Anda di halaman 1dari 66

KEDARURATAN PSIKIATRI

Prof. DR.dr.H.SOEWADI MPH SpKJ(K)

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UII
YOGYAKARTA
2011

KEDARURATAN PSIKIATRI
1. Keadaan mendesak akibat gangguan
organik maupun fungsional memerlukan
terapi segera

2. Kelainan tingkah laku yang tak terkendali

3. Problem yang tak dapat ditanggulangi


sendiri oleh penderita

KEDARURATAN PSIKIATRIK NON


PSIKOGENIK
Gangguan Organik jaringan otak

GEJALA :
Gangguan orientasi
Fungsi ingatan
Intelektual menurun
Gangguan judgement
Afek labil
Tak ada orang yang mau menolong
Tak ada harapan
Tak dapat mengendalikan diri

KEDARURATAN PSIKIATRIK
PSIKOGENIK
Bunuh diri (Depresi)
Agresif (Violence, Homicide)
Keadaan fugue (fugue state)
Kepanikan homoseksual (homosexual panic)
Reaksi panik
Kecemasan
Histeri konversi
Mania
Skizofren paranoid

MACAM KEDARURATAN
PSIKIATRIK
Kataton
Anoreksia nervosa
Psikosomatis akut
Insomnia
Headache
Dysmenorrhoea
Hiperventilasi
Dying
Hipochondriasis

KEDARURATAN PSIKIATRIK
ORGANIS
Alkoholisme

Drug abuse

Krisis Hipertensi

Delirium
Heatstroke

KEDARURATAN PSIKIATRI
ANAK
Keracunan
Kecelakaan
Battered child syndrome
Adopsi
Hiperkinesis
Bereavement
School phobia
Fire setting
Serangan seksual
Newborn abstinence syndrome

KONDISI KEDARURATAN
PSIKIATRIK
Hiperaktif, penderita
- melakukan kekerasan
- menyerang orang lain
- bersikap bermusuhan
- agresif dan destruktif

Hipoaktif penderita
- melakukan bunuh diri
- ancaman bunuh diri

WAWANCARA AWAL DENGAN


PENDERITA
Mulai dengan topik netral
Eksplorasi bila pembicaraan telah lancar
Mencari konflik yg sedang dihadapi
Tanyakan mengapa bersikap agresif dan
menentang
Usahakan agresifitas diungkapkan dalam
kata-kata dan tidak dengan tindakan

KETERANGAN DARI
KELUARGA/PENGANTAR
Identitas
Keluhan utama (status mental)
Perubahan tingkah laku saat terakhir
Situasi (penyebab)
Riwayat kedaruratan tersebut
Penggunaan obat
Riwayat psikiatrik dahulu
Kepekaan terhadap obat
Riwayat penyakit dalam keluarga
Faktor organik (neurologik)

PERLUNYA TERAPI SEGERA


1. Bagi penderita menghilangkan simtom dan
penderitaan
2. Keluarga mengurangi gangguan
Lingkungan menciptakan ketenangan
Bagi terapist menentukan prognosis

OBAT YANG HARUS TERSEDIA


Anxiolytic
lorazepam

Sedatif
fenobarbital

Antipsikotik
neuroleptik

Antidepresan
-amitriptyline

KETERANGAN YG DIPERLUKAN

1. Keluhan utama secara terperinci

2. Perubahan yang terjadi pada saat terakhir

3. Keadaan atau situasi yang mungkin menjadi

penyebab kedaruratan tersebut.

4. Riwayat kedaruratan tersebut.

5. Riwayat penggunaan obat

6. Riwayat psikiatrik dahulu dan kepekaan

terhadap obat.

7. Riwayat penyakit dalam keluarga

8. Riwayat gangguan psikiatrik dalam keluarga.

MOTIVASI BUNUH DIRI


Pertama, adanya tindakan impulsif karena marah dan
kecewa, misalnya diusir orang tua dari rumah, selalu
dimarahi oleh suami/isteri dan konflik perkawinan yang
khronis.
Kedua, perasaan putus asa dan hidup tak berguna lagi.
Gangguan depresi menempati urutan kedua sebagai
penyebab bunuh diri.

