Anda di halaman 1dari 30

Gambaran Umum Akuntansi

Berbasis Akrual

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK


INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Pengertian Akuntansi dan Akuntansi


di Sektor Pemerintahan
Pendekatan Pengertian
Akuntansi
Segi Proses

Suatu
kegiatan
jasa
yang
berfungsi menyajikan informasi
kuantitatif terutama yang bersifat
keuangan, dari suatu lembaga
atau perusahaan yang diharapkan
dapat digunakan sebagai dasar
dalam
mengambil
keputusankeputusan ekonomi di antara
berbagai alternatif tindakan.
Membantu
manusia
dengan
informasi
keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan,
yaitu
dalam
menggunakan
benda-benda
ekonomi yang langka dan yang memiliki
alternatif penggunaan

Suatu
ketrampilan
dalam
mencatat, menggolongkan dan
meringkas
transaksi-transaksi
keuangan yang dilakukan oleh
suatu lembaga atau perusahaan
serta melaporkan hasil-hasilnya di
dalam suatu laporan yang disebut
sebagai laporan keuangan.

Fungsi
Akuntan
si

Segi Fungsi

Siklus Akuntansi

Bukti
Transaksi

Jurnal

Laporan
Keuanga
n

Buku
Besar

Jurnal
Penutup

Neraca
Saldo

Jurnal
Penyesuaia
n

BASIS AKUNTANSI
Basis Akuntansi merupakan prinsipprinsip akuntansi yang menentukan
kapan pengaruh atas transaksi atau
kejadian harus diakui untuk tujuan
pelaporan keuangan.

Basis Kas (Cash


Basis of Accounting)
Basis Akrual
(Accrual Basis Of
Accounting)

Di samping kedua basis akuntansi tersebut, terdapat alternatif lain basis


akuntansi, yaitu:

Basis Akrual yang


Dimodifikasi
(Basis Modified
Accrual Basis)

suatu basis akuntansi yang


mengadakan pemisahan dengan
cara pendapatan dicatat
berdasarkan basis kas sedangkan
biaya berdasarkan basis akrual.

Basis Akrual
Basis Akrual

Basis akuntansi di mana transaksi ekonomi atau


peristiwa akuntansi diakui, dicatat, dan disajikan
dalam laporan keuangan pada saat terjadinya
transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu
kas diterima atau dibayarkan
Pengakuan Biaya

Pilar Konsep
Basis Akrual

Pengakuan biaya dilakukan pada saat kewajiban


membayar sudah terjadi. Sehingga dengan kata lain,
pada saat kewajiban membayar sudah terjadi, maka
titik ini dapat dianggap sebagai starting point
munculnya biaya meskipun biaya tersebut belum
dibayar.

Pengakuan
Pendapatan
Pada saat pemerintah mempunyai hak untuk melakukan
penagihan dari hasil kegiatan pemerintah. Dalam konsep
akrual basis menjadi hal yang kurang penting mengenai kapan
kas benar-benar diterima. Karenanya, dalam basis akrual
kemudian muncul adanya estimasi piutang tak tertagih,
sebab penghasilan sudah diakui padahal kas belum diterima.

PERUBAHAN UTAMA PADA BASIS AKRUAL


KAPAN PENDAPATAN LRA ATAU LO
DIAKUI?
KONSEP UMUM
2-3)
Pendapatan-LRA
Pendapatan-LO
Penerimaan oleh
BUN/BUD atau oleh
entitas pemerintah
lainnya yang
menambah SAL
dalam periode TA
yang bersangkutan
yang menjadi hak
pemerintah, dan
tidak perlu dibayar
kembali oleh
pemerintah

LRA
vs
LO

Hak pemerintah yang


diakui sebagai
penambah nilai
kekayaan bersih.
Kekayaan Bersih
adalah Selisih Aset
dengan Kewajiban
atau disebut dengan
Ekuitas.

