Anda di halaman 1dari 21

PEMANCAR FM

Kelompok 5

Kadek Erni Noviantari [17]


Putu Ekky Dipayana
[18]
Ilma Nidya
[19]
Mentari Nur Addinda R. [20]

PEMANCAR FM DAN
TUJUANNYA

MODULASI FM

BLOK DIAGRAM
PEMANCAR FM

PEMANCAR FM
Frekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM berada diantara 88 - 108 MHz, dimana
pada wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun
interferensi yang tidak diharapkan. Saluran siar FM standar menduduki lebih dari sepuluh
kali lebar bandwidth (lebar pita) saluran siar AM. Hal ini disebabkan oleh struktur sideband
nonlinear yang lebih kompleks dengan adanya efek-efek (deviasi) sehingga memerlukan
bandwidth yang lebih lebar dibanding distribusi linear yang sederhana dari sideband-sideband
dalam sistem AM. Band siar FM terletak pada bagian VHF (Very High Frequency) dari
spektrum frekuensi di mana tersedia bandwidth yang lebih lebar daripada gelombang dengan
panjang medium (MW) pada band siar AM.

TUJUAN
Tujuan dari pemancar FM adalah untuk mengubah satu atau lebih sinyal input yang berupa
frekuensi audio (AF) menjadi gelombang termodulasi dalam sinyal RF (Radio Frekuensi)
yang dimaksudkan sebagai output daya yang kemudian diumpankan ke sistem antena untuk
dipancarkan.

MODULASI FM
Di pemancar radio dengan teknik modulasi FM, frekuensi gelombang carrier akan
berubah seiring perubahan sinyal suara atau informasi lainnya. Amplitudo gelombang carrier
relatif tetap. Setelah dilakukan penguatan daya sinyal (agar bisa dikirim jauh), gelombang
yang telah tadi dipancarkan melalui antena.
Seperti halnya gelombang termodulasi AM, gelombang ini pun akan mengalami
redaman oleh udara dan mendapat interferensi dari frekuesi-frekuensi lain, noise, atau
bentuk-bentuk gangguan lainnya. Tetapi, karena gangguan itu umumnya berbentuk variasi
amplitudo, kecil kemungkinan dapat memengaruhi informasi yang menumpang dalam
frekuensi gelombang carrier.
Akibatnya, mutu informasi yang diterima tetap baik. Dan, kualitas audio yang diterima
juga lebih tinggi daripada kualitas audio yang dimodulasi dengan AM. Jadi, musik yang kita
dengar akan serupa dengan kualitas musik yang dikirim oleh stasiun radio sehingga enggak
salah kalau stasiun-stasiun radio siaran lama (yang dulunya AM) pindah ke teknik modulasi
ini. Sementara stasiun-stasiun radio baru juga langsung memilih FM.Jika dibandingkan
dengan sistem AM, maka FM memiliki beberapa keunggulan, diantaranya :

LEBIH TAHAN NOISE

BACA LEBIH LANJUT

BANDWITH YANG LEBIH LEBAR BACA LEBIH LANJUT

FIDELITAS TINGGI

BACA LEBIH LANJUT

TRANSMISI STEREO

BACA LEBIH LANJUT

HAK KOMUNIKASI TAMBAHAN

BACA LEBIH LANJUT

LEBIH TAHAN NOISE

Di antara keuntungan FM adalah bebas dari pengaruh gangguan udara, Bandwith (lebar
pita) yang lebih besar, dan. Frekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM berada diantara 88
108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik
atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan. Jangkauan dari sistem modulasi ini
tidak sejauh, jika dibandingkan pada sistem modulasi AM dimana panjang gelombangnya
lebih panjang. Sehingga noise yang diakibatkan oleh penurunan daya hampir tidak
berpengaruh karena dipancarkan secara LOS (Line Of Sight).

BANDWITH YANG LEBIH LEBAR

Saluran siar FM standar menduduki lebih dari sepuluh kali lebar bandwidth (lebar pita)
saluran siar AM. Hal ini disebabkan oleh struktur sideband nonlinear yang lebih kompleks
dengan adanya efek-efek (deviasi) sehingga memerlukan bandwidth yang lebih lebar
dibanding distribusi linear yang sederhana dari sideband-sideband dalam sistem AM. Band
siar FM terletak pada bagian VHF (Very High Frequency) dari spektrum frekuensi di mana
tersedia bandwidth yang lebih lebar daripada gelombang dengan panjang medium (MW) pada
band siar AM.

FIDELITAS TINGGI

Respon yang seragam terhadap frekuensi audio (paling tidak pada interval 50 Hz sampai
15 KHz), distorsi (harmonik dan intermodulasi) dengan amplitudo sangat rendah, tingkat
noise yang sangat rendah, dan respon transien yang bagus sangat diperlukan untuk kinerja HiFi yang baik. Pemakaian saluran FM memberikan respon yang cukup untuk frekuensi audio
dan menyediakan hubungan radio dengan noise rendah. Karakteristik yang lain hanyalah
ditentukan oleh masalah rancangan perangkatnya saja.

TRANSMISI STEREO

Alokasi saluran yang lebar dan kemampuan FM untuk menyatukan dengan harmonis
beberapa saluran audio pada satu gelombang pembawa, memungkinkan pengembangan
sistem penyiaran stereo yang praktis. Ini merupakan sebuah cara bagi industri penyiaran
untuk memberikan kualitas reproduksi sebaik atau bahkan lebih baik daripada yang tersedia
pada rekaman atau pita stereo. Munculnya compact disc dan perangkat audio digital lainnya
akan terus mendorong kalangan industri peralatan dan teknisi siaran lebih jauh untuk
memperbaiki kinerja rantai siaran FM secara keseluruhan.

HAK KOMUNIKASI TAMBAHAN

Bandwidth yang lebar pada saluran siar FM juga memungkinkan untuk memuat dua
saluran data atau audio tambahan, sering disebut Subsidiary Communication Authorization
(SCA), bersama dengan transmisi stereo. Saluran SCA menyediakan sumber penerimaan yang
penting bagi kebanyakan stasiun radio dan sekaligus sebagai media penyediaan jasa digital
dan audio yang berguna untuk khalayak.

BLOK DIAGRAM PEMANCAR FM


Blok diagram Pemancar FM Stereo. Dalam sebuah pemancar FM (Frequency
Modulation), proses modulasi mengakibatkan perubahan frekuensi sinyal pembawa berupa
deviasi frekuensi yang besarnya sebanding dengan amplitudo sinyal pemodulasi (pesan).
Berbeda dengan pemancar AM pada umumnya, pemodulasian dilakukan pada tingkat
modulator yang merupakan awal dari tingkat osilator.

MODULATOR
FM/PM

ECODER

IN L

IN R

OSILATOR

BUFFER

CATU
DAYA

DRIVER

FINAL AMP

ENCODER
Bagian ini merupakan tahap awal masukan yang berasal dari audio-prosessor dan hanya
ada pada sistem pemancar FM stereo. Pada sistem pemancar mono bagian ini tidak ada.
Encoder mengubah sinyal perbedaan L dan R menjadi sinyal komposit 38 kHz termodulasi
DSBSC. Lebih jelasnya silahkan baca artikel saya mengenai Sistem Pemancar FM Stereo.

MODULATOR FM/PM
Modulator FM (Frequency Modulation) atau dapat juga berupa modulator PM (Phase
Modulation). Prinsip dasarnya adalah sebuah modulator reaktansi. Pada FM, sinyal audio
level daya rendah mengguncang reaktansi kapasitif dari varaktor deoda untuk menghasilkan
deviasi frekuensi osilator. Amplitudo tertinggi sinyal audio berakibat pada turunnya nilai
kapasitansi (naiknya reaktansi kapasitif) varaktor sehingga frekuensi osilator berada pada
nilai tertinggi. Sebaliknya, pada level terendah sinyal pemodulasi, berakibat pada naiknya
kapasitansi (turunnya reaktansi kapasitif) varaktor sehingga frekuensi osilator berada pada
nilai terendah. Lebar deviasi tidak lebih dari 75 kHz untuk setiap sisi atau 150 kHz secara
keseluruhan.

OSILATOR
Membangkitkan getaran frekuensi tinggi sesuai dengan frekuensi lingkar tala dari
generator tala yang pada umumnya menggunakan resonator paralel berupa LC jajar. Nilai C
dibangun sebagian atau keseluruhan menggunakan varaktor deoda yang ada pada bagian
modulator (untuk tipe modulator dengan varaktor). Pada FM komersial, frekuensi kerja
osilator mulai 87,50 MHz s/d 108,50 MHz untuk FM II dan 75,50 MHz s/d 96,50 MHz
untuk FM I.

BUFFER
Penyangga (buffer) berfungsi menguatkan arus sinyal keluaran dari osilator. Sebuah
penyangga identik dengan rangkaian dengan impedansi masukan tinggi dan impedansi
keluaran rendah sehingga sering digunakan emitor follower pada tahap ini.

DRIVER
Rangkaian driver berfungsi mengatur penguatan daya (tegangan dan arus) sinyal FM dari
penyangga sebelum menuju ke bagian penguat akhir. Pada sistem pemancar FM sering
digunakan penguat kelas A untuk menjamin linieritas sinyal keluaran. Mengingat efisiensi
penguat kelas A yang rendah (hanya sekitar 30%), maka perlu beberapa tingkatan driver
sebelum penguat akhir (final amplifier). Pada tahap driver, penggunaan tapis -lolos-bawah
sangat dianjurkan untuk menekan frekuensi harmonisa.

FINAL AMP

Bagian penguat akhir merupakan unit rangkaian penguat daya RF efisiensi tinggi, untuk
itu sering dan hampir selalu digunakan penguat daya RF tertala kelas C karena menawarkan
efisiensi daya hingga 100%. Bagian akhir dari penguat akhir mutlak dipasang filter untuk
menekan harmonisa frekuensi.

ANTENA

Mengubah getaran listrik frekuensi tinggi menjadi gelombang elektromagnetik dan


meradiasikannya ke ruang bebas. Jenis antena sangat berpengaruh pada pola radiasi pancaran
gelombang elektromagnetik.

CATU DAYA
Catu daya harus mempu mensuplay kebutuhan daya listrik mulai dari tingkat modulator
osilator sampai tingkat penguat akhir daya RF. Pemasangan shelding pada blok pen-catu
daya merupakan hal penting untuk sistem pemancar FM, selain itu pemakaian filter galvanis
sangat dianjurkan untuk menekan sinyal gangguan pada rangkaian jala-jala dan sebaliknya.

SELESAI
THANK YOU
XIE XIE

Anda mungkin juga menyukai