SISTEM ENDOKRIN Terdiri dari kelenjar-kelenjar yg mensintesis hormon Hormon adalah substansi kimia yg disekresikan ke dalam cairan tubuh dan dapat mempengaruhi pengaturan fisiologi sel-sel tubuh lain
KLASIFIKASI : Berdasarkan sifat hormon : Hormon setempat Hormon umum Berdasarkan kimiawi hormon Hormon steroid Derivat asam amino tirosin Protein / peptida
kel. endokrin cenderung mensekresi hormon secara >>> efek pada organ target organ target melakukan fungsinya bila fungsi >>> faktor fungsi ini mrpk umpan balik (-)
RESEPTOR HORMOM
Kegiatan hormon terjadi setelah hormon berikatan dg reseptor Reseptor hormon adalah protein bermolekul besar Setiap sel mempunyai 2000 10.000 reseptor Setiap reseptor biasanya spesifik untuk 1 macam hormon
LOKASI RESEPTOR di membran sel , untuk hormon gol. protein, peptida dan katekolamin di sitoplasma , untuk gol. steroid di intisel , untuk hormon gol. asam amino tyrosin
ADENIL SKLASE H R
FOSFODIESTERASE
RESPON FISIOLOGIS
RESPON FISIOLOGIS Mengaktifkan enzim Mengubah permiabilitas membran Menyebabkan kontraksi / relaxasi otot Menyebabkan sintesis protein Menimbulkan sekresi
HORMON YG MGUNAKAN MEKANISME C-AMP ACTH TSH LH FSH Vasopressin Parathyroid Glukagon Katekolamin Sekretin R h hipothalamus
2) RESEPTOR DI SITOSOL
MEMBRAN SEL DNA mRNA INTI SEL
R H
R H
RESPON FISIOLOGIS
RANGKAIAN KEGIATAN H. Steroid memasuki sitoplasma sel, kmd berikatan dg reseptor Ikatan h r berdifusi ke intisel Ikatan h r maktifkan proses transkripsi gen gen spesifik u/. membentuk m/RNA mRNA berdifusi ke sitoplasma proses transkripsi dlm ribosom u/ membentuk protein baru
3) RESEPTOR DI INTRASEL
Hormon Tiroksin / Triiodotironin Memasuki Sitoplasma Ke Intisel, Kmd Berikatan Dg Reseptor Ikatan H R Mengaktifkan Mekanisme Genetik U/. Membentuk Berbagai Tipe Protein Intrasel yg sebagian besar enzime u/. aktivitas metabolisme intrasel
DEGRADASI HORMON pengrusakkan secara metabolik o/ jaringan pengikatan o/ jaringan diekskresi o/ hati empedu diekskresi o/ ginjal urine
HIPOFISE ANTERIOR TSH THYROID ACTH ADRENOCORT. GH OVARIUM/ TESTIS LH, FSH PAYUDARA PROLACTIN
jika terjadi setelah tl pjg bersatu dg epifisis tidak bertambah tinggi tetapi jaringan ikat longgar terus tumbuh tulang bertambah tebal akromegali pembesaran dapat dilihat pada tl kecil tangan / kaki tl membranosa (tl tengkorak, tl hidung, tl dahi, tepi supraorbita, tl bawah rahang bag. tl vertebra bungkuk (kifosis) pembesaran jaringan lunak
2. MASALAH PADA KEL. THYROID Kel. Thyroid Mensekresi : H. Tiroksin Triiodotironin Calsitonin Kel. Thyroid Terdiri Dari Folikel-2 Yg Dipenuhi Oleh Bahan Sekretorik (Koloid) Dg Unsur Utama Glikoprotein Tiroglobulin, dan sel epitel kuboid Tiroglobulin terdiri dari 140 aa tiroksin Untuk membentuk hormon tiroksin dan triiodotironin diperlukan iodium
EFEK HORMON TIROKSIN/TRIIODOTIRONIN kecepatan metabolisme (kec. pada otak, retina, limpa, testis dan paru) nafsu makan pada anak : merangsang pertumbuhan, khususnya tum-bang otak saat janin awal kehidupan (2th) metab. kh. lemak cholesterol plasma, fosfolipid, dan triglicerida enzime kebutuhan vitamin penggunaan o2 dan sisa metabolisme sekresi & motilitas sal. cerna aktivitas saraf otak
hormon tiroksin / triiodotironin intolerance thd panas berkeringat banyak bb, diare kelemahan otot, nervous, tremor rasa lelah, sulit tidur protusi bola mata (exophthalmus) o.k pembengkakan jar. retroorbita & perubahan degeneratif otot occuler mata menonjol, kelopak sulit ditutup sempurna iritasi infeksi ulkus cornea
a. Hiperthyroid
b. HYPOTHYROID
Goiter Thyroid Terdapat 2 Jenis 1) Goiter Koloid Endemik < Intake Iodium Produksi Hormon Sekresi Tsh >>> Thyroid Msekresi Tiroglobulin (Koloid) Ke Dlm Folikel Kelenjar >>> KaRena hormon tetap tak terbentuk (tada iodium) tsh tetap disekresi kerja kel. Thyroid sekresi tiroglobulin .. dst 2) goiter non toksik ideopatik
MANIFESTASI KLINIS
denyut jantung , curah jantung kelemahan yg ekstrim rasa lelah, mengantuk tidur 14 15 jam/hari bb , konstipasi kelambanan mental pertumbuhan rambut <, kulit bersisik suara parau
tubuh bengkak (mixedema) o.k. proteoglikan yg berkumpul di interstitial absorpsi air ke interstitial edema proteoglikan gel edema dan tak ada pitting edema cholesterol, triglicerida, faktor resiko : arterosclerosis atherosclerosis
3. MASALAH PADA KEL. ADRENAL Kel. Adrenal terdiri dari 2 bagian 1) medulla Secara fungsional berhubungan dg sistem saraf simpatis Mensekresi : H. Epinephrin norepinephrin
2)Korteks (Adrenokortikal)
Mensekresi : Hormon mineralokortikoid Hormon glukokortikoid Sedikit h. Androgen Hormon-2 ini merupakan steroid dan dibentuk terutama dari cholesterol 95% aktivitas glukokortikoid o/ kortisol 95% aktivitas mineralokortikoid oleh aldosteron
FUNGSI ALDOSTERON
Sekresi K dan H Absorpsi Na Pengaturan sekresi aldosteron : Besarnya konsentrasi ion kalium dalam cairan ekstra sel Sistem renin angiotensin Konsentrasi na plasma ACTH
FUNGSI GLUKOKORTIKOID
Glukoneogenesis Protein dalam hati dan darah Pengangkutan asam amino ke dlm sel ekstrahepatik Lipolisis dan mobilisasi lemak Efek antiinflamasi dg : Stabilisasi membran lisosom Permiabilitas kapiler Kemampuan fagositosis leukosit limfosit Pengaturan sekresi: Setiap keadaan stres sekresi acth sekresi hormon adrenokortikal
a. ALDOSTERONISME terjadi o.k. tumor pada zona glomerulosa sekresi aldosteron aldosteron absorpsi Na diikuti dg reabsorpsi H2O dan Cl vol cairan extrasel sekresi K hipokalemi jika K plasma s.d. / < kelemahan otot sekresi H gangguan ~ asam basa (alkalosis)
hipoglukokortikoid hipomineralokortikoid mengganggu mekanisme renin-angiotensin defisiensi androgen(pada wanita) pertumbuhan rambut pubis & axila hiperpigmentasi o.k kortisol t ada (-) feed back mechanism ke hipothalamus. ACTH MSH hiperpigmentasi
hiperglikemia bila terjadi ber-bulan2 kerusakan sel p.langerhans dm protein seluruh tubuh otot lemah, atropi, penipisan dinding pemb. darah mudah pecah memar kulit tipis, atropi, bila luka sulit sembuh, ruptur selaput elastis striae berwarna keunguan tulang jadi rapuh osteoporosis fraktur patologis lemak >>> diluar kebiasaan o.k. mobilisasi lemak tak seimbang dg penggunaan
d. MASALAH PADA KEL.PANCREAS Pancreas Mensekresi : Insulin Glukagon (Perubahannya Tidak Menimbulkan Masalah) Insulin Berfungsi : Menghambat Fosforilase Uptake glukosa oleh sel hati, otot, dan adiposa Aktivitas enzim u/ sintesis glikogen Sintesis asam lemak & penyimpanannya pada jar. Adiposa Menghambat kerja lipase yg sensitif thd hormon
Uptake asam amino oleh sel Translasi mrna pada ribosom sintesis protein transkripsi dna RNA baru produksi sel baru katabolisme dg pelepasan asam amino dari sel otot Kecepatan glukoneogenesis
PENGATURAN INSULIN
Perangsangan Glukosa Darah Asam Amino Darah (Arginin Dan Lisin) Hormon Pencernaan (Gastrin, Sekretin, Cholesistokinin) Dan Hormon lain ( gh, kortisol, glukagon, progesteron, estrogen) Penghambatan : glukosa darah
a.
Hipoinsulin
Insulin Secara Absolut / Relatif (Insulin Dependent Diabetes Mllitus / IDDM) / Afinitas Reseptor ( Noninsulin Dependent Diabetes Mellitus / NIDDM)
Glukosa Darah Osmolalitas CES Shift Cairan Dari Intrasel Ke Ekstrasel Vol. CES GFR Vol. CIS(dehidrasi Sel) Rangsang Ke Hipothalamus Haus Polidipsi GFR Filtrat Glomerulus Urine Konsentrasi Glukosa Pada Filtrat 180 mg% Terlewati ambang ginjal thd glukosa osmolalitas filtrat absorpsi h2o di ginjal urine yg terbentuk >>> (Poliuri) Uptake glukosa oleh sel sel kelaparan stimulasi ke hypoth. Lapar terus poliphagi Pembentukan energi
Efek hipoinsulin
sorbitol (jalur poliol: glukosa sorbitol fruktosa) mganggu kegiatan metabolik sel schwann kerusakan akson kecepatan konduksi motorik ,nyeri,parasthesia (baal / kesemutan), sensasi getar. pada lensa katarak & kebutaan serum FFA, sorbitol, serum glukosa viskositas darah hipertensi, atherosclerosis, arteriosclerosis dan kemampuan fagositosis terjadi luka yang seringkali tak disadari dan sulit sembuh
Komplikasi
1) Metabolik akut : Iddm ketoasidosis Niddm hyperglikemi hyperosmolar non- ketotic ayidosis Hipoglikemia o.K. Th/ insulin 2) jangka panjang : Microangiopathy Retinopathy Diabetic nephropathy Diabetic neuropathy Macroangiopathy : Atherosclerosis/ arteriosclerosis resiko cad, stroke