PENDAHULUAN
Penyakit Graves' merupakan penyebab tersering
dari tirotoksikosis 50-80% Perempuan : laki-laki 5-10 : 1 insidens puncak usia 20-40 tahun gambaran klinis
Tiroroksikosis Struma difusa Oftalmopati Dermopati
ETIOLOGI
autoimun yang tidak diketahui penyebabnya predisposisi familial lebih sering pada kembar monozigotik >
PATOGENESIS
Pada Graves limfosit T menjadi tersensitisasi
terhadap antigen di dalam kelenjar tiroid dan menstimulasi limfosit B untuk mensintesis antibodi terhadap antigen ini Satu dari antibodi ini ditujukan terhadap reseptor TSH di membran sel tiroid menstimulasi pertumbuhan dan fungsi kelenjar tiroid Antibodinya disebut juga thyroid-stimulating antibody (TSAb) atau TSI Adanya antibodi yang bersirkulasi berkorelasi positif dengan penyakit yang aktif dan dengan relapsnya
GAMBARAN KLINIS
usia muda palpitasi, nervousness, cepat lelah, hiperkinesia, diare, keringat berlebih, tidak tahan terhadap kondisi panas penurunan berat badan tanpa penurunan nafsu makan pembesaran tiroid, oftalmopati dan takikardia ringan usia lanjut atipik Manifestasi kardiovaskular mendominasi palpitasi, dyspnea on effort, tremor, nervousness dan penurunan berat badan
sitotoksik (sel killer) dan antibodi sitotoksik tersensitisasi terhadap antigen seperti pada reseptor TSH yang ditemukan di fibroblas orbita, otot orbita dan jaringan tiroid sitokin dari limfosit yang tersensitisasi inflamasi fibroblas orbita dan otot ekstraokuler pembengkakan otot orbita, proptosis dan edema periorbita
PATOGENESIS OFTALMOPATI
GAMBARAN KLINIS
oftalmopati Graves klasifikasi oleh Werner aktivitas klinis oftalmopati
Class
0 1 2 3 4 5 6
Definition
No signs or symptoms. Only signs, no symptoms. (Signs limited to upper lid retraction, stare, lid lag.) Soft tissue involvement (symptoms and signs). Proptosis (measured with Hertel exophthalmometer) Extraocular muscle involvement. Corneal involvement. Sight loss (optic nerve involvement).
PATOGENESIS
Dermopati dan osteopati tiroid atau akropati
2-3%
penyakit Graves stimulasi sitokin-sitokin dari limfosit terhadap fibroblas penebalan kulit terutama di daerah tibia bawah yang disebabkan akumulasi glikosaminoglikan dikaitkan oftalmopati dan kadar TSHRAb yang sangat tinggi.
PATOGENESIS
Gejala tirotoksikosis
peningkatan
sensitivitas terhadap katekolamin beberapa gejala seperti takikardia, tremor dan berkeringat
pembengkakan dan pembentukan tulang subperiosteal tulang metakarpal dan clubbing dari jari-jari onikolisis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
FT4 dan TSHs
peningkatan
FT4 dan menurunnya TSH bila kadar FT4 normal namun T3 meningkat T3 tirotoksikosis kadar FT4 dan T3 dalam batas normal, tapi kadar TSH menurunhipertiroid subklinik
Oftalmopati diagnosis penyakit Graves
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sidikan tiroid
peningkatan
Graves
TSHRAb
relatif
tanda tirotoksikosis, seringkali bermanifestasi sebagai suatu sindroma yang mengancam nyawa Manifestasi klinik
hipermetabolisme
yang nyata dan respons adrenergik yang berlebihan. demam antara 38-41 derajat celcius dan disertai dengan flushing dan berkeringat
katekolamin penurunan ikatan pada TBG meningkatkan kadar FT4 dan FT3 kondisi penyakit akut, infeksi dan stres operasi akan memicu peningkatan kadar katekolamin yang menambah peningkatan kadar FT4 dan T3 gambaran klinis
PENATALAKSANAAN
Mengkontrol hipertiroidisme
Mengkontrol
eutiroid.
Modalitas terapi
Obat
tiap 8 jam pada awal terapi dan pada minggu 48 dosisnya diturunkan sampai 50-200mg sekali atau dua kali sehari.
Metimazol
durasi
kerja yang lebih lama sekali sehari meningkatkan kepatuhan pasien dosis 10-20mg di pagi hari selama 1-2 bulan, kemudian dosis ini diturunkan menjadi 5-10mg tiap pagi selama terapi maintenance
Remisi fungsi tiroid yang normal selama 1 tahun setelah penghentian dari obat antitiroid, terjadi pada 2050% kasus, namun biasanya tidak seumur hidup
minor, terutama rash (5% pasien) pemberian antihistamin, kecuali sangat berat, bukan merupakan indikasi untuk menghentikan pengobatan mayor, terutama agranulositosis (0.5% pasien). ditandai dengan radang tenggorokan dan demam memerlukan penghentian segera dari obat antitiroid pemberian antibiotik yang sesuai dan mengganti dengan modalitas terapi lain Reaksi lain yang jarang ikterus kolestatik, toksisitas hepatoselular, vaskulitis dan artritis akut
terapi inisial maupun setelah kegagalan dengan terapi obat antitiroid Setelah pemberian yodium radioaktif, kelenjar tiroid akan mengecil dan pasien biasanya akan menjadi eutiroid dalam jangka waktu 2-6 bulan
Operasi
Paling jarang dikerjakan. Pilihan operasi: tiroidektomi subtotal atau total Indikasi: struma yang sangat besar atau multinodosa, pada pasien yang alergi atau tidak patuh terhadap pemberian terapi obat antitiroid, pada pasien yang menolak terapi yodium radioaktif, dan pada pasien hamil dengan Graves. Komplikasi operasi hipoparatiroidisme dan trauma pada saraf laringeus rekurens Harus diberikan suplementasi hormon pasca
operasi
gagal janutng. Mengatasi proses yang mendasari tercetusnya krisis Plasmafereses atau dialisis peritoneal
PROGNOSIS
Perjalanan penyakit Graves yang diterapi dengan
antitiroid dapat terjadi remisi dan eksaserbasi selama periode waktu yang tidak dapat diperkirakan, Pemantauan seumur hidup diindikasikan pada semua pasien dengan penyakit Graves