Anda di halaman 1dari 21

INTOKSIKASI/ KERACUNAN

Oleh : Nur Ilma / 09700063

Pembimbing : dr.Wendy Budiawan, Sp.PD

Penegakkan
diagnosis
diperlukan
autoanamnesis dan aloanamnesis yang
cermat serta diperlukan bukti-bukti.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan
dugaan tempat masuknya racun baik
per oral, absorpsi kulit, dan mukosa
atau parenteral, untuk mengetahui
pengaruh pada efek kecepatan dan
lamanya (durasi) reaksi keracunan.

Penilaian klinis awal adalah status


kesadaran dengan GCS (Glasgow Coma
Scale). Apabila pasien tidak sadar dan
tidak ada keterangan apapun
(alloanamnesis) maka diagnosis
keracunan dapat dilakukan
pereksklusionam dan semua penyebab
penurunan kesadaran seperti trauma,
perdarahan.

Penemuan klinis seperti ukuran pupil


mata, frekuensi napas dan denyut
jantung dapat membantu penegakkan
diagnosis pada pasien dengan
penurunan kesadaran.

Gambaran klinis yang dapat menunjukkan bahan penyebab


keracunan
Gambaran klinis

Kemungkinan penyebab

Pupil pin point,


frekuensi napas
turun

Opioid
Inhibitor kolinestrase (organofosfot, carbamate
insektisida)
Klonidin
fenotiazin

Dilatasi pupil, laju


napas turun

Benzodiazepin

Dilatasi pupil,
takikardia

Antidepresan trisiklik
Amfetamin, ekstasi, kokain
Antikolinergik (benszoksel)
antihistamin

Sianosis

Obat depresan SSP

Hipersalivasi

Organofosfot / karbamat, insektisida

Nistagmus, ataksia, Antikonvulsan (fenitoin, karbamazepin)


tanda sereblar

Gambaran klinis

Kemungkinan penyebab

Gejala ekstrapiramidal

Fenotiazin, haloperidol, metoklopramid

Seizures

Antidepresan trisiklik
Antikonvulsan
Teofilin, antihistamin, OAINS

Hipertermia

Litium, antidepresan trisiklik

Hipertermia dan
hipertensi, takikardi,
agitasi

Antihistamin
Amfetamin, ekstasi, kokain

Hipertermia dan
takikardi, asidosis
metabolik

salisilat

Bradikardia

Penghambat beta, digoksin, opioid,


klonidin
Antagonis kalsium
Organofosfot insektisida

Abdominal cramp, diare, Withdrawal alkohol, opiat, benzodiazepin


takikardi, halusinasi

Pemeriksaan penunjang
Sampel yang dikirim ke laboratorium
adalah 50 ml urin, 10 ml serum, bahan
muntahan, feses
Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan radiologi perlu dilakukan
bila curiga adanya aspirasi zat racun
melalui inhalasi atau dugaan adanya
perforasi lambung

Laboratorium

klinik
1. Analisis gas darah, bisa membantu
penegakan diagnosis penyebab keracunan.
2. Pemeriksaan fungsi hati, ginjal, sedimen
urin
untuk
mengetahui
dampak
dan
digunakan
sebagai
dasar
diagnosis
penyebab
keracunan
(keracunan
obat
ataupun makanan)
3. Pemeriksaan kadar gula darah sewaktu
dan darah perifer

Pemeriksaan EKG
Penting dilakukan karena pada kasus
keracunan sering terjadi gangguan
irama jantung (sinus takikardi, sinus
bradikardi, takikardia supraventrikular,
takikardia ventrikular, Torsade de
pointes, fibrilasi ventrikuler, asistol,
disosiasi elektromekanik)

PENATALAKSANAAN

Stabilisasi
Pembebasan

jalan napas
Perbaikan fungsi pernapasan
Perbaikan sistem sirkulasi darah

Dekontaminasi, tujuannya untuk


menurunkan pemaparan terhadap
racun, mengurangi absorpsi dan
mencegah kerusakan

Dekontaminasi pulmonal, menjauhkan


korban dari pemaparan inhalasi zat
racun, monitor kemungkinan gawat
napas dan berikan oksigen lembab
100% dan jika perlu beri ventilator

Eliminasi
Adalah tindakan untuk mempercepat
pengeluaran racun yang sedang
beredar dalam darah atau dalam
saluran gastrointestinal setelah lebih
dari 4 jam.
Tindakan ini bermanfaat pada
keracunan obat seperti karbamazepin,
chlordecone, quinin, dapson dll

Tata cara dekontaminasi gastrointestinal


Jenis
Tindakan

Tata Cara

Kontraindikasi

Perhatian
Khusus

Induksi
muntah

Stimulasi mekanis
pada orofaring

Kesadaran turun Pneumopati,


Apneu
sindrom mallory
Keracunan zat
weis
korosif

Pengenceran

Air dingin atau susu Kesadaran turun


250 ml
Gangguan
menelan/napas
Nyeri abdomen

Aspirasi dan
kumbah
lambung

Posisi
trandenlenberg left
lateral dekubitus,
pasang NGT,
Aspirasi, bilas 200300 ml sampai
bersih tambah
karbon aktif 50
gram

