Cont..
Sifilis dibagi menjadi sifilis kongenital dan
sifilis akuisita (didapat). Sifilis akuisita
dibagi secara klinik dan epidemiologik.
Secara klinis, dibagi menjadi tiga stadium
yaitu stadium I (SI), stadium II (SII), dan
stadium III (SIII).
Secara epidemiologik menurut WHO,
sifilis stadium I dan II termasuk dalam
stadium dini yang menular.
Epidemiologi
Insidens sifilis di berbagai negeri di
seluruh dunia pada tahun 1996
berkisar antara 0,04 -0,52%. Insidens
yang terendah di Cina, sedangkan
yang tertinggi di Amerika Selatan. Di
Indonesia insidensnya 0,61%.
Etiologi
Pada tahun 1905 penyebab sifilis
ditemukan oleh Schaudinn dan
Hoffman ialah Treponema pallidum,
yang termasuk ordo Spirochaetales,
familia Spirochaetaceae, dan genus
Treponema.
Patogenesis
T. pallidum masuk ke dalam kulit
melalui mikrolesi atau selaput lendir,
biasanya melalui sanggama.
Kuman tersebut membiak infiltrat di
perivaskular, pembuluh darah kecil
Enarteritis pembuluh darah kecil
obliterasi lumen (enarteritis obliterans).
Kehilangan pendarahan akan
menyebabkan erosiS I
Cont
Selanjutnya kuman mencapai kelenjar
getah bening regional secara
limfogen dan membiak penjalaran
hematogen S II, yang terjadi 6-8
minggu sesudah S I.
S1 akan sembuh perlahan-lahan
karena kuman di tempat tersebut
jumlahnya berkurangfibroblasfibroblas sembuh dengan sikatriks.
definition
Syphilis is an infectious disease
caused by Treponema pallidum, is a
chronic and systemic disease, during
the course of the disease can affect
all organs of the body
Cont..
Syphilis is divided into congenital syphilis
and syphilis akuisita (acquired). Syphilis
akuisita divided clinically and
epidemiologically.
Clinically, divided into three stages, namely
stage I (SI), stage II (SII), and stage III (SIII).
In epidemiological according to the WHO,
syphilis stage I and II are included in the
early stage are infectious.
Pathogenesis
The incidence of syphilis in various
countries around the world in 1996
ranged between 0.04 -0.52%. The
incidence is lowest in China, while
the highest in South America. In
Indonesia, the incidence of 0.61%