MOTIVASI BUNUH DIRI


Ketiga, sebagai motif balas dendam.
Keempat, merupakan motif yang paling tua
yaitu motif sosial.
Biasanya dilakukan oleh seseorang yang
mempunyai kedudukan tinggi yang menentukan
dalam masyarakat dan mengalami kekecewaan
sangat dalam.
Kelima, bunuh diri karena latar belakang
budaya.
Mereka menganggap bunuh diri sebagai tanda
kesetiaan dan kematian dipandang sebagai
suatu kehormatan.

Tingkah laku agresif ini pada umumnya timbul


Tingkah
laku menyerang
oleh karena kecemasan atau kemarahan akibat
frustrasi.
(agresif)
Penderita berada dalam keadaan bingung,
gelisah dan gaduh, bersikap bermusuhan , lalu
menjadi sangat agresif dan destruktif .
Pada waktu melakukan tindak agresif itu,
penderita sama sekali tidak mengetahui akan
tujuan perbuatannya itu.

Tingkah laku menyerang (agresif)


penderita menjadi sangat berbahaya baik bagi
dirinya maupun bagi lingkungannya.
penderita dalam keadaan agresif itu harus segera
mendapat pertolongan (terapi).
dalam tindakan agresifnya itu penderita dapat
menyerang orang lain atau merusak barang - barang
yang ada di sekitarnya.
penderita dapat pula melukai dirinya sendiri atau
mengalami kecelkaan akibat kegelisahannya yang
hebat itu.
Pada umunya penderita dalam keadaan itu telah
kehilangan kontak dengan kenyataan : proses
berpikir ,afek - emosi, psikomotor , dan
kemauannya telah tidak sesuai lagi dengan
kenyataan (realita).

Fugue state
Penderita dalam keadaan ini dibawa ke ruang gawat darurat
biasanya memperlihatkan ekspresi wajah kebingungan.
penderita jelas mengalami amnesia terutama pada
kejadian/peristiwa yang baru beberapa jam atau beberapa
hari dialaminya.
Pada keadaan ini penderita dikatakan mengalami suatu
histeria total.
Penderita dalam hal ini disebabakan suatu konflik emosidisosiasi.
Pada umunya ini disebabkan suatu konflik emosional. Keadaan
bingung biasanya disertai kesadaran yang menurun, penderita
berbicara dan berbuat seolah - olah seperti dalam keadaan
mimpi dan sesudahnya akan terdapat amnesia total.

Homosexual panic
Keadaan ini merupakan suatu gangguan situasi yang sifatnya
sementara terjadi pada suatu kehidupan orang dewasa.
Penderita mengalami keadaan ini oleh karena pada penderita
terdapat adanya halusinasi dan waham yang spesifik yaitu
waham curiga dan halusinasi akustik yang seolah - olah ada
yang selalu mengolok - olok serta merendahkan dirinya
bahwa penderita adalah orang homosexual
Keadaan ini dapat terjadi baik pada pria maupun wanita.
Umumnya terjadi pada orang yang mempunyai kepribadian
skizoid yang biasanya penderita mempunyai teman yang
sangat akrab dan dapat dipertahankannya dalam jangka
waktu cukup lama.

Reaksi Panik
Keadaan ini biasanya merupakan suatu
episode serangan kecemasan yang akut (acute
anxiety).
Ini terjadi di tempat yang ramai.
Umumnya penderita mempunyai riwayat
kecemasan dan tekanan di dalam kehidupan
nya.
Sebagian besar penderita yang mengalami
keadaan ini cepat menjadi tenang kembali.

Neurosis
Kecemasan akut (acute anxiety neurosis)
dapat terjadi pada orang yang baru saja
terlepas dari kematian di dalam suatu
pertempuran atau pada orang yang
mengalami kecelakaan, dan orang - orang
yang mengalami bencana alam.
Biasanya para penderita masih dapat
mengontrol dirinya untuk menghindari hal hal yang berbahaya, meskipun reaksi panik
dapat terjadi, khusunya dalam penerbangan
yang sedang diteror.

