WR.WB
PNEUMOKONIOSIS
YETI YULIYANTI
0513112
DOSEN PEMBIMBING
ANITA APRIANY S.Kep. Ns
DEFINISI
ETIOLOGI
JENIS-JENIS
PNEUMOKONIOSIS
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI
KLNIS
PENATALAKSANAA
N
JURNAL
DEFINISI
Pneumokoniosis adalah
adalah penyakit paru
restriktif akibat inhalasi debu, biasanya dari batu,
batubara, tumbuhan dan lainnya. Pneumokoniosis
biasanya terjadi setelah pajanan bertahun-tahun.
Debu yang mencapai saluran napas bawah
merangsang reaksi dan inflamasi yang
menyebabkan akumulasi makrofagdebu sehingga
akhirnya terjadi fibrosis paru yang difus. Fibrosis
paru meningkatkan jarak yang harus ditempuh gas
untuk berdifusi, sehingga terjadi penurunan
pertukaran gas. Fibrosis juga membatasi regang
dada dan mengurangi ventilasi. Pengaruh lain
misalnya asap rokok, yang mempengaruhi sistem
eskalator mukosiliaris, mempermudah sampainya
debu kesaluran napas bawah dan meningkatkan
kerusakan paru.
LANJUTAN
Silicosis
Pneumokoniosis jenis ini terjadi pada orang yang menangani silika,
umumnya kuarsa, yang ditemukan dalam batu pasir, pasir, granit,
batu tulis, beberapa jenis tanah liat, dan sebagainya. Orang-orang
yang memiliki jumlah yang paling terkena silika adalah mereka yang
membuat produk gelas dan keramik, pekerja tambang, pekerja
pengecoran, pabrik silika, pembangun terowongan, penambang, dan
sandblasters. Silikosis mengakibatkan fibrosis dalam paru-paru, yang
semakin meningkat, dan merusak fungsi paru-paru.Hal ini diperburuk
pada orang yang merokok. Di bawah ini adalah contoh gambar orang
yang terkena silikosis
Pneumokoniosis Jinak
Adalah suatu penyakit yang terjadi akibat adanya sejumlah debu di
dalam paru-paru yang sifatnya jinak. Debu yang terhirup adalah debu
di udara yang pada proses inhalasi tertahan di paru-paru. Jumlah
debu yang tertimbun tergantung kepada lamanya pemaparan,
konsentrasi debu di dalam udara yang terhirup, volume udara yang
terhirup setiap menitnya dan sifat pernafasannya. Pernafasan yang
dalam dan lambat, cenderungakan mengendapkan lebih banyak debu
daripada pernafasan yang cepat dan dangkal. Debu di dalam paruparu menyebabkan suatu reaksi jaringan, yang jenisnya dan lokasinya
bervariasi tergantung jenis debunya.
PATOFISIOLOGI
Aspirasi partikel infektif
Partikel infeksius di
filtrasi di hidung
terperangkap
Berhadapan dengan
makrofag alveolar
Dengan
mekanisme
imun
sistemik &
humoral
MANIFESTASI KLINIS
MANIFESTASI KLINIS
Pada pasien yang menderita
pneumoconiosis dapat terjadi,
sebagai berikut :
Pasien mengalami dispnea menjadi buruk serta progresif
Pneumoconiosis umumnya batuk nonproduktif kecuali
apabila terjadi bronchitis kronis
Restriksi hebat volume inspirasi serta nadi cepat dan
bersambung
Dapat terjadi sianosis akibat penurunan ventilasi disertai
penurunan kecepatan difusi.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
PENATALAKSANAAN
D:\pneumonocosis\1060-1153-1-PB.pdf
KESIMPULAN JURNAL
TERIMAH KASIH
WASSALAMUALAIKUM WR.
WB