PERUBAHAN UTAMA PADA BASIS AKRUAL


PENGAKUAN PENDAPATAN PNBP
N
O

JENIS
PENDAPAT
AN

PNBP

SAAT PENGAKUAN
PENDAPATAN
LRA

PNBP diakui
saat realisasi
kas diterima
di rekening
kas umum
negara

PENDAPATAN LO

a. Saat diterima pembayaran


PNBP dari wajib bayar atas
benefit/manfaat yang telah
diterima oleh wajib bayar
b. Saat ditetapkan PNBP
terutang melalui penetapan
instansi pengelola PNBP
maupun mitra pengelola
instansi PNBP atas
benefit/manfaat yang telah
diterima oleh wajib bayar
7

PERUBAHAN UTAMA PADA BASIS AKRUAL


KAPAN BELANJA ATAU BEBAN DIAKUI?
KONSEP UMUM
2-3)
Belanja-LRA
Beban-LO
Semua pengeluaran
oleh BUN/BUD yang
mengurangi SAL
dalam periode TA
bersangkutan yang
tidak akan
diperoleh
pembayarannya
kembali oleh
pemerintah

LRA
vs
LO

Kewajiban
pemerintah yang
diakui sebagai
pengurang nilai
kekayaan bersih.

PERUBAHAN UTAMA PADA BASIS AKRUAL


PENGAKUAN BELANJA ATAU BEBAN
N
O

KLASIFIKASI

SAAT PENGAKUAN

BELANJA

Belanja diakui pada saat terjadinya


pengeluaran dari Rekening Kas
Umum Negara atau pengesahan dari
Bendahara Umum Negara/Kuasa
Bendahara Umum Negara.

BEBAN

Beban diakui pada saat:


a.timbulnya kewajiban;
b.terjadinya konsumsi aset;
c.terjadinya penurunan manfaat
ekonomi atau potensi jasa
9

Akrual VS Kas
Contoh

1: Satker Pemilik Gedung Serbaguna

Satker telah menyewakan gedung serbaguna kepada pelanggan pada tgl


25 Des14 namun baru dibayar pada tgl 10 Jan15 senilai Rp.1.000.000, Gaji pegawai penjaga gedung bulan Des14 dibayar tgl 10 Jan15 sebesar
Rp.700.000,-

Basis Kas (LRA)


2014

Basis Akrual (LO)

2015

2014

2015

Pendapatan

1.000.00
0

1.000.000

Belanja/Beb
an

700.000

700.000

Silpa/Surplu
s

300.000

Lihat
Perbedaanny
a!

300.000
0
NERACA
Basis Kas maupun Basis Akrual
2014

Kas
Piutang
Kewajiba
n

2015

0 Kas
1.000.00 Piutang
0
700.000 Kewajiban

300.000
0
0
10

Akrual VS Kas
Contoh

II: Satker Penyewa Gedung Kantor

Satker menyewa Gedung untuk digunakan sebagai kantor. Sewa


dari tgl. 1 Agts14 sd 31 Juli15 sebesar Rp. 12 juta. Sewa dibayar
dimuka (pada tgl. 1 Agts14) sebesar Rp.12 juta.
Basis Kas
2014
Pendapatan
Belanja/Beban

Surplus/
(Defisit)

Basis Akrual

2015

2014

2015

12 juta

5.000.000

7.000.000

(-12 juta)

(-5.000.000)

(-7.000.000)

NERACA
2014
Lihat
Perbedaanny
a!

