Anda di halaman 1dari 19

Kelompok Tutorial XVII

Fasilitator : Drs. Almurdi, M.Kes


Ketua : Afdal 1110070100167
Sekretaris : Muthia Rahmah 1110070100187
Aidillah Putri : 1110070100197
Anggota :
Arifin 1110070100107
Suci Novera Yasena Putri 1110070100127
Dyna Akmal 1110070100137
Suci Rahmatia 1110070100147
Andry Dearson Ihsan 1110070100157
Dhio Bestnanda 1110070100117
Putri Diana Roza 1110070100177


Trigger 1 : Acute Renal Failure

Renal Failure (ARF) atau gagal ginjal akut adalah sindrom klinik
yang ditandai dengan penurunan tiba-tiba filtrasi glomerulus sam[ai
1-2% dari nilai normal. Sering juga dikaitkan dengan kejadian
oligouria dan menimbilkan konsekuensi biokimiawi seperti
meningkatnya BUN (blood urea nitrogen) yang memicu kejadian
uremia, kadar kreatinin serum, asidosis metabolik, hiperkalsemia.
Penyebab ARF antara lain adlah pemakaian obat jenis
nefrotoksik seperti obat antimikroba yang diberikan dalam dosis
terapeutik sekalipun atau akibat komplikasi ikutan kejadian trauma
yang menimbulakn perdarahan yang memicu hipotensi, overdosis
heroin atau pemakaian metadon intravena.
Secara klinik akan ditemukan kelainan pada darah dan urine
menyusul rusaknya unit fungsional ginjal dalam bentuk acute tubular
necrosis.


STEP 1 : CLARIFY UNFAMILIAR
TERMS

Oligouria : jumlaj urin kurang dari normal
Gagal ginjal : agangguan fungsi ginjal
Uremia : kadar urin tinggi dalam darah
BUN : urea nitrogen dalam darah
Nefrotoksik : zat-zat bersifat racun terhadap ginjal
Asidosis metabolik : meningkatnya kadar asam
dalam tubuh yang disebabkan oleh metabolisme
yang meningkat
Hiperkalsemia : kumlah kalsium dalam darah tinggi
Acute tubular necrosis : kematian jaringan tubular
akut


STEP 2. Brainstorm Possible
Hypothesis or Explanation

1. Kenapa penurunan laju filtrasi glomerulus sering
berkaitan dengan kejadian ?
2. Apa penyabab penurunan tiba-tiba dari filtrasi
glomerulus di bawah normal?
3. Apa yang menyebabkan timbulnya konsekuensi
biokimia seperti BUN?
4. Bagaimana bentuk kelainan darah dan urine pada
gagal ginjal ?
5. Mengapa perdarahan yang memicu hipotensi bisa
menyebabkan ARF?
6. Bagaimana homeostatis dalam tubuh terhadap ARF?
7. Bagaimana fisiologi filtrasi ginjal?

STEP 3. Define The Problem
1. Penurunan filtrasi glomerulus menyebabka urine tidak tersaring sehingga urea ikut
bersama darah dan jumalah urine dalam kandung kemih menurun
2. Pengaruh onat-obatan, trauma perdarahan yang menyebabakan hipotensi
3. Kegagalan ginjal filtrasi glomerulus
4. Kelainan darah :
Kimia darah meningkat
Urenia
Kreatinin serum meningkat
Sifat asam dalam darah
BUN
Kelianan Urine :
Oligouria
Protein urin
Hematuria
5. trauma pada ginjal menyebabkan terjadi perdarahan pada ginjal kemudia terjadi
hematuria dan memicu hipotensi
6. Eksresikan melaui kulit berupa keringat, melalui ginjal berupa urine
7 . Arteri yang ada pada ginjal darah glomerulus tubulus proximal lengkung
henle tubulus distal dukrus pengumpul kandung kemih

STEP 4. Arrange Explanation Into
a Tentative Solution
Obat nefrotoksik
Trauma
ARF GFR
OLIGOURIA BUN
UREMIA
KREATINI MENINGKAT
ASIDOSIS
HIPERKALSEMIA


Rusak nefron
Ginjal
BIOKIMIA
HISTOLOGI
FISIOLOGI
ANATOMI
STEP 5. Define Learning
Objective
1. ANATOMI TRAKTUS URINARIUS
2. HISTOLOGI SISTEM URETROPOIKA
3. MEKANISME PEMBENTUKAN URIN
4. KOMPOSISI URIN
5. PATOLOGI GINJAL


STEP VII: SHARE THE RESULT OF INFORMATION GATHERING
AND PRIVATE STUDY

Anatomi traktus urinarius

Ren
Terletak pada posterior dinding abdomen, di kanan dan kiri columna vertebralis,
setinggi vertebra thorakal 12 vertebra lumbal 3. Ren kanan lebih rendah dari yang
kiri karena diatas ren kanan terdapat hepar. Ren dibungkus dari luar ke dalam oleh
pararenal fat, fascia renalis, perirenal fat, dan capsula renalis.

