Anda di halaman 1dari 17

Kelompok IV

Blok Tropical Infectious Disease



Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
2012
Fitri Liani 1018011009
Deby Ayuza 1018011049
Frisca Febe Lumbangaol 1018011061
Inez Saraswati 1018011066
Ramayang Nastiti Estowo 1018011090
Ratu Adini Yandi 1018011092
Widya Handayani 1018011102
Abdi Nusa Persada 1018011032
Andre Prasetya M 1018011109
Bayu Raditia 1018011115
Feri Eka Supratanda 1018011119
Nama lainnya PAROTITIS EPIDEMIKA, (jw.
Gondongan).
Adalah penyakit inf. akut yg disebabkan
oleh virus dengan predileksi pada jar.
Kelenjar dan saraf.
Virus mumps (parotitis epidemika)
RNA virus berukuran (100-600) nm.
Genus Rubulavirus, subfamili
Paramyxovirus, famili Paramyxoviridae.
Di seluruh dunia terdiiri dari 10 genotipe
A-J.

Seluruh dunia
Terutama menyerang anak berumur 5-10
tahun.
80% ditemukan pada anak-anak yg
berumur < 15 tahun.

Virus masuk melalui hidung atau mulut. Virus
bereplikasi pd mukosa sal. napas atas.
Menyebar ke kelenjar limfe lokal dan diikuti viremia
umum selama 3-5 hari, setelah 12-15 hari
perjalanan penyakit.
Dapat menyebar ke sel ependim pada
permukaan epitel ventrikel menyebabkan
meningitis. Dapat berlanjut ensefalitis.
Menyebabkan peningkatan IgG dan IgM.
IgM meningkat pada awal infeksi s/d 5-6 bulan,
IgG muncul pada akhir mg 1, puncaknya pada 3
mg kemudian dan bertahan seumur hidup.
Inkubasi 14-24 hari, 60-70% menunjukkan
gejala klinik dg berbagai tingkatan.
Prodormal. Lesu, nyeri otot leher, sakit
kepala, nafsu makan menurun, diikuti
pembesaran cepat satu/dua kelenjar
parotis serta kelenjar ludah yang lain seperti
submaksilaris dan sublingual. Lateral 25%,
bilateral 70-80%.
Gejala klasik dalam 24 jam biasanya anak
mengeluh sakit telinga dan diperberat jika
mengunyah makanan.

Pada anak yg lebih besar, mengeluh
pembengkakan dan nyeri rahang
terutama saat makan makanan asam.
Kelenjar parotis membengkak maksimal
dalam 1-3 hari, terdapat nyeri tekan.
Dapat ditemukan edema laring dan
palatum mole.
Pembengkakan menghilang 3-7 hari.
Orkitis-epididimis adalah gejala klinis kedua
tersering pd laki-laki dewasa. Tetapi sangat
jarang pada anak laki-laki < 10 tahun. Hal
yang mengkhawatirkan adalah terjadinya
impotensi, diikuti sterilitas, tapi sangat
jarang dijumpai.

Meningoensefalitis. Insidensi 10%,
Mengikuti parotitis 3-10 hari. Gejala: sakit
kepala, demam, nausea, muntah, kaku
kuduk, gangguan kesadaran.
Pankraetitis. Sangat berat dan jarang.
Nyeri perut mendadak, demam, nausea,
muntah. 3-7 hari membaik.
Nefritis. Sangat berat dan jarng 10-14 hari
setelah parotitis.

Mudah ditegakkan anamnesis berupa :
- ada kontak dengan penderita mumps
2-3 minggu sebelumnya
- gambaran klinis serupa parotitis
- tanda-tanda aseptic meningitis
Pemeriksaan laboratorium:
Leukosit dapat normal atau rendah dengan
limfositosis relatif
isolasi virus, uji intradermal dan pengukuran
kadar amylase dalam serum.
Parotitis supuratifa. Bernanah, sering oleh
Staphylococcus aureus.
Parotitis berulang. Pembengkakan kelenjar
sublingual dan maksila tidak terjadi pada keadaan
ini.
Obstruksi duktus Stensoni. Menyebabkan
pembengkakan kelenjar parotis yang hilang
timbul.
Lesi pada ramus mandibula karena osteomielitis.
Sindroma Mikuliczs. pembesaran kelenjar parotis
dan kelenjar lakrimasi kronis.

Ketulian
Mielitis dan neuritis
Diabetes melitus
Miokarditis
Hepatitis
Trombositopenia dan anemia hemolitik
Artritis
Tiroiditis.
Dapat sembuh sendiri.
Terapi konservatif diberikan berupa
hidrasi yang adekuat dan nutrisi yang
cukup untuk membantu penyembuhan.
Paracetamol dapat diberikan u/
mengurangi nyeri karena
pembengkakan kelenjar.
Kompres hangat.
Tidak ada antivirus yang tepat.

Secara umum baik, kecuali pada
keadaan tertentu yang menyebabkan
ketulian, sterilitas, dan sekuele karena
meningoensefalitis.
Berikan penyuluhan kepada
masyarakat
Pemberian vaksin yang dibuat dari virus
mumps yang telah dilemahkan dengan
menggunakan strain virus jeryl lynn,
sudah beredar di AS sejak tahun 1967
sebagai vaksin tunggal atau dalam
bentuk kombinasi dengan vaksin
lain(MMR)

Anda mungkin juga menyukai