Anda di halaman 1dari 19

Nefrolitiasis

Fenshiro Lesnussa
102010168
Anamnesis

Identitas
KU
RPS
RPD
RPK
Sosial
Keluhan nyeri :onset kejadian,
karakteristik nyeri,
penyebaran nyeri, aktivitas yg
dpt membuat + nyeri ataupun
berkurangnya nyeri, riwayat
muntah, gross hematuria, dan
riwayat nyeri yang sama
sebelumnya

PF
TTV
Pada kasus ini maka yang penting dilakukan adalah perkusi
dengan mengetuk pinggang bagian belakang pasien atau ketuk
Costovertebral Angel CVA. Penderita dengan keluhan nyeri kolik
hebat, dapat disertai takikardi, berkeringat, dan nausea. Masa
pada abdomen dapat dipalpasi pada penderita dengan obstruksi
berat atau dengan hidronefrosis. Bisa didapatkan nyeri ketok pada
daerah kostovertebra, tanda gagal ginjal dan retensi urin. Demam,
hipertensi, dan vasodilatasi kutaneus dapat ditemukan pada
pasien dengan urosepsis.
1


PP

Radiologi
Secara radiologi, batu dapat radiopak atau radiolusen. Sifat radiopak ini berbeda untuk
berbagai jenis batu ginjal sehingga dari sifat ini dapat diduga batu dari jenis apa yang
ditemukan. Secara radiologi, batu dapat radiopak atau radiolusen. Sifat radiopak ini berbeda
untuk berbagai jenis batu sehingga dari sifat ini dapat diduga batu dari jenis apa yang
ditemukan. Radiolusen umumnya adalah jenis batu asam urat murni.
1

Pada yang radiopak pemeriksaan dengan foto polos sudah cukup untuk menduga adanya batu
ginjal bila diambil foto dua arah. Pada keadaan tertentu terkadang batu terletak di depan
bayangan tulang, sehingga dapat luput dari penglihatan. Oleh karena itu foto polos sering
perlu ditambah foto pielografi intravena (PIV/IVP). Pada batu radiolusen, foto dengan bantuan
kontras akan menyebabkan defek pengisian (filling defect) di tempat batu berada. Yang
menyulitkan adalah bila ginjal yang mengandung batu tidak berfungsi lagi sehingga kontras ini
tidak muncul. Dalam hal ini perludilakukan pielografi retrograd.
Pemeriksaan tambahan yang bisa membantu menegakkan diagnosis adalah pengumpulan air
kemih 24 jam (urin rutin).
Darah Rutin : Untuk melihat adanya infeksi (leukositosis).

Ultrasonografi (USG) dilakukan bila pasien tidak mungkin menjalani
pemeriksaan IVP, yaitu pada keadaan-keadaan; alergi terhadap bahan
kontras, faal ginjal yang menurun dan pada wanita yang sedang hamil.
Pemeriksaan USG dapat untuk melihat semua jenis batu, selain itu dapat
ditentukan ruang/ lumen saluran kemih. Pemeriksaan ini juga dipakai
unutk menentukan batu selama tindakan pembedahan untuk mencegah
tertinggalnya batu
Analisa air kemih mikroskopik bisa menunjukkan adanya darah, nanah
atau kristal batu yang kecil. Biasanya tidak perlu dilakukan pemeriksaan
lainnya, kecuali jika nyeri menetap lebih dari beberapa jam atau
diagnosisnya belum pasti.
2,3



WD & DD
Working Diagnosis
Nefrolitiasis adalah adanya batu/kalkulus dalam parenkim ginjal.
Batu terbentuk dari traktus urinarius ketika konsentrasi subtansi
tertentu seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan asam urat
meningkat
Differential diagnosis
Pielonefritis
Pyelonefritis akut ditandai dengan pembengkakan ginjal atau pelebaran
penumpang ginjal.biasanya demam yang tinggi, menggigil, nausea, nyeri
pada pinggang , sakit kepala, nyeri otot dan adanya kelemahan fisik.
perkusi di daerah CVA ditandai dengan adanya tenderness. Pasien
biasanya di sertai disuria, frequency, urgency dalam beberapa hari.
Pada pemeriksaan urin didapat urin berwarna keruh atau hematuria
dengan bau yang tajam, selain itu juga adanya peningkatan sel darah
putih.
Pyelonefritis kronik terjadi akibat infeksi yang berulang-ulang. Sehingga
kedua ginjal perlahan-lahan mejadi rusak.
Adanya serangan Pyelonefritis akut yang berulang-ulang biasanya tidak
mempunyai gejala yang sfesifik.
Adanya keletihan, Sakit kepala, nafsu makan rendah dan berat badan
menurun. Adanya poliuria, haus yang berlebihan, azotemia, anemia,
asidosis, proteinuria, pyuria, dan kepekatan urin menurun. Kesehatan
pasien semakin menurun, pada akhirnya pasien mengalami gagal ginjal.
Ketidaknormalan kalik dan adanya luka pada daerah korteks. Ginjal
mengecil dan kemampuan nefron menurun dikarenakan luka pada
jaringan. Tiba-tiba ketika ditemukan adanya hypertensi

