Jaringan otot
Berasal dari: Mesoderm (kec: iris, kelj ludah, kelj keringat, kelj lacrimal ectoderm) Sel otot berkontraksi gerakan di organ tertentu dan tubuh secara keseluruhan. Secara fungsional:
1. Otot volunter : dibawah kemauan kita 2. Otot involunter : tidak dibawah kemauan kita
Otot rangka
Embrio:sel mesoderm menyatu sel sinsitium Berkas2 sel multinuklear berbentuk silindris panjang 1-40mm Diameter: 10-100 m Inti banyak, lonjong di tepi sel, dibawah membran sel. Kedua ujung meruncing (tempat taut miotendinosa) pada ME: daerah peralihan terdapat serabut kolagen. Tendon menyusup ke dalam lipatan2 komplex di plasmalema serabut otot.
Kontraksi cepat, kuat Kekuatan suatu otot tidak tergantung panjangnya serabut otot, tetapi tergantung jumlah total serabut2 sel otot Variasi diameter serabut otot rangka tergantung:
1. Otot yang spesifik 2. Umur, jenis kelamin 3. Keadaan gizi 4. Aktivitas jasmani Latihan / exercise : memperbesar otot dan mengurangi lemak. Prosesnya : pembentukan miofibril baru, menambah diameter serabut otot, sehingga menambah volume sel (hipertrofi), bukan hiperplasia
Sitoplasma sel otot ( tidak termasuk miofibril)=sarkoplasma Retikulum endoplasma halus = retikulum sarkoplasma Membran sel: sarkolema/plasmalema Sarkoplasma, didalamnya ada miofibril (berkas2filamen silindris panjang) Miofibril:
Diameter 1-2m Paralel terhadap sumbu panjang serabut otot Deretan sarkomer tersusun seperti rantai yang berhubungan dari ujung ke ujung
Masa serabut tersusun dalam berkas2 dikelilingi epimisium (jaringan ikat padat mengelilingi seluruh otot) Epimisium masuk berupa septa tipis jaringan ikat, mengelilingi berkas serabut otot = perimisium. Setiap serabut otot dikelilingi selapis halus jaringan ikat = endomisium (lamina basal,serat retikulin,kapiler,saraf,jaringan ikat fibrosa,elastinpada otot kecil,mata,muka) Peran jaringan ikat: meneruskan kekuatan kontraksi sel2 otot secara mekanik (sel2 otot tidak terbentang dari satu ujung otot ke ujung lain)
Mikroskop cahaya:
Pot memanjang: terlihat pita terang (I) dan pita gelap (A) bergantian Pot melintang: terlihat titik2,diantaranya terdapat sarkoplasma bening, non fibrilar
Cahaya polarisasi:
Pita A bersifat anisotrop/birefringen terlihat terang Pita I bersifat isotrop/birefringen terlihat gelap Pita H (bagian tengah pita A) kurang birefringen
Mikroskop elektron : pola sarkomer: 2 jenis filamen tebal + tipis, letaknya paralel terhadap sumbu panjang miofibril dengan pola simetris Filamen tebal (pita A) pada pusat sarkomer:
Panjang: 1,6 m Lebar: 15 nm
Filamen tipis (diantara, paralel terhadap filamen tebal), satu ujungnya melekat pada garis Z:
Panjang: 1,0 m Lebar : 8nm
Pita I terdiri atas bagian filamen tipis yang tidak saling bertumpuk dengan filamen tebal Pita A terdiri atas filamen tebal, filamen tipis yang saling bertumpuk Pita H: molekul miosin dengan bagian mirip batang Garis M: hubungan lateral antara filamen tebal yang berdekatan. Protein utama: kreatin kinase. ATP kreatin kinase(katalisis) ADP +fosfokreatin(fosfat benergi
tinggi)
Sistem filamen tebal dikelilingi oleh 6 filamen tipis dalam bentuk segi enam (heksagonal) terlihat bila pot melintang melalui pita A. Pita A (filamen tebal) menjulurkan jembatan secara radier menuju filamen tipis. jembatan ini tidak ada pada bagian tengah pita H. jembatan ini terbentuk dari kepala miosin, sebagian kecil mirip batang. Fungsi: proses pengubahan energi kimiawi menjadi energi mekanik. Protein pada filamen:
Tipis: aktin, tropomiosin, troponin Tebal: miosin
Depolarisasi membran retikulum sarkoplasma--ion ca++ lepas---gelombang kontraksi (otot besar), miofibril perifer berkontraksi lebih awal Retikulum sarkoplasma mengatur aliran kalsium untuk siklus kontraksi-relaksasi, terdiri dari: jalinan sisterna retikulum endoplasma halus--bercabang, mengelilingi setiap miofibril Depolarisasi saraf dimembran retikulum sarkoplasma, ion Ca++ (sisterna retikulum sarkoplasma) dibebaskan dekat tumpukan filamen tebal dan tipis (pasif)---ion Ca++ diikat pada troponin---terbentuk jembatan aktin-miosin Depolarisasi terhenti: retikulum sarkoplasma menampung kalsium (aktif) mentranspor Ca++ ke sisterna---relaksasi
Sistem tubulus tranversal: agar kontraksi merata Sistem ini berupa invaginasi sarkolema (mirip jari-jari) melingkari perbatasan pita A-I disetiap sarkomer Dikiri-kanannya terdapat retikulum sarkoplasma---membentuk TRIAD:
Satu tubulus transversal Dua retikulum sarkoplasma (bagian lateral) Disini depolarisasi tubulus transversal diteruskan ke membran retikulum sarkoplasma
Kontraksi otot: kesediaan ion Ca++ Relaksasi otot: ketiadaan ion Ca++
Relaksasi: filamen tebal + tipis saling bertumpuk sebagian. Kontraksi: pergeseran filamen.
