Anda di halaman 1dari 53

ASFIKSIA

Pembimbing: Prof. dr. Amri Amir, Sp.F (K), DFM,


SH,Sp.AK
Dipresentasikan Oleh:






SYAHRUL HIDAYAT NST 080100024
WINI LISTI ARINI RAMBE 090100178
SALWA NURHASANAH 090100349
DISTI HARDIYANTI 090100013
EFFINIA SIREGAR 090100107
NIKODEMUS SIREGAR 070100179
ASFIKSIA
kegagalan masuknya udara ke dalam
alveoli paru atau sebab-sebab lain
yang mengakibatkan dalam jaringan
atau darah atau keduanya berkurang
sampai suatu tingkat tertentu di
mana kehidupan tidak mungkin
berlanjut
Etiologi Asfiksia
Alamiah
Trauma
Mekanik
Keracunan
Anoksia
Anoksik
Anoksia
Anemia
Anoksia
Hambatan
Anoksia
Jaringan
Primer
Akibat langsung dari asfiksia,
kekurangan oksigen ditemukan
diseluruh tubuh
Sekunder
Berhubungan dengan penyebab dan
usaha kompensasi dari tubuh
Wajah cemas,
bibir mulai kebiruan, mata menonjol,
denyut nadi dan tekanan darah
meningkat
Stadium
Dispnoe
Gerakan klonik, kesadaran hilang,
spingter relaksasi
Sianosis makin jelas
Nadi dan tekanan darah masih tinggi
Stadium
Kejang
depresi pusat pernafasan, otot
menjadi lemah, hilangnya refleks,
dilatasi pupil,
tekanan darah menurun, pernafasan
dangkal dan semakin memanjang,
Stadium
Apnea
Darah menjadi
encer
Fibrinolisis
ASFIKSIA
Relaksasi
Sfingter
Urin, Feses,
Cairan Sperma
Keluar
Tak Sadar
Dilatasi Kapiler
Tekanan
Oksigen &
Darah Turun
Kerusakan
Dinding Kapiler
dan Lapisan
Tenaga Otot
Menurun
Stasis Kapiler
Sianosis
Peningkatan
Permeabilitas
Kapiler
Bendungan
Kapiler
Tardie Spot &
Oedema
Darah Berwarna
Ungu
Lebam Mayat
Ungu
Kongesti
Visceral
Tekanan
Intrakapiler
meningkat
Ruptur Pembuluh
Kapiler
Tardieus spot
(Petechial hemorrages)
Kongesti dan Oedema
Sianosis
Tetap cairnya darah
Pemeriksaan Luar
Sianosis
Pembendungan
sistemik maupun
pulmoner
lebam mayat
merah-kebiruan
gelap
Terdapat busa
halus pada hidung
dan mulut
pelebaran
pembuluh darah
konjungtiva bulbi
dan palpebra
Pemeriksaan Dalam
Darah berwarna
lebih gelap dan
lebih encer
Busa halus di
dalam saluran
pernapasan.
Pembendungan
sirkulasi pada
seluruh organ
dalam
Petekie
Edema paru

pembekapan (smothering) dan penyumbatan
(gagging dan choking)
penjeratan (strangulation), pencekikan
(throttling) dan gantung (hanging)
Penekanan dinding dada dari luar
(asfiksia traumatik)
tersumbat oleh cairan (tenggelam)
Mati Gantung
Suatu bentuk kematian
akibat pencekikan dengan
alat jerat.
Asfiksia
Fraktur servikal
Iskemik otak
Syok vagal
Kongesti vena
Tergantung total
(complete)
Setengah tergantung
(partial)
Dari
letak
tubuh ke
lantai
Tipikal
Atipikal
Dari
letak
jeratan

