Penegakkan
diagnosis
diperlukan
autoanamnesis dan aloanamnesis yang
cermat serta diperlukan bukti-bukti.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan
dugaan tempat masuknya racun baik
per oral, absorpsi kulit, dan mukosa
atau parenteral, untuk mengetahui
pengaruh pada efek kecepatan dan
lamanya (durasi) reaksi keracunan.
Kemungkinan penyebab
Opioid
Inhibitor kolinestrase (organofosfot, carbamate
insektisida)
Klonidin
fenotiazin
Benzodiazepin
Dilatasi pupil,
takikardia
Antidepresan trisiklik
Amfetamin, ekstasi, kokain
Antikolinergik (benszoksel)
antihistamin
Sianosis
Hipersalivasi
Gambaran klinis
Kemungkinan penyebab
Gejala ekstrapiramidal
Seizures
Antidepresan trisiklik
Antikonvulsan
Teofilin, antihistamin, OAINS
Hipertermia
Hipertermia dan
hipertensi, takikardi,
agitasi
Antihistamin
Amfetamin, ekstasi, kokain
Hipertermia dan
takikardi, asidosis
metabolik
salisilat
Bradikardia
Pemeriksaan penunjang
Sampel yang dikirim ke laboratorium
adalah 50 ml urin, 10 ml serum, bahan
muntahan, feses
Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan radiologi perlu dilakukan
bila curiga adanya aspirasi zat racun
melalui inhalasi atau dugaan adanya
perforasi lambung
Laboratorium
klinik
1. Analisis gas darah, bisa membantu
penegakan diagnosis penyebab keracunan.
2. Pemeriksaan fungsi hati, ginjal, sedimen
urin
untuk
mengetahui
dampak
dan
digunakan
sebagai
dasar
diagnosis
penyebab
keracunan
(keracunan
obat
ataupun makanan)
3. Pemeriksaan kadar gula darah sewaktu
dan darah perifer
Pemeriksaan EKG
Penting dilakukan karena pada kasus
keracunan sering terjadi gangguan
irama jantung (sinus takikardi, sinus
bradikardi, takikardia supraventrikular,
takikardia ventrikular, Torsade de
pointes, fibrilasi ventrikuler, asistol,
disosiasi elektromekanik)
PENATALAKSANAAN
Stabilisasi
Pembebasan
jalan napas
Perbaikan fungsi pernapasan
Perbaikan sistem sirkulasi darah
Eliminasi
Adalah tindakan untuk mempercepat
pengeluaran racun yang sedang
beredar dalam darah atau dalam
saluran gastrointestinal setelah lebih
dari 4 jam.
Tindakan ini bermanfaat pada
keracunan obat seperti karbamazepin,
chlordecone, quinin, dapson dll
Tata Cara
Kontraindikasi
Perhatian
Khusus
Induksi
muntah
Stimulasi mekanis
pada orofaring
Pengenceran
Aspirasi dan
kumbah
lambung
Posisi
trandenlenberg left
lateral dekubitus,
pasang NGT,
Aspirasi, bilas 200300 ml sampai
bersih tambah
karbon aktif 50
gram
Kesadaran turun
tanpa intubasi
Zat korosif
Zat hidrokarbon
Asa pekat, non
kausatif
Efektif paparan
<1 jam
Kehamilan,
kelainan jantung,
depresi SSP,
perforasi
lambung
Arang aktif
Dosis tunggal
Paparan >1jam
Ileus/obstruksi
Konstipasi,
distensi lambung
Jenis Tindakan
Tata cara
Irigasi usus
Polietilen glikol
60gr+NaCl 1,46
gr+ KCl 0,75g +
Na bic 1,68g +
Na Sulfat 5,68g+
air sampai 1 liter
Gangguan
napas, SSP,
jantung tidak
stabil, kelainan
patologis usus
Bedah
Bila menenlan
zat sangat
korosif (asam
kuat), asing
Indikasi
keracunan Fe,
lithium, tablet
lepas lambat
atau tablet salut
enterik
Anti Dotum
Metode
Kimia
Sianida
Nitrit (sodium/amil
nitrit)
Sodium tiosulfat
Dikobalt edstate
(kasus berat)
Metanol/Etilengli
kol
Timbal
Merkuri,
Arsenicum
D-penisilamine, BAL,
Terapi Kelasi
Na Hipoklorit
Talium
Natrium tiosulfat
Potasium ferric
Sodium jodida
Bahan racun
Anti dotum
Metode
Organofosfot
Sulfas atropin,
Pralidoksin
Fe
Desferrioxamine
15mg/kgBB/jam
Amfetamine
Lorazepam
2mg iv
Digoxin
Fab fragmen
Isoniazide
Piridoksin
Opioid
Nalokson
Parasetamol
Nasetilsistein,metilo
nin
Warfarin
Vitamin K1/FFP
5-10mg iv pelan
Propanolol
Isoprofenol,
Titrasi mulai 4mcg/menit
adrenalin,Glukagon
Obat
Racun alam
Datura /
Bahan Racun
Anti dotum
Metode
Phaloides
Oleander
Kolestiramin
3x4gram/hari
Racun binatang
Scorpion
Antivenin
Ubur-ubur
Antivenin
Ular berbisa
SABU
Metode Schwartz-way,
Metode Luck
Na bikarbonat
4x2 gram/hari
Antitoksin tipe
A,B,E
Makanan
Jengkol
Toxin Mikroba
Botulinum
Irama jantung
Sinus bradikardia yang disertai hipotensi dapat
diberikan atropin 0,6mg iv sedangkan pada
sinus takikardia tidak diberikan terapi spesifik
sedangkan penghambat beta jangan diberikan
karena dapat menyebabkan dekompensasi.
Methaemoglobinemia (metHb)
Pada kasus ringan (kadar metHb<30%)
diberikan oksigen, sedangkan kasus berat
diberikan metilen biru 1-2 mg/kgBB dalam >
5 menit, selanjutnya periksa ulang kadar
metHb setelah 1 jam.
Hiperemesis
Bila muntah gagal dikendalikan, maka dapat
diberikan metolopramide 10 mg iv /
proklorperazin 10 mg oral / ondansentron
8mg iv pelan.
Distonia
Distonia sering terjadi akibat overdosis
obat antipsikotik/antiemetik.
Rabdomiolisis
Kelainan ini bisa dideteksi dengan
pemeriksaan kadar kreatinin kinase
dan
miglobin
urin.
Terapinya
pemeberian cairan rehidrasi iv dan
alkalinisasi urin
TERIMA KASIH