Mekanisme kontraksi
Miofibril lebih tebal Sarkomer lebih pendek: jarak antar garis Z memendek Pita H dan I memendek, pita A tetap panjang. Filamen tipis bergeser antara filamen tebal, tertarik kearah dalam menuju garis M Ujung pita A mendekati garis Z Kontraksi maximal: pita A & I tidak dapat dibedakan lagi. Pita I & H menghilang. Ujungujung filamen tebal mencapai garis Z
Jika ATP tidak tersedia, ikatan komplex aktin-miosin akan menjadi stabil---kekakuan otot yang hebat ( rigor mortis ) setelah kematian.
Perimisium: saraf motorik bermielin--bercabang terminal ( nerve terminal/axonal ending)tempat inervasi, selubung mielin hilang, bagian terminal melebar pada lekukan permukaan sel otot=motor end plate/taut otot saraf (neuromuscular/myoneural junction). Fungsi: mengatur kontraksi otot. Axon ditutupi selapis tipis sitoplasma sel schwann, pada ujungnya banyak mitokondria, vesikel sinaps (neurotransmiter asetilkolin) Antara axon dan otot terdapat celah: celah sinaps
Inervasi
Ujung sensorik neurotendinea untuk fasia Saraf autonom untuk pembuluh darah Secara fungsional: satu unit = satu serabut saraf + serabut otot yang disarafinya(bisa satu atau lebih) Pada persarafan multiple = sebuah serabut saraf dan semua otot yang disarafi = unit motorik.
Sistem kontraksi serabut otot rangka: sekaligus/tidak sama sekali. Jumlah unit motorik & variasi ukuran setiap unit dapat mengendalikan intensitas kontraksi otot tersebut. Kemampuan otot melakukan gerakan halus tergantung pada ukuran unit motoriknya. Misal: otot mata dipersarafi oleh serabut saraf yang berbeda. Otot besar:gerakan kasar (tungkai)---satu axon bercabang-cabang---kesatu unit motorik(bisa >100serabut otot) Miastenia gravis (autoimun): kelemahan otot secara progresif.
Penyebab: reseptor asetilkolin berkurang karena terikat oleh antibodi Respon tubuh: diganti respon baru---tetapi tidak
Gelendong otot: proprioseptor bersimpai (neuromuscular spindles) tersusun memanjang dalam otot: dibentuk oleh srabut2 otot halus & kecil (serat2 intrafusal) Serat intrafusal:
1. Nuclear bag fibers: lebih besar, sedikit, inti banyak terpusat ditengah sel 2. Nuclear chain fibers: lebih halus, banyak, inti satu berbentuk deretan.
Saraf afferent masuk nuclear bag fiber berbentuk ulir (annulospiral endings), pada nuclear chain fibers berkelompok (flower spray
Saraf sensorik pada gelendong otot berfungsi: deteksi perubahan panjang (distensi) serabut otot extrafusal ke medula spinalis Fungsi gelendong otot: reflex2 teraktifkan secara komplex untuk mempertahankan sikap tubuh, mengatur aktivitas kelompok otot antagonis misal: berjalan. Organ tendon golgi: ujung saraf tendo (neurotendinous endings) jaringan ikat membungkus jaringan kolagen + saraf sensorik pada batas otot-tendon Fungsi: propriosepsi mendeteksi perbedaan tegangan ditendon. Membantu mengatur jumlah tenaga yang diperlukan untuk gerakan variasi kekuatan otot.