Neurosis
Penderita dalam keadaan ini sangat mudah dipengaruhi
sehingga untuk menenangkan penderita biasanya
dilakukan perintah - perintah seperti yang dilakukan
kepada anak - anak.
Harus dilakukan terapi segera untuk menghindari
timbulnya regresi dan invaliditas yang kronis

Mania
Serangan manik biasanya terjadi pada psikosis
manikdepresif fase mani.
Psikosis ini termasuk pada psikosis afektif
karena pokok gangguannya terletak pada afek
emosi.
Jalan pikiran penderita sangat menloncat loncat atau melayang.
Ia merasa gembira luar biasa (efori), segala hal
dianggap mudah saja.
Psikomotor meningkat, banyak sekali berbicara
dan sering penderita lekas tersinggung dan lekas
marah.

Mania
Bila penderita ini tidak segera ditolong
maka akan menimbulkan bahaya baik bagi
keluarga dan lingkungannya maupun bagi
dirinya sendiri, sebab telah lepas dari
kontrolnya. Penderita dapat kehabisan
tenaga karena tingkah lakunya yang tak
terkendali itu sehingga mungkin dapat
menurunkan daya tahan tubuhnya dengan
segala akibatnya

Skizofen Paranoid
Penderita sering melakukan tindakan menyerang
oleh karena penderita merasa selalu ada yang
mengancam dirinya (waham diancam) .
Terhadap penderita dalam keadaan ini
seyogyanya kontak bicara (wawancara) dilakukan
sesuai dengan hal - hal yang dianggap penderita
adalah rasional.
Selain waham diancam pada penderita juga
sering terdapat halusinasi

Skizofren Kataton.
Kedaruratan psikiatrik dapat terjadi pada kedua
jenis kataton, yaiotu baik terdapat pada jenis
stupor, maupun terdapat pada kataton jenis
eksaltasi.
Pada keadaa stupor penderita menjadi sangat
berbahaya, oleh karena adanya gejala penderita
akan melakukan perintah yang diberikan secara
otomatis meskipun perintah itu tidak wajar.
penderita tidak lagi dapat mengendalikan
pikirannya.

Skizofren Kataton.
Proses berpikir penderita sama sekali tidak
realistis lagi.
Dalam keadaan menderita skizofren kataton tipe
eksaltasi maka penderita akan sangat hiperaktif.
Penderita sering memperlihatkan tingkah laku aneh
dan tidak wajar.
Di samping psikomotor yang terganggu yaitu
semakin meningkat maka penderita juga sering
menunjukkan adanya inkoherensi dan gangguan afek
emosi .

Anoreksia nervosa
Keadaan ini sering terjadi pada wanita.
Biasanya timbulnya karena penderita ingin
menurunkan berat badannya agar menjadi kurus
meskipun sebenarnya keadaan penderita telah
kurus.
Penderita menunjukkan ketidakmantapan dalam
aktivitas dan hubungannya dengan orang lain,
merasa dirinya tidak adekuat.
Penderita perlu segera mendapatkan terapi sebab
kalau dibiarkan penderita akan menjadi sangat
kurus sampai meninggal dunia, oleh karena selalu
menolak makan.

Acute psychosomatic Issue


Keadaan ini sering ditimbulkan oleh
adanya stres karena dilakukannya
tindakan pembedahan terhadap dirinya.
Tetapi dapat pula oleh karena penyakit
lain, kehamilan dan persalinan.
Penderita ini perlu hospitalisasi .

Insomnia,
Insomnia dapat terjadi sebagai akibat timbulnya stres
dalam kehidupan.
Sering ditandai pula oleh gejala depresi berat,
penderita menjadi sangat sedih pada pagi hari.
Penderita takut tidur, sebab kalau tidur akan terjadi
mimpi yang mencemaskan penderita.
Hal ini terjadi pada penderita yang pernah mengalami
trauma psikis seperti dalam pertempuran, kecelakaan,
atau bencana lain.
Insomnia dapat pula merupakan bagian dari histeri
dengan gangguan tidur. Selain itu insomnia dapat pula
terjadi pada penderita psikotik.

