Anda di halaman 1dari 32

Vitamin A diperlukan untuk : - Pertumbuhan - Kulit - Mata Kekurangan vitamin A untuk mata : 1.

. Bagian luar : merusak epitel kornea & konjungtiva 2. Bagian dalam : menurunkan kepekaan retina terhadap cahaya

Kekurangan vitamin A suatu gangguan nutrisi yang memberikan kelainan pada mata dan merupakan penyebab utama kebutaan, selain infeksi mata luar. Terdapat 2 kelainan defisiensi vitamin A : 1. Niktalopia ( buta senja ) 2. Atrofi serta keratinisasi jaringan epitel dan mukosa.

Reversible : Buta senja, Xerosis konjungtiva, Xerosis kornea, & Bercak bitot Irreversible : Keratomalasia <1/3 permukaan kornea, Keratomalasia > 1/3 permukaan kornea

Tanda Primer X 1A Xerosis Konjungtiva X 1B Xerosis Konjungtiva + Bercak Bitot X2 Xerosis Kornea X 3A Keratomalasia < 1/3 permukaan kornea X 3B Keratomalasia > 1/3 permukaan kornea

Tanda Sekunder X N Buta Senja X F Xeroftalmia Fundus Z S Sikatrik Kornea

Fungsi yang berhubungan dengan penglihatan melalui mekanisme 1. Rods (batang) sel yang ada di retina yang sensitive terhadap cahaya dengan intensitas yang rendah. 2. Cones (kerucut) untuk cahaya yang intensitas yang tinggi dan menangkap cahaya berwarna.

Vitamin A berfungsi untuk penglihatan normal pada cahaya remang di mata, vitamin A di dalam darah dalam bentuk retinol dioksidasi menjadi retinal retinal mengikat protein opsin dan membentuk pigmen visual merah-ungu (visual purple) atau rhodopsin (pigmen penglihatan) rhodopsin ada di dalam sel khusus di dalam retina mata yang dinamakan rods.

bila cahaya mengenai retina, visual puple ini berubah menjadi kuning dan dipisahkan dari opsin pada saat itu terjadi rangsangan elektro kimia yang merambat melalui saraf mata ke otak yang menyebabkan terjadinya suatu bayangan visual.

Defisiensi vit. A retinol (bentuk vitamin A dalam darah) tidak dapat diubah menjadi retinal retinal tidak mengikat protein opsin dan tidak terbentuk rhodopsin menyebabkan timbulnya tanda pertama kekurangan vitamin A yaitu tidak dapat beradaptasi di tempat gelap rabun senja. Defisiensi vit. A terjadi proses metaplasi selsel epitel sel-sel goblet tidak menghasilkan mukus Xerosis konjungtiva

Xerosis Konjungtiva + bercak bitot (bercak putih seperti sabun, yang terdiri dari pelepasan epitel yang mengalami proliferasi dengan pertumbuhan bakteri tanpa disertai sel goblet ) Xerosis kornea kornea kering dan kehilangan kejernihan, terjadi pengeringan pada selaput yang menutupi selaput Kornea kornea menjadi lebih keruh , berbentuk infiltrat, pelepasan sel sel epitel kornea terjadi pelunakan dan pecahnya kornea, mata terkena infeksi Keratomalasia ( kornea melunak dan dapat pecah) Kebutaan total.

Mata sulit beradaptasi diruang yang remang setelah terang, terlihat ketika sore hari, dimana penglihatan menurun pada sore hari.

Tanda - tanda : - Selaput lendir bola mata tampak kurang mengkilat, sedikit keriput, permukaan kasar dan kusam. - Mata tampak kering atau berubah warna kecoklatan. - Penderita merasakan tidak dapat melihat di sore hari disertai rasa tidak nyaman pada mata seperti terasa panas.

Berupa gelembung, atau seperti busa sabun. Dalam keadaan lebih berat : 1. Tampak kekeringan meliputi seluruh permukaan konjungtiva 2. Konjungtiva tampak menebal, berlipat lipat dan berkerut

Keadaan

gawat darurat medis, tampak bilateral, granular, berkabut dan tidak bercahaya, pada pemeriksaan dengan senter gambarannya seperti kulit jeruk.

Keratomalasia atau ulserasi kornea kurang dari 1/3 permukaan kornea terjadi kerusakan lapisan stroma pada kornea keratomalasia atau ulserasi kornea sama atau lebih dari 1/3 permukaan kornea edema pada kornea disertai penonjolan disekitarnya , luluhnya kornea dengan komplit berakhir dengan stafiloma kornea

Gambar. Keratomalasia atau ulserasi kornea sama atau lebih dari 1/3 permukaan kornea.

Kornea tampak putih atau bola mata mengecil. Penderita menjadi buta yang sudah tidak dapat disembuhkan walaupun dengan operasi cangkok kornea.

Fundus

didapatkan bercak - bercak kuning keputihan yang tersebar dalam retina, umumnya terdapat di tepi sampai arkade vaskular temporal. Pada bagian ini hanya dapat diamati dengan funduskopi.

Anak anak dengan Xeroftalmia / sakit atau kekurangan gizi : - Segera : - 200.000 IU Vit. A, Secara oral - 100.000 IU Vit. A,Intramuskuler - Hari Berikutnya : - 200.000 IU Vit. A, Secara Oral - 1 - 2 Minggu berikutnya : 200.000 Vit. A, Secara oral

Semua anak anak, setiap 4 6 bulan 200.000 IU Vit. A, diberikan secara oral. Ibu ibu yang baru melahirkan / dalam masa nifas : 200.000 IU Vit. A, secara oral Untuk anak anak berumur kurang dari 1 tahun diberikan setengahnya. Sakit : Diare, Campak, Panas tinggi, Batuk rejan, Cacingan.

Buah buah kuning / jingga : Mangga, Pisang raja, jeruk keprok, Sayuran kuning / merah : Wortel, Tomat masak. Sayuran daun hijau tua : Daun pepaya, daun singkong, kangkung, bayam, dll. Tumbuh tumbuhan : Ubi jalar Bahan makanan hewani : Belut, hati sapi, telur bebek, dll.

Pencegahan dapat dilakukan dengan 2 cara : Jangka Pendek : Tiap 6 bulan setiap anak balita di daerah rawan vitamin A diberi 200.000 IU per os / kalau daerah terlalu jauh : 300.000 IU tiap tahun. Jangka Panjang : Penyuluhan gizi, memasukkan Vit. A ke bahan makanan misalnya gula, garam susu.

Prognosa pada stadium XN, X1A, X1B, dan X2 adalah baik, dengan syarat : Pengobatan dilakukan secara dini Pengobatan harus dilakukan dengan tepat, sedangkan pada stadium yang lebih lanjut dimana telah terjadi kerusakan kornea dan dapat menyebabkan kebutaan yang tidak dapat disembuhkan lagi, maka prognosisnya jauh lebih baik.

SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai