Anda di halaman 1dari 30

DOKTER KECIL

SD UNGGULAN TODDOPULI
DOKTER KECIL
Dokter kecil merupakan siswa/i yang
memenuhi syarat dan dilatih untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan
dirinya, teman, keluarga, dan lingkungan
sekitarnya.
TUGAS DAN KEWAJIBAN
DOKCIL
1. Selalu menjaga kebersihan dirinya sendiri untuk menjadi contoh
bagi teman yang lainnya.
2. Dapat mengajak teman-teman untuk selalu menjaga kebersihan
dirinya dan lingkungannya. Jadi bila ada salah seorang teman
membuang sampah di sembarang tempat ia harus bisa memberi
nasehat dan memberikan contoh yang baik.
3. Membantu guru dan petugas kesehatan di sekolah dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan.
Contohnya: Randi pagi ini belum sarapan pagi. Ia mengikuti
upacara dengan semangat. Namun di pertengahan tiba-tiba ia jatuh
pingsan.
Sebagai dokter kecil maka kita harus tahu bagaimana cara
mengobati teman tersebut. Boleh kita memanggil guru untuk
meminta bantuan tapi kita harus lebih dahulu menaggulangi teman
kita tersebut.

Pemeriksaan Mata
Pemeriksaan Pendengaran
NAPZA


Pemeriksaan Mata
Meggunakan kartu Snellen dan bila penglihatan
kurang maka tajam penglihatan diukur dengan
menentukan kemampuan melihat jumlah jari
(hitung jari), ataupun proyeksi sinar
Hasilnya dinyatakan dengan angka pecahan 20/20
untuk penglihatan normal.
1

Jarak yang dipakai antara kartu Snellen dengan
mata (jarak pemeriksa) adalah 5 m (6 m atau 20
kaki)
Macam-macam Kartu Snellen
Snellen Chart Alfabet
Snellen Chart Angka
Snellen Chart Huruf E
Snellen Chart Gambar
Syarat pemeriksaan tajam
penglihatan jauh
Pemeriksaan dilakukan dalam ruangan dengan pencahayaan
cukup dan jarak 5 m atau 6m.
Gantungkan kartu Snellen setinggi mata dalam keadaan
duduk.
Peta mata Snellen harus mendapat penerangan cukup
sehingga semua huruf yang ada dapat terlihat dengan jelas.
Lakukan pemeriksaan pada satu mata dengan mata yang
lain ditutup. Bola mata yang ditutup jangan ditekan.
Catat tajam penglihatan mata yang dibuka. Untuk
selanjutnya dilakukan pemeriksaan khusus untuk myopia,
hipermetropi, astigmat, dan presbiopia.
Cara Pemeriksaan Tajam Penglihatan
1. Mata diperiksa satu persatu dengan penutup
mata yang lain dan jangan ditekan

2. Dimulai dari huruf paling atas, paling besar,
dan diteruskan dengan huruf dibawahnya
dan seterusnya

3. Tajam penglihatan dinyatakan dengan:
- Pembilang : jarak antara penderita dengan
peta mata Snellen
- Penyebut : jarak dimana huruf tersebut
seharusnya dapat dibaca oleh orang normal

Penilaian Tajam Penglihatan (Visus)
Bila tajam penglihatan 6/6 maka berarti ia
dapat melihat huruf pada jarak 6 meter, yang
oleh orang normal huruf tersebut dapat dilihat
pada jarak 6 meter.
.
Pemeriksaan Hitung Jari
Bila pasien tidak dapat mengenal huruf
terbesar pada kartu Snellen maka dilakukan uji
hitung jari. Jari dapat terlihat terpisah oleh
orang normal pada jarak 60 meter
Bila dengan hitung jari tidak dapat dilihat, maka
tangan pemeriksa digerakkan pada macam-
macam. Orang normal dapat melihat gerakan
atau lambaian tangan pada jarak 300 m.
Pemeriksaan Visus Menggunakan Lambaian Tangan
Bila gerak tangan tidak dapat dilihat, maka
dapat dilakukan pemeriksaan visus dengan
menggunakan sinar. Penderita harus dapat
menyatakan dari arah mana datangnya sinar
dengan benar. Dalam keadaan ini tajam
penglihatan pasien 1/~ proyeksi benar dan 1/~
proyeksi salah jika penderita tidak dapat
menentukan arah datang sinar senter
Bila gerak tangan tidak dapat dilihat,
maka dapat dilakukan pemeriksaan
visus dengan menggunakan sinar.
Penderita harus dapat menyatakan
dari arah mana datangnya sinar
dengan benar. Dalam keadaan ini
tajam penglihatan pasien 1/~
proyeksi benar dan 1/~ proyeksi salah
jika penderita tidak dapat
menentukan arah datang sinar senter
TES PENDENGARAN

Tes pendengaran yang dapat
dilakukan secara sederhana adalah :
Tes Bisik / tes bisik modifikasi
Tes garpu tala
TES BISIK
Syarat :
Tempat :
Ruangan sunyi dan tidak ada echo (dinding dibuat tidak rata atau dilapisi soft
board/korden), serta ada jarak sepanjang 6 m.
Penderita (yang diperiksa)
Mata ditutup/dihalangi agar tidak membaca gerak bibir
Telinga yang diperiksa dihadapkan kearah pemeriksa
Telinga yang tak diperiksa, ditutup atau dimasking dengan menekan-nekan tragus ke arah MAE
oleh pembantu pemeriksa. Bila tak ada pembantu, telinga ditutup kapas yang di basahi gliserin.
Mengulang dengan keras dan jelas kata-kata yang dibisikkan


Pemeriksa :
Kata-kata dibisikkan dengan udara cadangan paru-
paru, sesudah ekspirasi biasa.
Kata-kata yang dibisikkan terdiri dari 1 atau 2 suku
kata yang dikenal penderita, biasanya kata-kata benda
yang ada di sekeliling kita. Kata harus mengandung
huruf lunak (frekuensi rendah) dan huruf desis
(frekuensi tinggi)

Teknik Pemeriksaan
Penderita dan pemeriksa sama-sama berdiri, penderita tetap di tempat, sedang
pemeriksa yang berpindah tempat.
Mulai pada jarak 1 m, dibisikkan 5 atau 10 kata (umumnya 5 kata).
Bila semua kata dapat didengar, pemeriksa mundur ke jarak 2 m dibisikkan kata lain
dalam jumlah yang sama, bila didengar semua mundur lagi, sampai pada jarak
dimana penderita mendengar 80% kata-kata (mendengar 4 kata dari 5 kata yang
dibisikkan), pada jarak itulah tajam pendengaran telinga yang di tes.
Untuk memastikan apakah hasil tes benar maka dapat di tes ulang. Misalnya tajam
pendengaran 3 m, maka bila pemeriksa maju ke arah 2 m penderita akan
mendengar semua kata yang dibisikkan (100%) dan bila pemeriksa mundur ke jarak
4m maka penderita hanya mendengar kurang dari 80% kata yang dibisikkan.
HASIL TES

Pendengaran dapat dinilai secara kuantitatif (tajam Pendengaran)

KUANTITATIF
Fungsi pendengaran Suara bisik
Normal 6 m
Tuli Ringan 4 m - <6 m
Tuli Sedang 1 m - <4 m
Tuli Berat <1 m
Tuli Total Bila berteriak di depan
telinga, penderita tetap tidak
mendengar
NAPZA


NAPZA merupakan singkatan dari Narkotika,alkohol,Psikotropika
dan Zat adiktif lainnya. Sedangkan Narkoba adalah narkotika dan
obat-obatan.

Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke
dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan
syaraf pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan akan
menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial.

Putau : tergolong heroin
yang sangat membuat
ketergantungan, berbentuk
bubuk.
Ganja : berisi zat kimia delta-
9-tetra hidrokanbinol,
berbentuk tanaman yang
dikeringkan.
Shabu-shabu: kristal yang
berisi methamphetamine.
Ekstasi: methylendioxy
methamphetamine dalam
bentuk tablet atau kapsul.

1. Faktor individual :
a.Cenderung memberontak
b. Memiliki gangguan jiwa lain,
misalnya : depresi, cemas.
c. Perilaku yang menyimpang dari
aturan atau norma yang ada
d. Kurang percaya diri
e. Mudah kecewa, agresif dan
destruktif
f. Murung, pemalu, pendiam




2. Faktor Lingkungan

Lingkungan keluarga :
a. Komunikasi orang tua dan anak
kurang baik
b. Hubungan kurang harmonis
c. Orang tua yang bercerai, kawin lagi
d. Orang tua terlampau sibuk, acuh


Lingkungan teman sebaya :
a. Berteman dengan penyalahguna
b. Tekanan atau ancaman dari teman.


Akibat Penyalahgunaan Narkotika

1. Terhadap diri sendiri.
- Mampu merubah kepribadiannya,
- Menimbulkan sifat masa bodoh,
- Suka berhubungan seks,
- Tidak segan-segan menyiksa diri,
- Menjadi seorang pemalas,
- Semangat belajar menurun.
2. Terhadap keluarga
- Suka mencuri barang yang ada di
rumahnya sendiri,
- Mencemarkan nama baik keluarga,
- Melawan kepada orang tua.
3. .Terhadap Masyarakat
- Melanggar norma-norma yang
berlaku di masyarakat,
- Melakukan tindak kriminal,



Dari kebutuhan untuk memperoleh NAPZA terus-menerus
menyebabkan penyalahguna sering melakukan
pelanggaran hukum.
Menurunnya bahkan menghilangnya produktivitas
pemakai, apakah itu di sekolah maupun di tempat
kerja,kehilangan daya untuk melakukan kegiatannya
sehari-hari.
Penggunaan jarum suntik secara bersama meningkatkan
resiko tertularnya berbagai macam penyakit seperti HIV.
OVER DOSIS = Kematian

Bagaimana mencegah penyalahgunaan NAPZA ?
Dapat dilakukan dengan upaya:
1. Mengasuh anak dengan baik.
2. Ciptakan suasana yang hangat dan
bersahabat
3. Meluangkan waktu untuk kebersamaan.
4. Kembangkan komunikasi yang baik
5. Memperkuat kehidupan beragama.
6. Membentuk citra diri yang positif dan
mengembangkan ketrampilan yang
positif untuk tetap menghidari dari
pemakaian NAPZA dan merokok.
7. Memberikan penyuluhan kepada
masyarakat tentang penyalahguanaan
NAPZA sehingga masyarakat dapat
menyadarinya.



Masalah pencegahan
penyalahgunaan
NAPZA bukanlah
menjadi tugas dari
sekelompok orang
saja, melainkan
menjadi tugas kita
bersama. Upaya
pencegahan
penyalahgunaan
NAPZA yang dilakukan
sejak dini sangatlah
baik.

Anda mungkin juga menyukai