2015

Kas

12.000.00
0

Kas

Piutang

7.000.000

Piutang

Kewajiban

Kewajiba
n

11

Basis Akuntansi yang digunakan di


sektor Pemerintahan
UU Paket
Keuangan
Negara

Reformasi
Keuangan
Negara

Reformasi
Akuntansi
PP 24 Tahun 2005
tentang Standar
Akuntansi
Pemerintahan
PP 71 Tahun 2010 meliputi SAP
Berbasis Akrual dan SAP berbasis
Kas Menuju Akrual

Manfaat Akuntansi Berbasis Akrual


Secara umum, Pemerintah Indonesia menerapkan
basis akuntansi akrual karena basis akrual memiliki
manfaat sebagai berikut:
Memberikan gambaran yang utuh atas posisi
keuangan pemerintah
Menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai
hak dan kewajiban pemerintah
Bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja
pemerintah terkait biaya jasa layanan, efisiensi,
dan pencapaian tujuan

Dasar Hukum Akuntansi Berbasis


Akrual
Pasal

Gambaran Umum Pelaporan Keuangan


Berbasis Akrual
UNSUR LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
BERBASIS AKRUAL
Laporan

Laporan Realisasi Anggaran


Pengertian
dan Tujuan

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan


salah satu komponen laporan keuangan
pemerintah yang menyajikan ikhtisar sumber,
alokasi dan pemakaian sumber daya keuangan
yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah,
yang menggambarkan perbandingan antara
anggaran dan realisasinya dalam suatu periode
tertentu.

Manfaat
Menyediakan informasi mengenai realisasi pendapatan-LRA, belanja, transfer,
surplus/defisit- LRA, dan pembiayaan dari suatu entitas pelaporan yang masing-masing
diperbandingkan dengan anggarannya
Menyediakan informasi yang berguna dalam memprediksi sumber daya ekonomi
yang akan diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah pusat dan daerah dalam
periode mendatang dengan cara menyajikan laporan secara komparatif

Struktur dan
Isi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pendapatan-LRA
Belanja
Transfer
Surplus/defisit-LRA
Penerimaan pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan
Pembiayaan neto
Sisa lebih/kurang pembiayaan
anggaran (SiLPA / SiKPA)

Illustrasi
Format
LRA

Laporan Operasional
Pengertian dan
Tujuan

disusun untuk melengkapi pelaporan


dari siklus akuntansi berbasis akrual
(full accrual accounting cycle) sehingga
penyusunan Laporan Operasional,
Laporan Perubahan Ekuitas, dan Neraca
mempunyai keterkaitan yang dapat
dipertanggungjawabkan.

Manfaat
Menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan
entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan
surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya
disandingkan dengan periode sebelumnya.

Struktur dan
Isi

1.
2.
3.
4.
5.

Pendapatan-LO
Beban
Surplus/Defisit dari operasi
Kegiatan non operasional
Surplus/Defisit sebelum Pos Luar
Biasa
6. Pos Luar Biasa
7. Surplus/Defisit-LO

Illustrasi
Format
Laporan
Operasional

Laporan Perubahan Ekuitas


Pengertian dan
Tujuan

menyajikan informasi kenaikan atau


penurunan ekuitas tahun pelaporan
dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.

Manfaat
Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas
pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan sebagai akibat
kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

Struktur dan
Isi

1. Ekuitas awal
2. Surplus/defisit-LO pada
periode bersangkutan
3. Koreksi-koreksi yang
langsung
menambah/mengurangi
ekuitas.

Ilustrasi Format Laporan Perubahan


Ekuitas

NERACA
Pengertian dan
Tujuan

laporan keuangan yang


menggambarkan posisi keuangan suatu
entitas pelaporan mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas pada tanggal
tertentu

Manfaat
Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi,
kewajiban dan ekuitas pemerintah pada tanggal tertentu.

Struktur dan
Isi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Kas dan setara kas


Investasi jangka pendek
Piutang pajak dan bukan pajak
Persediaan
Investasi jangka panjang
Aset tetap
Kewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka panjang
Ekuitas.

Illustrasi
Format
NERACA

Catatan Atas Laporan Keuangan


Pengertian

Tujuan

CaLK merupakan bagian yang tak


terpisahkan dari Laporan Keuangan dan
oleh karenanya setiap entitas pelaporan
diharuskan untuk menyajikan Catatan atas
Laporan Keuangan.
Meliputi penjelasan atau daftar terinci atau
analisis atas nilai suatu pos yang disajikan
dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas
Untuk meningkatkan transparansi laporan
keuangan dan penyediaan pemahaman yang
lebih baik atas informasi keuangan
pemerintah

Manfaat
Memudahkan pengguna dalam memahami laporan keuangan

Struktur dan Isi pada CaLK


Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi

Jadwal Penyusunan LK Tahun


2014 (Unaudited)
Uraian

Tanggal

Batas Akhir Rekonsiliasi Tingkat UAKPA


dengan KPPN

16 Januari 2015

Penyampaian LK Tingkat UAKPA ke UAPPA-W

20 Januari 2015

Batas Akhir Rekonsiliasi Tingkat UAPPA-W


dengan Kanwil DJPBN

27 Januari 2015

Penyampaian LK UAPPA-W kepada UAPPA-E1

29 Januari 2015

Rekonsiliasi UAPPA-E1 dengan Dit APK

Optional

Penyampaian LK Tingkat UAPPA-E1 kepada


UAPA

6 Februari 2015

Pengiriman backup GL SAI Tingkat UAPA, LRA


dan Neraca kepada Dit APK

4 Februari 2015

Pertemuan Rekonsiliasi Tingkat UAPA dengan


Dit APK

9-13 Februari
2015

Penyampaian LK Kementerian Dalam Negeri


tahun 2014 (Unaudited) kepada Menteri
Keuangan

28 Februari
2015

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM


MENYUSUN LK TAHUN 2014 YANG BERKUALITAS
1.

2.

3.

4.

5.

Memastikan bahwa pagu anggaran pada Laporan Realisasi


Anggaran (LRA) sesuai dengan dokumen anggaran dan tidak
terdapat pagu minus.
Memastikan bahwa semua pendapatan telah dipungut dengan
tarif sesuai dengan peraturan yang berlaku, disetor ke kas negara
tepat waktu, dan digunakan sesuai sesuai dengan mekanisme
APBN.
Seluruh hibah atas uang atau barang, jasa, dan atau surat
berharga telah diregistrasi dan disahkan sesuai dengan
mekanisme yang berlaku
Memastikan bahwa semua belanja telah dilakukan dengan efektif
dan efisien sesuai dengan penganggarannya dan pelaksanaannya
didukung dengan bukti-bukti yang cukup.
Memastikan bahwa penatausahaan dan pengendalian intern atas
Barang Milik Negara (BMN) telah dilakukan dengan memadai.
27

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENYUSUN LK


TAHUN 2014 YANG BERKUALITAS

Terhadap Temuan dan Rekomendasi BPK RI atas Hasil


Pemeriksaan, diharapkan:
Agar segera menyelesaikan tindak lanjut dan melaksanakan
rekomendasi BPK dan mengupayakan secara maksimal agar
temuan-temuan tersebut tidak menjadi temuan berulang.
Mengintensifkan peranan Aparat Pengawas Intern Pemerintah
sebagai pengawas dalam pelaksanaan anggaran, mitra
pendamping dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan
serta penyelesaian tindak lanjut temuan dan rekomendasi BPK

28

Lain-Lain
Perubahan

Struktur Organisasi, Pemecahan dan


Penggabungan Entitas Akuntansi terkait Susunan
Kabinet Kerja :
Memastikan proses likuidasi Satker/Entitas dilakukan sesuai
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 272/PMK.05/2014
Memastikan saldo Neraca per 31 Desember 2014 pada
entitas yang ditutup dan digabung ke Kementerian lain
pada Tahun 2015 (Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas
Lainnya dan Setara Kas dari Hibah Langsung, Aset Tetap
termasuk data penyusutan) tidak muncul pada Neraca Awal
tahun 2015 LK Kemendagri.
Laporan Keuangan Tahun 2014 disusun menggunakan
nomenklatur sesuai DIPA Tahun 2014
Perubahan harus diungkapkan secara memadai pada bagian
Catatan Penting Lainnya dalam Catatan atas Laporan
Keuangan (CaLK).

terimakasih

Anda mungkin juga menyukai