Anda di halaman 1dari 56

CHEST PAIN

Identitas
Nama : Tn A J
Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
TTL : jepara (02-07-1954
Alamat : ancol sel kel sunter
Pendidikan : SLTA
Agama : islam
Status : menikah
No RM : 883664
Tgl masuk : 20 november 2009

Keluhan utama : nyeri dada kiri 3 jam SMRS


Keluhan tambahan : sesak, leher pegel, dan perasaan seperti mau pingsan.
RPS :
Os mengeluh nyeri dada kiri 3 jam SMRS. Nyeri tiba-tiba ketika sedang
mencuci motor. Nyeri dirasakan seperti di timpa seseorang didadanya. Nyeri
juga dirasakan terus-terusan baik sedang istirahat ataupun beraktifitas.
Nyeri juga dirasakan baik berbaring ataupun duduk. Nyeri di rasakan
menjalar sampai ke punggung dan sampai ke tangan kiri. Os juga mengeluh
sesak. Sesak dirasakan ketika pasien merasa nyeri nyeri dada. Sesak tidak
membaik malaupun ketika duduk maupun berbaring. Os juga mengeluh
seperti mau pingsan. Os juga mengeluh pegel dan berat didaerah lehernya.
Os merupakan penderita penyakit jantung sejak 5 tahun yang lalu dan
mengkonsumsi obat aspilet. Os memang sering menderita nyeri dada, tapi
biasanya tidak berat dan cepat menghilang. Os mengaku nyeri dada nya
muncul karena kecapean. os juga tidak pernah merasa kakinya bengkak
ataupun warna kebiruan di ujung kuku-kukunya. Os juga menderita penyakit
hipertensi sejak 7 tahun yang lalu.

RPD : DM (-), kolesterol tidak tau, Demam (-),

Asma (-), magh ().


Riwayat pengobatan : os mengkonsumsi
oabat aspilet.
RPK : DM dan penyakit jantung yaitu orang
tuanya.
RPS : OS suka mengkonsumsi daging dan
makanan berlemak lainnya. Os juga perokok.
Riwayat alergi : tidak ada alergi obat ataupun
makanan.

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: CM
TB : 168 cm
BB : 64 kg
IMT : 22,7
Tanda Vital
Tekanan Darah
: 150/90
Nadi :
120 x/menit
Pernafasan :
32 x/menit
Suhu :
36,9 C

mmHg

STATUS GENERALIS
Kepala : Normocephal
Rambut
Warna : hitam
Distribusi : Merata
Hair Pull Test : Tidak ada rambut yang tercabut.

Wajah

Simetris
Vasikulasi : Negatif (-)
Edema
: Negatif (-)
Mulut
Bibir kering
Lidah kering
faring tidak hiperemis
Tonsil : T1/T1, tidak hiperemis

Mata

Diameter Pupil : 3mm/3mm


Simetris
Refleks pupil
: +/ + isokor
Konjungtiva
: Anemis -/ Sklera
Ikterus : Negatif (-/-)
Hiperemis : Negatif (-/-)
Palpebra
Superior
: Edema -/ Inferior
: Edema -/

Leher

Simetris
Skar
: Negatif (-)
Lesi
: Negatif (-)
Pembesaran KGB
: Negatif (-)
Pembesaran tiroid
: Negatif (-)
JVP
: R5+2 cm H20
Deviasi trakea
: Negatif (-)

Thorax
Paru-paru

Inspeksi
Bentuk:

simetris
Pergerakan
: simetris
Tipe pernafasan : Thoracal
Retraksi
: Negatif (-)
Penggunaan otot bantu nafas

Palpasi
Pergerakan

: positif (+)

: simetris

Perkusi
Sonor

(D/S)
Batas paru hepar : redup dari ICS V

Auskultasi
Suara

nafas dasar
: Vesikuler
Suara tambahan
Wheezing : negatif/negatif
Ronkhi : negatif/negatif
Pleural friction rub
: negatif / Negatif

Jantung

Inspeksi
Ictus Cordis
: Terlihat
Palpasi
Ictus Cordis
: Teraba ICS V midclavicula sinistra
Perkusi
Batas jantung
Kanan : Linea sternalis ICS IV
Kiri : Linea midclavicula ICS V
Auskultasi
Bunyi jantung I / II
: Murni
Murmur
: Negatif (-)
Gallop : Negatif (-)

Abdomen
Inspeksi

Contuor abdomen
Skar
: Negatif (-)
Distensi abdomen

: Rata
: Negatif (-)