Ureterolitiasis
Gerakan pristaltik ureter mencoba mendorong batu ke distal, sehingga
menimbulkan kontraksi yang kuat dan dirasakan sebagai nyeri hebat
(kolik). Nyeri ini dapat menjalar hingga ke perut bagian depan, perut
sebelah bawah, daerah inguinal, dan sampai ke kemaluan. Batu yang
terletak di sebelah distal ureter dirasakan oleh pasien sebagai nyeri pada
saat kencing atau sering kencing. Batu yang ukurannya kecil (<5 mm)
pada umumnya dapat keluar spontan sedangkan yang lebih besar
seringkali tetap berada di ureter dan menyebabkan reaksi peradangan
(periureteritis) serta menimbulkan obstruksi kronik berupa hidroureter
atau hidronefrosis
Etiologi
Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan
gangguan aliran urin, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih,
dehidrasi, dan keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap
(idiopatik).
Faktor intrinsik:
Herediter (keturunan) : penyakit ini diduga
diturunkan dari orang tuanya.
Umur : penyakit ini paling sering didapatkan pada
usia 30-50 tahun
Jenis kelamin : jumlah pasien laki-laki tiga kali
lebih banyak dibandingkan dengan pasien
perempuan

Faktor ekstrinsik:
Geografis : pada beberapa daerah menunjukkan
angka kejadian batu saluran kemih yang lebih
tinggi dari pada daerah lain sehingga dikenal
sebagai daerah stonebelt.
Iklim dan temperatur
Asupan air : kurangnya asupan air dan tingginya
kadar mineral kalsium pada air yang dikonsumsi.
Diet : Diet tinggi purin, oksalat dan kalsium
mempermudah terjadinya batu.
Pekerjaan : penyakit ini sering dijumpai pada
orang yang pekerjaannya banyak duduk atau
kurang aktifitas atau sedentary life.
Epidimiologi
Abad ke-16 hingga abad ke-18 tercatat insiden tertinggi penderita
batu saluran kemih yang ditemukan diberbagai negara di Eropa.
Berbeda dengan eropa, di negara-negara berkembang penyakit
batu ini masih ditemukan hingga saat ini, misalnya Indonesia,
Thailand, India, Kamboja, dan Mesir
Gejala Klinis
Batu ginjal dapat bermanifestasi tanpa gejala sampai dengan gejala berat.
Umumnya gejala berupa obstruksi aliran kemih dan infeksi. Gejala dan tanda
yang dapat ditemukan pada penderita batu ginjal antara lain:
Tidak ada gejala atau tanda
Nyeri pinggang, sisi, atau sudut kostovertebral
Hematuria makroskopik atau mikroskopik
Pielonefritis dan/atau sistitis
Pernah mengeluarkan batu kecil ketika kencing
Nyeri tekan kostovertebral
Batu tampak pada pemeriksaan pencitraan
Gangguan faal ginjal.

Komplikasi

Batu yang terlelak pada piala ginjal atau ureter dapat memberikan komplikasi obstruksi baik
sebagian atau total.
Hal tersebut diatas dipengaruhi oleh :
Sempurnanya obstruksi
Lamanya obstruksi
Lokasi obstruksi
Ada tidaknya infeksi
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan terjadinya infeksi pada obstruksi antara lain:
Statis urin meningkatkan pertumbuhan bakteri sehingga mendorong pertumbuhan organisme
maupun pembentukan kristal khususnya magnesium amonium fosfat atau struvita
Meningkatkan tekanan intraluminal menyebabkan pertumbuhan mukosa saluran kemih
berkurangnya, sehingga menurunkan daya tahan tubuh.
Kerusakan jaringan dapat menimbulkan penurunan daya tahan tubuh
Penatalaksanaan

Terapik medik dan simtomatik
Terapik medik mengeluarkan batu ginjal atau melarutkan batu. Pengobatan
Simtomatik mengusahakan agar nyeri khususnya kolik ginjal yang terjadi
menghilang dengan pemberian simpatolitik selain itu dapat diberikan minum
berlebihan disertai diuretikum bendrofluezida 5 10 mg/hr.
Pada batu ginjal, litotripsi dilakukan dengan bantuan nefroskopi perkutan untuk
membawa tranduser melalui sonde kebatu yang ada di ginjal. Cara ini disebut
nefrolitotripsi. Salah satu alternatif tindakan yang paling sering dilakukan adalah ESWL.
ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) adalah tindakan memecahkan batu ginjal
dari luar tubuh dengan menggunakan gelombang kejut.
Tindakan bedah
Tindakan bedah dilakukan jika tidak tersedia alat litotripsor, alat gelombang
kejut, atau bila cara non-bedah tidak berhasil
Pencehagan

Untuk mencegah terbentuknya kembali batu saluran kemih perlu
disiplin yang tinggi dalam melaksanakan perawatan dan
pengobatan. Maka perlu adanya pencegahan atau program
sepanjang hidup, seperti :
Masalah yang mendasari untuk mempermudah terbentuknya batu saluran
kemih harus dikoreksi
Infeksi harus dihindari atau pengobatan secara intensif untuk semua jenis
tipe batu.
Atur pola hidup yang sehat

Prognosis

Prognosis batu ginjal tergantung faktor-faktor ukuran batu, letak
batu dan adanya infeksi serta obstruksi.

Kesimpulan

Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan
gangguan aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih,
dehidrasi dan idiopatik. Pemeriksaan penunjnag yang dapat
dilakukan untuk menegakkan diagnosis dan rencana terapi adalah
foto polos abdomen, IVU, ultrasonografi, pemeriksaan mikroskopik
urin, analisis batu, kultur urin, ureum dan kreatinin. Pencegahan
yang dilakukan adalah berdasarkan atas kandungan unsur yang
menyusun batu saluran kemih yang diperoleh dari analisis batu.
Komplikasi batu saluran kemih adalah obstruksi dan infeksi.

Anda mungkin juga menyukai