Energi : ATP, fosfokreatin dari asam lemak+glukosa Energi kimiawi: glikogen 0,5-1% berat otot Asam lemak enz oksidasi (mitokondria)asetat oksidasi siklus as sitrat ATP Bila otot rangka ---latihan jangka pendek (sprint)
Energi: glikogen dimetabolismeglukosa + laktat Terjadi defisit O2----diganti saat istirahat Laktat-----kram ( kejang otot), nyeri otot rangka
Tipe I:
Banyak sarkoplasma (mioglobin) warna merah gelap Garis tengah relatif kecil Kontraksi kontinue Energi: fosforilasi oksidasi asam lemak
Tipe II
Kontraksi cepat yang tidak kontinue Mioglobin lebih sedikit (merah terang) IIA, IIB, IIC, berdasarkan aktivitas & karakteristik kimiawi ( stabilitas aktin-miosin ATPase) IIB kerja paling cepat: energi: glikolisis Myoneural junction lebih komplex
Tipe intermediate:
Serupa tipe I Kecepatan kontraksi = tipe II
Penggolongan ini ( makna klinis)diagnosa penyakit otot/ miopaty Pada manusia: otot rangkanya adalah campuran jenis tipe Diferensiasi otot menjadi tipe I,II,intermediate dikendalikan saraf Denervasi otot---atrofi serabut otot---paralisis
Glikogen:
Mioglobin:
Protein pengikat O2---hemoglobin---merah gelap Fungsi: pigmen penimbun oksigen untuk intensitas fosforilasi yang tinggi Terdapat: anjing laut, ikan paus ( mamalia laut) Pada otot yang harus mempertahankan aktivitas untuk waktu lama
Inti tidak bermitosis Jaringan dapat regenerasi terbatas Sumber regenerasi: sel satelit:
Sel kecil, mononukleus Inti tunggal Bentuk gelendong Diantara sarkolema & endomisium pada lamina basalis, mengelilingi tiap serabut otot matur (ME) Cadangan sel mioblas embrional (inaktif) yang menetap setelah diferensiasi otot. Berperan pada hipertrofi otot ( sel satelit bersatu dengan serabut induknya---menambah massa otot setelah aktivitas berat.
Bila cedera: sel satelit aktif, berproliferasi, bergabung untuk membentuk serabut otot rangka baru Bila cedera berat ( aliran darah/saraf terganggu): serabut otot diganti oleh jaringan ikat fibrosa---jaringan
Embrio : sel mesoderm splanknik dari bumbung jantung primitif tersusun mirip rantai Sel otot jantung:
Diameter 15 m Panjang : 85-100 m Pola garis melintang identik otot rangka Inti 1-2 ditengah, pucat, lonjong Sifat involunter, kontraksi ritmis, automatis Terdapat pada miokard & dinding pembuluh darah besar yang berhubungan langsung dengan jantung
Otot jantung
Sel otot jantung membentuk serabut otot jantung yang terikat end to end = diskus interkalaris (intercalated disc) Serabut otot jantung bercabang, paralel satu sama lain Dibungkus jaringan ikat halus endomisium (jar kapiler luas, KGB, serabut saraf autonom halus) kec: intercalated disc Berkas2 sel teranyam erat sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan gelombang kontraksi khas (isi ventrikel terperas)
Sistem tubulus transversal, retikulum sarkoplasma tidak teratur. Pada ventrikel: tubulus transversal lebih banyak, lebih besar, dan pada ketinggian garis Z Retikulum sarkoplasma tidak berkembang baik, berpindah secara teratur melalui miofilamen Miofibril tidak jelas Miofilamen mengandung aktin, miosin = otot rangka Miofilamen terbatas pada sel otot, tidak melintasi batas sel
Sitoplasma berisi >40% mitokondria--metabolisme aerob terus menerus. Otot rangka 2% Energi :
Asam lemak (trigliserida dalam tetes2 lipid) & lipoprotein---bahan bakar utama Glikogen sedikit---glukosa (sumber energi saat stres)
Atrophia fusca pada jantung (brown atrophy of the heart)---endapan granul pigmen lipofuchsin (liposom sekunder)---pigmen
Kontraksi
Miogenik spontan Mekanis = otot rangka Rambatan rangsang melalui neksus Sistem hantar rangsangan: mengatur denyut jantung (sel otot jantung mengalami modifikasi)---serabut purkinje Serabut purkinje:
Dibawah endocard pada permukaan dalam jantung: septum interventrikularis Lebih besar, lebih tebal (diameter 50m), lebih pucat (sarkoplasma disentral, miofibril ditepi) Glikogen banyak
Regenerasi
Otot jantung hampir tidak beregenerasi setelah masa kanak-kanak Otot jantung lebih tahan terhadap trauma Defect/kerusakan/infark akan diganti proliferasi jaringan ikat---terbentuk jaringan parut di miokardium