-Bekas jeratan (ligature mark)
berparit, bentuk oblik seperti V
terbalik, tidak bersambung,
terletak di bagian atas leher,
berwarna kecoklatan, kering seperti
kertas perkamen.
-lebam mayat didapati di kaki dan
tangan bagian bawah.
Pemeriksaan
Luar
-Jaringan otot setentang jeratan
didapati hematom, saluran
pernafasan congested
-Patah tulang lidah (os hyoid)
-robekan melintang berupa garis
berwarna merah (red line) pada
arteri karotis interna.
Pemeriksaan
Dalam
Pembunuhan Bunuh Diri
Alat penjerat:
- Simpul
- Jumlah lilitan
- Arah
- Jarak titik tumpu-simpul
Biasanya simpul mati
Hanya satu
Mendatar
Dekat
Simpul hidup
Satu atau lebih
Serong ke atas
Jauh
Korban:
- Jejas jerat
- Luka perlawanan
- Luka-luka lain
- Jarak dari lantai
Berjalan mendatar
+
Ada, sering di daerah
leher
Jauh
Meninggi ke arah simpul
-
Biasanya tidak ada,
mungkin terdapat luka
percobaan lain
Dekat, dapat tidak
tergantung
TKP:
- Lokasi
- Kondisi
- Pakaian
Bervariasi
Tidak teratur
Tidak teratur, robek
Tersembunyi
Teratur
Rapi dan baik
Alat: Dari si pembunuh Berasal dari yang ada di
TKP
Surat peninggalan: - +
Ruangan: Tak teratur, terkunci dari
luar
Terkunci dari dalam
Penjeratan
Terhalangnya udara masuk
ke saluran pernafasan
akibat adanya tenaga dari
luar.

- Bekas jeratan dileher berwarna
merah kecoklatan, bersambung
(continous) dibawah atau
setentang cartilago thyroid.
- Luka lecet di sekitar jeratan
Pemeriksaan
Luar
- Fraktur os krikoid dan tulang
rawan trakea lainnya
- Mukosa laring dan trakea
menebal dan berwarna merah,
kadang disertai perdarahan
- Kongesti paru-paru dengan
tanda pembendungan, bisa
disertai tardieus spot
Pemeriksaan
Dalam
OBSERVASI MATI GANTUNG PENJERATAN
Motif Bunuh diri Pembunuhan
Tanda asfiksia Kurang jelas Jelas
Tanda jeratan dileher Miring, tidak kontiniu Horizontal dan kontinui
Letak jeratan Antara dagu dan laring Dibawah tiroid
Bekas tali Keras, kering, coklat tua
seperti kulit disamak
Lunak dan kemerahan
Lecet setentang tali Jarang dijumpai Umumnya ada
Tanda perlawanan Tidak ada Sering ada
Fraktur laring dan trakea Jarang Sering
Fraktur os hyoid Sering Jarang
Dislokasi vertebra Ada pada juridicial
hanging
Jarang
Perdarahan pada saluran
pernafasan
Sangat jarang Ada, bersama buih dari
mulut dan hidung
Air ludah Mengalir dari salah sisi
sudut mulut
Tidak ada
Tardieus spot Jarang Sering
Muka Pucat Sianasis dan kongesti
Pencekikan
penekanan pada leher dengan
tangan atau lengan bawah, yang
menyebabkan dinding saluran
nafas bagian atas tertekan dan
terjadi penyempitan saluran
nafas sehingga udara pernafasan
tidak dapat lewat
- Tanda asfiksia
- Tanda kekerasan pada leher
- Tanda kekerasan pada tempat
lain yang dapat menunjukkan
bahwa korban melakukan
perlawanan
Pemeriksaan
Luar
- Perdarahan
- Fraktur
- Memar
- Luksasi artikulasio
- Tanda asfiksia
- Petekie
- Edema paru
Pemeriksaan
Dalam
SUFOKASI
Bentuk asfiksia akibat
obstruksi pada saluran
udara menuju paru-paru yang
bukan karena penekanan pada
leher atau tenggelam
Pembekapan
(Smothering)
Penyumbatan
Saluran Nafas
(Gagging dan
Choking)
Pemeriksaan
Luar
Dijumpai tanda kekerasan
Cedera ujung lidah
Memar pada leher
belakang
Tanda tanda asfiksia
Tetap cairnya
darah
Kongesti
Edema
pulmonum
Perdarahan
berbintik
Busa halus di
saluran nafas
Pemeriksaan
Dalam

TENGGELAM
Kematian akibat asfiksia yang
disebabkan masuknya cairan ke
dalam saluran pernafasan
Jenis
Jenis
Tenggelam
Dry Drowning
Wet Drowning
Secondary
Drowning
Immersion
Syndrome
Air masuk
ke paru-
paru
Spasme
Laring
Vagal
Reflex

- Mayat basah
- Busa halus pada hidung dan mulut
- Mata setengah terbuka
- Kutis anserina
- Washer womans hand
- Cadaveric spasme
- Luka-luka lecet

