Anda di halaman 1dari 39

Kalkulus I

Pokok Bahasan
_ Sistem Bilangan Real
_ Pertaksamaan dan Nilai Mutlak
_ Fungsi Real
_ Limit Fungsi
_ Kekontinuan Fungsi
_ Limit Tak Hingga
_ Bentuk tak tentu Limit Fungsi
_ Aplikasi Turunan (Masalah maksimum,
minimum, laju, nilai ekstrim, kemonotonan,
kecekungan, asimtotik, menggambar grafik)
Daftar Referensi
Martono, K.1999. Kalkulus.
Erlangga.Jakarta
Purcell, Edwin J. 2004. Kalkulus edisi 8.
Erlangga. Jakarta
Leithod,L. 1996. The Calculus with
Analytic Geometry.Harper and Row
Publisher. New York.
Pendahuluan
4 Untuk mempelajari kalkulus diperlukan berbagai
sifat bilangan real dan fungsi. Konsep utama
kalkulus tentang limit, kekontinuan, turunan,
differensial dan integral dikaitkan dengan fungsi
real sebagai obyeknya.
4 Dalam kalkulus bilangan real diperlukan untuk
dapat memberi ruang gerak pada berbagai
operasinya
.
Sistem Bilangan Real
Sistem Bilangan : himpunan dari bilangan bilangan
beserta sifat2nya.
Himpunan Bilangan Asli (N) = {1, 2, 3, }
Himpunan Bilangan Cacah = {0, 1, 2, 3, }
Himpunan Bilangan Bulat (Z) = { ,-3,-2,-1,0,1,2,3, }
Himpunan Bilangan Rasional (Q) : Suatu bilangan yang
dinyatakan p/q dengan p dan q bilangan bulat dan q 0
Himpunan Bilangan Irrasional : bilangan yang tidak
dapat dinyatakan ke bentuk rasional
Himpunan Bilangan Real : Gabungan himpunan
bilangan rasional dengan himpunan bilangan irrasional.
Sistem Bilangan
Bil Real
Bil Rasional
Bil Bulat
Bil Asli
Bilangan Rasional dan Irrasional
Contoh bil rasional :
13 11
3, 25 ; 0, 044 desimal terputus
4 250
2
0, 6666....
3
desimal tak terputus, berulang
28
2,54545....
11
= =

=
)
Contoh bil irrasional :
2 1, 4142135.....
3 1, 4422496.....
desimal tak terputus tak berulang
3,1415926.....
e 2, 7182818.....

=

`
t =

=
)
Sifat Bilangan Riil
1.Notasi dari himpunan bilangan riil adalah T
T dinyatakan sebagai garis lurus
x T dibaca x (sembarang bilangan) anggota dari T
Jika x T dinyatakan sebagai suatu titik di garis
2.Urutan Pada Garis Bilangan Riil T
Misalkan: x < y dibaca x berada di sebelah kiri y
atau x lebih kecil dari y
x > y dibaca x berada di sebelah kanan y
atau y lebih kecil dari x

Sifat Urutan
Misalkan x, y, z T
a. Trikhotomi : Jika x dan y suatu bilangan, maka
berlaku
x < y atau x = y atau x > y
1. b. Transitif: jika x < y dan y < z , maka x < z
c. Penambahan: x < y x+z < y+z
d. Perkalian: untuk z bilangan positif , x < y xz < yz
untuk z bilangan negatif, x < y xz > yz
e. Relasi urutan dibaca kurang dari atau sama dengan
dibaca lebih dari atau sama dengan
x y y - x, positif atau nol

Sifat-sifat lain

Misalkan a,b,c T, maka berlaku
a. Jika a < b dan c > 0, maka ac < bc
b. Jika a < b dan c < 0, maka ac > bc
c. Jika 0 < a < b, maka 1/a > 1/b

Selang
Suatu himpunan bagian dari himpunan bilangan real.
Penulisan Himpunan Selang Grafik
{x| a < x < b} (a,b)
{x| a x < b } [a, b)
{x | a < x b } (a, b]
{x| a x b } [a, b]
{x | x b } (-, b]
{x | x < b } (-, b)
{x | a x } [a, +)
{x | a < x } (a, +)
a b
a b
a
b
a
b
b
b
a
a
Pertaksamaan
Bentuk Umum
Pertaksamaan :

banyak suku D C B A
x D
x C
x B
x A
, , , ;
) (
) (
) (
) (
<
Himpunan semua bilangan real x yang
memenuhi pertaksamaan (yaitu bila digantikan
ke pertaksamaan menghasilkan pernyataan
yang benar)

