Tujuan Pembelajaran: Mahasiswa dapat menjelaskan sifat, macam-macam dan kegunaan stainless steel
Stainless Steel
Sebagai tambahan iron dan carbon, stainless steel mengandung chromium yang dikembangkan sebagai bahan yang tahan terhadap korosi (corrosion resistance) Stainless steel ini tahan terhadap korosi karena efek pasif dari Chromium (chromium oxide / Cr2O3) Lapisan inilah yang tahan terhadap serangan media cair dari korosi
Nickel juga sering dipakai sebagai campuran pada stainless steel memberikan kontribusi sebagai bahan tahan korosi dan membantu kekuatan alloy.
SS ini adalah merupakan campuran dari besi (Fe), karbon (C), dan Chromium (Cr), Nikel (Ni), Mangan (Mg), dll (logam yang tidah mudah teroksidasi) Kegunaan : endodontic instrument orthodontics appliance temporary space maintener prefabricated crown
b. SS Martensite Cr : 11,5 % - 17 % Ni : 0 2,5 % besi & Karbon : 0,15 % - 1,20 % Dapat dipanaskan = baja sederhana Kekuatan dan kekerasan tinggi Kelenturan berkurang Untuk instrument bedah dan pemotong Kekuatan luluh 492 MPa (annealing) 1898 MPa (mengeras) Ketahanan korosi paling kecil
c. SS Austenite Cr :16,0 % - 26 % Ni :7 % - 22 % Besi &Karbon : maks 0,25 % SS yang paling tahan terhadap korosi Jenis umum yang digunakan orthodontics untuk membuat band atau kawat. Untuk implan Kelenturan lebih besar Dapat didinginkan tanpa terjadi fraktur Pengerasan substansial selama pendinginan Lebih mudah di las Cukup mudah dibentuk
Metode SS didinginkan secara ekstrim presipitasi karbid sepanjang bidang geser Daerah yang kurang Cr tidak terlokalisir dan karbid didistribusikan secara merata tahanan korosi lebih besar daripada bila presipitasinya hanya pada sepanjang batas butiran (Pemrosesan SS ortodonti)
Stabilisasi SS Metode yang paling berhasil : dimasukkannya beberapa unsur yang berpresipitasi sebagai karbid , sebagai ganti Cr Titanium Penyebab umum korosi Ketidak-homogenan permukaan sel korosi Pesawat/piranti ortodonti harus dipoles Masuknya potongan baja karbon atau logam serupa pada permukaan (pemotongan/digerinda dengan bur baja karbon) Pembersih yang mengandung clorin
Sifat Mekanis SS
Kekuatan tarik :2100 MPa Kekuatan luluh :1400 MPa Mudah mengalami regangan pada waktu mengeras (SS Austenite)
Sifat Mekanis SS
SS tidak boleh dipanaskan pada temperatur yg terlalu tinggi minim presipitasi karbid dan mencegah pelunakan kawat Pada pemanasan, sesudah logam mencair dan mengalir, struktur harus segera dikeluarkan dari panas dan dipadamkan dalam air Pada saat penyolderan menggunakan panas sekecil mungkin dan sesingkat mungkin
Wires
Pada umumnya kawat (wires) digunakan untuk cangkolan (clasp) pada pesawat/piranti orthodonti Digunakan sebagai retensi maupun alat aktif
Syarat Wires
Syarat wires dihubungkan dengan: Daya pegas/melenting (springiness) Kekakuan (stiffness) Tidak mudah fraktur Mudah menyatu ketika disolder maupun di las (welding)
Jenis Wires
Kobalt Chromium Nickel Alloy Baik untuk pesawat/piranti orthodonti Ketahanan terhadap korosi di dalam rongga mulut sangat baik Dapat dikenai prosedur pengelasan dan penyolderan Kobalt (40%), Kromium (20%), Nikel (15%), Molibdenum (7%), Mangan (2%), Karbon (0,16%), Berillium (0,04%), Besi (15,8%) Kekerasan, kekuatan luluh, kekuatan tarik kira-kira sama dengan SS
Nikel Titanium Modulus elastisitas :41,4 Gpa kekuatan luluh :427 Mpa kekuatan tarik :1489 Mpa Menghasilkan tekanan orthodonti yang sangat rendah daripada SS
Kekakuan yang rendah Nikel (54%), Titanium (44%), Kobalt (2%) Kawat ini sulit dibentuk, tidak dapat disolder atau dilas
Titanium Modulus elastisitas (71,7 Gpa), kekuatan luluh (860 - 1170 Mpa) Titanium (11%), Molibdenum (6%), Zirconium (4%) Rasio yang tinggi antar ME dan kekuatan luluh menghasilkan pesawat/piranti orthodonti yang dapat menahan aktivasi elastik yang besar bila dibanding dengan alat dari SS Ketahanan terhadap korosi memuaskan Stabil dalam lingkungan Untuk aplikasi biologis (katup jantung, implan, pesawat/piranti ortodonti)
Gold Alloy Digunakan dalam konstruksi cengkeram gigi tiruan sebagian lepasan Pesawat/piranti orthodonti Pasak retensi untuk restorasi
TERIMA KASIH