Anda di halaman 1dari 19

I.1 Pengertian Pondasi Pondasi adalah bagian bangunan yang menghubungkan bangunan dengan tanah.

Pondasi berfungsi untuk meneruskan bebanbeban dari semua unsur bangunan yang dipikulkan kepadanya ke tanah.

Pondasi harus diperhitungkan sedemikian rupa agar dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap :
Beban bangunan Berat sendiri Beban berguna Gaya-gaya luar : 1. 2. 3. 4. 5. Angin Gempa bumi Beban termis Beban dinamis Penurunan pondasi

1. Bahan Pondasi
A. Bata Kurang ideal, sebab bahan lunak dan berporeus.

Digunakan untuk pembebanan yang ringan atau bangunan sementara.


Sebaiknya tidak pada lapisan tanah yang berair.

B. Batu kali
Untuk pondasi bangunan permanent berlantai 1/2/3. Cukup baik, asalkan susunan batu harus tersusun dengan benar dan kompak. Perbandingan spesi 1 PC : 4 PS. Kekokohan landasan dapat agak lunak hingga sedang, tergantung besarnya beban bangunan

1. Beton (tidak bertulang)


Cukup baik, asal dibuat dengan perbandingan semen yang sesuai. Beton blok : 1PC : 4/5 PS di press dalam cetakan Beton: 1 PC : 3 PS : 5/7 kerikil Hanya dapat menahan beban tekan. Kekokohan landasan dapat lunak hinnga sedang, tergantung besarnya beban bangunan.

2. Beton bertulang
Sangat ideal digunakan karena bahan yang padat, kompak dan kedap air. Dapat diperhitungkan untuk menahan beban tarik. Perlu perhatian dalam pembuatannya dan kualitas betonnya. (perlu lantai kerja untuk peletakan tulangan besi) perbandingannya 1 PC : 3 PS : 5 KR.

Contoh gambar sesuai dengan bahan pondasi:


a. Bata

b. Beton Tidak Bertulang

I.2 Jenis Jenis Pondasi A. Pondasi Menerus Pondasi menerus biasa digunakan untuk pondasi dinding, terutama digunakan pada bangunan rumah tinggal tidak bertingkat, seluruh beban atap/ beban bangunan umumnya dipikul oleh dinding dan diteruskan ke tanah melalui pondasi menerus sepanjang dinding bangunan

B. Pondasi Setempat
Kadang kadang sering dijumpai pada lapisan tanah keras. Letaknya pada kedalaman lebih dari 1.50 cm dari

permukaan tanah setempat. Bila digunakan pondasi


menerus akan sangat mahal dan tidak efisien. Untuk mengatsinya dapat digunakan pondasi yang dibuat dibawah kolom kolom pendukung bangunan disebut pondasi setempat. Jadi yang merupakan pondasi utama

pendukung bangunan adalah pondasi setempat. Semua


beban bangunan yang diterima kolom kolom pendukung langsung dilimpahkan padanya.

Pondasi setempat dapat dibuat bentuk :


Pondasi pilar dibuat dari pasangan batu kali berbentuk kerucut terpancung Pondasi sumuran dibuat dengan cara menggali tanah berbentuk bulat sampai kedalaman tanah keras, kemudian diisi adukan beton tanpa tulangan dan batu batu besar Pondasi telapak, dibuat dari konstruksi beton bertulang berbentuk plat persegi atau disebut voetplat.

PONDASI TITIK
Beban total dialihkan ke kolom Syarat syarat penggunaan : Beban cukup ringan dan masih dapat dipikul oleh tanah sesuai dengan kemampuan daya dukungnya. Biasanya pada bangunan sementara atau bangunan permanent hingga bertingkat satu atau bangunan yang didirikan didaerah berair / rawa rawa dan berkondisi daya dukung yang tidak merata.

Bahan : Batu kali Beton Pondasi sumur Paku bumi

D. Pondasi Jalur
Beban total dianggap dipikul secara merata pada jalur pondasi. Digunakan untuk mendapatkan bidang luas pondasi yang lebih besar dari pondasi titik. Tanah galian tidak banyak, karena lapisan tanah cukup dangkal.

Bahan :
Batu bata Batu kali Beton tidak bertulang Beton bertulang

E. Pondasi Pelat penuh ( beton bertulang)


Beban total disalurkan keseluruh luas dasar bangunan. Digunakan apabila : a. kekokohan landasan yang rendah, sehingga pondasi jalur menjadi kurang ekonomis/terlalu lebar.

b. Jarak bentang kolom tidak lebih dari 8.00 M. c. Lokasi sering banjir.

Gambar

Anda mungkin juga menyukai