• terdapat 156 juta episode baru di dunia per tahun dimana 151
juta episode (96,7%) terjadi di negara berkembang
• Kasus terbanyak terjadi di India (43 juta), China (21 juta), dan
Pakistan (10 juta). Di Bangladesh, Indonesia dan Nigeria
masing-masing sekitar 6 juta episode.1, 2
Tinjauan Pustaka
Defenisi
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan suatu
penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih
dari saluran napas mulai dari hidung sampai alveoli termasuk
jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah, dan
pleura yang berlangsung selama 14 hari.13
• Pendidikan
Kurangnya pengetahuan di masyarakat akan gejala dan upaya
penanggulangan ISPA dan bagaimana pencegahan agar tidak
mudah terserang penyakit ISPA menyebabkan masih banyak
kasus ISPA yang dapat ke sarana pelayanan kesehatan sudah
dalam keadaan berat.20
• Pemberian ASI eksklusif
Pemberian ASI secara eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan
merupakan langkah yang efektif dan efisien dalam memenuhi
kebutuhan gizi dan memberikan perlindungan bagi bayi dari
serangan infeksi khususnya ISPA.21 ASI mengandung banyak faktor
kekebalan dan bermanfaat terhadap pencegahan ISPA terutama
sejak pemberian ASI di awal kehidupan bayi hingga bayi berusia 6
bulan, salah satunya adalah imunoglobulin. yang sangat penting
untuk melindungi bayi dari serangan infeksi.21
Bayi yang diberi ASI eksklusif cenderung tidak pernah
mengalami ISPA sedangkan bayi yang mendapatkan ASI non-
eksklusif cenderung lebih sering mengalami ISPA.21 Risiko anak
yang diberi ASI tidak secara eksklusif lebih besar dibandingkan
dengan anak yang diberi ASI secara eksklusif.21 Kematian akibat
penyakit saluran pernapasan 2-6 kali lebih banyak pada bayi yang
diberi susu formula dibandingkan dengan bayi yang mendapat
ASI.21
• Faktor lingkungan
Keadaan fisik sekitar manusia berpengaruh terhadap kesehatan
manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ada
beberapa faktor dari lingkungan yang berpengaruh terhadap
kesehatan, meliputi udara, kelembapan, air, dan pencemaran
udara. ISPA termasuk air-borne disease yang merupakan
penyakit yang penularannya melalui udara yang tercemar dan
masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan.22 Karena itu,
secara epidemiologi, udara mempunyai peranan yang besar pada
transmisi penyakit infeksi saluran pernapasan. Selain itu, faktor
dari lingkungan yang meningkatkan risiko terjadinya kejadian
ISPA adalah asap yang dihasilkan pabrik, asap kendaraan
bermotor, asap dari perokok, asap dari bahan bakar yang
digunakan untuk memasak, kurangnya ventilasi di rumah, suhu
ruangan rumah di bawah 18°C atau di atas 30°C, kepadatan
hunian rumah, penggunaan antinyamuk, dan partikel debu di
sekitar tempat tinggal.22
Manifestasi Klinis
• Kolostrum
• ASI masa peralihan
• ASI matur
• Hormon-hormon
Metode Penelitian
• Jenis Penelitaan
Penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif
kuantitatif yaitu suatu penelitian untuk melihat masalah dan
fenomena yang terjadi pada masyarakat berupa Gambaran
Tingkat Pendidikan, Usia, Asi Eksklusif dan Pekerjaan Terhadap
Penyakit ISPA pada Bayi Usia 0 – 12 Bulan di wilayah kerja
Puskesmas Muaro Bungo I Kecamatan Pasar Muara Bungo,
Kabupaten Muara Bungo, Provinsi Jambi.
• Lokasi penelitian
Penelitian dilakukan di poli Balita di wilayah kerja Puskesmas
Muara Bungo I Kecamatan Pasar Muara Bungo, Kabupaten
Muara Bungo, Provinsi Jambi.
• Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan tanggal 14 Juni 2018 s/d 30 Juni 2018.
• Sasaran Penelitian
Seluruh bayi yang ISPA dibawa oleh ibunya yang datang berobat
wilayah kerja Puskesmas Muara Bungo I Kecamatan Pasar
Muara Bungo, Kabupaten Muara Bungo, Provinsi Jambi.
• Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang dibawa oleh
ibunya yang datang berobat ke Puskesmas Muara Bungo I.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non-probability
sampling jenis consecutive sampling. Semua subjek yang datang
secara berurutan dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan
sebagai sampel penelitian sampai subjek yang diperlukan terpenuhi
Pekerjaan
Buruh 20 66,6 %
Ibu Rumah Tangga 7 23,3 %
Pegawai negri/swasta 3 10%
Frekuensi ISPA
Tidak Pernah 0 0%
< 2 kali 0 0%
≥ 2 kali 30 100%
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Tabel dan Diagram Distribusi Kejadian ISPA Menurut Usia
Di Puskesmas Muara Bungo I Kecamatan Pasar Muara Bungo Kabupaten Bungo Propinsi
Jambi Tahun 2018
Presentase
16.60%
Usia 0 - 6 Bulan
Usia 7 - 12 Bulan
83.30%
• Keterangan dari tabel dan diagram
Dari tabel dan diagram di atas dapat diketahui bahwa kejadian
ISPA mennurut usia, usia 7 – 12 bulan lebih banyak daripada usia
0 – 6 bulan.
Tabel dan Diagram Distribusi Kejadian ISPA Menurut Pemberian ASI Eklusif Di
Puskesmas Muara Bungo I Kecamatan Pasar Muaro Bungo Kabupaten Bungo
Propinsi jambi Tahun 2018
PRESENTASE
10%
ASI EKSKLUSIF
TIDAK ASI EKSKLUSIF
90%
• Keterangan dari tabel dan diagram
Dari tabel dan diagram di atas dapat diketahui bahwa kejadian
ISPA mennurut pemberian ASI Eksklusif lebih banyak ISPA pada
pasien dengan ASI Eksklusif daripada pasien yang tidak diberi
ASI Eksklusif
Tabel dan Diagram Distribusi Kejadian ISPA Menurut Tingkat Pendidikan Terakhir Ibu
Bayi Di Pusekesmas Muara Bungo I Kecamatan
Pasar Muara Bungo Kabupaten Bungo
Propinsi Jambi Tahun 2018
Presentase
10%
17%
SD
SMP
50% SMA
SI
23%
• Keterangan dari tabel dan diagram
• Dari tabel dan diagram di atas dapat diketahui
bahwa kejadian ISPA mennurut tingkat
pendidikan terakhir ibu sebanyak 50% ibu bayi
tamatan SD.
Tabel dan Diagram Distribusi Kejadian ISPA Menurut Pekerjaan Ibu Bayi Di Puskesmas Muara Bungo I
Kecamatan
Pasar Muara Bungo Kabupaten Bungo
Propinsi Jambi Tahun 2018
Presentase
10.00%
23.30% Buruh
Ibu Rumah Tangga
Pegawai Negri/Swasta
66.60%
• Dari tabel dan diagram di atas dapat diketahui
bahwa kejadian ISPA mennurut pekerjaan ibu
bayi sebanyak 66,60 % sebagai Buruh.
Pembahasan
• Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 30 orang.
Kebanyakan responden berusia 7-12 bulan sebanyak 25 orang
(83,3%). Sebagian besar responden diberikan ASI eksklusif,
yaitu sebanyak 27 orang (90,00%), dan tingkat pendidikan
terakhir ibu bayi sebanyak 50% tamatan SD dan Pekerjaan ibu
bayi sebanyak 66,6% sebagai Buruh.
Kesimpulan
• Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV,
maka dapat ditarik kesimpulan kejadian ISPA pada bayi
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti Usia bayi, pemberian
ASI eksklusif, tingkat pendidikan dan Pekerjaan ibu dan lain –
lain. Pada penelitian ini didapatkan Kejadian ISPA lebih
banyak pada Usia 7-12 bulan dengan tingkat pendidikan
terakhir rata-rata SD dan Pekerjaan Ibu sebagai Buruh, dan
dengan Pemberian ASI Eksklusif angka kejadian ispa lebih
banyak pada usia di atas 6 bulan.
Saran
• Perlu dilakukan pembuatan leaflet mengenai pentingnya
pemberian ASI eksklusif dan hubungannya dengan ISPA pada
bayi untuk menambah wawasan masyarakat sekitar Puskesmas
Muara Bungo I
• Perlu dilakukan pembinaan peran serta masyarakat dan kerja
sama dengan kader-kader PKK dan posyandu untuk lebih
memotivasi ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya.
• Perlu digalakkan lagi tentang perilaku hidup bersih sehat
(PHBS) melalui penyuluhan mengenai pencegahan ISPA dan
faktor-faktor risiko kejadian ISPA.
• Perlu mengetahui tentang Pentingnya tingkat pendidikan
sebelum memulai berumah tangga untuk menunjang
pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan pengetahuan
tentang penyakit ISPA.