OLEH : HADYAN RAFDI KAMARZ 26020210141010 Latar Belakang Perairan pantai utara Pulau Jawa mengalami peristiwa sedimentasi yang cukup besar karena banyak sungai yang bermuara di tempat tersebut Muara sungai Blukar merupakan muara sungai yang mengalami pendangkalan dan penutupan pada mulut sungai karena adanya proses influks sedimen yang dapat dilihat dengan adanya endapan sedimen di mulut sungai berupa gosong.
Pendekatan Masalah Terjadinya pendangkalan pada muara sungai dan tertutupnya mulut sungai Blukar, maka perlu dilakukan penelitian laju sedimentasi pada muara tersebut. Dengan diketahuinya penyebab utama kejadian pendangkalan, dapat dilakukan penanganan dengan lebih baik.
Tujuan Penelitian Mengetahui Laju Sedimentasi di Muara Sungai sungai blukar Metoda Pencatatan Lokasi Pengambilan Sampel Metoda yang digunakan dalam penentuan titik koordinat lokasi adalah dengan menggunakan GPS (Global Positioning System). Lokasi sampling influks sedimen pada penelitian ini sebanyak Muara Sungai Slamaran terdapat 3 titik pada muara sungai, sisi kanan dan kiri mulut sungai. Lokasi sampling MPT sebanyak 5 titik pengambilan, yaitu 3 titik pada laut dangkal dan 2 titik pada muara sungai. Sehingga metode yang digunakan dalam penentuan titik sampling adalah metode sampling purposive. Titik sampling ini dianggap telah mewakili daerah penelitian.
Materi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan materi debit sungai, muatan padatan tersuspensi (MPT) dan sedimentasi yang diambil dari perairan Muara sungai blukar Metode Pengambilan Data MPT
Pengambilan data sedimen tersuspensi menggunakan botol Nansen, dilakukan dengan mengambil contoh air dari suatu kolom air yaitu pada kedalaman 0,2d, 06d, dan 0,8d lalu dimasukkan ke dalam botol sampel. Pengambilan sampel dilakukan pada 5 titik, yaitu: 3 titik pada laut dangkal (kanan, kiri dan depan muara) dan 2 titik pada muara sungai (kanan dan kiri muara sungai), dengan masing-masing satu kali pengambilan pada tiap titiknya.
Metoda Pengambilan Data Sedimen
Pengambilan data influks sedimen dan laju sedimentasi menggunakan Sedimen Trap, dilakukan dengan meletakkan alat tersebut pada titik yang sudah ditentukan yaitu sebanyak 2 titik pada laut dangkal (kanan dan kiri mulut sungai) dan 1 titik pada muara sungai (kanan muara sungai), dengan pengambilan data 3 hari sekali setelah pemasangan alat. Metode Pengolahan Data Sedimen
Sampel sedimen yang didapat kemudian dikeringkan. Sedimen yang sudah dikeringkan dipisahkan antara yang mudah terurai dan yang menggumpal. Sedimen yang mudah terurai diayak dengan sieve shaker, sedangkan sampel yang menggumpal direndam dengan air lalu dilakukan pemipetan Bahan dan Alat yang digunakan pada Penelitian No Alat Kegunaan 1. GPS Untuk mengetahui dan menyimpan data koordinat dari titik pengambilan sampel 2. Perahu Sebagai alat transportasi penelitian 3. Sedimen Trap Untuk mengetahui laju sedimentasi pada wilayah pantai dan muara sungai 4. Kantong Plastik Untuk wadah sample sedimen 5. Echosounder Untuk melakukan pengukuran kedalaman pada laut dangkal 6. Meteran Untuk mengukur bathimetri perairan 7. Bola Duga Untuk melakukan pengukuran kecepatan dan arah arus dengan metode Euler 8. Stopwatch Untuk menghitung waktu pada saat pengambilan data arus menggunakan bola duga. 9. Botol Nensen Untuk mengambil sampel MPT pada kedalaman 0,2 d, 0,6 d, dan 0,8 d 10. Botol 1,5 liter Untuk wadah sampel MPT
Bahan dan Alat yang digunakan pada Analisa Sampel Influks Sedimen dan Laju Sedimentasi 1. Sampel Sedimen Bahan utama analisa 2. Vacum Pump Untuk membantu penyaringan MPT dan sedimen setelah pemipetan 3. Kertas Saring Untuk menyaring sampel MPT dan sedimen 4. Timbangan Analitik Untuk mengukur berat sampel 5. Alumunium Foil Untuk pembungkus sampel sedimen yang akan di timbang dan dikeringkan menggunakan oven 6. Oven Untuk mengeringkan sampel sedimen. 7. Pipet Ukur Alat untuk pemipetan 8. Labu Ukur Wadah untuk mencampurkan reagen 9. Botol kecil Untuk wadah sampel pemipetan