Prosedure Baku menyelesaikan
pertaksamaan adalah :
1. Ubahlah bentuk menjadi :
dengan P dan Q adalah suku banyak
2. Uraikan P dan Q atas faktor linear dan/atau
kuadrat definit positif
3. Tentukkan tanda pertaksamaan pada garis
bilangan
4. Tentukan himpunan jawabnya dan tampilkan
dalam bentuk selang

0
) (
) (
<
x Q
x P
Pertidaksamaan
Menyelesaikan suatu pertidaksamaan adalah
mencari semua himpunan bilangan real yang
membuat pertidaksamaan berlaku.
Himpunan bilangan real ini disebut juga
Himpunan Penyelesaian (HP)
Cara menentukan HP :
1. Bentuk pertidaksamaan diubah menjadi :
, dengan cara :
0
) (
) (
<
x Q
x P
Pertidaksamaan
O Ruas kiri atau ruas kanan dinolkan
O Menyamakan penyebut dan menyederhanakan
bentuk pembilangnya
2. Dicari titik-titik pemecah dari pembilang dan
penyebut dengan cara P(x) dan Q(x) diuraikan
menjadi faktor-faktor linier dan/ atau kuadrat
3. Gambarkan titik-titik pemecah tersebut pada
garis bilangan, kemudian tentukan tanda (+, -)
pertidaksamaan di setiap selang bagian yang
muncul
Contoh :
Tentukan Himpunan Penyelesaian


5 3 2 13 > > x
3 5 2 3 13 + > > + x
8 2 16 > > x
4 8 > > x
8 4 s s x
| | 8 , 4
Hp =
4 8
1
Contoh :
Tentukan Himpunan Penyelesaian
8 4 6 2 s < x
2 4 8 s < x
2 4 8 > > x
8 4 2 < s x
2
2
1
< s x
|
.
|

= 2 ,
2
1
2
2
1

Hp
2
Contoh :
Tentukan Himpunan Penyelesaian
0 3 5 2
2
< x x
( )( ) 0 3 1 2 < + x x
Titik Pemecah (TP) :
2
1
= x dan 3 = x
3
++ ++ --
2
1

3
Hp =
|
.
|

\
|
3 ,
2
1
Contoh :
Tentukan Himpunan Penyelesaian
6 3 7 6 4 2 + s s x x x
x x 7 6 4 2 s 6 3 7 6 + s x x
dan
4 6 7 2 + s + x x
dan 6 6 3 7 + s x x
4
10 9 s x 0 10 s x
dan
9
10
s x 0 10 > x
dan
9
10
s x
dan
0 > x
Hp =
| )
(

\
|
, 0
9
10
,
0
9
10
Dari gambar tersebut dapat disimpulkan :
Hp =
(

9
10
, 0
Contoh :
Tentukan Himpunan Penyelesaian
1 3
2
1
1

<
+ x x
0
1 3
2
1
1
<

+ x x
( ) ( )
( )( )
0
1 3 1
2 2 1 3
<
+
+
x x
x x
5.
( )( )
0
1 3 1
3
<
+

x x
x
TP : -1,
3
1
, 3
3
++ ++ --
-1
--
3
1
Hp =
( )
|
.
|

\
|
3 ,
3
1
1 ,
Contoh :
Tentukan Himpunan Penyelesaian
x
x
x
x
+
s

+
3 2
1
0
3 2
1
s
+

+
x
x
x
x
( )( ) ( )
( )( )
0
3 2
2 3 1
s
+
+ +
x x
x x x x
( )( )
0
3 2
3 2 2
2
s
+
+ +
x x
x x
6.
Untuk pembilang
3 2 2
2
+ + x x mempunyai nilai
Diskriminan (D) < 0, sehingga nilainya selalu
positif, Jadi TP : 2,-3
Pembilang tidak menghasilkan titik pemecah.
-3 2
-- ++ --
( ) ( ) , 2 3 ,
Hp =
Nilai Mutlak
Nilai mutlak dari bilangan real x, ditulis |x|,
didefinisikan sebagai berikut :
{ ; | |
0 ,
0 ,
>
<
=
x bila x
x bila x
x
Sifat-sifat Nilai Mutlak
1. Untuk setiap bilangan real x berlaku
a) |x| > 0
b) |x| = |- x|
c) - |x| x |x|
d) |x|
2
= |x
2
| = x
2
2. Untuk setiap bilangan real x dan y
berlaku :
a) |x| = |y| x = y x
2
= y
2

b) |x y | = |y x |



Sifat-sifat Nilai Mutlak
3. Jika a > 0, maka
a) |x| a -a x a x
2
a
b) |x| > a x > a atau x - a x
2
> a
2

4. Ketaksamaan segitiga. Untuk setiap
bilangan real x dan y berlaku :
a) |x + y| |x| + |y|
b) |x y| |x| + |y|



c) |x| - |y| |x y |
d) | |x| - |y| | |x y |

Sifat sifat nilai mutlak
5. Untuk setiap bilangan real x dan y
berlaku:
a) |xy| = |x| |y|
b) |x/y| = |x| / |y|; y 0
Pertidaksamaan nilai mutlak
Nilai mutlak x (|x|) didefinisikan sebagai
jarak x dari titik pusat pada garis bilangan,
sehingga jarak selalu bernilai positif.
Definisi nilai mutlak :

<
>
=
0 ,
0 ,
x x
x x
x
Pertidaksamaan nilai mutlak
Sifat-sifat nilai mutlak:
y
x
y
x
=
2
x x =
a x a a a x s s > s 0 ,
a x a a x > > > 0 ,
atau
a x s
s y x
2 2
y x s
6. Ketaksamaan segitiga
y x y x + s +
1
2
3
4
5
y x y x >
Soal Latihan
5 4 3 2 + > + x x
2 2 2 1
2
> + + + x x
Cari himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
3 2 3 2 s + x x
1
2
3
x
x
x
>

+
1
2 4
2
4
3
1 2
2
+
+
s

x
x
x
x
5
2 3 s + x x 6
FUNGSI
Definisi
EFungsi f adalah suatu aturan
korespodensi yang menghubungkan tiap
obyek x dalam suatu himpunan (daerah
asal) dengan sebuah nilai unik (tunggal)
f(x) dari himpunan kedua yaitu himpunan
nilai yang disebut daerah hasil fungsi
tersebut.

Jenis jenis Fungsi
+Fungsi linier
+Fungsi kuadrat
+Fungsi trigonometri
+Fungsi eksponential
+Fungsi logaritma
Fungsi linier
Fungsi linear memiliki gambar grafik
sebagai garis lurus. Notasinya adalah sbb:
y = f(x) = a
1
x + a
0
; a1 0
contoh : y = 4x + 3
a
1
disebut gradien atau koefisien
kemiringan
Fungsi kuadrat
Grafik bentuk kuadrat berupa parabola,
dimana bentuk rumusnya adalh:
y = f(x) = a
2
x
2
+ a
1
x +a
0
; a
2
0
Contoh : y = x
2
4x + 3
Fungsi Eksponential
Persamaan umum fungsi eksponen :
y = f(x) = a
x
; a > 0, a 1

Fungsi Logaritma
Fungsi ligaritma didefinisikan dengan
persamaan :
y = f(x) = log
a
x , a > 0 , a 1

Fungsi ini terdefiniskan untuk x > 0, dan
merupakan invers dari fungsi eksponen.
Operasi Fungsi
1. Jumlah dan Selisih
Misalkan f dan g adalah sebuah fungsi, maka :
(f + g) (x) = f(x) + g(x)
(f g) (x) = f(x) g(x)

catatan :
Daerah asal (f + g) dan (f - g) adalah irisan dari
daerah asal f dan g
Operasi Fungsi
2. Hasil kali, Hasil Bagi dan Pangkat

Dengan anggapan bahwa f dan g mempunyai
daerah asal, maka
(f g) (x) = f(x) g(x)
(f/g) (x) = f(x) / g(x) ; g(x) 0

Operasi perpangkatan pada dasarnya adalah
perkalian berulang. f
n
artinya f kali f sebanyak n
kali.

Komposisi Fungsi
3. Komposisi fungsi bisa diibaratkan sebagai dua
fungsi yang berurutan artinya fungsi yang
kedua dioperasikan setelah setelah fungsi
yang pertama bekerja.

Komposit g dengan f, dinyatakan oleh (gf)
Jadi (gf) (x) = g (f(x)) dan
(f g) (x) = f(g(x))

Anda mungkin juga menyukai