Anda di halaman 1dari 78

OBSTETRI FISIOLOGI (KULIAH I)

Oleh Dr. Iskandar Zulqarnain, SpOG(K)

Organ reproduksi
1. Org.Genitalia eksterna(pudenda) biasa disebut vulva meliputi organ tampak luar antara os pubis dan perineumalat kopulasi 2. Org. Genitalia interna perkembangan dan kelahiran jabang bayi

Genitalia eksterna : mons veneris/ pubis,labia mayora dan minora,klitoris, vest.vagina, himen, meatus urinarius, muara kel. Bartolini, bulbi vestibuli Mons veneris Jaringan lemak yang menonjol bagian depan simfisis pubis Tanda kelamin sekunder

Labia mayora jaringan lemak yang menonjol dari mons pubis ke bawah belakang labium mayus kanan kiri bersatu ditengan perineum..komisura posterior

Labia minora/ nimfe lipatan pipih sebelah medial labia mayora sebelah atas membentuk preputium klitoridis sebelah bawah membentuk frenulum klitoridis sebelah belakang membentuk frenulum labiorum pudendi/ fourchet(nullipara)

Klitoris tunggul erektil mengandung pembuluh darah yang berhubungan dengan bulbus vestibuli terdiri dari glans klitoridis, korpus klitoridis dan dua krura klitoridis

Vestibulum vagina daerah antara kedua labia minora kanan kiri dan meluas dari klitoris sampai frenulum labiorum pudendi Terdapat muara uretra, vagina serta 2 buah muara gland bartolini dan gland. skenei

Glandula bartolini
terletak dibawah m.konstriktor kuni dan kadang tertutup bulbus vestibuli Rangsangan seksual..sekresi lendir Penyakit : abses bartolini

Meatus urinarius tengah vestibulum, atas introitus vagina, bawah arcus pubis

Himen jar. Pengikat elastik dan kolagen, yang ditutupi sebelah dalam dan luar oleh epitel gepeng berlapis, tidak ada kelenjar atau elemen otot dan tdk banyak mengandung syaraf. Himen imperforatustertutup sama sekali sisa-sisa setelah partuskarunkulae himenalis/mirtiformis

Bulbi vestibuli kanan kiri membrana mukosa vestibulum dan merupakan kumpulan vena dapat robek dan perdarahan banyakhematome vulvae

Vagina saluran muskulomembranosa yang menghubungkan vulva dan uterus antara vesika urinaria dan rektum fungsi vagina : 1. saluran keluar haid dan sekret uterus 2. organ kopulasi 3. jalan lahir

Limfatisasi vagina 1. 1/3 vagina atas, pemb.limfe ke limfonodi ilika 2. 1/3 vagina bawah, pemb. Limfe ke llimfonodi hipogastrika 3. 1/3 vagina bawah dan vulva, ke limfonodi inguinalis

Vaskularisasi :

1. ramus servikovaginalis aa. uterinae..1/3 bagian atas 2. arteria vesikalis inferior1/3 bagian tengah 3. arteria hemorroidalis media dan a. pudendalis interna1/3 bagian bawah

Innervasi vagina tidak terdapat ujung syaraf khusus..sebagian besar vagina alat relatif kurang sensitif Embriologi 1/3 vagina atas dibentuk duktus mulleri, sisanya dibentuk sinus urogenitalis

Perineum Pendukung : diafragma pelvis dan urogenitalis, rafe mediana m. levator ani, tendo otot-otot yang membentuk korpus perinei

Organ genitalia Interna terdiri atas : 1. Uterus 2. Tuba falopii 3. Ovarium Uterus terdiri atas : 1. Korpus uteri..bagian atas uterus 2. Serviks uteri..bawah uterus. Antara korpus uteri dan servik uteri : isthmus uteri

Korpus uteri fundus uteri : tepi atas korpus uteri, antara tuba falopii kanan kiri terdiri atas : 1. Perimetrium atau serosa lapisan dinding uterus sebelah luar dan mudah dilepaskan pada plika vesikoluterina dan pda daerah pelekatan lig.latum

2. Miometrium lapisan otot polos,terdapat pembuluh darah,pembuluh limfe, serabut elastik dan urat syaraf

3 lapisan miometrium wanita hamil a. Lapisan luar..kap melengkung melalui fundus dan meluas ke ligamentum b. Lapisan dalam.. Serabut otot sebagai sfingter c. Lapisan tengahdinding uterus terpenting..anyaman dan pembuluh darah

3. Endometrium

selaput lendir yang merupakan lapisan bagian dalam yang membatasi kavum uteri dan langsung melekat pada miometrium terdapat lubang-lubang muara kelenjar uterus yang menghasilkan sekret alkalis

