Anda di halaman 1dari 15

SISTEM PENDINGINAN

Klasifikasi sistem pendinginan





Sistem air
pendingin

1. Sistem pendinginan tidak langsung
a. Sistem pendinginan resirkulasi
terbuka
b. Sistem pendinginan resirkulasi
tertutup
c. Sistem pendinginan sekali lewat
2. Sistem pendinginan langsung a. Sistem pendinginan resirkulasi
terbuka
b. Sistem pendinginan sekali lewat
Sistem pendinginan sekali lewat
Penukar panas
Fluida proses
Air dingin
(dari sumber air)

Air panas/hangat (dibuang ke
badan air)
Sistem pendinginan resirkulasi terbuka
Penukar
panas
packin
g
udara
Air
make
up
penguapan
Air resirkulasi
Diagram sistem pendinginan resirkulasi tertutup
Air make up
Air laut dll
blowdown
reservoir
pompa
Fluida proses
Penukar panas
(pendingin primer)
Penukar panas
(pendingin sekunder)
Air dingin
Persyaratan Air Pendingin

Air pendingin adalah air yang dilewatkan
melalui alat penukar panas (heat
exchanger) dengan maksud untuk
menyerap dan memindahkan panasnya
Kusus untuk sistem air pendingin dengan resirkulasi terbuka, masalah
yang sering timbul dalam sistem air pendingin adalah :
(i). terjadinya korosi
(ii). pembentukan kerak dan deposit
(iii). terjadinya fouling akibat aktivitas mikroba
Contoh Persyaratan untuk Air Pendingin
Resirkulasi Terbuka
Parameter Nilai
1.Konduktiviytas (mmhos/cm)
2.Turbiditas (ppm)
3.Suspended Solid (ppm)
4.Total Hardness (ppm as CaCO
3
)
5.Total Iron (ppm as Fe)
6.Residual Chlorine (ppm as Cl
2
)
7.Silicate (ppm as SiO
2
)
8.Total Chromate (ppm as CrO
4
)
9.pH
< 1000
< 10
< 10
< 100
< 1,0
0,5 - 1,0
< 150
1,5 - 2,5
6,5 - 7,5
Korosi Pada Sistem Air Pendingin

Kerugian yang ditimbulkan oleh korosi pada sistem air
pendingin adalah penyumbatan dan kerusakan pada
sistem perpipaan, kontaminasi produk yang diinginkan
karena adanya kebocoran-kebocoran, dan menurunnya
efisiensi perpindahan panas
Pengendalian KOROSI
=== menambahkan chemicals yang berfungsi sebagai inhibitor
(penghambat).
====Inhibitor yang umum dipakai adalah polifosfat, kromat, dikromat,
silikat, nitrat ferrosianida dan molibdat.
Kerak dan Deposit pada Sistem Air Pendingin
== akan menimbulkan gangguan antara lain penurunan efisiensi
perpindahan panas, naiknya kehilangan tekanan karena naiknya
tahanan dalam pipa serta penyumbatan pada pipa-pipa berukuran
kecil.
== sering MENDORONG timbulnya korosi setempat yang terjadi
di bawah endapan dimana akan mempercepat korosi

Komponen-komponen pembentuk kerak == kalsium karbonat,
kalsium dan seng fosfat, kalsium sulfat, silika, dan magnesium
silikat.

== cenderung untuk mengendap sebagai kerak di permukaan
perpindahan panas dengan temperatur tinggi = karena kelarutan
komponen-komponen tersebut menurun pada kenaikan pH dan
temperatur.
Langelier Saturation Index (LSI) dan
Ryznar Stability Index (RSI).
== untuk menguji kecenderungan pembentukan kerak
atau korosifitas dari air pendingin
Indeks Langelir (IL) = pH pHs
IL > 0 ; kondisi lewat jenuh kaslium karbonat, mudah terjadi
kerak/deposit
IL < 0 ; kondisi tidak jenuh kalsium karbonat, bersifat korosif
IL = 0 ; kondisi jenuh kalsium karbonat

Indeks Kestabilan (Stability Indeks, SI) = 2pH2 pH
SI = 6 ; kondisi kesetimbangan kimia
SI > 6 ; cenderung korosif
SI < 6 ; cenderung membentuk kerak
Contoh pengunaan LSI
CONTOH Penentuan pHs dan perhitungan indeks Langelir
Air baku
Konsentrasi kalsium = 240 mg/l
Alkalinitas = 190 mg/l
pH = 6.8
Temperatur = 70oF
Dari gambar pHs = 7.3
Indeks Langelir = 6,8 7,3 = -0,5
Slime pada Sistem Air Pendingin
== Bakteri, algae, dan jamur dapat berkembang dengan baik pada bagian
yang cukup mendapat sinar matahari
== "lendir" (slime) dapat berkembang pada hampir seluruh bagian dari
sistem pendingin ini.
==Mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang merupakan deposit (foul)
yang dapat mengakibatkan korosi lokal, penyumbatan dan penurunan
efisiensi perpindahan panas.
== Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan slime antara lain nutrien
untuk mikroorganisme, temperatur air, pH, oksigen terlarut, cahaya
matahari, jumlah bakteri, kecepatan aliran air, kekeruhan, dan sebagainya
==dicegah atau dikendalikan menggunakan klorin, klorofenol, garam
organometal, amonium kuartener, dan berbagai jenis mikrobiosida
(biosida).

Anda mungkin juga menyukai