Sel panjang tanpa garis melintang, involunter, kontraksi lambat Sel otot polos tersebar satu2/kelompok kecil yang berhubungan erat dengan jaringan ikat (lamina basalis, serabut retikulum fibroelastis halus didalamnya : pembuluh darah, saraf). Fungsi: menggabungkan kekuatan yang dibangkitkan oleh masing-masing serabut otot polos menjadi aksi bersama, mis: peristaltik usus Relaksasi: sel fusiform (gelendong)---lebar bagian tengah, meruncing di kedua ujung Kontraksi: batas sel tampak bergelombang, inti berlipat (mirip alat pembuka tutup botol)
Otot polos
Tiap sel : 1 inti dipusat (bagian sel paling lebar) ukuran: 20m-0,05mm. Panjang: 0,2nm. Diameter: 6m didaerah inti Potongan melintang: tampak berbagai ukuran diameter, pada penampang besar saja terlihat inti Bagian sel yang sempit berdampingan dengan bagian yang lebar sel tetangga---lebih erat Sarkoplasma asidofil dan homogen Miofilamen tersusun tidak teratur, miofilamen tipis>tebal Pada kutub inti: berkumpul mitokondria, poliribosom, sisterna retikulum endoplasma, komplex golgi. Permukaan sel: vesikel
Retikulum sarkoplasma rudimenter, terdiri dari sistem membran tertutup, mirip otot rangka. Tubulus transversal tidak ada Satuan kontraktil otot polos adalah sel, karena sarkomer tidak ada Berkas miofilamen bersilangan secara obliq melalui sel, jalinan tersebut mirip kisi2:
Filamen tipis (5-7nm): aktin, tropomiosin Filamen tebal (12-16nm): miosin, panjang: 2000nm Filamen intermediate: diameter 10nm, didalam sarkoplasma. Protein utama: desmin (skeletin), vimentin: unsur tambahan untuk vaskular
Filamen tipis+intermediate berinsersi ke dense bodies. Fungsi: meneruskan kekuatan kontraksi ke sel otot polos yang berdekatan dan jalinan serabut retikulin disekelilingnya Relaksasi: filamen tebal+tipis tersusun paralel + memanjang. Susunan kontraksi tidak teratur.
Kekuatan kontraksi: mekanisme filamen yang bergeser (miofilamen tebal+tipis)---diteruskan oleh dense bodies untuk memendekkan panjang sel Proses ini perlu ion kalsium. Gudangnya di caveolae subsarkolema Ca++masuk---kontraksi akan mulai, miosin interaksi dengan aktin---rantai ringannya mengalami fosforilasi Ca++ bergabung dengan kalmodulin (protein pengikut kalsium, juga berperan pada kontraksi sel selain otot)
Ca++ kalmodulin
kinase rantai ringan miosin aktif fosforilasi
miosin
Aktifitas kinase rantai ringan miosin mempengaruhi derajat kontraksi otot polos. Hormon untuk kontraksi & relaksasi: AMP siklik (cAMP)---cAMP meningkat, kinase aktif, miosin fosforilasi---kontraksi sel Estrogen: cAMP meningkat, fosforilasi miosin meningkat---aktivitas kontraktil otot polos uterus Progesteron >< estrogen
Simpatis & parasimpatis dari sistem saraf autonom. Sifat: post ganglionik, tidak bermielin, taut otot saraf tidak ada. Axon saraf autonom berakhir pada pelebaran di jaringan ikat endomisium Derajat inervasi bergantung pada fungsi + besar otot tersebut Dua macam otot polos:
Multi unit: persarafan luas dengan semua/hampir semua, sel otot yang mendapatkan saraf terminal. Kontraksi serentak dan relatif cepat. Contoh: iris, arteri besar, duktus deferens. Unitary: Ujung saraf terminal lebih sedikit: stimulus dari sel satu ke sel lain melalui neksus, kontraksi lambat. Contoh: visera, pemb darah kecil. Campuran keduanya
Persarafan
Otot polos memiliki aktivitas spontan bila tidak ada stimulus saraf Otot polos menerima ujung saraf adrenergik & kolinergik (secara antagonis) ujung kolinergik mengaktifkan, adrenergik menghambat
Respon regenerasi aktif, melalui mitosis Cedera: sel-sel otot polos mononukleus yang masih hidup + perisit pembuluh darah--mitosis lalu menggantikan jaringan rusak Secara fisiologis: sel otot polos bertambah ukurannya, rangsanga fisiologis (rahim selama kehamilan)---bertambah besar & peningkatan jumlah sel (hipertrofi & hiperplasi)--diferensiasi sel2 mesenkim yang ada didalam dinding rahim Secara patologis: arteriol pada hipertensi
Regenerasi
Saat praktikum:
Otot rangka:(tentukan pot melintang/membujur)
Epimisium Perimisium Endomisium Inti sel otot rangka Serabut otot rangka (poligonal) Miofilamen/miofibril Fascicle Neuromuscular spindle=muscle spindle, didalamnya terdapat sabut otot intrafusal
terima kasih