbow)


Penyakit intra-artikuler

Terapi Fase Akut Rest (istirahat) Ice (es) Compression (kompres) Elevation (elevasi)

Terapi Konservatif

NSAID (Non-steroidal anti-inflammatory drugs) Kortikosteroid Vasodilator Botulinum

Terapi Fisik

Penggunaan Ortosis atau Bebat Counterforce (Counterforce bracing)

Terapi Pembedahan
Operasi Terbuka\ Prosedur Nirschl

Operasi dengan Bantuan Artroskopi

Alur Penatalaksanaan Tennis Elbow

Komplikasi pada penyakit ini berkaitan erat dengan terapinya, baik itu terapi konservatif maupun terapi pembedahan. Penggunaan obat-obatan NSAID dan kortikosteroid dalam jangka panjang dapat mengakibatkan gangguan hati, ginjal, dan traktus gastrointestinal. Sedangkan komplikasi yang dapat terjadi setelah pembedahan antara lain infeksi, penurunan ROM, serta kekakuan.

Angka kesembuhan pasien dari penyakit ini cukup tinggi, sekitar 95%, meskipun tanpa terapi pembedahan. Meskipun begitu, epikondilitis lateral memiliki potensi menjadi masalah kronik terutama jika tidak tertangani dengan baik. Untuk menurunkan resiko kronik, maka pasien dianjurkan menjalani modifikasi aktivitas dan koreksi biomekanik

Anda mungkin juga menyukai