Tebal dan faal endometrium dipengaruhi hormon ovarium secara siklis, selama mens endometrium mengalami perubahan tertentu, sedang pada kehamilan endometrium berubah menjadi desidua

Serviks uteri dan isthmus uteri lubang servik ke arah vagina. : ostium uteri eksternum Lubang ke arah kavum uteri : ostium uteri internum

Serviks yang menonjol ke dalam vagina : portio vaginalis bagian serviks diatas vagina : portio supravaginalis antara ostium uteri internum anatomicum dan histologikum :disebut isthmus uteri yg melebar menjadi segmen bawah rahim selama kehamilan

Lendir serviks berguna untuk : 1.Melindungi spermatozoa 2.Menyaring spermatozoa 3.Reservoir spermatozoa 4.Mempersiapkan tempat bagi spermatozoa
Posisi uterus Uterus normal korpus uteri organ yang bebas bergerak bidang anteroposterior, serviks uteri terfiksasi.

Sikap dan letak uterus dipengaruhi : 1. Tonus otot uterus 2. Ligamentum 3. Otot-otot dasar panggul Ligamentum uterus, terdiri atas : 1. Ligamentum latum, depan dan belakang Dibedakan menjadi : a) Mesosalping b) Mesovarium c) Ligamentum infundibulopelvikum

d) Ligamentum ovarii proparium e) Ligamentum kardinale 2. Ligamentum rotundum 3. Ligamentum sakrouterinum


Letak uterus Serviks uteri dan sumbu korpus uteri membentuk sudut kedepan(antefleksi), kebelakang (retrofleksi). Vagina uterus anteversi dan retroversi.

Vaskularisasi uterus, terdiri atas: 1. Arteria uterina, cabang arteri hipogastrika: a) Keatas b) Servikovaginalis
2. Arteria ovarika, cabang dari aorta

Innervasi Kontraksi uterus adalah otonom.

Uterus dipengaruhi oleh : 1. Susunan syaraf otonom a) Syaraf simpathis, menyebabkan kontraksi otot dan vasokonstriksi. b) Syaraf parasimpathis, menghalangi kontraksi otot dan menyebabkan vasodilatasi. 2. Susunan syaraf pusat a) Syaraf sensoris b) Syaraf motoris
Vasa limfasea Pemb.Limfe terdapat pada dasar endometrium

Tuba fallopii Masing-masing tuba fallopii dibedakan menjadi 4 bagian : 1. Pars interstitialis 2. Pars isthimika 3. Pars ampullaris 4. Infundibulum, ujung tuba fallopi dengan umbai-umbai fimbriase; fimbria yang paling panjang disebut fimbria ovarika Lubang tuba fallopi kedalam ruang perut disebut ostium abdominale tubae.

Otot-otot tuba tersusun dalam 2 lapisan : 1.Lapisan sirkuler disebelah dalam 2.Lapisan longitudinal disebelah luar
Fungsi tuba fallopii : Silia, otot dan lendir didalam tuba memegang peranan dalam transport ovum. Ovarium Ovarium terletak pada fossa ovarika Waldeyeri, lekukan diantara vasa iliaka eksterna dan vasa hipogastrika.

Permukaan ovarium : 1. Permukaan medial dan permukaan lateral 2. Ekstremitas tubalis dan ekstremitas uterina 3. Margomesovarika dan margo liber.
Penampang ovarium : 1. Korteks, mengandung follikel primordial dan folikel de Graaaf 2. Medulla, mengandung pembuluh darah, urat syaraf otonom, serabut otot polos.

Fungsi ovarium : 1.Mengembangkan dan mengeluarkan ovum 2.Menghasilkan hormon steroid


Pertumbuhan organa genitalia Minggu ke 3 setelah konsepsi 1.Pertumbuhan ovarium Umur 4 minggu mulai tampak tanda-tanda gonade epitel sulom menebal, sel-sel tumbuh kedalam mesenkim membentuk epitelium germinale.Sel-sel amuboid ini disebut sel-sel germinal primordial

Pada minggu ke-7 gonade terpisah dari mesonefros, jenis kelamin sdh bisa dibedakan, terbentuk korteks dan medula pada bulan ke-3. Epitelium germinale meluas ke dalam korteks dan banyak terdapat mitosis. Sel ini disebut oogonia. Bulan ke-4 sel germinale didalam medulla membesar membentuk oosit primer dikelilingi selapis sel gepeng menjadi folikel primordial

Pertumbuhan Tuba Falopii dan Jalan Lahir terjadi dari duktus mullerisaat berumur 5 minggu. Petunjuk utama adanya duktus mulleri adalah penebalan epitelium sulom setinggi segmen toraks IV. Embrio berumur 6 minggu kedua duktus mulleri membentuk uterus dan bagian atas vagina. Cavum uteri sampai vagina terbentuk sempurna pada fetus umur 3 bulan. Genitalia eksterna mulai terlihat 10 minggu.

Peristiwa dalam ovarium Wanita dibedakan beberapa masa. 1. Masa kanak-kanak Ovarium masih belum berfungsi baik Hormon hipofise untuk ovulasi belum berfungsi dengan baik 2. Reproduksi Pada ovarium terjadi perubahan-perubahan kortek relatif menjadilebih tipis dan mengandung banyak folikel primordial

Tanda pubertas adalah a.menstruasi, yitu pengeluaran darah dan sisa-sisa mukosa uteri dari alat kandungan tiap bulan secara teratur. Menstruasi terjadi pertama kali disebut menarche. b. Tanda kelamin sekunder, terlihat dengan tumbuhnya rambut pada ketiak dan organa genitalia eksyterna, mammae yang bertambah besar yang disebut telarche. c. Perubahan psikis

3. Ketuaan Klimakterium dengan tanda-tanda sebagai berikut: a. menstruasi mula-mula sedikit lalu tiap 2-3 bulan b. Perasaan kurang senang, jantung berdebar2 dll Setelah klimakterium masuk ke dalam masa menopause, ialah suatu masa tanpa adanya menstruasi sama sekali karena ovarium telah berhenti faalnya. Alat kandungan menjadi atropi dan badan berangsur mundur.

Siklus Ovarium Pada masa reproduksi siklus ovarium yang berlangsung kira-kira 28 hari. Siklus ovarium dibedakan : 1. pembentukan folikel de graf 2. peristiwa ovulasi 3. keadaan setelah ovulasi Pembentukan folikel de graf Didalam ovarium terdapat banyak folikel primordial yang mulai tumbuh karena pengaruh hormon perangsang folikel pada waktu pubertas. Pertumbuhan folikel adalah eksentris. Diantara sel kuboid terdapat ruangan/antrum yang berisi liquor folikuli.

Sekitar sel telur terdapat selaput mukoid yang terang yang disebut zona pelusida. Diluar zona pelusida terdapat tumpukan sel yang disebut stratum granulosum sehingga dibentuk folikel de graf. Pembentukan bergantung pada reaksi folikel terhadap gonadotropin dalam proses : 1. proliferasi sel-sel granulosa 2. Diferensiasi sel-sel granulosa menjadi sel lutein. 3. Steroidogenesis yang bergantung LH, FSH oleh sel-sel lutein.

Folikel de graf dapat dibedakan 1.sel telur : a. Zona pelusida b. Spatium perivitellinum c. Protoplasma yang jernih d. protoplasma yang berbintikl-bintik e. Deutoplasma, ditengah f. Nukleus/ vesikula germinativa g. Mitokondria steroid
2. Corona Radiata 3. Cumulus ooporus atau Discus proligerus 4. Liquor folikuli 5. Membrana granulosa

6. Teka folikuli a. Teka interna, sel-sel struma yang membesar dan banyak mengandung pembuluh darah dan tempat pembentukan estradiol Mengumpulkan lipid dan zat warna kuning menjadi sel lutein teka b. Teka eksterna terdiri atas stroma ovarii tersusun konsentris mengelilingi folikel Peristiwa Ovulasi Keluarnya ovum dari folikel de graf disebut peristiwa ovulasi. Lapisan sel pada puncak folikel disebut stigma

Keadaan setelah ovulasi Setelah ovulasi sel-sel teka interna disebut sel-sel lutein granulosa membentuk benda yang berwarna kuning yang disebut korpus luteum yang mengalami stadium proliferasi, vaskularisasi, maturasi, dan regresi. Jika terjadi pembuahan korpus luteum menjadi korpus luteum graviditatis atau korpus luteum verum. Jika tidak korpus luteum akan menjadi korpus luteum menstruationis

Fungsi korpus luteum 1.. Menghasilkan hormon steroid : progesteron. 17-hidroxy progestron dan estrogen 2. Mungkin menghasilkan relaksin 3. Mungkin sekali menutup celah-celah yang disebabkan pecahnya folikel. Adanya 17 hidroxiprogesteron mencerminkan fungsi korpus luteum.

