Oleh
PRINSIP AAS
Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) adalah suatu teknik analisis untuk menetapkan
konsentrasi suatu
unsur (logam) dalam
PROSES
Proses dalam AAS melibatkan 2 langkah, yaitu: 1. Atomisasi sampel
FLAME ATOMIZATION
Nebulization - Conversion of the liquid sample to a fine spray. Desolvation - Solid atoms are mixed with the gaseous fuel. Volatilization - Solid atoms are converted to a vapor in the flame. There are three types of particles that exist in the flame:
1) Atoms
2) Ions 3) Molecules
FLAME ATOMIZATION
Nebulizer
SAMPLE AEROSO L
Pembuatan atom bebas dengan menggunakan nyala (Flame AAS) Suatu larutan MX. Dinebulisasi ke dalam spray chamber sehingga terbentuk aerosol. Dibawa ke dalam nyala oleh campuran gas oksidan dan
ATOMISASI NYALA
Syarat-syarat gas yang dapat digunakan dalam atomisasi dengan nyala:
Campuran gas memberikan suhu nyala yang sesuai untuk atomisasi unsur yang akan dianalisis Tidak berbahaya misalnya tidak mudah menimbulkan ledakan. Gas cukup aman, tidak beracun dan mudah dikendalikan Gas cukup murni dan bersih (UHP)
H-CC-H common)
(most
Suhu nyala tergantung perbandingan gas bahan bakar dan oksidan. Bahan bakar : natural gas, propana, butana, H2, dan asetilen (C2H2)
Pengoksidasi : Udara & O2 (nyala suhu rendah), N2O (nyala suhu tinggi). Nyala bersuhu rendah : unsur-unsur mudah tereduksi (Cu, Pb, Zn, Cd) Nyala bersuhu tinggi : unsur yang sulit direduksi (e.g. logam-logam
alkali).
Fuel-oxidant
C2H8 - air H2 air C2H2 air H2-O2 C2H8-O2 C2H2-N2O C2H2-O2
T (0K)
2267 2380 2540 3080 3094 3150 3342
Elemen Al Pb Ag Sn
(nm)
Flame type
309,3 Nitrous oxide-Acetylene (28000 C) 217,0 Air-Acetylene (24000 c) 328,1 Air-acetylene (24000 c) 235,5 Nitrous oxide acetylene (28000 C)
ATOMISASI NYALA
Hal-hal yang harus diperhatikan pada atomisasi dengan nyala :
1. Standar dan sampel harus dipersiapkan dalam bentuk larutan dan cukup stabil. Dianjurkan dalam larutan dengan keasaman yang rendah untuk mencegah korosi. 2. Atomisasi dilakukan dengan nyala dari campuran gas yang sesuai dengan unsur yang dianalisa. 3. Persyaratan bila menggunakan pelarut organik : Tidak mudah meledak bila kena panas Mempunyai berat jenis > 0,7 g/mL Mempunyai titik didih > 100 C Mempunyai titik nyala yang tinggi Tidak menggunakan pelarut hidrokarbon
Suhu nyala ini sangat tinggi karena dinitrogen oksida mempunyai daya pereduksi yang kuat sehingga N2O - asiltilen dapat digunakan untuk analisis yang unsur-unsurnya sulit diuraikan atau sulit dianalisis dengan nyala lain.
Nyala udara ini efektif untuk analisis unsur Pb, Cd, Sn, dan Zn
selain sesuai nyala ini mempunyai sensitivitas yang tinggi dengan unsur diatas. Tetapi nyala ini lebih rendah sedikit daripada nyala udara-asitilen sehingga cendrung lebih banyak mengakibatkan interferensi.
~ Arie BS ~
Accuracy:
Relative error of flame AA is ~12% Can be lowered with special precautions Electrothermal atomization has 510 times higher error than flame AA