Anda di halaman 1dari 46

PENGOBATAN STOMATITIS AFTOSA REKUREN MAYOR DENGAN METRONIDAZOL DAN CIPROFLOKSASIN

Pembimbing: drg. Hj. Aning Susilowati

Reza Dian Pratama 01.208.5761 Tuti Aulia Ulil Latif 01.206.5314 Diana Hayati 01.208.5631 Radya Agri P. 01.208.5751

PENDAHULUAN

Dari seluruh ulserasi non-traumatik yang mengenai mukosa mulut, stomatitis aftosa rekuren adalah lesi yang paling umum ditemukan dan diteliti oleh dokter dan dokter gigi

Stomatitis Aftosa Rekuren


Ulkus berulang Di daerah mulut Penyakit sistemik (-)

Klasifikasi Stomatitis Aftosa Rekuren


Herpetiform
Ulserasi muncul mendadak, sembuh sendiri dalam waktu sekitar satu minggu tanpa jaringan parut, muncul pada masa kanak-kanak dan remaja Ulkus besar dan dalam, diameter > 1 cm dan dapat mencapai 5 cm, dapat berkelompok, batas tidak teratur. waktu penyembuhan 6 minggu, meninggalkan jaringan parut yang luas, muncul pada masa pubertas, dan episode berulang dapat terus terjadi sampai usia 20 tahun atau lebih

Mayor

Minor

Terjadi pada dekade kedua kehidupan, 67 85% terjadi bawah usia 30 tahun

Studi Cross-=sectional Tentang SAR :


Usia dibawah 40 tahun

Perempuan

Kulit putih

Tidak merokok

Status sosial ekonomi tinggi

Continue..
Pengobatan
1. Anestesi topikal atau NSAID topikal 2. Steroid potensi tinggi topikal (Fluocinonide, Betametason atau Klobetasol) 3. Amlexanox pasta dan Tetrasiklin topikal 4. Kortikosteroid sistemik (Prednison 20 30 mg/hari) dan Betametason 2 3 mg/hari selama 4 8 hari)

Back to school

Penelitian Kasus

Pasien stomatitis aftosa rekuren mayor Tidak sembuh 7 bulan Ulserasi yang terdiri dari stomatitis aftosa rekuren mayor dan minor Sudah berobat ke dokter gigi Menggunakan berbagai jenis obat (asam mefenamat, klindamisin, obat kumur klorheksidin, obat kumur lainnya, dan vitamin) namun tidak sembuh.

Infeksi sekunder

Stomatitis aftosa rekuren mayor

Infeksi sekunder

Pengobatan antibiotik

ulkus mulut menyakitkan yang berulang dari hari ke bulan atau bahkan bertahun-tahun

prevalensi berkisar antara 15 % sampai 30 %

RAS

etiologi RAS tetap tidak diketahu

tidak ada pengobatan definitif

merespon cukup baik untuk penggunaan obat antiinflamasi topikal atau sistemik , khususnya kortikosteroid

TUJUAN

membahas pengobatan RAS dengan infeksi sekunder

KASUS

Pria 22 tahun dirujuk ke Departemen Oral Medicine Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya oleh seorang dokter gigi dari Madiun dengan ulkus di mukosa bukal kanan yang tidak sembuh-sembuh untuk waktu yang lama

ANAMNESIS
pasien memiliki ulkus di mukosa bukal kanan belakang. Setelah mengkonsumsi ' Adem Sari ' ulkus sembuh

7 bulan yang lalu

Satu minggu kemudian

ulkus muncul di daerah yang sama tapi di tempat yang berbeda . Pasien kemudian mengambil ' Adem Sari ' lagi tapi ulkus tidak sembuh

Dalam beberapa hari beberapa ulkus muncul di daerah ini dan sangat menyakitkan . Setelah itu , lesi menjadi lebih kecil dan rasa sakit berkurang tapi kemudian lesi membesar lagi dan menyakitkan . Diobati dengan asam mefenamat , klindamisin , dan chlorhexidine obat kumur , setelah itu rasa sakit berkurang tetapi lesi tetap sama . Sebelum ulkus ini muncul pasien sering mengalami ulkus sekitar sekali dalam 1 bulan

PEMERIKSAAN FISIK
kondisi umum pasien baik. Pasien memiliki kebiasaan merokok sejak sekitar 5 tahun yang lalu. Tidak ada gangguan yang diketahui dalam riwayat medis pasien dan riwayat keluarga.

PEMERIKSAAN ORAL
EKSTRA ORAL

pembengkakan ringan pada pipi kanan Fisura dan deskuamasi pada sudut bibir Limfadenitis kronis pada kelenjar submandibular kanan

INTRA ORAL

Dua ulkus pada mukosa labial kanan bawah , ulkus berbentuk tidak teratur dengan diameter sekitar 8 mm , tepi meninggi , dikelilingi oleh dasar eritematosa , tertutup oleh pseudomembran putih , dan menyakitkan( Gambar 1 - A ) . Ulkus berbentuk bulat dengan diameter sekitar 6 mm , tepi meninggi , dikelilingi oleh halo eritematosa , tertutup oleh pseudomembran putih , dan menyakitkan( Gambar 1 - B ) Ulkus berbentuk tidak teratur , ditemukan di mukosa bukal sebelah kanan ukuran sekitar 4 10 mm , tengah meninggi , dikelilingi oleh dasar eritematosa , tertutup oleh pseudomembran putih , dan menyakitkan . Erosi , fisura dan bekas luka juga ditemukan di daerah ini ( Gambar 1 - C ) Pada lipatan mukosa bukal bagian bawah muncul ulkus dengan bentuk bulat tidak teratur dengan diameter sekitar 10 mm , bersih dan tepi meninggi , dikelilingi oleh halo eritematosa , tertutup oleh pseudomembran putih , dan menyakitkan Akar molar pertama bawah , plak gigi dan kalkulus pada atas dan bawah gigi kanan .

MANAJEMEN KASUS

HARI PERTAMA
Scrapping untuk pemeriksaan sitologi dan swab untuk pemeriksaan bakteriologi

Anamnesa + pemeriksaan fisik

RAS mayor dengan sel skuamosa karsinoma

diberikan 5% ekstrak sanguine + 0,1% polidocanol gel dioleskan pada lesi 3 kali sehari, obat kumur klorheksidin 3 kali sehari, dan solusio H2O2 sebagai obat kumur dua kali sehari

KUNJUNGAN KEDUA (KONTROL PERTAMA HARI KE 3)

Anamnesa sakit menurun

sitologi eosinofil amorfik, sel-sel skuamosa menyebar, dan sel-sel dengan degenerasi inti bulat

pemeriksaan bakteriologis coccus gram (+), batang gram (-), dan Candida

ULCER UKURAN LEBIH KECIL PADA MUKOSA LABIAL BAWAH DENGAN DIAMETER SEKITAR 6 MM (GAMBAR 2-A) DAN 5MM (GAMBAR 2-B). ULCER PADA MUKOSA BUKAL TELAH MENJADI LEBIH KECIL, SEKITAR 48 MM, SEDANGKAN EROSI, FISURA, DAN BEKAS LUKA (GAMBAR 2-C), DAN ULCER PADA LIPATAN MUKOSA LABIAL BAWAH TIDAK BERUBAH.

Gambar 2. Kunjungan kedua menunjukkan, bisul kecil tetapierosi, fisura, dan bekas luka tidak berubah.

Diobati dengan 500 mg metronidazol 3 kali sehari, dan 500 mg ciprofloxacin dua kali sehari. Ditutupi dengan 5% ekstrak sanguine + 0,1% polidocanol gel diberikan 3 kali sehari (Gambar 3). Chlorhexidine obat kumur dilanjutkan

KUNJUNGAN KETIGA (KONTROL KEDUA HARI KE 7)


Anamnesis tidak ada rasa sakit. Terapi dilanjutkan.

Gbr. 4. Ulcer pada mukosa labial bawah dengan diameter sekitar 5 mm (Gambar 4-A) dan 4 mm (Gambar 4-B) dengan halo eritematosa. Ulcer pada mukosa bukal telah menjadi lebih kecil, 2 6 mm, sedangkan erosi, fisura, dan bekas luka masih tetap tetapi eritema mengalami penurunan (Gambar 4-C). Ulcer di lipatan mukosa labial bawah menjadi lebih kecil dengan

PADA KUNJUNGAN KEEMPAT (KONTROL KETIGA) - HARI KE 12)

Melanjutkan terapi, ditambah dengan multivitamin sekali sehari dan solusio H2O2 sebagai obat kumur dua kali sehari.

Semua ulcer, erosi dan fisura sembuh, kecuali ulkus berbentuk tidak teratur pada mukosa bukal, diameter sekitar 2mm, berbatas datar, ditutupi oleh pseudomembran putih.

KUNJUNGAN KELIMA (KONTROL KEEMPAT HARI KE 18)

Gambar 6. Perbandingan lesi om kunjungan pertama dan kelima (hari ke-18). Semua lesi telah sembuh dengan bekas luka.
Pasien diinstruksikan untuk terus minum multivitamin sekali sehari

DISKUSI

RAS MAYOR
bulat atau oval dengan garis tepi yang jelas ulkus biasanya lebih dalam, besar , berlangsung lebih lama dibandingkan RAS minor batas yang tidak teratur meninggi, sering melebihi 1 sentimeter dengan diameter perih yang berlangsung selama beberapa minggu atau bulan dan sering meninggalkan bekas luka setelah penyembuhan

PREDILEKSI RAS

mukosa bukal

mukosa labial uvula

lidah

Dasar mulut

PX INTRA ORAL
Ulserasi tanpa halo eritematosa

Lesi kronis

Ulkus terjadi sebulan yang lalu

DD
Gambaran klinis
ulkus dengan karakteristik RAS dan ulserasi dengan tanda infeksi kronis

Riwayat kekambuhan

DD: *RAS mayor dengan karsinoma sel skuamosa *Noma

NOMA
flora mulut normal menjadi patogen Imunitas dalam keadaan menurun necrotising gingivitis ulseratif

necrotizing mucositis ulseratif

Nekrosis ke tulang

osteomielitis

NOMA

PENUNJANG

Sitologi
eosinofilik amorf sel-sel skuamosa menyebar sel-sel dengan nukleus yang terdegenerasi yang mengarah pada asumsi infeksi kronis

Darah lengkap
sedimentasi eritrosit (ESR) yang meningkat ESR= 33, ESR normal < 15

Bakteriologi
gram (+) coccus gram (-) batang Candida menunjukkan adanya kontaminasi lesi oleh Candida yang juga terdapat dalam flora mulut normal

DIAGNOSA
Gambaran klinis Penelitian sebelumnya

Pemeriksaan penunjang

RAS mayor dengan infeksi sekunder dari flora mulut normal

Flora mulut normal

aerob

anaerob

aerob gram (+) coccus

aerob gram () batang

anaerob gram (+) coccus

anaerob gram (-) batang

Kami berasumsi lesi ini tidak dapat sembuh selama 7 bulan

TERAPI CIPROFLOXACIN

Ciprofloxacin
potensi antibakteri terhadap organisme bakteri gram ( + ) dan gram ( - ) merusak enzim bakteri yang penting untuk transkripsi DNA Efek samping jarang terjadi (mual, muntah, pusing) Dosis lazim 500-750 mg per oral setiap 12 jam

TERAPI METRONIDAZOLE ORAL

Metronidazole
hanya efektif terhadap bakteri anaerob menyebar ke bakteri dimana komponen nitro di bakteri itu berkurang menghambat sintesis DNA dan atau menghancurkan DNA bakteri diberikan secara oral dengan dosis biasa 500 mg setiap 8 jam

METRONIDAZOLE TOPIKAL

Menggerus tablet metronidazole menjadi bubuk. Bubuk ini kemudian dioleskan pada ulkus dan ditutupi dengan ekstrak sanguine 5% + 0,1 % polidocanol gel

Pasien

ciprofloxacin

metronidazole

Metronidazole topikal mengurangi rasa sakit dan meningkatkan epitelisasi

Metronidazole oral

5% ekstrak sanguine + 0,1% polidocanol gel

Pengobatan dengan bubuk metronidazole yang diterapkan pada lesi juga telah digunakan dalam pengobatan luka seorang pasien di bagian Telinga Hidung Tenggorokan Departemen RSUPN-CM

Chlorhexidine obat kumur digunakan untuk membantu menghilangkan dan menyembuhkan infeksi.

KESIMPULAN
RAS mayor dalam kasus ini terkontaminasi oleh flora mulut normal yang menyebabkan infeksi sekunder dari lesi pengobatan kasus ini diarahkan untuk mengobati infeksi sekunder

PENCEGAHAN KEKAMBUHAN
mencabut gigi molar pertama rahang kanan bawah scaling untuk menghilangkan plak dan kalkulus pemeliharaan kesehatan mulut nya

Anda mungkin juga menyukai