IDENTITAS PASIEN
Nama Jenis kelamin Tempat/Tgl lahir Umur Agama Bangsa / Suku Pendidikan Status pernikaha Pekerjaan Alamat Tanggal masuk RSKO
: Tn. K : Laki-laki : Jakarta, 18 September 1975 : 37 tahun : Budha : Tionghua : SMP : Belum Menikah : Tidak bekerja : Bogor Raya Permai : 9 November 2012
RIWAYAT PSIKIATRI
*. Autoanamnesis : Jumat, 28 Desember 2012 : Jam 15.00 WIB ; di lobby ruang MPE. *. Alloanamnesis : (ditanyakan kepada ibu kandung Pasien )
KELUHAN UTAMA
Orang tua pasien mengeluh pasien sering kali
menyerang, mengurung diri, tidak mau makan dan minum obat, kurang merawat diri sendiri sehingga terkena penyakit kulit yang tidak diperhatikan.
mengurung diri, tidak mau makan dan minum obat, kurang merawat diri sendiri. menurut pasien, RSKO adalah milik kedua orang tuanya. pasien merasa bawa dirinya berada di RSKO karena ada perselisihan paham antara keluarganya dengan kedutaan besar AS. sering bolak balik mencuci tangan selalu melakukan aktivitas yang sama, mematikan lampu, cuci tangan, menutup pintu, kemudian mencuci tangan kembali baru kembali tidur.
RPS
bercerita saat berumur 29 tahun, ia ke Kerajaan
Rantau di Muara Cipinang setelah dikenalkan oleh Raja Rantau mengenai kepercayaan ini. Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah calon pangeran Amerika dan Tiongkok Walaupun sudah diberitahukan bahwa yang memimpin Amerika adalah seorang Presiden namun pasien berkata bahwa Presiden Amerika hanya utusan atau pesuruh dari Pangeran
banyak pegawai. Pegawainya hanya dapat berkomunikasi dengan pasien bila pasien sendirian, karyawannya bertanya sedang mau main apa? Merasa penghuni RS lain sulit diatur dan hanya memicu keributan.
menolak untuk makan, dan minum obat. Terkadang pasien terlihat berbicara dan tertawa sendiri. Tahun 2008 pasien pernah dirawat di RSKO dengan keluhan sering marah-marah, mengamuk, tidak dapat merawat diri Merasa takut dengan obat pemberian ibunya, yang dianggap pasien adalah racun Diagnosis saat itu :skizofren + dermatitis palpebra
mau bicara, terkadang marah marah, perilaku menyerang. Tahun 2010 dan 2011 dirawat beberapa bulan dengan keluhan yang sama. 2 November 2011 sampai 1 Juni 2012 karena sering marah marah, mengamuk, dan tidak dapat merawat diri.
Kecelakaan (-)
Operasi sebelumnya (-).
Alkohol
Putaw Rokok
Lupa
Lupa Lupa
Lupa
Lupa Sekarang
ekstasi dan alkohol. Diawali dengan mencoba ganja saat duduk di bangku SMP atas ajakan teman, lalu menggunakan shabu dengan cara hirup saat keluar dari bangku SMU atas ajakan dari lingkungan sekitar . 1991 : Saat SMP juga masih bisa mengikuti, namun saat SMU mulai mengalami kesulitan hingga tidak naik ke kelas 2 dan memutuskan untuk keluar sekolah.
mengeluhkan perilaku pasien yang seringkali menyerang dan mulai mengurung diri, tidak mau makan,tidak mau minum obat, dan kurang dapat merawat diri sendiri seperti tidak mandi hingga menderita penyakit kulit yang tidak diperhatikan. 2010 : selesai menjalani perwatn di RSKO Jakarta pada bulan Desember 2010. Ia nampak sulit bergaul dan cenderung pasif. Pasien juga mersa dirinya tidak sakit hingga ia merasa curiga akan diracuni ibunya tatkala selalu disuruh minum obat.
November 2011. Donny tampak menarik diri dan lebih memilih sendiri serta kurang bersosialisasi dengan penghuni RSKO yang lain termasuk paisen dan perawat. Ia hanya berbicara saat ditanya dan berbicara jika ingin sesuatu seperti memanggil suster karena ingin rokok. Ia terlihat berulangkali ke wastafel dan tatkala tiba di depan wastafel, ia sesekali hanya membuka kran air lalu menutupnya kembali kemudian kembali ke ruangannya.
Riwayat Pendidikan
Tamat SD tidak pernah tinggal kelas Tamat SMP meraih peringkat 5 besar SMA kelas 1 tidak dapat mengikuti
Riwayat Pekerjaan
tidak pernah berkerja.
Kehidupan Beragama
Pasien beragama Budha. Jarang melakukan kegiatan keagamaan.
Pohon Keluarga
Keterangan
1. Ayah pasien 2. Ibu pasien
3. Pasien
4. Adik pasien
laki -laki. Suka menyendiri dalam kamar Menghindar Menolak untuk mandi Menolak untuk makan.
diri Lebih memilih sendiri Kurang bersosialisasi baik itu pasien maupun perawat. Jarang sekali terlihat berbincang dengan orang lain, pasien berbicara hanya saat meminta sesuatu pada perawat atau ditanya saja.
STATUS MENTAL
(Jumat, 28 Desember 2012 : Jam 15.00 WIB ; di lobby ruang MPE.)
DESKRIPSI UMUM Penampilan Penampilan fisik sesuai dengan usianya, kulit putih perawakan tinggi, sekitar 170 cm, Ketika dilakukan wawancara, pasien mengenakan kaos hijau lengan pendek, dengan celana pendek dan memakai sandal.
STATUS MENTAL
Kesadaran Kesadaran neurologis/sensorium : Compos mentis Kesadaran psikiatrik : Tidak tampak terganggu (ekspresi wajah sesuai dengan apa yang diceritakan; perilaku, sikap dan gerak gerik sesuai)
STATUS MENTAL
Perilaku Aktivitas Motorik Sebelum wawancara Pasien tenang Selama wawancara Pasien tenang, mampu berkomunikasi ( terdapat asosiasi longgar ), pasien terlihat agak sulit dan seperti berpikir saat memulai pembicaraanya. Sesudah wawancara Pasien tenang
STATUS MENTAL
Sikap Terhadap Pemeriksa Pasien mau tenang, menjawab semua pertanyaan dan tidak bertindak yang kasar terhadap pemeriksa. Pembicaraan Cara berbicara: spontan, merespons tiap pertanyaan, jelas jika berbicara Gangguan bicara: tidak ada gangguan bicara.
STATUS MENTAL
ALAM PERASAAN (EMOSI) 1. Suasana perasaan (mood) : Tidak dapat dinilai 2. Ekspresi afektif
Arus Stabilitas Pengendalian Dalam/ dangkal Empati Serasi/tidak serasi Dramatisasi : lambat : stabil : terkendali : dangkal : tidak dapat dinilai : serasi : tidak ada
STATUS MENTAL
GANGGUAN PERSEPSI Halusinasi : Ada Halusinasi auditorik :
Pasien mengatakan bahwa karyawannya sering berkata sedang mau main apa bila pasien sedang sendirian.
STATUS MENTAL
SENSORIUM DAN KOGNITIF Taraf pendidikan : Tamat SMP Pengetahuan umum : Cukup baik Kecerdasan : baik Konsentrasi :tidak mampu memusatkan perhatian terhadap pertanyaan, Orientasi Waktu : baik Tempat : baik Orang : baik Situasi : baik
STATUS MENTAL
Daya ingat :
Jangka panjang Jangka pendek Segera Pikiran abstraktif Kemampuan menolong diri
Kemampuan Visuospasial
: Baik
STATUS MENTAL
PROSES PIKIR 1. Arus pikir : Produktifitas Kontinuitas Hendaya Berbahasa
2. Isi pikir :
Preokupasi Waham
: Ada : Ada
dan sedang membangun Indonesia. Dirinya adalah calon pangeran Amerika dan Tiongkok, akan diangkat menjadi pangeran Amerika. Tetap bertahan menyatakan bahwa akan memimpin Amerika sebagai pangeran walaupun sudah diberitahukan bahwa yang memimpin Amerika adalah seorang Presiden namun pasien berkata bahwa Presiden Amerika hanya utusan atau pesuruh dari Pangeran.
Gagasan Rujukan
: Tidak ada
STATUS MENTAL
PENGENDALIAN IMPULS Tidak terganggu
DAYA NILAI Daya nilai sosial : Tidak terganggu Uji Daya Nilai : Tidak terganggu Daya Nilai Realitas : Terganggu (halusinasi auditorik, perilaku bizarre).
STATUS MENTAL
TILIKAN Derajat I (pasien merasa dirinya tidak sakit)
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
: Tampak sakit ringan Kesadaran : Compos Mentis TD : 120/80 mmHg Nadi : 78 x/menit Suhu Badan : 36,7 C Frekuensi Pernapasan : 20 x/menit Sistem kardiovaskular : BJ I II reguler murni, murmur (-), gallop (-) Sistem respiratorius : Batuk (-), suara napas vesikular di kedua lapang paru, wheezing (-), Ronkhi (-). Sistem gastro-intestinal : perut mendatar, BU (+), hepar tidak teraba, Lien tidak teraba Sistem muskuloskletal : Atrofi otot (-), deformitas (-), Sistem dermatologis : terdapat dermatitis pada pergelangan kaki kanan bagian dorsal
Status Neurologis
Saraf Kranial Refleks Fisiologis Refleks Patologis : Tidak dilakukan : Tidak dilakukan : Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Thorax :
o o o
Sinus, Diafragma dan cor baik. Mediastinum superior tak melebar, trakea di tengah. Hilus normal
o
o
lebih lambat dibandingkan orang biasa. Terdapat penyakit kulit pada punggung kaki kanan dan kiri pasien. Sering berselisih pendapat dengan adik laki-lakinya Terdapat riwayat gangguan jiwa di keluarga besar pasien. Adik laki-laki dari ayah pasien menderita gangguan jiwa. Adik perempuan dari ibu pasien menderita gangguan jiwa
Sering mengunci diri di kamar Menolak untuk mandi, menolak untuk makan, dan
minum obat. Berbicara dan tertawa sendiri. Tahun 2008 pasien pernah dirawat , dengan keluhan sering marah-marah, mengamuk, tidak dapat merawat diri dengan dan didiagnosis skizofren
bicara, terkadang marah marah, perilaku menyerang. Tahun 2010 dan 2011 dirawat beberapa bulan dengan keluhan yang sama. Kemudian dirawat lagi di RSKO dari tanggal 2 November 2011 sampai 1 Juni 2012 karena sering marah marah, mengamuk, dan tidak dapat merawat diri
menurut pasien, RSKO adalah milik kedua orang tuanya. Pasien merasa bawa dirinya berada di RSKO karena ada perselisihan paham antara keluarganya dengan kedutaan besar AS. sering bolak balik mencuci tangan selalu melakukan aktivitas yang sama, mematikan lampu, cuci tangan, menutup pintu, kemudian mencuci tangan kembali baru kembali tidur
mengatakan itu adalah ajaran Tao. Bercerita saat berumur 29 tahun, ia ke Kerajaan Rantau
di Muara Cipinang setelah dikenalkan oleh Raja Rantau mengenai kepercayaan ini. Pasien cenderung menarik diri dan lebih memilih sendiri, kurang bersosialisasi Jarang berbicara
Amerika dan Tiongkok Pasien tetap bertahan menyatakan bahwa akan memimpin Amerika sebagai pangeran walaupun sudah diberitahukan bahwa yang memimpin Amerika adalah seorang Presiden Mendengar karyawannya bertanya sedang mau main apa?