Kesadaran turun
tanpa intubasi
Zat korosif
Zat hidrokarbon
Asa pekat, non
kausatif

Efektif paparan
<1 jam
Kehamilan,
kelainan jantung,
depresi SSP,
perforasi
lambung

Arang aktif

Dosis tunggal

Paparan >1jam
Ileus/obstruksi

Konstipasi,
distensi lambung

Jenis Tindakan

Tata cara

Kontra indikasi Perhatian


khusus

Irigasi usus

Polietilen glikol
60gr+NaCl 1,46
gr+ KCl 0,75g +
Na bic 1,68g +
Na Sulfat 5,68g+
air sampai 1 liter

Gangguan
napas, SSP,
jantung tidak
stabil, kelainan
patologis usus

Bedah

Bila menenlan
zat sangat
korosif (asam
kuat), asing

Indikasi
keracunan Fe,
lithium, tablet
lepas lambat
atau tablet salut
enterik

Jenis keracunan, antidotum dan metode


pemberiannya
Bahan Racun

Anti Dotum

Metode

Kimia
Sianida

Nitrit (sodium/amil
nitrit)
Sodium tiosulfat
Dikobalt edstate
(kasus berat)

Amyl nitrite inhalasi,


2,5ml50ml (12,5g)Na
thiosulfat 25% dlm 10 menit

Metanol/Etilengli
kol
Timbal

Ethanol, 4-metilpirazol 2,5ml/kg/BB ethanol 40%


EDTA
(vodka,gin)dalam air/jus
jeruk, oral 30 menit

Merkuri,
Arsenicum

D-penisilamine, BAL,

Terapi Kelasi

Na Hipoklorit
Talium

Natrium tiosulfat
Potasium ferric
Sodium jodida

50mg atau 250ml larutan 1%


iv, 10gr dalam 100ml manitol
1,5% 2xoral

Bahan racun

Anti dotum

Metode

Organofosfot

Sulfas atropin,
Pralidoksin

1-2mg iv ulang 10-15mnt, max


50mg/hari

Fe

Desferrioxamine

15mg/kgBB/jam

Amfetamine

Lorazepam

2mg iv

Digoxin

Fab fragmen

Dosis tergantung digoksin serum

Isoniazide

Piridoksin

1gram iv/tiap gram INH, maks 5


g

Opioid

Nalokson

0,01mg/kgBBiv ulang tiap 2


menit

Parasetamol

Nasetilsistein,metilo
nin

Metilonin efektif, paparan<8jam

Warfarin

Vitamin K1/FFP

5-10mg iv pelan

Propanolol

Isoprofenol,
Titrasi mulai 4mcg/menit
adrenalin,Glukagon

Obat

Racun alam
Datura /

Fisostigmin salisilat 0,02mg/kgBB iv 2mnt, ulang 20

Bahan Racun

Anti dotum

Metode

Phaloides

Benzilpenisillin 300mg/kgBB infus

Oleander

Kolestiramin

3x4gram/hari

Racun binatang
Scorpion

Antivenin

Ubur-ubur

Antivenin

Ular berbisa

SABU

Metode Schwartz-way,
Metode Luck

Na bikarbonat

4x2 gram/hari

Antitoksin tipe
A,B,E

100.000 unit tipe A+B 10.000


unit tipe E

Makanan
Jengkol
Toxin Mikroba
Botulinum

TERAPI GEJALA PENYERTA/PENYULIT


Gangguan

Cairan, Elektrolit dan Asam Basa


Kebutuhan
dasar
cairan
harian
3035ml/kg/BB/hr, Natrium 1-1,5mmol/kgBB/hr,
Kalium mmol/kgBB/hr.
Gangguan

Irama jantung
Sinus bradikardia yang disertai hipotensi dapat
diberikan atropin 0,6mg iv sedangkan pada
sinus takikardia tidak diberikan terapi spesifik
sedangkan penghambat beta jangan diberikan
karena dapat menyebabkan dekompensasi.

Methaemoglobinemia (metHb)
Pada kasus ringan (kadar metHb<30%)
diberikan oksigen, sedangkan kasus berat
diberikan metilen biru 1-2 mg/kgBB dalam >
5 menit, selanjutnya periksa ulang kadar
metHb setelah 1 jam.
Hiperemesis
Bila muntah gagal dikendalikan, maka dapat
diberikan metolopramide 10 mg iv /
proklorperazin 10 mg oral / ondansentron
8mg iv pelan.

Distonia
Distonia sering terjadi akibat overdosis
obat antipsikotik/antiemetik.
Rabdomiolisis
Kelainan ini bisa dideteksi dengan
pemeriksaan kadar kreatinin kinase
dan
miglobin
urin.
Terapinya
pemeberian cairan rehidrasi iv dan
alkalinisasi urin

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai