Anda di halaman 1dari 17

Program Penanggulangan Peny DBD.

Dr. Sumedi Sudarsono, MPH 2015

Prinsip pemberantasan penyakit menular ialah


dg cara memutuskan mata rantai penularan,
Agent, Reservoir, Transmisi, Host yg rentan.
Utk DBD cara memutuskan rantai penularan dg
cara upaya pemberantasan vektor DBD,
ialah mata rantai penularan (transmisi) penyakit,
dan isolasi kasus sumber penularan.

Program P2M di Puskesmas :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pemberantasan DBD.
Pemberantasan TB paru.
Pemberantasan Diare.
Pemberantasan Polio.
Pemberantasan Malaria.
Pembarantasan HIV/AIDS.
Dll sesuai dg kondisi setempat.

Sistematika pembahasan pemberantasan DBD.


1. Pengenalan penyakit / cara menegakkan diagnosis.
2. Agent penyebab penyakit.
3. Distribusi penyakit / penyebaran penyakit.
4. Reservoir penyakit.
5. Cara transmisi penyakit.
6. Masa tunas.
7. Masa penularan.
8. Kekebalan.
9. Pemberantasan
a. Tindakan pencegahan penyakit.
b. Tindakan pd pasien, kontak, & lingkungan.
c. Tindakan waktu wabah.
d. Tindakan sesuai Peraturan Internasional.
..

(1). Pengenalan penyakit DBD.


DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD),
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF),
Dengue Shock Syndrome (DSS),
Dengue Fever.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
termasuk Penyakit Menular.

Penyakit Menular ialah penyakit yg :


(1). disebabkan oleh agent = bibit penyakit =
penyebab penyakit,
(2). berasal dari reservoir = sumber penularan,
(3). yang ditularkan = ditransmisikan kepada
(4). kelompok host yang rentan.

Gejala DBD ditandai dg


demam yg akut, (tiba-tiba demam),
ada dua periode, demam 5 (lima) hari,
sakit kepala berat,
sakit post-orbital, sakit sendi, sakit otot,
rash, eritema, ptechiae, tes serologis(+),
Rumple Leed test (+).

Berdasarkan kriteria W.H.O. 1997 diagnosis


DBD, bila semua kriteria di bawah ini dipenuhi : (4)
(1). Demam atau riwayat demam akut, antara
2-7 hari, biasanya bifasik.
(2). Terdapat minimal satu dari
manifestasi perdarahan berikut :
a). Uji bendung positif (Rumple Leed test (+).
b). Petekie, ekimosis, atau purpura.
c). Perdarahan mukosa, tersering epistaksis,
perdarahan gusi, / tempat lain.
d). Hematemesis atau melena.

(3). Trombositopenia, trobosit < 100.000/L


(4). Terdapat minimal satu tanda-tanda plasma
leakage / kebocoran plasma sbb :
a). Peningkatan hematokrit > 20% dari
standard sesuai umur dan sex.
b). Penurunan hematokrit > 20% setelah
mendpt terapi cairan dibanding nilai
hematokrit sebelumnya.
c). Kebocoran plasma lain spt efusi pleura,
asites, hipoproteinemia, / hiponatremia.
.

(2). Agent penyebab DBD.


Virus Dengue = Arbo-virus.
Den-1, Den-2, Den-3.
(3). Penyebaran DBD.
Indonesia, Malaysia,
Singapura, Filipina, India, dll.
Simpulan : Daerah tropis & ada nyamuk.

(4). Reservoir DBD.


Manusia (pasien), kuda (Venezuela),
burung (lembah barat sungai Nil),
kambing, kera, rodentia.
(5). Transmisi DBD.
Nyamuk Aedes aegypti, A. albopictus,
A. simpsoni,
Culex pipiens molestus ( Israel ).

(6). Masa tunas DBD.


3 12 hari.
(7). Masa penularan DBD.
Pasien demam sudah infektif bagi nyamuk.
Masa tunas ekstrinsik 8 11 hari.
(Masa dari saat nyamuk menghisap darah pasien
DBD, sampai nyamuk tsb infektif menularkan
penyakit DBD kepada orang lain).
Nyamuk tsb infektif seumur hidup (10 hari).

(8). Kekebalan / rentan.


Semua org dpt ditulari DBD, dpt second attack.
Di daerah endemis, anak lebih sering sakit.
(9). Pemberantasan DBD.
a). Pencegahan dg pemberantasan vektor.
1. Abatisasi (utk jentik-jentik).
2. Fogging (nyamuk dewasa) Malathion.
3. Tiga M. Plus.
4. PSN dg peran serta aktif masyarakat.
5. Repelens.
6. Jendela & pintu diberi kasa nyamuk.
7. Tidur dalam kelambu.

b). Pasien, kontak, lingkungan


1. Semua pasien DBD dilaporkan dl 24 jam.
2. Semua pasien DBD harus dirawat.
3. Pasien diisolasi (kelambu).
4. Kontak diawasi sampai 12 hari.
5. Ling dilakukan Pemeriksaan Epidemiologi.(PE)
6. Lingk dilakukan fogging focus.
7. T/ spesifik utk pasien DBD tidak ada.
a). Beri minum sebanyak mungkin.
b). Kompres dg air.
c). Beri obat turun panas.
d). Segera bawa ke RS utk dirawat.

c). Tindakan pd waktu wabah DBD.


1. Berantas tempat perindukan nyamuk.
2. Gunakan repelens.
3. Identifikasi reservoir penyakit DBD.
4. Penanganan pasien dg baik, reservoir DBD.

d). Peraturan Internasional DBD.


Pengawasan alat angkut darat, laut, udara
agar terjamin tidak ada nyamuk yg ikut.
..

Penggolongan wilayah DBD :


1. Kelurahan Rawan I Daerah Endemis DBD.
Tiga th terakhir, tiap th terjangkit DBD.
2. Kelurahan Rawan II Sporadis DBD.
Tiga th terakhir, terjangkit DBD tetapi
tidak tiap-tiap tahun.
3. Kelurahan Rawan III Potensial DBD.
a). Tiga th terakhir tidak ada DBD
b). Penduduk padat, alat transport (+)
c). Rumah dg jentik (+) > 5 %.

4. Kelurahan Bebas DBD.


a). Tidak pernah terjangkit DBD.
b). Ketinggian > 1000 meter dari per laut.
c). Rumah dg jentik (+) < 5 %.
==========o0o==========
Catatan : DBD termasuk penyakit yg perlu
diberantas menurut MDG (lihat no.6).

MDG = Millennium Development Goal.


(ditanda tangani 189 negara anggota PBB).
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Eradicate extreme poverty and hunger.


Achieve universal primary education.
Promote gender equality and enpower women.
Reduce child mortality. { IMR }
Improve maternal health. { MMR }
Combat HIV/AIDS, malaria and other diseases.
Ensure environmental sustainability.
Develop a global partnership for development.
.
=====o0o===== selesai.

Anda mungkin juga menyukai