FORMULASI DIAGNOSTIK
AKSIS I (Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis ) : Gangguan jiwa Skizofrenia Paranoid karena : Gejala kejiwaan berupa: waham kebesaran, halusinasi auditorik Gangguan fungsi (hendaya): Gangguan dalam sosialisasi dan pekerjaan (pasien tidak bekerja dan menjadi anti sosial). Distress/Penderitaan/Keluhan: tidak bisa menjalani kehidupan normal (pasien tidak bekerja), riwayat tidak bisa merawat diri, marah-marah, menyendiri.
Aksis I
2. Gangguan mental Non Organik karena: Tidak terdapat gangguan kesadaran neurologik. Tidak ada faktor organik spesifik yang berhubungan dengan gangguan jiwanya. Riwayat penyalahgunaan obat dan zat psikoaktif.
Aksis I
3. Gangguan psikotik, karena adanya hendaya dalam menilai realita : Waham kebesaran Halusinasi Gangguan fungsi / hendaya
Aksis II
AKSIS II : Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental Tidak dapat dinilai
Aksis III
AKSIS III : Kondisi Medis Umum Dermatitis pada pergelangan kaki dekstra bagian dorsal
Aksis IV
AKSIS IV : Problem Psikososial dan Lingkungan Masalah dengan lingkungan sosial (pasien lebih suka menyendiri dan kurang berinteraksi dengan individu luar bahkan dengan keluarganya), masa lalu pasien yang merupakan pengguna ganja, putaw, ekstasi dan alkohol.
Aksis V
AKSIS V : Penilaian Fungsi Secara Global Menurut nilai Global Assesment of Function (GAF): Satu tahun sebelumnya : 31-40
Beberapa disability dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, disability dalam beberapa fungsi pekerjaan, sekolah, hubungan keluarga, dan lain lain.
Saat ini
: 31-40
Beberapa disability dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, disability dalam beberapa fungsi pekerjaan, sekolah, hubungan keluarga, dan lain lain.
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I : Skizofrenia Paranoid (F20.0) Aksis II
:Tidak dapt dinilai Aksis III :Dermatitis (L00) Aksis IV : Masalah dengan lingkungan sosial, dan pekerjaan. Aksis V : GAF scale Saat ini : 30-21 Satu tahun sebelumnya : 30-21
PROGNOSIS
Faktor yang mengarah pada prognosis baik: Sikap pasien cukup kooperatif Ada gejala positif : waham Pasien saat ini mampu menjalani kebutuhan sehari-hari tanpa bantuan. Dukungan dari keluarga baik karena masih sering menjenguk pasien.
PROGNOSIS
Faktor yang mengarah pada progonis buruk : Laki-laki Onset usia muda Adanya faktor genetik Onset perlahan-lahan dengan faktor pencetus tidak jelas. Adanya simptom negatif: menarik diri, menyendiri. Pasien belum menikah, tidak ada pekerjaan.
PROGNOSIS
Kesimpulan prognosis: Ad vitam : Dubia ad bonam Ad functionam : Dubia ad malam Ad sanationam : ad malam
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Psikologis :tidak ada : Halusinasi auditorik, perilaku bizarre dan tanpa tujuan, menyediri, afek dangkal Sosiobudaya : Hendaya dalam fungsi sosial dan pekerjaan (kurang bersosialisasi dan tidak bekerja).
PENATALAKSANAAN
Psikofarmaka
Risperidon 2x2 mg
Sebagai antipsikotik atipikal, untuk gejala positif dan
negatif pasien.
Triheksilphenidil 2x2 mg Untuk mencegah gejala EPS yang ditimbulkan oleh
obat antipsikotik.
Nonfarmakologis
Konsul ke dokter kulit Psikoterapi
Sosioterapi
TERIMA KASIH