Anda di halaman 1dari 42

KIMIA FISIKA

BEBERAPA PENGERTIAN DASAR DAN KONSEP


Sistem : Bagian dari alam semesta yang menjadi pusat
perhatian kita dengan batas-batas yang jelas

Lingkungan : Bagian di luar sistem antara sistem dan
lingkungan dapat terjadi penukaran energi atau materi
SISTEM TERMODINAMIKA
Sistem yang terisolasi adalah
sistem yang tidak memiliki interaksi
dengan lingkungannya, maka
massa maupun energi tidak dapat
melintasi batas-batas dari sistem
terisolasi.
Sistem tertutup adalah sistem
yang dengan lingkungannya
dapat tukar-menukar energi saja,
materi tidak
sistem terbuka ini, baik
massa maupun energi
dapat melintasi batas
sistem. pada sistem ini,
volume dari sistem
tidak berubah,
sehingga disebut juga
dengan control
volume.
KALOR DAN KERJA
Kalor (q) : energi yang dipindahkan melalui batas-
batas sistem, akibat perbedaan suhu sistem dan
lingkungan

Kerja (w) : setiap bentuk energi yang bukan kalor
yang dipertukarkan antara sistem dan lingkungan

Contoh : kerja ekspansi, kerja mekanis, kerja listrik
Kerja = F.dx P=gaya per satuan Luas
= P.A.dx
= P. dv

Agar perjanjian ini benar, maka rumusan kerja:


Untuk proses reversible maka P
l
diganti P
s

W PADA KONDISI ISOTERMAL
V = V
2
-V
1
W = P
s
(V
2
-V
1
)


dV P. W
V2
V1

2
1
W
V
V
dV P

2
1
. .
W
V
V
dV
V
T R n






V
2
>V
1
kerja dilakukan oleh gas (ekspansi)
V
2
<V
1
kerja dilakukan terhadap gas (kompresi)



1
2
ln . . W
V
V
T R n
TERMOKIMIA
Termokimia adalah bagian dari termodinamika yang
mempelajari perubahan-perubahan panas yang
menyertai reaksi kimia

Banyaknya panas yang timbul atau diperlukan
reaksi kimia disebut panas reaksi
Besarnya panas reaksi tergantung pada:
jenis reaksi ( P atau V tetap)
keadaan fase zat-zat yang terlibat dalam reaksi,
jumlah zat yang bereaksi
suhu reaksi
Tekanan

ENTALPI (H)
Entalpi atau kalor adalah jumlah dari semua bentuk
energi dalam suatu zat, dinyatakan dengan H.
Misalnya entalpi untuk uap air ditulis H H
2
O
(g)
.

Entalpi akan tetap konstan selama tidak ada energi
yang masuk atau keluar dari zat. Besarnya entalpi
tidak dapat ditentukan.
PERUBAHAN ENTALPI (H)
Perubahan entalpi (H) adalah perubahan kalor
yang terjadi pada suatu rekasi kimia. H
merupakan selisih antara entalpi produk (H
P
) dan
entalpi reaktan (H
R
).

Rumus :
H = H
P
- H
R

q pada V tetap = E + w
q
v
= E

q pada P tetap = E + P V
q
P
= (E
p
- E
r
) + P(V
p
-V
r
)
q
p
= (E
p
+ P.V
p
) - (E
r
+ P.V
r
)
q
p
= H

Hubungan antara keduanya dapat ditulis
H = E + P. V
H = panas reaksi pada P tetap
E = perubahan energi pada V tetap
V = perubahan volume
REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI
ENDOTERM
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan
kalor dari sistem ke lingkungan sehingga kalor dari
sistem akan berkurang.


Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap
kalor dari lingkungan ke sistem sehingga kalor dari
sistem akan bertambah.

