Anda di halaman 1dari 22

Maria Priscilla 102011351

Anamnesa
Cara pemeriksaan dg wawancara pasien/keluarga . Yang harus ditanya : identitas, rps, rpp,riwayat obat, alergi, riwayat pribadi pasien.

pemeriksaan

Pemeriksaan fisik : tekanan darah, nadi, suhu, frekuensi pernapasan, dan abdomen.

Pada kasus : pasien compos mentis, T:38,6, RR:20x/menit, TD 110/80, N:80x/menit, nyeri tekan pd regio epigastrium.

Pemeriksaan penunjang
1. pemeriksaan darah tepi : pd penderita tifoid bisa didapatkan anemia, leukopenia, limfositosis. 2. uji serologi : untuk deteksi antibodi spesifik thd komponen antigen S.typhi. 3. uji widal : deteksi antibodi thd kuman S.typhi. tjd aglutinasi dg antibodi yang disebut aglutinin. Aglutinin O dan H digunakan dalam diagnosis demam tifoid. 4. uji tubex : utk deteksi antibodi anti s.typhi pd serum pasien. 5. uji typhidot : utk deteksi antibodi IgG dan IgM yg tdp pd membran luar S.typhi. 6. kultur darah : melihat hasil positif negatif melalui hasil biakan darah.

Pemeriksaan penunjang
Pada kasus : Hb : 14 g/dL, Ht : 38%, Leukosit : 6000/l, Trombosit : 20000/l

Tes widal S.Typhi O : 1/320 S.Typhi AO : 1/80 S.Typhi H : 1/320 S.Typhi AH : -

WD : Demam thypoid
Demam tifoid : Infeksi saluran akut pencernaan Salmonella Typhi. Demam paratifoid : sejenis penyakit Salmonella Parathyphi A,B,C. Hampir sama, paratifoid klinik lebih ringan. Masa tunas : 10-14 hari. manifestasi

WD : Demam thypoid
Gambaran demam tifoid : - Panas lebih dr 7 hari, semakin hari meninggi terutama pada sore atau malam hari - Gejala gastrointestinal : diare, konstipasi, mual, muntah. - Gejala saraf : delirium, apatis, bahkan koma.

DD
Malaria Demam : stadium menggigil, puncak demam 41 derajat celcius, stadium berkeringat. Timbul siang hari, berlangsung 8-12 jam. DBD penyakit demam akut oleh virus dengue. Gejala : demam tinggi, muncul ruam, nyeri sendi + tulang, mual + muntah, leukopenia _ trombositopenia

etiologi
Penyebab : Salmonella typhi, Salmonella para typhii A, dan Salmonella parathypii B. -Batang gram negatif -Bergerak dengan rambut getar -Tidak berspora. - Dalam serum penderita terdapat zat ( agglutinin ) terhadap antigen O, antigen H, dan antigen VI. - T : 15 41 C ( optimum 37 C ) - pH pertumbuhan 6 8. - Menyerang seluruh tubuh, terutama bagian saluran pencernaan.

epidemiologi
Frekuensi thn 1990 : 9,2, tahun 1994 15,4 per 10.000 penduduk. 1981-1986 jumlah penderita sekitar 35,8%, yaitu dari 19.596 menjadi 26.606 kasus. Insidens demam tifoid bervariasi di tiap daerah sesuai dengan sanitasi lingkungan

Gejala Klinik
Minggu 1: demam akan berangsur naik, terutama di sore hari dan malam hari. Gejala demam, nyeri otot, nyeri kepala, anorexia dan mual, batuk, epitaksis, obstipasi / diare dan perasaan tidak enak di perut. Minggu 2: gejala jelas dapat berupa demam, bradikardi relatif, lidah yang khas (putih, kotor, pinggirnya hiperemi), hepatomegali, meteorismus dan penurunan kesadaran.

patofisiologi

komplikasi
Komplikasi intestinal: perdarahan, perforasi usus, perdarahan usus. Komplikasi neuropsikiatri - gangguan kesadaran, bahkan koma. Pneumonia sebagai komplikasi sering dijumpai pada demam tifoid, seringkali akibat infeksi sekunder oleh kuman lain.

Terapi
Non medika mentosa : 1. Istirahat dan perawatan yang bertujuan mencegah komplikasi. Tirah baring + perawatan sepenuhnya mempercepat penyembuhan. 2. Diet dan terapi penunjang, dengan tujuan mengembalikan rasa nyaman pasien. Diet dapat pula diberikan nasi + lauk rendah selulosa.

Medika metosa : pemberian antimikroba untuk mencegah dan menghentikan penyebaran kuman.

Pengobatan demam tifoid menggunakan : Kloramfenikol : 4x500mg / hari selama 7 hari. Tiamfenikol : 4x500mg/ hari, demam rata-rata menurun pada hari ke 5.

Kotrimoksazol 2x2 tablet selama 2minggu. 1tablet : sulfametoksazol 400mg + 80mg trimetropim. Fluorokuinolon : norfloksasin 2x400mg/hari selama 14hari. Sefalosporin generasi ketiga : seftriakson 3-4gr dalam dektrosa 100cc, diberikan selama setengah jam infus, sekali sehari, diberi 3-5 hari.

prognosis
Tergantung umur, keadaan umum, derajat kekebalan tubuh, jumlah dan virulensi Salmonella Cepat dan tepatnya pengobatan.

Pencegahan

memperhatikan kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi. Vaksin 3 macam vaksin : 1. yang berisi kuman yang dimatikan, diberi dg sintikan subkutan. 2. kuman hidup yang dilemahkan (Ty-21a) diberikan peroral tiga kali dengan interval pemberian selang sehari, memberi daya perlindungan 6 tahun.

3. komponen Vi dari Salmonella typhi, diberikan melalui suntikan intramuskuler dg daya perlindungan 60-70% selama 3thn.

kesimpulan
Tifoid : penyakit infeksi usus oleh kuman salmonella thypi yang dapat menular melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Gejala : demam meningkat malam hari, mual, muntah , pusing, konstipasi, dll.

Dari pembahasan di atas disimpulkan pasien mengidap demam tifoid dimana keluhan2 lebih sesuai dengan gejala yang terdapat pada pengidap tifoid.

Anda mungkin juga menyukai