headache dan dysmenorrhea


Headache biasanya terdapat pada sindroma depresif
yang jelas terbukti bahwa ada kelainan fisik pada
penderita. Penderita biasanya nampak
memperlihatkan simptom depresi.
Penderita dengan dysmenorrhoea yang termasuk
dalam kedaruratan psikiatrik adalah penderita
dysmenorrhoea yang berhubungan dengan keadaan
depresi premenstrual, sikap bermusuhan, desharmoni
dalam perkawinan, kesulitan seksual, berbagai
keluhan ginekologis dan medis lainnya dan adalnya
percobaan bunuh diri pada watu yang telah lalu .

hiperventilasi
Hiperventilasi dapat terjadi pada suatu keadaan yang
mencemaskan.
Setelah terjadinya hiperventilasi untuk beberapa
saat maka pendeita akan mengalami gangguan sirkulasi
otak, Iskhemi jantung , dan penderita dapat
melakukan tindakan abnormal seperti tindakan agresif
dan tindakan kekerasan

dying
Pada umunya para klinikus tidak akan mengatakan bahwa
penserita dalam keadaan gawat bahkan mungkin akan mati.
Biasanya secara bijaksana dikatakannya dalam keadaan
serius.
Bila menghadapi penderita dalam keadaan dying itu dokter
harus sangat berhati - hati dan bijaksana agar penderita
tidak melakukan hal - hal yang tidak dapat dikontrol.
Semua kata - kata penderita harus didengar dengan baik.
Tidak diperbolehkan mengatakan bahwa tidak ada harapan
lagi bagi penderita.

Alkoholisme
Penderita dengan alkoholisme pada umumnya merasa
terlepas dari kekangan yang ada dalam dirinya.
Penderita menjadi tidak pernah cemas .
Keadaan ketergantungan akan alkohol akan mencapai
suatu taraf penderita akan menunjukkan gejala psikis
dan fisik yang mengganggu hubungan dengan orang
lain.
Tingkah lakunya menjadi tidak wajar,
Penderita dalam keadaan ini perlu mendapat
pertolongan segera

Drug Abuse
Penyalahgunaan obat itu cenderung merupakan suatu epidemi, dan kasus
yang diketemukan sering sebagai kasus baru karena ajakan atau ikut ikutan orang lain.
Penderita dengan dosis berlebihan heroin akan tampak pucat dan cyanotic.
Pupilnya mengecil dan reflek pupil menghilang.
Penderita sering tidak bernafas sama sekali atau hanya menarik nafas
tiga atau empat kali tiap menit.
Lidahnya terjulur keluar, mulutnya penuh dengan cairan mukus.
Penderita ini perlu ditolong segera dengan cairan mukus.
Penerita ini perlu ditolong segera dengan melakukan pernafasan buatan.
Hal ini harus dilakukan sebelum hospitalisasi

Drug Abuse
Kasus karena penyalahgunaan obat amfetamin sering
dikacaukan dengan penderita skizofren paranoid.
Hal ini dapat dimengerti karena penderita biasanya
masih muda.
Serangan yang timbul disertai waham paranoid serta
halusinasi dan dalam kesadaran yang baik.
Tetapi kekacauan itu hanya terjadi sebentar sebab
kemudian akan segera diketahui bahwa penderita baru
saja minum amfetamin dengan dosis 50 mg atau lebih
tiap hari.
Tetapi kalau penerita dalam keadaan delir maka kausanya
tidak akan segera dapat diketahui

Drug Abuse
Penderita yang telah menyalahgunakan obat narkotik itu
akan menjadi sangat tergantung pada obat - obat tersebut.
Kalau telah berada dalam keadaan itu maka penderita akan
mengalami keruntuhan kepribadian, penurunan efisiensi
kerja, gangguan fungsi inteleknya, serta hilangnya semua
cita - cita hidup dan daya juangnya.
Rasa kesopanan sudah tak dimiliki lagi, kurang bertanggung
jawab, tak dapat dipercaya, terutama tentang hal pemakaian
obat itu, suka mencuri.
Ia tidak lagi mengurusi dirinya, menjadi mudah curiga,
agresif dan dapat menyerang orang lain terutama orang
yang dianggapnya melarang untuk mendapatkan obat yang
dibutuhkannya itu.

