IBNU PRANOTO
Karena hal tersebut hanya menunjukkan ego suami yang terlalu berlebihan yang tidak dapat membedakan antara problema infertilitas dengan kemampuan sexual (Sexual Performance)
Sebab Infertilitas
Sebab Infertilitas Negara Maju (%) 22 31 21 14 12 Negara berkembang Afrika (%) 8 37 35 5 15 Asia (%) 13 34 24 13 16 Amerika latin (%) 22 25 30 10 13 Timur tengah (%) 19 25 38 3 15
Pengelolaan pasangan infertil memerlukan pendekatan yang simpatik dan penuh kesabaran
(Lim & Ratnam, 1992)
Sebelum melakukan pemeriksaan pada isteri, harus dilakukan pemeriksaan lebih dahulu pada suaminya
(Mackey, 1979)
25 %
63%
9 Bulan
12 Bulan
75%
80%
18 Bulan
90%
(MacLennan,1991)
Infertilitas didefinisikan sebagai ketidak mampuan untuk hamil bagi seorang wanita setelah kawin satu tahun tanpa alat kontrasepsi.
Sekunder
Bila pernah mempunyai anak
SYARAT FERTIL
SUAMI 1. Testis minimal satu menghasilkan sperma normal 1. Saluran epididimis dan vas deferens patent 1. Mampu ereksi penetrasi 2. Ejakulasi adekuat sperma masuk vagina sempurna ISTRI 1. Sistem neuroendokrin hipotalamus hipofisis ovarium mampu menghasilkan ovum / oosit 2. Tuba Fallopii minimal satu berfungsi baik ( patent ) 3. Vagina normal dan mampu menerima spermatozoa 3. Uterus dan sistem hormonal mampu menerima dan membesarkan embrio
ANGKA KEJADIAN
Secara umum mencapai 15 % pasangan usia subur Angka kejadian semakin meningkat oleh karena : NEGARA BERKEMBANG - Faktor kesehatan secara umum - Infeksi genital , radang panggul ( STD ) - Pengetahuan yang belum memadai NEGARA MAJU - Perubahan pola hidup & emansipasi wanita - Menunda perkawinan - Menunda kehamilan - Peningkatan pemakaian kontrasepsi - Aborsi lebih liberal - Menunggu kemapanan ekonomi
1. Apakah Sperma jumlahnya cukup secara kuantitas dan kualitas ? 2. Apakah terjadi ovulasi pada wanita ? 3. Apakah terjadi fertilisasi ? 4. Apakah terjadi nidasi/implantasi ?
ETIOLOGI
- Suami 40 % ( cenderung meningkat ) - Istri 40 % - Pasangan yang tidak diketahui 20 %
-------------------------------------------------------------------------------------PENYEBAB FREKWENSI % -------------------------------------------------------------------------------------Tidak diketahui 50 Varicocele 20 Epididimiditis 15 Kegagalan testikuler 10 Kualitas sperma tidak baik 5 --------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------PENYEBAB FREKWENSI % -------------------------------------------------------------------------------------Oklusi tuba 30 Gangguan ovulasi 25 Tidak diketahui 20 Masalah serviks 15 Gangguan hormonal 10 -------------------------------------------------------------------------------------Sumber : The FIGO Manual of Human Reproduction
PENGELOLAAN INFERTILITAS
Merupakan pengelolaan pasangan
A. PEMERIKSAAN SUAMI 1. Anamnesis - lama nikah - cara hubungan / senggama - pengobatan / usaha infertilitas sebelumnya - penyakit sitemik yang kronis / Parotitis - riwayat pengobatan khusus / lama - pernah trauma / dilakukan pembedahan - infeksi : STD , Non STD - risiko lingkungan / pekerjaan - kebiasaan rokok, alkohol , narkoba
2. Pemeriksaan fisik - keadaan umum, tanda vital , TB dan BB - fisik umum - tanda kelamin sekunder, ginekomastia - penis : bentuk, ukuran, hipospadia, sikatriks - testis : tempat, ukuran, epididimis, vas deferens, varikokel - palpasi prostat
- minimal 2 pemeriksaan jarak minimal 2 minggu Nomenklatur ( Eliasson et.al ) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Normosprnia ejakulat sesuai standar normal Oligozoospermia konsentrasi < standar Asthenozoospermia motilitas < standar Teratozoospermia morfologi normal < standar Oligoasthenoteratozoospermia kombinasi Azoospermia tidak ada sperma dalam ejakulat Aspermia tidak ada ejakulat
Konsentrasi sperma :
Motilitas :
Morfologi
Lekosit Tes imunologi
:
: :
> 30 % normal
< 1 juta / ml < 25 %
Mar tes sperma : < 10 % --------------------------------------------------------------------------------Angka ini hanya sebagai patokan, ada beberapa parameter yang harus dipertimbangkan
CAIRAN SEMEN EJAKULAT 1. 2. 3. 4. 5. 6. Volume Warna pH Kekentalan Likuifaksi Biokimia : : : : : : > 2 ml putih keruh 7,2 7,8 < 2 cm < 15 menit fruktosa rendah curiga sumbatan
4. Pemeriksaan tambahan - Kimia darah - pijatan getah prostat bakteriologis - urine pasca orgasmus retrograde ejakulasi 5. Pemeriksaan hormon - FSH, Testosteron, Prolaktin 6. Biopsi testis 7. Doppler varikokel
Pisik
1.
2. 3. 4.
Laboratorik
Virilisasi
Ginekomastia Genital externa Genital interna
1. 2.
Normal Oligo/zoosperma
3.
4.
Teratosperma
Astenosperma
Umum
Khusus
1. 2. 3. 4. 5.
Anatomi dan fisiologi alat reproduksi. Body mass index Payudara, galaktore. Virilisasi/hirsutismus Endokrinologi
1. 2.
3.
Deteksi ovulasi
Cadangan Ovarium
6.
Genetik.
Histero-laparoskopi
Nidasi
YANG MEMUASKAN
INSEMINASI BUATAN
1. 2. 3.
1. 2. 3. 4.
Tandur alih gamet intra tuba Tandur alih zigut intra tuba Fertilisasi invitro. Injeksi sperma kedalam sitoplasma telur
vaginismus,
2. 3.
kelainan pada serviks (lendir serviks yang jelek) infertilitas pria derajat ringan-sedang- atau tidak diketahui sebabnya (unexplained infertility). Endometriosis ringan. kelainan imunologi (reaksi antobodi antara sperma dengan antisperma pada wanita).
4. 5.
KEUNTUNGAN
1.
sperma bisa langsung mencapai ovum tanpa harus melewati keasaman vagina dan lendir serviks (bypass). Wanita bisa dipersiapkan dengan baik pada stadium ovulasinya. tidak invasif tidak mahal
2.
3. 4.
KERUGIAN
1.
Dapat terjadi kehamilan multipel oleh karena jumlah folikel yang berkembang/ ruptur tidak bisa dikontrol dengan tepat infeksi iatrogenik permasalahan secara psikologis seperti perasaan bersalah, kemarahan serta kehilangan rasa percaya diri.
2. 3.
FAKTOR SUAMI
- 35% oleh karena faktor sperma - Gangguan; spermatogenesis & transfortasi: Varikokel, prostatitis, Epididimitis, Orkhitis, kelainan kongenital (Hipospadia, agenesis vas deferens, klinefelters syndrome, Myotonic distrophy), kelainan hipotalamus-hipofisa, Autoimunitas, Impotensi dan yang tak diketahui
Pengobatan bedah
Koreksi terhadap varikokel dan vasektomi , inseminasi artifisialis, ART (IVF, GIFT, Mikromanipulasi) Inseminasi artifisialis: inseminasi intra uterin, intro servikal, intro peritoneal dan perfusi sperma- tuba falopii. Penting pada inseminasi artifisialis: persiapan sampel, jumlah sperma & waktu yang tepat
ttd: IVF (In Vitro Fertilization) GIFT (Gamete Intro Fallopian Transfer) ZIFT (Zygote Intro Fallopian Transfer) penggunaan donor oosit Cryopreserved embryo transfer Indikasi: Tuba -/ rusak berat Post sterilisasi tuba Induksi ovulasi & Inseminasi: gagal Kegagalan ovarium Invertilitas akibat oocyt faktors
IN VITRO FERTILIZATION
Stimulasi ovarium dengan/tanpa supresi sentral Oocyt retreieval (pengambilan oosit) Persiapan spermatozoa Fertilisasi dan pembiakan embrio Transfer embrio dan penanganan fase luteal
Spermatozoa dipersiapkan (swimming up/percol) 2 jam sebelum pengambilan sel telur. Inkubasi oosit selama 6 jam/tgt kualitasnya 1 hari kemudian lihat apakah ada fertilisasi Transfer embrio dilakukan setelah terjadi pembelahan pada stadium 2-4 sel Stadium > lanjut angka kehamilan per transfer lebih besar, kesulitannya adalah diperlakukan
UNEXPLAINED INFERTILITY
Superovulasi
6 Oosit
1 2 3 4
ovarium
5 Simpan beku Oosit 6 Donasi
Transfer embrio
Hamil
Donasi embrio
Donasi telur
FERTILISASI IN-VITRO
ZONA DRILLING
5 15 SPERMA
SATU SPERMA
THANK YOU