Entalpi (H) biasanya digunakan untuk menghitung aliran kalor ke dalam atau ke luar
sistem dalam suatu proses yang terjadi pada tekanan konstan.
DH = H (produk) H (reaktan)
DH = kalor yg diberikan atau diterima selama rekasi pada tekanan konstan
H
produk
< H
reaktan

DH < 0
H
produk
> H
reaktan

DH > 0
6.4
GAMBAR 1. REAKSI EKSOTERM DAN
REAKSI ENDOTERM
PERUBAHAN ENTALPI STANDAR (H)
Perubahan entalpi reaksi yang diukur pada
temperatur 298 K dan tekanan 1 atmosfer disepakati
sebagai perubahan entalpi standar.

Persamaan Termokimia.

Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi
yang dilengkapi dengan harga perubahan entalpi
(H).
Persamaan termokimia selain menyatakan jumlah
mol reaktan dan jumlah mol produk, juga menyatakan
jumlah kalor yang dibebaskan atau diserap pada
reaksi itu dalam satuan kJ atau dalam molar kJ/mol.
Persamaan Termokimia
H
2
O (s) H
2
O (l)
DH = 6,01 kJ
Apakah DH negatif atau positif?
Sistem menerima panas
Endotermik
DH > 0
6,01 kJ diterima untuk setiap 1 mol es yg meleleh pada suhu 0
0
C dan
tekanan 1 atm.
6.4
Persamaan Termokimia
CH
4
(g) + 2O
2
(g) CO
2
(g) + 2H
2
O (l)
DH = -890,4 kJ
Apakah DH negatif atau positif?
Sistem melepas panas
Eksotermik
DH < 0
890,4 kJ dilepaskan untuk setiap pembakaran 1 mol metana pada
suhu 25
0
C dan tekanan 1 atm.
6.4
H
2
O (s) H
2
O (l)
DH = 6,01 kJ
Koefisien stoikiometri selalu menunjukkan jumlah mol zat
Persamaan Termokimia
Ketika kita membalik suatu persamaan, kita mengubah peran reaktan dan
produk, DH sama tetapi berubah tanda
H
2
O (l) H
2
O (s)
DH = -6,01 kJ
Jika kita mengalikan kedua ruas persamaan termokimia dg suatu faktor n,
maka DH jg harus berubah dg faktor yg sama n.
2H
2
O (s) 2H
2
O (l)
DH = 2 x 6,01 = 12,0 kJ
6.4
JENIS-JENIS PERUBAHAN ENTALPI
STANDAR (H)
1. Perubahan entalpi pembentukan standar (H
f

= standard entalphy of formation).

2. Perubahan entalpi penguraian standar (H
d
=
standard entalphy of decomposition).

3. Perubahan entalpi pembakaran standar (H
c

= standard entalphy of combustion).

4. Perubahan entalpi pelarutan standar (H
s
=
standard entalphy of solubility).


22
PERUBAHAN ENTALPI PEMBENTUKAN STANDAR
(H
F
)
Perubahan entalpi pembentukan standar adalah
perubahan entalpi pada pembentukan 1 mol
senyawa dari unsur-unsurnya pada keadaan standar.
(temperatur 298 K, tekanan 1 atm).

1. Perubahan entalpi pembentukan gas CO
2
adalah
393,5 kJ/mol. Tentukan persamaan
termokimianya!

2. Perubahan entalpi H
2
O
(l)
adalah -285,8 kJ/mol.
Tentukan persamaan termokiamianya!
23
PERUBAHAN ENTALPI PENGURAIAN
STANDAR (H
D
)
Perubahan entalpi penguraian standar adalah
perubahan entalpi pada penguraian 1 mol
senyawa menjadi unsur-unsurnya pada
keadaan standar.

1. Perubahan entalpi penguraian H
2
O
(l)

adalah +285,8 kJ/mol. Tentukan
persamaan termokimianya!
24
PERUBAHAN ENTALPI PEMBAKARAN
STANDAR (H
C
)
Perubahan pembakaran standar adalah perubahan
entalpi pada pembakaran sempurna 1 mol unsur
atau senyawa dalam keadaan standar.