Korpus luteum verum pembuahan korpus luteum menjadi besar disebut korpus luteum verum. Degenerasi pada kehamilan 6 bulan. Penting untuk implantasi dan mempertahankan kehamilan sampai kehamilan mendekati 6-7 minggu. Korpus luteum menstruationis Menstruasi hari ke-23 korpus luteum menstruationis mengalami degenerasi diresorbsi diganti jaringan pengikat terbentuk corpora albicantia.

Atresis folikuli Tidak semua folikel primordial menjadi folikel de graf. Tapi sebagian besar folikel primordial mengalami atresia. Sel-sel lutein teka memegang peranan penting dalam proses atresia folikuli. Sisa folikel ini disebut corpus luteum atretikum Hormon Ovarium Hormon yang dihasilkan ovarium : 1. Hormon estrogen 2. Hormon progesteron 3. Hormon androgen 4. Hormon relaksion.

Estrogen Senyawa asam sulfur, menunjukkan kurva bifasik Puncaknya pada atau dekat saat ovulasi. Pada pertengahan fase luteal. Maksimum kira-kira 37 jam sebelum ovulasi. kadar maks estrogen pada urin preovulatoir 40-100ug per 24 jam Sumber estrogen : 1. Korteks adrenal menghasilkan prahormon atau androstenedion berubah menjadi ustron. 2. sel-sel teka Sel-sel teka merupakan tempat pembentukan estrogen. Selama fase luteal, sel-sel granulosa corpus luteum menghasilkan estrogen kuantitatif

Fungsi estrogen Pengaruh estrogen terdiri atas : 1. mempengaruhi pengaruh hormon lain a. menekan produksi FSH dan menyebabkan sekresi LH b. Estradiol merangsang pertumbuhan folikel dalam ovarium

2. Estradiol-17 beta dianggap hormon pertumbuhan. a. Pada embrio hormon kelamin wanita tidak diperlukan dalam pertumbuhan duktus mulleri

b. Merangsang pertumbuhan dan menambah aktivitas tuba falopii c. menyebabkan hipertropi miometrium, proliferasi endometrium, merangsang arteria spiralis d. Cervik uteri menjadi lembek, ostium uteri terbuka. Lendir yang bertambah banyak, encer, alkalis, pH yang bertambah sehingga mudah dilalui spematozoa. Lendir servik yang kering gambaran seperti daun pakis.

e. Epitel vagina menebal 3. Menyebabkan pertumbuhan lobuli alveoli dan saluran glandulla mammae

4. mempengaruhi pertumbuhan memanjang tulang dan penutupan epifise Progesteron Kadar progesteron mulai dapat ditentukan pada hari ke 14, maksimum hari ke 16, bertambah sampai hari ke 24 kemudian kadarnya menurun

Maksimum lebih dari 10ug/ml kira-kira 1 minggu setelah ovulasi menunjukkan adanya ovulasi. Hasil metabolisme progesteron ialah terutama pregnandiol dan pregnanolon, metabolisme dalam hepar. Pregnandiol mencapai maksimum pada hari ke 20-21. Pregnandiol urin 2mg atau lebih menunjukan adanya siklus menstruasi ovulatoir. sebagai makanan dan menunjang ovum.

Sumber progesteron 1. Korpus luteum 2.Plasenta 3. Adrenal Fungsi progesteron : 1. menyiapkan endometrium untuk implantasi blastokis. Endometrium berubah menjadi fase ekskresi dan kemudian menjadi desidua dengan 2.Mencegah kontraksi otot-otot polos,terutama uterus 3. Servik uteri menjadi kenyal, ostium uteri tertutup, lendir yang kental, sedikit lekat, seluler.

4. Mempengaruhi tuba falopii : a. Glikogen dan Vit C tertimbun banyak b. peristaltik terlemah c. Transport ovum ke uterus 5. Termogen Menaikan suhu basal 6. Merangsang pertumbuha asini dan lobuli glandula mammae pada fase luteal, mencegah pengaruh prolaktin 7. merangsang natriuresis dan menambah produksi aldosteron 8. Merangsang pusat pernafasan

9. menambah sekresi LH 10. Tidak menekan produksi FSH Androgen Ovarium menghasilkan dehidroisoandrosterone, Androstenedion dan testosterone. Akhir fase folikuler androstenedion bertambah sangat banyak dan sedikit berkurang fase luteal dini. Wanita dengan ovulasi normal androstenedion berasal dari adrenal dan ovarium, dehidroisoandrosteron terutama berasal dari adrenal. Secara langsung tetstoren menganggu produksi progesteron corpus luteum.

Relaksin Merupakan hormon peptida yang dihasilkan corpus luteum verum.Fungsi relaksi tidak diketahui, pada binatang relaksin menyebajan servcik uteri menjadi lembek Glandula pituitaria Siklus ovarium dipengaruhi hormon glandula pituitaria. Hormon-hormon yang dihasilkan lobus panterior hipofise : 1. Hormon perangsang folikel ( FSH ) 2. Hormon luteinisasi (LH atau hormon perangsang sel intertitialis (ICSH) 3. Prolaktin

FSH Terdapat didalam urin dan darah kanak-kanak. Bertambah pada umur kira-kira 11 tahun. Setelah menopause FSH dalam urine dan plasma sangat bertambah. Estrogen menurunkan sekresi tetapi tidak mencegah sekresi FSH. Fungsi FSH : 1. penting untuk pembentukan estrogen dalam ovarium, jika jumlah estrogen sangat banyak, FSH akan berkurang ( umpan balik negatif) 2. Pertumbuhan folikel, perkembangan antrum dan menambah berat ovarium

Pada siklus menstruasiyang normal FSH relatif tidak berubah atau hanya berubah hanya sedikit sampai tepat saat sebelum ovulasi

LH ditemukan pada urin laki-laki maupun urine wanita. Bertambah banyak pada 12-24 jam sebelum ovulasi. Maksimum kira-kira 8 jam kemudian. Progesteron plasma bertambah setelah LH bertambah. Estradiol merangsang sekresi LH. LH, FSH, estrogen dan prolkatin merupakan hormon luteotropik yang dperlukan corpus luteum supaya berfungsi normal. LH penting untuk mempertahankan jangka waktu kehidupan normal.

Prolaktin ditemukan pada wanita yang menstruasi dan terbanyak pada urin wanita hamil dan laktasi. TRH menambah sekresi prolaktin. Jika LH-RF dan PIF bertambah, gonadotropin bertambah, prolaktin berkurang begitu juga sebaliknya Pengawasan neurohumoral Ujung-ujung syaraf traktus hipotalamikus menghasilkan hormon atau releasing factor. Releasing factoryang sudah diidentifikassi dan sudah dibuat ialah TRF dan LH-RF. Hormon ini melalui sistema portae hipofisis merangsang atau mencegah sekresi lobus anterior hipofise.

Hormon yang merangsang seperti TRF dan LH-RF, hormon yang mencegah seperti TIF (mencegah sekresi prolaktin) dan somastatin (mencegah sekresi hormon pertumbuhan ). Siklus endometrium Hari pertama mentruasi sampai menstruasi berikutnya disebut siklus menstruasi. Lamanya menstruasi 4-6 hari dan masih dianggap fisiologik 2-8 hari.

Hubungan siklus ovarium dan endometrium :

Satu siklus endometrium dibedakan menjadi 4 fase : 1. Fase proliferasi Endometrium hiperplasia dan bertambahnya jaringan dalam stroma. Kelenjar tumbuh lebih cepat. Fase proliferasi berlangsung dari hari ke-5 sampai ke 14.

2. Fase sekresi Sekret, stroma banyak dan oedem, tertimbun banyak glikogen.Arteri spiralis sangat berkelokkelok, bercabang didalam zona

Fase sekresi endometrium sudah dapat dibedakan menjadi : a. Zona kompakta Lapisan dibawah permukaan endometrium b. Zona spobgiosa Rongga kelenjar dengan sedikit stroma c. Zona basalis Zona kompakta dan zona spongiosa disebut zona fungsionalis

Sekresi berlangsung dari hari ke 14-28.

3. Fase Pramenstruasi terjadi 2-3 hari sebelum menstruasi. Didalam stroma terdapat leukosit polimorfonulear atau mononuklear sehingga menimbulkan pseudoinflamasi.Fase premenstruasi sesuai dengan fase iskemia 4. Fase menstruasi merupakan perdarahan arterial atau perdarahan venous, terutama perdarahan arteria.Mula-mula terjadi reksis arteria spiralis, yang akan melepaskan zona fungsionalis.

Perdarahan berhenti jika arteria spiralis kembali berkontraksi. Banyaknya darah pada menstruasi normal kira-kira 25-60 ml Menstruasi anovulatoir Menstruasi dapat juga terjadi tanpa didahului dengan peristiwa ovulasi, pembentukan corpus luteum atau sekresi progesteron. Terjadi karena estrogen mendadak tidak ada sehingga terjadi vasokontriksi arteriole.

Servik uteri Mengalami perubahan terutama pada fase folikuler, kelenjar berkelok-kelok, sekresi pada saat ovulasi karena pengaruh estrogen Vagina Vagina terjadi perubahan siklis karena pengaruh estrogen

Anda mungkin juga menyukai