Rita Murnikusumawati,SpM
KEGAWATAN MATA
Ancaman kehilangan fungsi
penglihatan / kebutaan bila tidak
dilakukan pengobatan / tindakan
segera
II GAWAT
VERY URGENT / MAJOR CONDITION
BEBERAPA JAM : PERFORASI BOLA
MATA
GLAUKOMA AKUT
LUKSASI LENSA ANTERIOR
KOMPRESI NERVUS OPTIK
III SEMI GAWAT
SANGAT GAWAT
EMERGENCY / SIGHT THREATENING
DETIK --- > MENIT :
- Oklusi arteri retina sentral
- Trauma kimia basa / asam kuat
GAWAT
VERY URGENT / MAJOR CONDITION
BEBERAPA JAM :
Laserasi bola mata
Glaukoma akut
Luksasi lensa anterior
Kompresi nervus optik
SEMI GAWAT
URGENT / MINOR CONDITION
HARI --- > MINGGU
Ablasio retina
Fraktur orbita
Benda asing intra-okuler
Mata
bagian yang terpapar
daya pertahanan mata :
- kelopak
- refleks mengedip
- terlindung dalam rongga orbita
KLASIFIKASI KLINIS KEGAWATAN
Trauma kimia :
* Asam
* Alkali / basa
* Gas air mata
Trauma mekanis :
* Tajam ( benda asing )
* Tumpul
TRAUMA MATA
Glaukoma akut
Konjungtivitis gonore
Infeksi kornea
Endoftalmitis
Oklusi arteri retina sentral
NON TRAUMA MATA
VASKULARISASI RETINA
OKLUSI ARTERI
RETINA SENTRAL
CRAO
Merupakan salah satu kegawat
daruratan di bidang kedokteran
mata, dimana terjadi sumbatan
mendadak pada arteri retina sentral
yang biasanya disebabkan karena
adanya embolisme
Definisi
FFA
OARS
TRAUMA KIMIA
Trauma kimia pada mata merupakan trauma
yang mengenai bola mata akibat terpaparnya
bahan kimia baik yang bersifat asam atau basa
yang dapat merusak struktur bola mata tersebut
Merupakan kedaruratan oftalmologi, karena
dapat menyerang berbagai struktur okular dan
beresiko menyebabkan kehilangan penglihatan
yang permanen
TRAUMA KIMIA
A. ASAM
H2SO4, HCl, HFl
asam sulfat pekat, hidrofluoride :
daya penetrasi tinggi
derajat keasaman ( pH ) < 7.0
koagulasi protein jaringan setempat
proses berhenti
TRAUMA KIMIA
B. ALKALI / BASA
NaOH, KOH,CaOH2 , NH4
Plester, semen, mortar, pemutih, amonia
derajat keasaman ( pH ) > 7.0
penetrasi cepat ( I menit )
proses penyabunan komponen lemak sel
nekrosis berlangsung terus menerus
ke jaringan sekitarnya
TRAUMA KIMIA BASA
Derajat kerusakan :
- pH
- sifat , konsentrasi
- cepat / lambat penatalaksanaan
Grade 1 : kerusakan superfisial , iskemi ( - )
Grade 2: kornea agak keruh, iskemi < 1/3 limbus
Grade 3 : kerusakan epitel luas, kornea keruh )
iskemi 1/3 limbus ) prognosa
Grade 4 : kornea keruh , iskemi luas ) buruk
Klasifikasi Thoft
Kategori Klinis
Derajat I
Konjungtiva hiperemis
Keratitis pungtata
Derajat II
Konjungtiva hiperemis
Hilangnya epitel kornea
Derajat III
Konjungtiva hiperemis dengan nekrosis
Lepasnya epitel kornea
Derajat IV Konjungtiva perilimbal nekrosis 50%
Macam-macam basa:
Amonia (NH3): - penetrasi sangat cepat
- pupuk, bahan pendingin
- bahan pembersih ( 7%).
Natrium hidroksida (NaOH):
- daya penetrasi cepat
- bahan pembersih saluran.
Macam-macam basa :
Kalium hidroksida ( KOH ):
- daya penetrasi cepat
- bahan kaustik soda
Kalsium hidroksida ( Ca(OH2 ):
- daya penetrasi lemah
- toksisitas meningkat bila ada
partikel yang tertinggal
- kapur dinding, semen, pemutih.
Trauma basa
Trauma kimia basa
Pada saat kejadian :
irigasi dengan air bersih apa saja yang ada
segera !
Makin terlambat prognosa makin buruk
Tidak perlu menunggu cairan garam fisiologis dll
Semua pasien trauma basa / asam berat
harus segera dirujuk
Prinsip Pengobatan Trauma Kimia
Prinsip Pengobatan Trauma Kimia
Ruang IGD :
anestesi tetes mata pantokain 0,5%
irigasi : NaCl 0,9% / ringer laktat
30 menit -1 jam pH normal
ekstraksi corpus alienum
bersihkan /eksisi jaringan nekrosis bila
ada
Terapi medikamentosa :
sulfas atropin 1% 3dd ( nyeri, sinekia )
tetes mata antibiotik - steroid 6 dd ( 6 10
hari )
Vit C 4 x 500 mg
Asetazolamid 250mg 3 dd
Analgetika
Trauma basa : tetes mata EDTA 1% 4-6 dd
Prinsip Pengobatan Trauma Kimia
KOMPLIKASI
-Simblefaron
-Glaukoma sekunder
-Pembentukan jaringan parut kornea
-Keratitis sika
-Katarak
-Phtisis bulbi
Trauma gas air mata
(chloroacetophenone )
- jarak semprot 6 m : iritasi konjungtiva
- langsung ke mata = trauma alkali
Trauma termis / bakar
Trauma radiasi : - ultraviolet ) iritasi
- Infra merah ) fotofobia
- radiasi ion ) keratitis
- solar ) katarak
- laser ) macular
burn
TRAUMA TAJAM
LASERASI KELOPAK MATA
tanpa / dengan kehilangan jaringan :
horizontal : kulit
otot orbikularis , levator
tarsus, konjungtiva
vertikal : tepi kelopak
kanalikulus lakrimal
Laserasi Kelopak Mata
Prinsip pengobatan :
Mencegah infeksi : ATS / antibiotik
Lindungi kornea ( salep mata antibiotik )
Rujuk / repair sesuai lapisan anatomis
Abrasi / erosi kornea
Trauma
Lensa kontak
Erosi rekuren
Korpus alienum kornea
Terapi :
Tetes mata antibiotik
Bandage contact lens
Erosi kornea infeksi
Th/ antibiotik tetes mata
bandage contact lens
TRAUMA BENDA ASING PADA MATA
Benda asing pada konjungtiva :
fomiks inferior / tarsal superior
eversi kelopak mata atas
Penatalaksanaan :
tetes mata pantokain 0,5%
angkat korpus alienum ( kapas / jarum )
tetes / salep mata antibiotik
korpus alienum banyak irigasi
TRAUMA BENDA ASING PADA MATA
Benda asing ( corpus alienum ) kornea :
terkena pentalan benda ( las , bubut )
mata sakit merah berair
pengobatan :
- anestesi topikal pantokain 0,5%
- ekstraksi corpus alienum & karat
- betadin
- tetes mata antibiotik 6 dd / tiap jam
- infeksi rujuk
corpus alienum
kornea
Corpus alienum kornea
BENDA ASING INTRA OKULER
Corpus alienum :
Metal
- besi / logam
- Iritatif harus dikeluarkan segera
Non-metal : kaca kayu
(Inert : kaca tidak menimbulkan iritasi)
Siderosis retina
BENDA ASING INTRA OKULER
- riwayat pentalan benda asing
- penglihatan kabur
- ruptur kornea / sklera ( kecil )
- katarak traumatik
- R orbita / kepala : (+) radio-opak
Prinsip pengobatan :
- ATS
- antibiotik sistemik , topikal
- balut mata rujuk segera
BENDA ASING INTRA ORBITA
- riwayat terkena korpus alienum
- porte dentre melalui kelopak atas / bawah
- hambatan gerak bola mata
- penglihatan baik
- R. Orbita metal ATAU non-metal
Prinsip pengobatan :
- ATS
- jahit luka kelopak rujuk
Laserasi Bola Mata
1. Ruptur / Laserasi kornea / sklera :
- robekan kornea
- kamera okuli dangkal atau flat
- pupil lonjong
- iris prolapse
2. Ruptur / Laserasi sklera : robekan sklera
prolaps badan kaca
3. Suspek laserasi sklera bila :
- perdarahan subkonjungtiva luas
- tekanan bola mata rendah
- perdarahan badan kaca
Laserasi kornea
Iris prolaps
Hifema
Sikatriks kornea
Katarak
traumatik
Laserasi Bola Mata
Pengobatan :
ATS 1500 IU ( anak 750 IU )
Antibiotika sistemik dan topikal ( tetes )
Salep tidak boleh diberikan
Rntgen orbita : benda asing intraokuler ?
Rujuk / repair segera
Fraktur Orbita
( diskontinuitas tulang rima orbita )
Gambaran klinis :
diplopia
gerakan bola mata terhambat
enoftalmos
Ruptura
orbita
Ruptura orbita
TRAUMA TUMPUL
Hematoma palpebra
Perdarahan sub-konjungtiva
Hifema
Laserasi kornea / sklera
Sub / luksasi lensa anterior / posterior
Perdarahan badan kaca
Edema makula
Ablatio retina
Avulsi nervus optik
Hematoma palpebra
Perdarahan orbita :
- proptosis
- gerakan terhambat
Perdarahan
subkonjungtiva
Th/
kompres dingin
observasi TIO
Imbibisi kornea
Hifema
KLASIFIKASI KLINIS HIFEMA
Terapi hifema :
rawat , bedrest
Tidur dengan kepala lebih tinggi ( 2-3 bantal)
midriatik sulfas atropin 1%
antibiotik-steroid tetes
antifibrinolitik
fundus ( - ) diberikan prednison sistemik ( edema
makula )
TIO meningkat asetazolamid 250mg 3dd
> 25 mmHg 6 hari imbibisi kornea
> 35 mmHg 7 hari )
> 50 mmHg 5 hari ) atrofi nervus optik
aspirasi (PARASENTESIS) sesuai kondisi
observasi perdarahan sekunder
Luksasi lensa
- anterior
- posterior
Katarak
traumatik
Irido-dialisis
laserasi iris
Iris prolaps
Perdarahan
vitreous
Perdarahan sub-
hyaloid
Ablasio
retina
Terima Kasih
dr. Rita Murnikusumawati,SpM