Pemeriksaan
Luar
Pemeriksaan Dalam
-Busa halus dan benda asing
dalam saluran nafas
- Paru-paru membesar
- Ptekie
-Pembendungan otak,ginjal,hati
dan limpa
-Lambung membesar
37

Pemeriksaan
Dalam
Air tawar Air asin
Anoksia dan
hemodilusi
Anoksia dan
hemokonsentrasi
Hiperkalemi Hipermagnesium
Anoksia Otak Edema paru
Pemeriksaan
Diatom
Pemeriksaan
Mikroskopik
Pemeriksaan
Keracunan
Pemeriksaan
Darah
Jantung

Pemeriksaan
Laboratorium


Traumatik
Asfiksia
disebabkan oleh karena dada dan perut
mendapat tekanan secara bersamaan
oleh suatu kekuatan yang menyebabkan
dada terfiksasi sehingga diafragma tidak
dapat bergerak
Racun adalah suatu zat yang
berasal dari alam maupun buatan
yang bekerja pada tubuh baik
secara kimiawi dan faali yang
dalam dosis toksik dapat
meneyebabkan suatu penyakit
dalam tubuh serta dapat
menyebabkan kematian.
Toksikokinetika
Karbonmonoksida
CO diserap paru
COHb
43
Farmakodinamika
Karbonmonoksida
44
COHb Hb menjadi
inaktif kemampuan
darah berkurang
mengangkut oksigen
Hipoksia Jaringan
Lama paparan
(dalam jam) x
Konsentrasi CO di
udara (dalam ppm)
Konsentrasi
rata-rata 8 jam (ppm)
Konsentrasi COHb di dalam darah (%) Gejala Keracunan
25 50 2,5 5 Tidak ada gejala
50 100 5 10
Aliran darah meningkat, sakit kepala
ringan
100 250 10 20
Tegang daerah dahi, sakit kepala,
penglihatan agak terganggu
250 450 20 30
Sakit kepala sedang, berdenyut-denyut,
dahi (throbbing temple), wajah merah dan
mual
450 650 30 40
Sakit kepala berat, vertigo, mual, muntah,
lemas, mudah terganggu, pingsan saat
bekerja
650 1000 40 50
Seperti diatas, lebih berat, mudah
pingsan dan jatuh
1000 1500 50 60
Koma, hipotensi, kadang disertai kejang,
pernafasan Cheyne-Stokes
1500 2500 60 70
Koma dengan kejang, penekanan
pernafasan dan fungsi jantung, mungkin
terjadi kematian
2500 - 4000 70 - 80
Denyut nadi lemah, pernafasan lambat,
gagal hemodinamik, kematian
- Lebam mayat warna merah
terang ( cherry red colour)
- Ptekie pada otak
- Perdarahan dan nekrosis
pada miokardium
Sianida (CN) merupakan
racun yang sangat
toksik, karena garam
sianida dalam takaran
kecil sudah cukup untuk
menimbulkan kematian
pada seseorang.
Tanda dan Gejala Keracunan
Pemeriksaan Kedokteran Forensik
(Pemeriksaan Luar)
- Tercium bau amandel (patognomonik
untuk keracunan CN)
- Sianosis pada wajah dan bibir
- Busa keluar dari mulut
- Lebam mayat berwarna merah terang
Pemeriksaan Laboratorium
- Uji Kertas Saring
- Reaksi Schonbein-
Pagenstecher
- Reaksi Prussian Blue
- Cara Gettler Goldbaum
50
BAB XIX Kejahatan Terhadap
Nyawa
Pasal 338 pasal 350

BAB XX. Penganiayaan
Pasal 351 pasal 358






KESIMPULAN
Asfiksia adalah suatu keadaan yang ditandai
dengan terjadinya gangguan pertukaran udara
pernapasan, mengakibatkan oksigen darah
berkurang disertai dengan peningkatan karbon
dioksida, sehingga terjadi kematian.
Pada orang yang mengalami asfiksia akan
timbul gejala, yaitu fase dispneu, fase
konvulsi, dan fase apneu.
Pada pemeriksaan luar jenazah dapat ditemukan
sianosis, pembendungan sistemik maupun
pulmoner, lebam mayat berwarna kebiruan
gelap, terdapat busa halus pada hidung dan
mulut, pembendungan pada mata.
TERIMA
KASIH
53

Anda mungkin juga menyukai