Anda di halaman 1dari 35

IDENTIFIKASI KASUS PEMERKOSAAN

DAN INTOKSIKASI MINUMAN KERAS



Kelompok I Bojonegoro
Pembimbing : Prof. Dr. Med. Dr. H. M.
Soekry Erfan Kusuma, Sp.F(K), DFM
Kelompok paling potensial :


Komnas perempuan kasus perkosaan setiap
2 jam

Komisi perlindungan anak 30% didominasi
kasus pemerkosaan & pelecehan seksual
Permasalahan seksual kasus perkosaan
ancaman atau perkosaan & serangan sex lainnya
Pemaksaan kehamilan
Pemaksaan sterilisasi
Pemaksaan busana
Kriminalisasi perempuan lewat aturan
diskriminatif beralasan moralitas & agama
Praktik tradisi
Kasus perkosaan



Pada Pria :
Tujuan Umum :
untuk mengetahui pembuktian salah satu
kejahatan seksual ini baik ada atau tidak
adanya tanda kekerasan , tanda pergumulan
atau tanda persetubuhan.
Tujuan khusus :
Untuk mengetahui bagaimana pemeriksaan yang
harus dilakukan pada kasus pemerkosaan
Untuk mengetahui bagaimana memahami dan
melaksanakan pemeriksaan pada kasus
pemerkosaan
Untuk mengetahui bagaimana cara mendiagnosa
kasus pemerkosaan

Manfaat :
Dapat mempelajari pembuktian terhadap
kejahatan seksual.
Dapat mempelajari pemeriksaan terhadap koban,
suspek dan barang bukti medik tindak
pemerkosaan tersebut untuk memperjelas suatu
kasus tindak pidana
mempelajari apa saja pemeriksaan penunjang
yang ada sangkut pautnya dengan barang bukti
medik.
Visum Et Repertum
Pemerkosaan
Minuman Keras
Minuman Keras
segala jenis minuman yang memabukkan sehingga
dengan meminumnya menjadi hilang kesadaran, yang
termasuk minuman keras seperti arak (khamar)
yang banyak mengandung alkohol.
Definisi
Pasal 300 ayat 1 ke 1 KUHP
Pasal 300 ayat 2 ke 2 KUHP
Pasal 492 ayat 1 KUHP
Hukum
Kesehatan Fisik
Kesehatan Jiwa
Pengaruh
PEMERKOSAAN
Tindakan menyetubuhi seorang wanita yang
bukan istrinya dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan




PASAL
285 KUHP
Pemeriksaan TKP





Tanda-tanda pergumulan
Tanda-tanda kekerasan
Tanda-tanda persetubuhan
Mencari benda milik korban / tersangka
PASAL 7
KUHP , Butir
(H)
Pemeriksaan korban pemerkosaan



Surat permintaan Visum Et Repertum
Persetujuan secara tertulis dari korban atau
orang tua / wali korban
Ada seorang perawat wanita atau polisi wanita
PASAL 133
KUHAP
Pemeriksaan medis untuk korban
perkosaan
ANAMNESA
KETERANGAN
TENTANG KORBAN
KETERANGAN
TENTANG PERISTIWA
PEMERIKSAAN
FISIK
TANDA KEKERASAN
TANDA
PERSETUBUHAN




Pemeriksaan adanya sperma
Pemeriksaa adanya air mani ( semen )
Pemeriksaan adanya penyakit kelamin
Pemeriksaan bahan lain dalam tubuh korban
yang tidak dipakai sebagai petunjuk


PEMERIKSAAN
LABORATURIM
Visum et repertum
Definisi :
Suatu hal yang penting dalam pembuktian
karena menggantikan sepenuhnya CORPUS
DELICTI (tanda bukti). (Dr. Tjan Han Tjong )
Tujuan
Merupakan rencana (verslag) yang
diberikan oleh seorang dokter forensik
mengenai apa yang dilihat dan dikemukakan
pada waktu dilakukan pemeriksaan secara
obyektif, sebagai pengganti peristiwa yang
terjadi dan harus dapat mengganti
sepenuhnya barang bukti yang telah diperiksa
dengan memuat semua kenyataan sehingga
akhirnya daripada ditarik suatu kesimpulan.
Bagian visum et repertum
Kata Pro Justitia yang diletakkan di bagian atas
Bagian Pendahuluan
Bagian Pemberitaan
Bagian Kesimpulan
Bagian Penutup
Dasar hukum visum et repertum
Dasar Hukum Visum Et Repertum diatur
dalam Pasal 133 Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana menyebutkan :
Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan
menangani seorang korban baik luka, keracunan
ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang
merupakan tindak pidana, ia berwenang
mengajukan permintaan keterangan ahli
kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli
lainnya.
Permintaan keterangan ahli sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara
tertulis, yang dalam surat itu disebutkan
dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau
pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan
bedah mayat.
Pengertian anak
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2002 pasal 1 ayat (1) :
Anak adalah seorang yang belum berusia
18 (delapan belas) tahun termasuk anak yang
masih dalam kandungan
Pelaku Tindak Pidana
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Pidana sebagai
berikut:
Pasal 55 KUHP.
1. Dipidana sebagai pelaku tindak pidana :
1e.Orang yang melakukan, yang menyuruh
melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan.
2e.Orang yang dengan pemberian, perjanjian, salah
memakai kekuasaan atau pengaruh kekerasan,
ancaman atau tipu daya, atau dengan memberi
kesempatan, daya-upaya atau keterangan, sengaja
menganjurkan orang lain supaya melakukan perbuatan.
2. Terhadap penganjur, hanya perbuatan yang
sengaja yang dianjurkan sajalah yang
diperhitungkan, beserta akibat-akibatnya.

Pasal 56 KUHP.
Dihukum sebagai orang yang membantu
melakukan kejahatan :
1e.Barangsiapa dengan sengaja membantu
melakukan kejahatan itu.
2e.Barangsiapa dengan sengaja memberi
kesempatan, daya-upaya, atau keterangan
untuk melakukan kejahatan.

Kronologi
Aspek forensik dan medikolegal
Dari kronologi kejadian yang kami dapatkan
dari koran, sebelum diperkosa korban dipaksa
untuk menegak minuman keras
Barang bukti minuman keras ( - )
Faktor yang mempengaruhi alkohol pada tubuh
kadar alkohol yang dan mempengaruhi
kesehatan manusia
Tingkat
subklinis
Tingkat
Stimulasi
Tingkat
Kebingungan
kadar alkohol
dalam darah 0-
100 mg/100 ml
darah atau
dalam urine 0-
150 mg/100 ml
urine
Kadar alkohol
dalam darah 40-
220 mg/100 ml
darah atau
dalam urine
130-290
mg/100 ml
urine
kadar alkohol
dalam darah
180 310
mg/100 ml
darah atau
dalam urine 260
450 mg/100
ml Urine
Pemerkosaan
Aspek hukum
Pasal 300 (1)
ke 2 KUHP
Pasal 286
KUHP
KESIMPULAN

Sebelumnya

Pemeriksaan TKP

Korban Anamnesa
Px Fisik
Penunjang

Pada kasus ini bagus dan susilo dikenakan
pasal 300 ( 1 ) ke 2 dan pasal 286 :

Anda mungkin juga menyukai