Ren mempunyai
2 polus: yaitu polus cranial yang mana terdapat glandula suprarenalis dan polus
caudal.
2 fascies: fascies anterior terlihat lebih cembung, dan fascie posterior terlihat
lebih datar karena berhadapan dengan posterior dinding abdomen sehingga
perkembangannya terhambat.
2 margo: margo lateral agak konveks dan margo medial terdapat hillus renalis
yang dilewati oleh A/V renalis dan ureter.
2 struktur: korteks terdapat collum renalis dan medula terdapat piramid renalis
yang mempunyai basis dan puncak. Pada puncak terdapat papila renalis.

Struktur halus ren yaitu:
Corpuscollum renalis terdapat glomerulus dan capsula bowman sebagai
pembungkusnya.
Ductus renalis. Yang dimulai dari tubulus contortus proximal tubulus
henle tubulus contortus distalis tubulus rectus/ duktus colligentes
papilla renalis calyx minor calyx mayor pelvis renalis ureter.

Ureter
Yaitu saluran yang mengalirkan urin dari ren ke vesica urinaria. Sebagian
besar ureter terletak di cavum abdomen pars abdominalis. Sedangkan
sebagian kecilnya terdapat pada cavum pelvis pars pelvis.
Normalnya ureter memiliki 3 penyempitan:
1. Peralihan pelvis renalis dengan ureter
2. Tempat persilangan A. iliaca communis
3. Tempat menembus dinding vesica urinaria


Vesica urinaria
Merupakan kantong berdinding otot terletak di belakang sympisis pubis.
Berbentuk piramid, ada apex dan basis. Mempunyai 3 lapis otot polos yang
disebut M. Destrussor vesicae. Pada mucosanya berlipat-lipat jika kosong
dan licin jika penuh, kecuali trigonum vesicae mukosanya tetap selalu licin
walaupun sedang kosong. Trigonum dibentuk oleh 3 ostium yaitu 2 ostium
ureter kanan kiri dan 1 ostium uretra interna.

Uretra
Yaitu saluran yang menghubungkan vesica urinaria dengan dunia luar.
Uretra wanita lebih pendek dan mempunyai fungsi tunggal sebagai saluran
urin, sedangkan uretra pria lebih panjang dan mempunyai fungsi ganda
yaitu sebagai saluran urin dan sperma.
Uretra pria terdapat:
pars prostatica menembus prostat
pars membranacea menembus membrana UG
pars spongiosa/cavernosa menembus corpus penis

vascularisasi
aorta abdominalis a. renalis a.
segmentalis a. interlobaris a. arcuata a.
interlobularis kapiler-kapiler kecil
glomerulus.
v. renalis v. cava inferior

HISTOLOGI
REN
Ginjal terdiri atas Korteks dan Medula
1. Korteks ginjal,mengandung
Kapsul
Tubulus kontortus proksimal
Tubulus kontortus distal
Korpus renalis
Apparatus yuxtaglomerular
Berkas medulla
Arteri dan vena interlibularis
2. Medula renalis terdiri atas pyramid renal dan mengandung ansa henle tipis,tebal dan
ductus koligens dan ductus papilaris
3. Papilla renalis dibentuk oleh apeks pyramid renal dan dilapisi epitel selapis silindris
4. Kaliks minor dilapisi epitel transisional
5. Arteri arkuata pada pertemuan korteks dan medulla merupakan cabang arteri
interlobaris

Ureter
Dinding ureter terdiri atas 3 lapisisan :
Tunika mukosa: epitel transisional dan lamina propria
jaringan ikat longgar
Tunika muskularis : otot polos,memanjang,melingkar dan
memanjang
Tunika adventisia : jaringan ikat longgar
Vesika Urinaria
Dinding vesika urinaria terdiri dari :
Mukosa : epitel transisional dan lamina propria jaringan ikat
longgar
Muskularis : otot polos tebal,berbagai arah
Adventisia : jaringan ikat longgar dan sebagian serosa