1. Perubahan entalpi pembakaran gas CH
4
adalah
-802 kJ/mol. Tentukan persamaan
termokimianya!
2. Perubahan entalpi pembakaran CH
3
OH
(l)

adalah -638 kJ/mol. Tentukan persamaan
termokimianya!
25
PERUBAHAN ENTALPI PEMBAKARAN
STANDAR (H
C
)

Perubahan pembakaran standar adalah
perubahan entalpi pada pembakaran sempurna 1
mol unsur atau senyawa dalam keadaan standar.


1. Perubahan entalpi pembakaran gas CH
4
adalah
-802 kJ/mol. Tentukan persamaan
termokimianya!

26
PERUBAHAN ENTALPI PELARUTAN
STANDAR (H
S
)
Perubahan entalpi pelarutan standar adalah
perubahan entapi pada pelarutan 1 mol zat menjadi
larutan encer.
Contoh :

1. NaOH
(s)
-------- NaOH
(aq)



2. NaCl
(s)
-------- NaCl
(aq)
+H
2
O
(l)
+H
2
O
(l)
27
MENENTUKAN HARGA PERUBAHAN
ENTALPI
1. Menentukan harga perubahan entalpi dengan kalorimeter.
Kalorimeter adalah suatu alat untuk mengukur jumlah kalor yang
diserap atau dibebaskan sistem.




Keterangan :
Q = kalor yang diserap atau dikeluarkan
m = massa zat
t = perubahan temperatur
c = kalor jenis
Q = m.c.t
28
MENENTUKAN HARGA PERUBAHAN
ENTALPI
Menentukan harga perubahan entalpi dengan
menggunakan hukum Hess.

Hukum Hess perubahan entalpi reaksi hanya
tergantung keadaan awal dan keadaan akhir
sistem yang tidak tergantung pada jalannya
reaksi.
Kegunaan hukum Hess ialah untuk menghitung
H yang sukar diperoleh melalui percobaan.





Entalpi perubahan standar (DH
0
) didefiniskan sebagai entalpi reaksi
yang berlangsung pada tekanan 1 atm.
Reaksi
aA + bB cC + dD
DH
0

rxn
dDH
0
(D)
f
cDH
0
(C)
f
= [ + ] - bDH
0
(B)
f
aDH
0
(A)
f
[ + ]
DH
0

rxn
nDH
0
(produk)
f
=
S
mDH
0
(reaktan)
f
S -
6.6
Hukum Hess: bila reaktan diubah menjadi produk, perubahan entalpinya
adalah sama, terlepas apakah reaksi berlangsung dalam satu tahap atau dalam
beberapa tahap.
(Entalpi adalah fungsi keadaan. Tidak peduli bagaimana caranya, yg dilakukan
adalah memulai dan mengakhirinya.)
30
CONTOH SOAL
Ada 2 cara untuk memperoleh gas CO
2
yaitu :
1. Cara langsung.
C
(s)
+ O
2(g)
CO
2(g)
H = -393,5 kJ
2. Cara tidak langsung.
C + O
2
CO H = -110,5 kJ
CO + O
2
CO
2
H = -283,0 kJ +

C + O
2
CO
2
H = -393,5 kJ
31
GAMBAR 3. REAKSI PEMBENTUKAN GAS
CO
2
C + O
2
CO
2
CO + O
2
H
3
= -393,5kJ
H
1
= -110,5kJ H
2
= -283,5kJ
32
GAMBAR 4. DIAGRAM TINGKAT REAKSI
PEMBENTUKAN GAS CO
2

H

0 keadaan awal

H
1
= -110,5 kJ

-110,5

H
3
= -393,5 kJ

H
2
= -283kJ

keadaan akhir
-393,5



CO
2

C + O
2

CO + O
2

Hitung entalpi pembentukan standar dari CS
2
(l) dimana:
C(grafit) + O
2
(g) CO
2
(g) DH
0
= -393,5 kJ
reaksi
S(rombik) + O
2
(g) SO
2
(g) DH
0
= -296.1 kJ
reaksi
CS
2
(l) + 3O
2
(g) CO
2
(g) + 2SO
2
(g) DH
0
= -1.072 kJ
rea
1. Tuliskan entalpi pembentukan standar untuk CS
2

C(grafit) + 2S(rombik) CS
2
(l)
2. Tambahkan reaksi yg diberikan shg hasilnya merupakan
reaksi yg diharapkan.
reaksi
C(grafit) + O
2
(g) CO
2
(g) DH
0
= -393,5 kJ
2S(rombik) + 2O
2
(g) 2SO
2
(g) DH
0
= -296,1x2 kJ
rea
CO
2
(g) + 2SO
2
(g) CS
2
(l) + 3O
2
(g) DH
0
= +1.072 kJ
rea
+
C(grafit) + 2S(rombik) CS
2
(l)
DH
0
= -393,5 + (2x-296,1) + 1.072 = 86,3 kJ
rea
6.6
6.6
HUKUM TERMONETRAL
Pada pencampuran larutan encer dua buah garam
dari asam dan basa kuat, perubahan panasnya
nol,bila tidak terjadi reaksi antara keduanya.

Misal
KNO
3
(aq) + NaBr (aq) KBr (aq) + NaNO
3
(aq)
H = 0
K
+
(aq) + NO
3
-
(aq) + Na
+
(aq) + Br (aq) K
+
(aq) + Br (aq)+Na
+

(aq) + NO
3
(aq)
H
0
= 0
Bila pada pencampuran tersebut terjadi reaksi
kimia, hukum di atas tidak berlaku lagi:

BaCl
2
(aq) + Na
2
SO
4
(aq) BaSO
4
(s) + 2NaCl (aq)
H
20
0
C

= -5800 kal
Ba2+ (aq) + SO
4
2-
(aq) BaSO
4
(s)

H
20
0
C

= -5800 kal

HUKUM KETETAPAN PANAS NETRALISASI

Panas yang timbul pada penetralan asam kuat dan basa
kuat nilainya tetap untuk tiap-tiap mol H
2
O yang terbentuk:
Misal:
HCl(aq) + NaOH (aq) NaCl (aq) + H
2
O (l)
H = -13.680 kal
HCl (aq) + Li(OH) (aq) LiCl (aq) + H
2
O (l)
H = -13.700 kal
Bila asam atau basanya lemah, panas netralisasi tidak lagi
tetap, sebab ada panas yang diperlukan untuk ionisasi.
Misal:
CH
3
COOH(aq)+NaOH (aq) CH
3
COONa(aq)+H
2
O (l)
H = -13.300 kal
CH
3
COOH (aq) CH
3
COO
-
(aq) + H
+
(aq)
H = H
i

H
+
(aq) + NaOH (aq) Na
+
(aq) + H
2
O (l)
H
2
= -13.600

H
i
+ H
(2)

= H
(l)

H
i
= (-13.300) (-13.600)
= + 300 kal

PANAS PEMBENTUKAN ION

Untuk perhitungan panas reaksi larutan-larutan
elektrolit

PANAS PELARUTAN DAN PENGENCERAN
INTEGRAL

Panas pelarutan dan pengenceran integral
panas yang timbul atau diserap pada pelarutan
suatu zat dalam suatu pelarut.
Besarnya panas pelarutan tergantung jumlah mol
pelarut dan zat terlarut
PANAS PELARUTAN DAN PENGENCERAN
INTEGRAL
Panas yang timbul atau diserap pada pelarutan
suatu zat dalam suatu pelarut, disebut panas
pelarutan integral
H
2
SO
4
(l) + 4 H
2
O H
2
SO
4
H
o

18
o
C = -13.010 kal
Bila airnya sangat banyak H
o

18
o
C tidak bertambah dan
larutannya dikatakan encer = H
2
SO
4
(l) + (aq) H
2
SO
4
(aq)

H
o

18
o
C = -20.200kal
Beda panas pelarutan integral dari 2 larutan, disebut panas
pengenceran integral


PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP PANAS
REAKSI
A + B C + D
H = H produk H reaktan

Anda mungkin juga menyukai