Ketua
(1102010011)
: Airiza Aszelea A.
Anggota
(1102011030)
: Anissa Nadya K.
Sekretaris
(1102010012)
(1102011032)
(1102011033)
(1102011055)
SKENARIO 3
HASIL RISKESDAS 2010
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010 yang dilaksanakan oleh
Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI didapatkan beberapa hasil terkait dengan
status gizi anak sebagai berikut : prevalence rate anak pendek secara nasional pada
kelompok umur 6-12 tahun adalah 35,6% yang terdiri dari 15,1% sangat pendek dan
20% pendek. Prevalence rate kekurusan padan anak umur 6-12 tahun adalah 12,2%
terdiri dari 4,6% sangat kurus dan 7,6% kurus. Secara nasional masalah kegemukan
pada anak umur 6-12 tahun masih tinggi yaitu 9,2% atau masih di atas 5,0%.
RISKESDAS 2010 juga meneliti pola konsumsi energi dan protein penduduk. Hasilnya
adalah masalah kekurangan konsumsi energi dan protein terjadi pada semua kelompok
umur anak. Terutama pada anak usia sekolah (6-12 tahun), usia praremaja (13-15
tahun), usia remaja (16-18 tahun), dan kelompok ibu hamil, khususnya ibu hamil di
pedesaan.
Status gizi anak tidak saja dipengaruhi pola makan tetapi juga pola asuh keluarga
serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) keluarga dan anak. Dua keadaan
tersebut disebabkan karena perilaku yang kurang baik dan cenderung menyebabkan
kegemukan pada anak adalah membiarkan anak duduk berjam-jam menonton TV,
kurang olahraga, dan sering makan makanan junk food yang tinggi lemak, kalori,
garam, dan rendah serat.
Rekomendasi hasil RISKESDAS yang berhubungan dengan status gizi anak usia
sekolah adalah anak-anak perlu diberi makanan tambahan. Program pemberian
makanan tambahan di daerah miskin dapat dilaksanakan oleh Puskesmas dengan
menjalin kerjasama pihak sekolah dan masyarakat.
Dalam pandangan Islam, menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) juga
melakukan pemberdayaan masyarakat agar masyarakat dapat mandiri adalah wajib
SASARAN BELAJAR
1.
2.
Indeks yang
dipakai
1.
BB/U
2.
TB/U
3.
BB/TB
Batas
Sebutan
an
< -3 SD
-3 s/d <-2 SD
-2 s/d +2 SD
> +2 SD
< -3 SD
-3 s/d <-2 SD
-2 s/d +2 SD
> +2 SD
< -3 SD
-3 s/d <-2 SD
-2 s/d +2 SD
> +2 SD
Gizi buruk
Gizi Kurang
Gizi baik
Gizi lebih
Sangat pendek
Pendek
Normal
Tinggi
Sangat kurus
Kurus
Normal
Gemuk
Pengelompok
Status Gizi
II
III
Distribusi
Terutama pertambahan pada jaringan
ibu dan cadangan lemak, berat janin
pada 10 minggu 5 gram
Pertambahan
yang
pesat
pada
cadangan lemak ibu dan jaringan,
berat janin pada minggu 20 350
gram.
Pertambahan terutama pada janin dan
bertambahnya cairan, berat janin pada
32 minggu 2 kg.
2.1. DEFINISI
2.2. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatnya rumah tangga sehat di desa
kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan
kemampuan anggota rumah tangga untuk
melaksanakan PHBS.
Berperan aktif dalam gerakan PHBS di
masyarakat
2.3. MANFAAT
1. Manfaat PHBS bagi rumah tangga:
Setiap rumah tangga meningkatkan
kesehatannya dan tidak mudah sakit.
Anak tumbuh sehat dan cerdas.
Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat
dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah
tangga maka biaya yang dialokasikan untuk
kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi
seperti biaya pendidikan, pemenuhan gizi
keluarga dan modal usaha untuk peningkatan
pendapatan keluarga.
2.4. STRATEGI
1. Gerakan Pemberdayaan (Empowerment)
2. Bina Suasana (Social Support)
3. Pendekatan Pimpinan (Advocacy)
PHBS di Sekolah
Definisi
PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh
peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah
penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam
mewujudkan lingkungan sehat.
Indikator
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di
sekolah yaitu :
1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok di sekolah
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
8. Membuang sampah pada tempatnya
Sasaran Pembinaan
Siswa
Warga sekolah (kepala sekolah, guru, karyawan sekolah,
komite sekolah, dan orangtua siswa)
Masyarakat lingkungan sekolah (penjaga kantin, satpam, dll)
Manfaat Pembinaan
Langkah-Langkah :
Langkah-langkah :