Auskultasi

Bising Usus

: Positif normal

Palpasi

Nyeri tekan : Positif (+) epigastrium


Hepar : tidak teraba membesar
Splen : tidak teraba membesar
Tanda asites : Negatif (-)
Turgor kulit
: menurun

Perkusi

: Timpani

Ekstremitas
Atas

Akral
: Hangat
Refill Capillary Test : < 2 detik
Edema
: Negatif (-/-)
Sianosis
: Negatif (-/-)

Bawah

Akral
: Hangat
Refill Capillary Test : < 2 detik
Edema
: Negatif (-/-)
Sianosis
: Negatif (-/-)

Laboratorium 20-11-2009
Hb
Leukosit
Ht jenis
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit
LED
Ht
Trombosit
Gula darah
Sewaktu
Renal profil
Ureum
creatinin

hasil

Satuan

normal

13,4
9700

gr%
/mm3

14,7-17,5
5000-10000

3
3
53
34
7
20
42
286

%
%
%
%
%
%
mm/jam
%
Ribu/mm3

0-1
2-4
3-6
50-70
20-40
2-8
0-20
40-54
200-400

145

mg/dl

19
0,9

mgr%
mgr%

10-40
0,5-1,5

Enzym
CPK ( 37 0)
CKMB ( 37 0 )
Elektrolit
Natrium
Kalium
Klorida
Magnesium
Liver profil
SGOT
SGPT
Lipid profil
Troponin T

163
19

u/l
u/l

<195
<124

139
3,8
97
2,1

Meq/l
Meq/l
Meq/l
Meq/l

136-145
3,5-5,0
96-103
1,8-30

15
14

u/l
u/l

<38
<41

EKG

Hasil EKG :
Irama sinus
Normo axis
HR 78 x/mnt
AV blok (-) interval PR = 0,16
P mitral (-), P pulmonal (-)
T inverted lead III (+) dan AVF (+)
LVH dan RVH (-)

Rontgen Toraks
Hasil :

Radiologi
Cor dan CTR normal, aorta normal
Sinus dan diafraghma normal
Pulmo : hili normal, corakan vaskuler normal

Tak tampak infiltrat


Trakhea di tengah
Kesan :
Cor tidak membesar
Tsk tampak Tb paru aktif atau pneumonia.

Resume

Masalah
Chest pain
Sesak nafas

Assesment masalah
Chest pain infark miokard akut

berdasarkan anamnesis pasien mengeluhkan


nyeri dada kiri sejak ... Nyeri dirasakan seperti
tertindih benda berat, nyeri menjalar ke
punggung dan lengan kiri pasien. Nyeri timbul
bila berkativitas maupun sedang istirahat.
Lanjutin...
berdasarkan pemeriksaan fisik
berdasarkan pemeriksaan penunjang, didapatkan
EKG adanya T inverted di Lead III dan di AvF. Hasil
lab... lanjutin

Lanjutan...
Rencana diagnosis :
Pemeriksaan lab ulang CK, CKMB.
Echokardiografi
Arteriografi koroner
Rencana terapi :
Olmetee

1x20 mg
Trizedor mr
2x1
Cardio aspirin
1x1
Alviz 0,5
1x1
Rechol 20 mg 1x1
Arisba
inj 1x1

Lanjutan...
Rencana Edukasi :
Bed rest
Diet jantung
hindari rokok
Hindari makan-makanan yg tinggi kolesterol
Batasi aktivitas fisik yang dapat memperberat
penyakit

Sesak nafas :

berdasarkan anamnesis Os mengeluhkan


sesak nafas, sesak dirasakan bila tiduran dan
duduk, sesak tidak hilang bila berganti posisi..
berdasarkan pemeriksaan fisik ???
berdasarkan pemeriksaan penunjang????

Lanjutan...
Rencana Diagnosis :
Toraks foto
Cek darah lengkap
Rencana Terapi :
02 2 l/m

Rencana Edukasi :
Bed rest
Menyuruh pasien bersikap tenang dan

Nyeri dada Rasa tercekik yg disebabkan


oleh iskemia (angina)
Penyebab pasti nyeri dada belum diketahui,
tetapi dianggap bahwa iskemia
menyebabkan otot membebaskan subtansi
asam, seperti asam laktat, atau produkproduk penyebab nyeri, spt histemin, kinin,
atau enzim proteolitik selular, yang tidak
cepat dibawa pergi oleh darah yg mengalir
lambat. Konsentrasi tinggi dr produk
abnormal ini kemudian merangsang ujungujung nyeri di otot jantung, dan impuls
nyeri dihantarkan melalui serat saraf
aferen simpatis ke dlm SSP

ANATOMI

CORONARY ARTERIES

Muara : di balik katup aorta ka-ki


dlm sinus valsava
Arteri koronaria kanan
Arteri koronaria kiri

Patofisiologi Sylvia,523

Pembuluh Darah Jantung

Komponen Sistem Sirkulasi


Organ
Jantung
Arteri
Kapiler
Vena

Fungsi
Memompa
Sistem distribusi
Sistem
pertukaran
Sistem
pengumpulan

Sistem Perangsangan Dan Konduksi Jantung yang


Khusus, yang mengatur kontraksi Jantung:
Nodus sinus dmn impuls perangsangan

ritmis normal dicetuskan


Jalur internodus yg menjalarkan impuls dr
nodus sinus menuju ke nodus atrioventrikular
(A-V)
Nodus A-V dmn impuls dr atrium mengalami
perlambatan sebelum masuk ke ventrikel
Berkas A-V yg menjalarkan impuls dr atrium
ke ventrikel
Berkas serat-serat purkinje kiri dan kanan
menjalarkan impuls-impuls jantung ke seluruh
bagian ventrikel

AKTIVITAS BERAT
Aktivitas berat kebutuhan darah
meningkat (5-10x)
Saraf simpatis
Konstriksi pembuluh
darah koroner

Hipertensi

HIPERTENSI
P tek.darah sistemik

P resistensi

P kebutuhan
O2 miokard

Penyumbatan

Hipertrofi ventrikel
Angina / infark
Patofisiologi Sylvia,583

MEROKOK

Nikotin merangsang sistem saraf simpatis


CO bersaing dng O2
Tar karsinogenik

ATEROSKLEROSIS
Def : Penebalan tunika intima arteri dan

penimbunan lipid yg mencirikan lesi yg khas.


Risk fc :
- usia, jns kelamin , riwayat keluarga
- hipertensi, hiperlipidemi, gaya hidup tdk
aktif, merokok, obesitas.

PATOFISIOLOGI SYLVIA, 576-580

PATOLOGI
Aterosklerosis
Penyempitan
pembuluh darah
yang disebabkan oleh
pengendapan
kolesterol di dinding
pembuluh darah

PATOGENESIS
Cedera & disfungsi
endotel

Perlekatan trombosit&leukosit,
permeabilitas, koagulabilitas

LDL-C teroksidasi
masuk ke intima

Migrasi monosit

Proses Patologis
Penyempitan lumen krn pembesaran plak
Perdarahan pd plak ateroma
Pembentukan trombus
Embolisasi trombus
Spasme arteri koronaria

Infark Miokard Akut


Epidemiologi

250.000 pasien mati sebelum tiba di RS


aterosklerotik arteri
iskemia miokard
Infark miokard akut
nekrosis irreversibel otot jantung

Infark Miokard Akut


Definisi
Infark miokard akut mengacu pada proses
rusaknya jaringan jantungakibat suplai darah
tidak adekuat sehingga aliran darah koroner
berkurang.(Smeltzer, 2001)
iskemia yang berlangsung lebih dari 30-45
menit akan menyebabkan kerusakan sel
ireversibel serta nekrosis atau kematian otot
pada miokard. (Price & Wilson,2002)

Jenis-Jenis Infark Miokard


Akut
menurut luasnya yaitu :
Infark transmural, infark yang mengenai seluruh
tebal dinding ventrikel. Biasanya disebabkan
oleh aterosklerosis koroner yang parah, plak
yang mendadak robek, dan trombosis oklusif
yang superimposed.
Infark subendokardial, terbatas pada sepertiga
sampai setengah bagian dalam dinding ventrikel
(yaitu, daerah yang secara normal mengalami
penurunan perfusi). (Price & Wilson, 2002).

Lanjutan...

Infark berdasarkan nekrosis dan tidaknya


dinding miokard :
IMA Q-Wafe (acute MCI Q-Wafe) adalah infark
miokard yang di temukan gelombang Q
patologis dan. ST elevasi disertai T inverted
(Sundana, 2008).
IMA non Q-Wafe (acute MCI non Q-Wafe)
adalah infark miokard yang hanya terdapat ST
elevasi disertai T inverted tanpa Q patologis.
(Sundana, 2008)

Lanjutan...
Sedangkan berdasarkan evolusinya infark

dapat dikategorikan menjadi : STEMI (ST


elevation miocardial infark) dan NSTEMI (nonST elevation miocardial infark) (Sundana,
2008)

Faktor Pencetus
Kolesterol tinggi
Merokok
Obesitas
Diabetes mellitus
Hipertensi sistemik
Riwayat keluarga.

Patofisiologi
-Trombus
-Arterioskleros
is
-Spasme
pem.darah

-Penonjolan sistolik
-Pe ejection
fraction
-pe isi sekuncup
-Peningkatan vol
akhir diastolik
ventrikel kiri
Tekanan
atrium
kiri naik

Aliran O2
arteri
koronaria me

Curah
jantung
me

Transudasi
cairan ke
jaringan
interstisium
paru

jantung
ke
kurangan
O2

Kontraksi
jantung me

Gagal
jantung

Ischemia
otot
jantung
Nyeri
Dada

Riwayat klinis

Nyeri dada
Min. 30 menit
Nyeri/ berat menekan, kadang berkeringat

dingin atau takut


dapat menyebar ke lengan atau
rahang,kadang di epigastrium
setelah aktivitas berat ,atau emosi
50% pasien terbangun dari tidur karena
nyeri dada

Sesak napas

- karena tekanan akhir di ventrikel kiri,


mengindikasikan ancaman gagal ventrikel.
- Ansietas hiperventilasi.
Gejala gastrointestinal
- Peningkatan aktivitas vagal mual
,muntah infark inferior
- Stimulasi pada infark inferior cegukan

Gejala lain
Palpitasi
Rasa pusing
Sinkop
Aritmia ventrikel
Dan gejala akibat emboli arteri

(stroke,iskemia ekstermitas)

Pemeriksaan fisik
Tampilan umum pucat, berkeringat,gelisah krn

aktifitas berlebih simpatik, takhipnue, sesak


napas,demam.
Denyut nadi & TD:
Sinus tahikardi(100-120/menit)analgesik
adekuat,denyut nadi lambat
Sinus bradikardidenyut jantung rendah/block
jantung
Peningkatan tekanan darah moderetpelepasan
katekolamin
Hipotensi timbul akibat aktivitas berlebih nervus
vagus,dehidrasi,infark ventrikel kanan,atau dapat
merupakan tanda kordiogenik

Pemeriksaan jantung:

- Palpasi prekordium dapat menunjukan area


dengan diskinesia
- Bunyi jantung S4 sering didapatkan
- Disfungsi ventrikel kiridisertai S3 dan split
terbalik S2.
- Murmur akhir sistolik MR ringan
- Gesekan friksi perikard jarang terdengar
Pemeriksaan Paru: ronkhi,Edema paru

Pemeriksaan
penunjang IMA
Enzim jantungCPK, CPK-MB, AAT, LDH
DPL,LED,CRP meningkat
EKG istirahatelevasi segmen s-t
Troponin I atau T meningkat (protein regulator

yg terletak pada aparatus kontraktil miosit)


Ekokardiografi (mendeteksi abnormalitas
gerakan dinding regional,penurunan, pemendekan
praksional dan fraksi ejeksi,trombus mural, cairan
perikardial, dan abnormalitas fungsi katup)
Tes latihan
Arteriografi koroner dilakukan bila ada keraguan
diagnosis. Dan biasanya dilakukan pada pasien
yang menjalani PTCA.

Diagnosis
Anamnesis dan pemeriksaan fisik
EKG
Laboratorium

Penatalaksanaan
Tirah baring di ruang rawat intensif jantung (ICCU)
Pasang infus intravena dengan NaCl 0,9% atau dektrosa 5%
Oksigenasi dimulai dengan 2 liter/menit 2-3jam, dilanjutkan bila

asuransi oksigen arteri rendah (<90%)


Diet: puasa sampai bebas nyeri, kemudian diet cair. Selanjutnya
diet jantung.
Pasang monitor EKG secara kontinu
Atasi nyeri dengan
Nitrat sublingual /transdermal/ nitrogliserin intravena titrasi

(kontraindikasi bila TD sistolik <90mmHg), bradikardia (<50kali/menit),


takikardia, atau Morfin 2,5mg (2-4mg) intravena, dapat diulang tiap
5menit sampai dosis total 20mg atau petidin 25-50 mg intravena atau
tramadol 25-50mg intravena.

Antitrombotik
Aspirin (160-345mg), bila alergi atau intoleransi/tidak responsif diganti

dengan tiklopidin atau klopidogrel

Komplikasi
Fibrilasi atrium
Fibrilasi ventrikel
Takikardia ventrikel
Bradiaritmia dan blok
Gagal jantung akut, edema paru, syok

kardiogenik
Perikarditis

PROGNOSIS
Tergantung daerah jantung yang terkena,

beratnya gejala, ada tidaknya komplikasi

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai