Dosen Pembimbing : dr. Sondang Berlian Rosalind Silalahi, Sp.THT-KL, MARS Oleh : Arif Wicaksono
1
Pendahuluan
Proses peradangan yang melibatkan mukosa hidung dan 1 atau lebih sinus 30-50% pasien Rinosinusitis ditemukan pada praktek dokter umum
22
Epidemiologi
Di AS, kasus sebanyak 14% (30 juta kasus)
33
Etiologi
Alergi
Infeksi
Non
Rinosinusitis
4
Klasifikasi
Rhinosinusitis Task force of the American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery
Rinosinusitis akut
2 atau > gejala tiba - tiba : -Salah satu : - Hidung tersumbat / nasal discharge (anterior/ post nasal drip) - Nyeri tekan wajah - penciuman < 12 minggu disertai interval sembuh jika terjadi rekuren
66
Rinosinusitis kronik
2 atau > gejala : - Salah satu : - Hidung tersumbat atau nasal discharge (anterior/ post nasal drip) - Nyeri tekan wajah - Penurunan penciuman < 12 minggu
Kriteria Diagnosis
2 gejala mayor atau 1 gejala mayor + 2 gejala minor Mayor : - nyeri tekan wajah - kongesti hidung - hidung tersumbat - nasal discharge - hiposmia/ anosmia
Kriteria Diagnosis
Minor : -sakit kepala, demam, halitosis, lelah, sakit gigi, batuk, nyeri telinga Gejala lainnya -Faring, laring, dan iritasi trakea (disfoni,sputum di tenggorokan dan batuk)
Penunjang
Gambaran klinik Foto X ray Endoskopi
10
Metode Penelitian
195 kasus
Hasil Penelitian
1661 pasien
195 (11,7%)
146 pasien
: 84 (57,5%)
: 62 (42,5%)
Rasio laki-laki : perempuan = 1,4 : 1 Rentang usia : 7 bulan 70 tahun Durasi waktu : hari - 10 tahun
12
13
Pengobatan
14
Hasil Pengobatan
130 pasien (89 %) merasa lebih baik
Diskusi
Rinosinusitis kelainan rinologi yang paling umum Laki laki (57,5%) dibanding perempuan (42,5%) dengan perbandingan 1,4 : 1 Kronik (83,6%) dan akut (16,4%)
16
infektif (67,1%) & alergi (28,8 %) tipe paling sering dalam penelitian ini
sesuai dengan penelitian lainnya dan merupakan etiopatogenesis untuk Rinosinusitis Infeksi virus, bakteri, jamur Alergi predisposisi atopi bengkak, obstruksi penurunan ventilasi udara di hidung retensi mukus sumber infeksi
17
18
Tatalaksana konservatif antibiotik dan steroid topikal dengan tambahan dekongestan regimen Rinosinusitis akut Berdasarkan EBM Antral washing, kompres NaCl, antihistamin, antimycotic, agen mukolitik, immunomodulator, dan bakteri lisat tidak berguna
19
Komplikasi Rinosinusitis :
Orbital, osseus dan endokranial abses glandula lakrimal, perforasi septum nasi, hilang lapang pandang, mucocele, septikemia
Kesimpulan
Karakteristik infeksi kronik dan alergi Pengobatan konservatif perbaikan Pembedahan gagal pengobatan konservatif atau adanya komplikasi Availabilitas pemeriksaan penunjang keberhasilan diagnostik dan terapi
21
22