Krisis Hipertensi
Keadaan kedaruratan ini dapat terjadi karena pemberian
obat anti depresan seperti inhibitor monoamin oksidase
(MAO) jika penderita makan makanan yang mengandung
kadar tiramin tinggi atau bila penderita juga memakai obat
simpatomimetik terutama dengan suntikan.
Krisis hipertensi ditandai oleh sakit kepala yang berat
terutama di daerah oksipita; dan frontal, disertai gejala lain
yaitu : palpitasi, kaku tengkuk, nausea, muntah, berkeringat,
fotobia, sakit dada, dan dilatasi pupil.
Bila terjadi perdarahan intrakranial maka berakibat fatal.
Hal ini telah pernah dilaporkan .

Kebingungan post konvulsi


Setelah dilakukan electro convulsive therapy (ECT) pada
penderita sering terjadi suatu keadaan penderita
terutama laki - laki menjadi gelisah dan agresif.
Penderita menjadi sangat berbahaya karena dapat
menyerang orang lain.
Biasanya penderita akan berusaha melarikan diri.
Hal ini sering dihubungkan dengan sengatan atau
gangguan aliran darah akibat ECT.
Keadaan ini hanya trjadi dalam waktu yang tidak lama dan
bila penderita ditidurkan dan dipegangi akan segera
menjadi tenang kembali.

Delirium
Keadaan delir biasanya disertai gejala disorientasi dan
adanya waham . Keadaan ini, pada umunya ,. terdapat
pada gangguan organis yang dapat menyevbabkan fungsi
otak terganggu. Delirium menjadi lebih jelek pada
waktu malam hari.

heatstroke
Penderita dengan riwayat trauma kapitis,
alkoholik, atau pernah menggunakan fenotiasin
sangat terpengaruh oleh cuaca panas, terutama
bila terkena sinar matahari langsung. Bila
penderita mendapat serangan panas (terutama
sinar matahari langsung), maka penderita akan
menjadi mutisme, stupor, atau delir. Penderita
dalam keadaan heatstroke perlu segera mendapat
pertolongan yaitu dengan meltakkannya di tempat
yang teduh

Biasanya kedaruratan dalam diri anak


Kedaruratan
merupakan suatu dalam
keadaan yang telah
berjalan cukup lama. Kedaruratan baru
psikitrik
akan trjadianak
bila anak tersebut telah
mendapat perawatan yang cukup lama dari
orang yang dianggap mampu menanganinya
dan ternyata tidak berhasil, sehingga anak
tersebut tidak lagi dapat dikendalikan
(dikontrol)

Accidental poisoning
Dalam keadaan ini, lambung anak harus segera dikosongkan .
Muntah dapat dipacu dengan pemberian satu atau dua gelas
air / susu sebelumnya . Emesis tidak diperkenankan
dirangsanf pada anak dengan keracunan zat yang dapat
menyebabkan karat, strikhnin, atau penderita dalam
keadaan koma.
Bila muntah tidak dapat dirangsang dan pada penderita
tidak ada kontra - indikasi untuk melakukan pengurasan
lambung, maka penderita harus segera dikuras lambungnya
Dalam keadaan ini perlu diperhatikan gejala - gejala yang
mungkin timbul akibat obat yang telah teresorbsi.

Battered - Child Syndrome


Barangkali aspek yang terpenting dalam problen
ini adalah karakternya yang episodik.
Fase permulaan yang dapat dipakai untuk
memonitor keadaan ini adalah saat orang yang
telah berusaha secara aktif memperhatikan
anaknya menjadi ketakutan karena kehilangan
kontrol akan dirinya.
Anak dalam keadaan ini menunjukkan keadaan
gizi dan higienenya yang buruk serta
perkembangan badan yang tak sesuai.

Battered - Child Syndrome


Pada semua kasus yang dicurigai harus dilakukan hospitalisasi.
Sedapat mungkin dihindarkan konfrontasi secara terpisah yang terlalu dini.
Orang tuanya harus diwawancarai secara terpisah.
Harus dicari riwayat yang menyebabkan anak melakukan kekerasan, dicari
latar belakannya.
Pada suatu keadaan krisis harus dicari data tentang situasi keluarga di masa
lampau .
Anak yang lahir cacat karena salah obat (maltreated Child) biasanya berbeda
dari keluarga kandungnya (Saudara kandungnya ) yang lain dalam beberapa
hal karena maltreated Child itu akan lebih mudah memaki - maki.
Anak lahir prekos, anak hiperaktif, prematur, anak yang diadopsi dan anak
tiri adalah anak abuse - prone dan menghadapi anak dengan keadaan
demikian itu perlu suatu program jangka panjang untuk menolong.

Adoption
Anak yang diadopsi memperlihatkan angka insidensi yang
meningkat untuk mengalami gangguan mental.
Gangguan mental ini sering cenderung akan menjadi menifes pada
usia adolesen.
Tanda - tanda awal dari keadaan ini akan memperlihatkan dengan
gejala anak memberontak dan menentang orang tuanya.
Penderita sering melamun.
Bila orang tua yang mengadopsi anak itu adalah tingkat menengah
maka anak tersebut sering melakukan tindakan seksual dengan
anak dari tingkat golongan rendah.
Penderita memerlukan pertolongan untuk dpat megerti
keadaannya.

Hiperkinesis
Reaksi hiperkinesis ditandai oleh keadaan hiperaktif , impulsif serta mudah
tersinggung.
Hiperaktif bukan gejala yang spesifik, dan bukan merupakan gangguan kepribadian
total.
Hiperkinetik baru merupakan kedaruratan psikiatrik yang dianggap mampu
ternyata tidak dapat merubah tingkah lakunya.
Anak hiperkinetik hampir tidak henti - hentinya bergerak dan sering melakukan
hal - hal yang dapat berbahaya.
Anak ini mudah mengalami kecelakaan.
Gangguan hiperkinetik timbul karena perlakuan orang tua terhadapnya yang kurang
baik (tidak sabar, tekanan , hukuman, celaan) . hal ini sebenarnya dilakukan oleh
orang tua yang tdak mengerti kecelakaan maka pertolongan segera diperlukan.

Breavement
Banyak anak dibawa ke dalam keadaan kedaruratan
psikiatrik disebabkan oleh kehilangan orang tuanya,
saudaranya atau keluarga dekatnya.
Gejala yang terlihat pada keadaan ini adalah tingkah
laku bunuh diri, fobia akut, histeris konversi,
hipokondri dengan reaksi panik, takut mati, regresi
dalam toilet training, suka berkelahi dan sering
terjadi reaksi psikotik.
Pada anak umur belasan tahun sering terjadi
penyalahgunaan obat, tindakan delinkuen dan
perbuatan seksual.

Breavement
Gangguan yang trerjadi pada anak adalah sebagai ungkapan
akan adanya gangguan dalan keluarga. Anak merasa kasih
sayang yang didapatkannya selama ini mendadak terputus.
Dalam keadaan ini orang tua harus dapat memberikan
keterangan pada anak tentang kematian secara bijaksana.
Bila orang tuanya tidak dapat melakukan hal ini, maka
sebaiknya orang dewasa lainnya diminta memberikan
keterangan.
Anak harus diberi penjelasan bahwa suatu saat kita pasti
akan kehiloangan dan tidak pelu dirisaukan.
Problem utama yang dihadapi oleh anak adalah kehilangan
orang yang sangat berarti dalam hidupnya.

Fatal - Illness
Kedaruratan psikiatrik dapat terjadi pada keadaan
orang tua dihadapkan pada anaknya yang dalam keadaan
sangat gawat (dying),.
Anak tampak dalam keadaan sangat kebingungan.
Penderita sering melakukan kesalahan - kesalahan
berkaitan dengan penyakit yang dideritanya.
Anak menjadi bingung dalam manilai tingkah laku orang
tuanya yang juga menjadi bingung.
Kebingungan orang tua ditafsirkan anak sebagai
pemutusan cinta kasih

School Phobia
Tanpa alasan yang nyata anak mendadak menolak untuk pergi ke
sekolah. Bila anak mendapat tekanan, maka akan menjadi panik.
Keadaanini merupakan kedaruratan psikiatrik yang serius. Hal ini dapat
dimengerti sebab semakin lama anak meninggalkan sekolah semakin
terganggu hubungan sosialnya, demikian pula semakin tertinggal
pelajarannya, akibatnya ppengoibatan terhadap anak ini semakin sukar.
Lasser dan kawan - kawan (Cit Freedman et al. 1977) telah membuat
program untuk melawan school pobia pada anak itu dengan program 8
langkah. Pertama adalah pemeriksaan fisik secara teliti, kemudian
pemeriksaan psikiatrik, mendapatkan orang yang dapat membantu
terapi. Orang ini dapat seorang guru, dokter keluarga atau teman
keluarga. Wawancara ditujukan pada hal yang tunggal yaitu tentang
bahaya jika terlalu lama meninggalkan sekolah. Rencana pengembalian
ke sekolah harus segera dibicarakan dengan pihak sekolahnya.
Hubungan dengan anak, keluarga , dan sekolah harus secara kontinyu
dijaga. Penting pula dilakukannya psikoterapi pada anak dan
keluarganya.

School Phobia
Lasser dan kawan - kawan telah membuat program untuk melawan
school pobia pada anak itu dengan program 8 langkah.
Pertama adalah pemeriksaan fisik secara teliti, kemudian pemeriksaan
psikiatrik, mendapatkan orang yang dapat membantu terapi.
Orang ini dapat seorang guru, dokter keluarga atau teman keluarga.
Wawancara ditujukan pada hal yang tunggal yaitu tentang bahaya jika
terlalu lama meninggalkan sekolah.
Rencana pengembalian ke sekolah harus segera dibicarakan dengan pihak
sekolahnya.
Hubungan dengan anak, keluarga , dan sekolah harus secara kontinyu
dijaga.
Penting pula dilakukannya psikoterapi pada anak dan keluarganya.

Fire setting
Keadaan ini sering dikaitkan dengan keadaan enursis
dan tingkah laku hiperkinetik, dan sebagian besar
merupakan ungkapan dari suatu kecemasan, dan
depresi.

Serangan Seksual (Sexual


assault)
Dorongan seksual pada anak dapat dibagi dalam dua
kategori : pertama yang melibatkan kegiatan
eksshibionisme, dan kedua yang melibatkan kontak
fisik atau perkosaan.
Ekshibionisme lebih banyak terjadi dan dapat
melibatkan kedua jenis kelamin(Pria dan wanita)
Penderita yang telah mengalami kontak fisik,
terutama bila telah terjadi perkosaan maka anak
menjadi lebih penderitaannya.

Newborn abstinence syndrome


Dalam keadaan ketergantungan heroin bayi yang baru lahir tampak
normal.
Namun beberapa waktu kemudian (6 - 46 jam) setelah kelahiran
sindrom abstinesia itu akan nampak.
Bayi akan menangis sangat kuat lebih keras dari keadaan biasa.
Dalam keadaan ini otot bayi menjadi hipertonis dan Hiperrefleks
moro, bayi menjadi gemetar .
Dalam keadaan lebih berat bayi tampak berkeringat, hipersalivasi,
menguap, bersin, dan sering pula terjadi muntah, diare, dan konvulsi .

Newborn abstinence syndrome


Wanita yang mendapat barbiturat pada trimester terakhir kehamilannya
dapat melahirkan anak dengan gejala barbiturat steaddict.
Sindrome abstinensia tidak akan mulai hari ke 4 atau bahkan ke - 7
setelah kelahiran.
Tangis bayi ini sangat keras dan terus menerus.
Sering gejala disertai muntah.
Pengobatan adalah dengan memberikan proteksi pada anak dari
rangsangan luar dan bila perlu dapat diberi sedatif - kloropromasin,
fenobarbital, diazepam.
Pengobatan harus dilanjutkan sampai selama 2 - 6 bulan sebelum bayi
menjadi normal.
Pada semua kasus, penyembuhan akan tampak pada kemampuan bayi tidur
dalam waktu cukup lama (beberapa jam) pada waktu malam hari.

Manajemen kedaruratan
psikiatrik

Perawatan inisial kedaruratan psikiatrik pada


hekekatnya adalah tanggung jawab berbagai pihak,
baik dokter,m polisi, atau instansi tertentu yang
sering melibatkan diri pada keadaan ini.

Manajemen kedaruratan psikiatrik


Pada akhir - akhir ini nampak bahwa
kedaruratan psikiatrik ini makin
mendapat perhatian, sebab kasus
kedaruratan psikiatrik ini jumlahnya
semakin meningkat di rumah sakit rumah sakit . Pada pengelolaam kasus
dengan kedaruratan psikiatrik sebaiknya
didengarkan dulu faktor yang mungkin
menjadi sebab timbulnya keadaan itu.

Manajemen kedaruratan psikiatrik


Wawancara dengan penderita harus dilakukan secara
oribadi dan dalam suasana yang santau tidaj tergesa gesa. Suasana demikian di samping memberi keyakinan
pada penderita juga memberi kesempatan pada penderita
untuk berbicara bebas dan terbuka .Selain itu situasi
demikian mungkin dapat meredakan penderita yang
sedang eksaltasi. Selanjutnya sedapat mungkin
ditetapkan diagnossis gangguan mentalnya dan faktor
pencetusnya. Umumnya faktor pencetus berasal dari
lingkungannya yaitu lingkungan sosialnya, kebanyakan
adalah karena faktor keluarga yaitu : konflik marital,
lari dari keluarga, perselisihan, dam perpecehan dalam
berbagai bentuk

Manajemen kedaruratan psikiatrik


Bila penderita tidak mengenal dokternya, maka
dokter harus memperkenalkan diri dan
menerangkan mangapa dokter sampai di tempat
penderita. Bila penderita dianggap perlu
opname maka harus dijelaskan pula dan jangan
memberikan keterangan, selain yang ada
kaitannya dengan gangguan penderita Hanya
penderita yang setelah mendapat pertolongan
darurat dan dianggap masih akan
membahayakan dirinya, atau orang lain saja
yang perlu dimasukkan rumah sakit.

Psikofarmakologi pada
kedaruratan psikiatri
Sebenarnya panderita dalam kedaruratan psikiatrik akan
lebih baik bila dapat ditenangkan dengan tanpa
pemberian obat, terutama obat suntikan. Pemeriksaan
penderita serta wawancara dengan penderita atau
keluarga seyogyanya dititik beratkan pada keadaan
waktu sekarang. Dalam garis besarnya, pengelolaan
keadaan darurat berusaha memberi pengarahan dan
pemulihan kepercayaan diri yang perlu dibantu dengan
terapi medikatif atau psikologik atau kombinasi keduanya

Psikofarmakologi pada
kedaruratan psikiatri
Pada kedaruratan psikiatrik obat yang harus tersedia adalah :
anti cemas (anxiolytic) : diazepam (valium) baik dalam bentuk tablet 5
mgr,
atau dalam bentuk suntikan. Lorazepam (ativan) dalam bentuk
tablet a 1 mgr.
Sedatif, fenobarbital, baik dalam bentuk tablet maupun suntikan.
Anti psikotik, klorpromasin (largactil), haloperidol (Haldol), prefenasin
(Trilafon)
Anti depresan, Mutabon D. Laroxyl, Tolvon dsb.
Pada umumnya kedaruratan psikiatrik jarang sampai lebih dari dua
hari. Pertolongan pertama yang diberikan sebenarnya dilakukan
tindakan pengobatan yang lebiih adekuat

REKOMENDASI
Mengingat penderita dalam kedaruratan
psikiatrik akan dapat menimbulkan
bahaya bagi dirinya sendiri, orang lain
maupun bagi lingkungannya, maka
disarankan agar pengetahuan
kedaruratan psikiatrik itu perlu dimiliki
oleh semua pihak yang sering terlibat
dalam menanganinya terutama dokter
dan paramedis.

REKOMENDASI
Dalam penanganan kedaruratan psikiatrik
diperlukan suatu kerjasama baik antar
instansi maupun kerja sama interdisipliner
dalam lingkungan rumah sakit sendiri.
Seyogyanya rumah sakit memiliki ruang
kedaruratan psikiatrik khusus, dan perlu
tersedianya obat - obat : anxiolytic,
sedatif, anti psikotik dan anti depresan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai