Terapi terbaru untuk diare sekarang adalah dengan menggunakan zinc. Zinc merupakan mikronutrien esensial dan berfungsi untuk melindungi membran sel dari bahaya oksidasi. Zinc tidak disimpan dalam tubuh kita, jadi kandungannya dalam tubuh tergantung dari masukan diet, absorpsi dan ekresi.
Defisiensi zinc dapat terjadi pada anak dengan diare akut karena banyaknya zinc yang keluar lewat traktus GIT selama diare.
Metode-Total 22 penelitian : 16 penelitian pada kasus diare akut 6 penelitian pada kasus diare persisten Intervensi dengan suplemen zink oral (zink sulfat, zink glukonat, zink asetat) dengan dosis 5 mg/hari. Diamati selama 5 hari efek suplemen zinc oral pada banyaknya keluaran tinja, lamanya sakit diare, frekuensi BAB dan efek samping yang terjadi.
Kriteria pasien inklusi : - Umur antara 1-60 bulan dengan diare akut maupun diare persisten termasuk disentri. - Diare akut 14 hari - Diare persisten > 14 hari.
Hasil -Anak yang mendapat suplemen zink oral pada diare akut dan diare persisten dilaporkan : - 18,8% dan 12,5% mengurangi rata-rata volume tinja - 15% dan 15,5% memperpendek durasi diare - 17,9% dan 18% mengurangi frekuensi BAB
Efek samping muntah setelah diberi terapi lebih tinggi pada anak yang mendapat zinc dibandingkan yang mendapat plasebo : - 11 dari 16 pasien diare akut - 4 dari 6 pasien diare persisten
Anak-anak yang mendapatkan suplemen zinc gluconate lebih sering mengalami muntah dibandingkan zinc sulfat atau asetat.
Kesimpulan-Suplemen zinc oral dapat mengurangi lama sakit diare dan tingkat keparahan diare, walaupun mekanisme kerjanya sebagai antidiare belum begitu jelas.
TERIMA KASIH