2005
A B C - bls
A airway B breathing : Bebaskan jalan nafas : Beri nafas bantuan (+ oksigen )
Kenapa resusitasi?
Seluruh bagian dari tubuh perlu oxygen
clear airway breathing circulation
Apakah resussitasi?
Resusitasi = tindakan darurat untuk mengatasi kegagalan pernafasan dan sirkulasi
Menjaga jalan nafas tetap bebas Memberikan pernafasan buatan Kompresi jantung agar darah tetap mengalir ke seluruh tubuh Posisi stabil (recovery position)
Indikasi BHD
Henti napas. Penyebab : tenggelam,stroke, obstruksi jalan napas akibat benda asing, menghirup asap, keracunan obat, tersengat listrik, tercekik, trauma, MCI, dll. Tanda tanda: dengan tidak adanya gerakan dada dan aliran udara pernafasan dari pasien. Pada awal henti nafas oksigen masih di dalam darah untuk beberapa menit dan jantung masih dapat mensirkulasikan darah ke otak dan organ vital lainnya, jika pada keadaan ini diberikan bantuan nafas, maka akan sangat bermanfaat sehingga pasien dapat tetap hidup dan mencegah henti jantung. Henti jantung Pada saat terjadi henti jantung, secara langsung akan terjadi henti sirkulasi. Henti sirkulasi ini akan dengan cepat menyebabkan otak dan organ vital kekurangan oksigen.
Tujuan BHD
1. Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya pernafasan 2. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi dari pasien yang mengalami henti jantung atau henti nafas melalui resusitasi jantung paru ( RJP ).
1
2
TENTUKAN KESADARAN
Phone 118 atau emergency number Get AED Dilakukan penolong ke 2 jika ada
118
Bila ada penolong lain Suruh hubungi 118
Call : Ambulans 118
Phone : 118, 7700118, 422404
3.
Head Tilt - Chin Lift Jaw Trust
Langkah 4
Buka sedikit mulut pasien Ambil nafas panjang dan tempelkan rapat-rapat bibir penolong melingkari mulut pasien, lalu tiup selama 1,5-2 detik. Lihat apakah dada terangkat Tetap pertahankan head tilt-chinlift lepas mulut penolong dari mulut pasien, lihat apakah dada Pasien turun waktu ekshalasi. Ambil nafas lagi dan ulangi meniup
Beri 2 Breath
Sambil tetap mempertahan jalan nafas
MULUT KE MULUT
Mulut ke mask
Mulut ke hidung
Mulut ke stoma
BREATHING
O2 > 90%
Bag O2
Mask
NAFAS BUATAN
2 x nafas buatan, 1 detik/nafas Tidal volume
Dengan O2 : TV 6 - 7 ml/kg (400- 600 ml) Tanpa O2 : TV 10 ml/kg (700 -1000 ml)
Tidak berhasil : perbaiki posisi, buka jalan nafas, ulangi beri nafas buatan
Jika mengalami kesulitan untuk memberikan nafas buatan yang efektif,periksa apakah masih ada sumbatan di mulut pasien serta perbaiki posisi tengadah kepala dan angkat dagu yang belum adekuat. Lakukan sampai dapat dilakukan 2 kali nafas buatan yang adekuat. Bila pasien kembali bernafas spontan dan normal tetapi tetap belum sadar, ubah posisi pasien ke posisi miring mantap, bila pasien muntah tidak terjadi aspirasi . Waspada terhadap kemungkinan pasien mengalami henti nafas kembali, jika terjadi segera terlentangkan pasien dan lakukan nafas buatan kembali.
Jika tetap gagal memberikan napas buatan, lanjutkan ke pemeriksaan tanda-tanda sirkulasi
Bila pernafasan dan sirkulasi kembali normal dan korban tidak diduga memiliki cedera cervikal
Langkah 5
Check NADI
Check Carotis
Periksa tanda-tanda sirkulasi meskipun nafas buatan belum berhasil (10 detik)
Check Brakhialis
NILAI SIRKULASI
Nadi carotis < 10 det Awam : tidak
Pijat Jantung
Penolong Mengambil posisi Tegak lurus Diatas dada pasien Dengan Siku lengan lurus
Cara :
TITIK TUMPU Pijat Jantung
Tentukan lokasi pijatan Pada sternum bawah, ada garis Susu (nipple line)
Tempatkan Tumit tangan Di atas sternum pada Nipple line, badan tegak Lurus, gunakan kekuatan Berat badan.
Tumit tangan satunya Diletakkan Diatas tangan yang Sudah berada tepat diTitik pijat jantung Jari-jari kedua tangan Dirapatkan Diangkat agar tidak ikut menekan
30 x
2x
Tahun 2005
Satu atau dua penolong 30 : 2
30 : 2
15 : 2
Tahun 2000
Satu atau dua penolong Sama : 15 : 2
EVALUASI
Sesudah 5 siklus ventilasi dan kompresi kemudin pasien dievaluasi kembali. Jika tidak ada nadi karotis, dilakukan kembali kompresi dan bantuan nafas dengan rasio 30:2. Jika ada nafas dan denyut nadi teraba letakan pasien pada posisi mantap. Jika tidak ada nafas tetapi nadi teraba, berikan bantuan nafas sebanyak 10- 12 x/menit dan monitor nadi setiap 10 detik. Jika sudah terdapat pernafasan spontan dan adekuat serta nadi teraba, jaga agar jalan nafas tetap terbuka.
RJP DIHENTIKAN
Kembalinya ventilasi & sirkulasi spontan Ada yang lebih bertanggung jawab Penolong lelah atau sudah 30 menit tidak ada respon. Adanya DNAR Tanda kematian yang irreversibel
KOMPLIKASI RJP
Nafas buatan :
inflasi gaster regurgitasi mengurangi volume paru
KOMPLIKASI RJP
Fraktur iga & sternum,sering terjadi terutama pada orang tua, RJP tetap diteruskan walaupun terasa ada fraktur iga. Fraktur mungkin terjadi bila posisi tangan salah. Pneumothorax Hemothorax Kontusio paru Laserasi hati dan limpa, posisi tangan yang terlalu rendah akan menekan procesus xipoideus ke arah heper (limpa) Emboli lemak
BLS
bernafas
Tidak bernafas
(Give 2 breaths)
*)
ada
CPR 30 : 2 2 menit
Pasang AED / Defib.
Nafas Buatan
1 nafas tiap 5-6 detik Recheck nadi tiap 2 min.
10
Shockable
1 shock / CPR 5 cycles
Check Rhythm
8 Shockable ?
Un-shockable
CPR 5 cycles check rhythm
CPR
Pijat jantung 100 x pm Nafas 12 x pm Sinkronisasi 30:2 (Satu atau dua penolong)
Segera ECG
Siap DC-shock
VF/VT Asystole / PEA
DC shock
Defibrilation strategy
YES
ROSC
a single shock Biphasic 150-200 Joule Monop 360 Joule Adrenalin 1 mg CPR 30 : 2 2 Minutes, 30 : 2 Check Carotis Check ECG
NO
YES
2 Minutes, 30 : 2
VF / pulseless VT
Defibrilation strategy
NO
YES
ROSC
Amiodarone 300 mg or Lidocaine 1 mg/kg a single shock Biphasic 150-200 Joule Monop 360 Joule CPR 30 : 2