Biokimia urine
Dalam menjaga keseimbangan komposisi osmolality dan volume ekstrasel
serta mengatur kesetimbangan asam-basa tubuh, ginjal membuang dan
menyerap molekul-molekul sesuai kebutuhan tubuh. Komposisi terbanyak
dalam urine yaitu air, dan sisanya berupa produk akhir yang tidak
dibutuhkan oleh tubuh.
Cara ginjal mengatur kesetimbangan cairan dalam tubuh dengan
membuang hasil metabolisme berupa:
Urea (NH
3
) sisa metabolisme protein dalam darah
Asam urat (uric acid) sisa metabolisme purin
Creatinin sisa metabolisme fosfat di otot
Racun
Obat-obatan
Ginjal juga menyerap kembali molekul-molekul yang digunakan tubuh
seperti:
Glukosa
Asam amino
Protein

Mekanisme pembentukan urine
Ada 3 mekanisme utama dalam pembentukan urine yaitu:
Filtrasi (penyaringan)
Sewaktu darah mengalir melalui glomerulus, plasma bebas
protein tersaring melalui kapiler glomerulus ke dalam kapsul
bowman, sehingga dihasilkan filtrat glomerulus urine primer.
Didalam filtrat ini terdapat zat yang masih berguna bagi
tubuh maupun zat yang tidak berguna bagi tubuh. Dalam
keadaan normal, 20% plasma yang masuk ke glomerulus
tersaring. Proses ini dikenal sebagai filtrasi glomerulus,
adalah langkah pertama dalam pembentukan urin. Secara
rerata, 125 ml filtrat glomerulus (cairan yang difiltrasi)
terbentuk secara kolektif dari seluruh glomerulus setiap
menit. Dengan mempertimbangkan bahwa volume rerata
plasma pada orang dewasa adalah 2,75 liter.

Reabsobsi (penyerapan kembali)
Sewaktu filtrat mengalir melalui tubulus, bahan-bahan yang
bermanfaat bagi tubuh dikembalikan ke plasma kapiler
peritubulus. Perpindahan selektif bahan-bahandari bagian
dalam tubulus (lumen tubulus) ke dalam darah ini disebut
reabsorbsi glomerulus. Bahan-bahan yang direabsorbsi tidak
keluar dari tubuh melalui urin tetapi dibawa oleh kapiler
peritubulus ke sistem vena dan kemudian ke jantung untuk
disirkulasi. Dari 180 liter plasma yang disaring per hari
sekitar 178,5 liter direabsobsi. Sisanya 1,5 liter di tubulus
mengalir ke dalam pelvis ginjal untuk dikeluarkan sebagai
urin. Secara umum, bahan-bahan yang diperlukaan dihemat
oleh tubuh secara selektif direabsorbsi, sementara bahan-
bahan yang tidak dibutuhkan dan harus dikeluarkan tetap
berada di urine.


Sekresi tubulus (pengeluaran)
Pemindahan selektif bahan-bahan dari kapiler peritubulus ke dalam lumen tubulus.
Proses ini merupakan rute kedua bagi masuknya bahan kedalam tubulus ginjal dari
darah, sedangkan yang pertama adalah filtrasi glomerulus. Hanya sekitar 20% dari
plasma yang mengalir melalui kapiler glomerulus difiltrasi ke dalam kapsula bowman;
sisa 80% mengalir melalui arteriol eferen ke dalam kapiler peritubulus. Sekresi
tubulus merupakan mekanisme untuk mengerluarkan bahan dari plasma secara
cepat dengan mengekstraksi sejumlah tertentu bahan dari 80% plasma yang tidak
difiltrasi di kapiler peritubulus dan memindahkannya ke bahan yang sudah ada di
tubulus sebagai hasil filtrasi.


Patofisiologi ginjal
Incotinance : tidak sadar miksi keluar sendiri
Strees incotinance : miksi keluar sendiri, terjadi saat keadaan stres. Misalnya : saat
batuk
Urge incotinance : terjadi karena kantong kencing atonik umumnya pada usia > 60
tahun, gangguan medula spinalis di atas sakral, gangguan inhibisi.
Batu ginjal


Kesimpulan

Ren adalah organ yang Terletak pada
posterior dinding abdomen, di kanan dan kiri
columna vertebralis, setinggi vertebra thorakal
12 vertebra lumbal 3. Ren berperan penting
Dalam menjaga keseimbangan komposisi
osmolality dan volume ekstrasel serta mengatur
kesetimbangan asam-basa tubuh, ginjal
membuang dan menyerap molekul-molekul
sesuai kebutuhan tubuh.


Daftar Pustaka

Putz dan Pabst. 2006. Atlas Anatomi Manusia.
Jakarta : EGC
Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai