Anda di halaman 1dari 49

ANGKA INDEKS

WAWAN HERMAWAN, S.E., M.T.

Setiap kegiatan selalu mengalami kemajuan atau


kemunduran.
Contoh :
Hasil penjualan suatu perusahaan dapat meningkat juga
menurun.
Hasil penerimaan devisa mengalami naik-turun.
Pendapatan nasional kadang-kadang naik, kemudian
merosot lagi.

Tujuan pembuatan angka indeks :


Adalah untuk mengukur secara kuantitatif, terjadinya
suatu perubahan dalam waktu yang berlainan.
Misalnya :
Indeks harga, untuk mengukur perubahan harga (berapa %
kenaikan atau penurunannya).
Indeks produksi, untuk mengetahui perubahan yang terjadi
didalam kegiatan produksi.
Indeks biaya hidup, digunakan untuk mengukur tingkat
inflasi.

Didalam membuat angka indeks


diperlukan 2 macam waktu
Waktu dasar
adalah

waktu

dimana

suatu

kegiatan/kejadian

dipergunakan untuk dasar perbandingan.


Waktu yang bersangkutan/waktu yang sedang berjalan.
ialah waktu dimana suatu kegiatan/kejadian akan
diperbandingkan terhadap kegiatan pada waktu
dasar.

Contoh:
Produksi barang A
Tahun 1999 = 150 ton
Tahun 2000 = 225 ton
Kalau dibuat indeks produksi tahun 2000 dengan waktu dasar
1999, maka

225
X 100% 150%
150
Artinya ada kenaikan produksi sebesar 150% - 100% = 50%

CATATAN TENTANG ANGKA INDEK

Apabila angka indeks lebih dari 100%,


berarti telah terjadi kenaikan, sedangkan
bila kurang dari 100% terjadi penurunan.
Selanjutnya untuk meringkas, tanda %
tidak dicantumkan.

TEKNIK PENYUSUNAN INDEKS HARGA


1. INDEKS HARGA TIDAK TERTIMBANG.
Metode Agregatif sederhana
Metode Rata-rata dari Relatif Harga-harga.
2. INDEKS HARGA TERTIMBANG

Laspeyres
Paasche
Drobish
Fisher
Marshall - Edgeworth
Walsh
Metode Relatif Harga-harga Tertimbang

Metode Agregatif Sederhana


Indeks agregatif merupakan indeks yang terdiri dari
beberapa barang/kelompok barang (misalnya indeks
harga 9 bahan pokok, indeks biaya hidup dan
sebagainya).
Indeks agregatif memungkinkan untuk melihat
persoalan secara agregatif/secara makro, yaitu:
secara keseluruhan, bukan melihat satu per satu/per
individu.

Metode Agregatif Sederhana

I
p

x100

pn = harga tahun tertentu


po = harga tahun dasar

Jenis Hasil Pertanian


Beras
Jagung Kering
Kacang Kedelai
Kacang Hijau
Kacang Tanah
Ketela Pohon
Ketela Rambat
Kentang
JUMLAH

Tahun
1998
1999
4.762
3.680
1.674
2.430
4.021
5.599
4.615
6.258
6.230
7.655
396
460
608
707
2.904
3.375
25.210
30.164

Contoh :
Hasil Pertanian di
Jakarta, pada
tahun 1998, 1999
(rupiah/100 kg).

I1999
Maka indeks harga tahun 1999
dengan tahun 1998 sebagai dasar
adalah :

1999

x 100

1998

30164
x 100
25210

119,65

Metode Rata-Rata Dari Relatif HargaHarga


Bila dihitung ratio pn /po tiap jenis barang/bahan,

maka

diperoleh relatif harga/ratio harga tiap jenis barang.


Indeks harga sebagai keseluruhan dapat diperoleh dengan
jalan menjumlahkan relatif harga tiap jenis barang dan
merata-ratakannya dengan metode:

IRH

pn
n

p0

x100

n = jumlah komponen jenis barang

Metode Rata-Rata Dari Relatif HargaHargaHarga 3 jenis barang di awal dan akhir minggu
Contoh:

Hitung angka indeks harga Rata-rata Relatif tak tertimbang,


bila waktu dasarnya adalah awal Minggu dengan metode
Rata-rata hitung
Median
Rata-rata ukur

A. Indeks harga Rata-rata Relatif dengan Rata-rata Hitung


IRH

pn
n

p0

x100

3,390909
x100
3

113 ,03

Artinya pada akhir Minggu ada kenaikan sebesar 13,03%


dibandingkan dengan awal Minggu.

B. Indeks harga Rata-rata Relatif dengan Median

Nilai pn/p0 diurutkan dari kecil ke besar diperoleh :


1,09090

1,13333

1,166667

Jadi Indeks harga akhir Minggu adalah :


1,13333 x 100 = 113,3333
artinya ada kenaikan sebesar 13,3333%

C. Indeks Harga Rata-rata Relatif dengan Rata-rata Ukur

log

IRH

log

p
p
n

6,1590929
3

2 , 0530309
Jadi

IRH

112 , 99

n
0

x 100

Artinya
ada kenaikan
sebesar 12,9%

INDEKS HARGA TERTIMBANG


Pada umumnya timbangan yang
digunakan ialah jumlah barang yang
diproduksi, dikonsumsi, atau dibeli
dan dijual. Timbangan yang demikian
dinamakan Timbangan Kuantitas.

Laspeyres
Paasche
Drobish
Fisher
Marshall - Edgeworth
Walsh
Metode Relatif Harga-harga Tertimbang

Angka indeks dimana kuantitas tahun dasar dijadikan timbangan

p
p

q0

q0

x100

p0 = harga tahun dasar


pn = harga tahun tertentu
q0 = kuantitas tahun dasar

Contoh:
Cari Indeks Laspeyres dan Paasche untuk data di bawah ini
dengan tahun dasar 1990

p
p

n
0

q0
x100
q0

p
p

qn

qn

5245000 x100
4460000

117,6009

117,8469

x100

6590000
x100
5592000

Jika hasil indeks Laspeyres dan Paasche


berbeda jauh, maka digunakan pengratarataan hasil Laspeyres dan Paasche

LP
D
2

F LxP
Jika hasil indeks Laspeyres dan Paasche
tidak
berarti,
maka
digunakan
pengrata-rataan dari rata-rata Ukur
dari Indeks Laspeyres dan Paasche

Contoh
LP
D
2
117.6009 117.8469

2
117.7239

LxP

117.6009x1 17.8469
117.7238

Angka indeks dimana jumlah kuantitas


tahun dasar dan tertentu, dijadikan
pertimbangan

p q

ME
p q
n

qn

qn

x100

Contoh

p q

ME
p q
n

qn

qn

11835000

10052000
117.7378

x100

Akar dari perkalian kuantitas tahun dasar


dan tertentu, dijadikan pertimbangan

W
p

q n .q 0

q n .q 0

x100

Contoh

q n .q 0

q n .q 0

x100

5856743

x100
4975208
117.7186

Catatan :
Indeks Laspeyres memiliki kecenderungan untuk
berlebihan ke atas.
Indeks Paasche berkecenderungan untuk berlebihan ke
bawah.
Indeks Laspeyres lebaih banyak digunakan daripada
Paasche, karena kuantitas tahun dasar tidak berubah
Indeks Fisher lebih baik daripada Indeks Drobish.

Metode Relatif Harga-Harga Tertimbang


pn
p xW
0
I
x100
W
Dengan :
W = timbangan nilai (nilai tahun dasar p0 q0 atau nilai tahun tertentu pn qn).

pn
p xp0q0
0

I
x100
p0q0

pn
p xpnqn
0

I
x100
atau
pnqn

PERUBAHAN TAHUN DASAR


Perubahan tahun dasar di rumuskan sebagai berikut:

100
IB
x ID
IT
IB = Indeks baru untuk tahun bersangkutan.
IT = Indeks lama dari tahun yang dijadikan tahun dasar baru.
ID = Indeks lama dari tahun bersangkutan.

Contoh : Indeks harga timah 1994 s/d 1999


Tahun
Tahun

Indeks
Indeks harga
harga 1994
1994 == 100
100

Indeks
Indeks harga
harga 1996
1996 == 100
100

1994
1994

100,0
100,0

100/113
100/113 xx 100
100 == 87,8
87,8

1995
1995

101,7
101,7

100/113,9
100/113,9 xx 101,7
101,7 == 89,3
89,3

1996
1996

113,9
113,9 == IT
IT

1997
1997

116,5
116,5

1998
1998

115,3
115,3

1999
1999

117,3
117,3

100/113,9
100/113,9 xx 116,5
116,5 == 102,3
102,3

100
IB
x ID
IT

Catatan :
Bila yang dijadikan tahun dasar adalah beberapa tahun, maka
IT = Rata-rata indeks beberapa tahun tersebut.
Tahun
Tahun Indeks
Indeksharga
harga
1994
1994= =100
100
1994
1994
100.0
100.0
1995
1995
101.7
101.7
1996
1996
113.9
113.9
1997
1997
116.5
116.5
1998
1998
115.3
115.3
1999
1999
117.3
117.3

Indeks
Indeksharga
harga
1994-1996
1994-1996= =100
100
951
951
96.7
96.7
108.3
108.3
110.7
110.7
109.6
109.6
111.5
111.5

Rata-rata 1994-1996 = 105,2

100
100 95.1
105,2
100
101,7 96.7
105,2

PENGUKURAN UPAH NYATA


Upah nyata seharusnya lebih berarti dari upah uang.
Upah uang adalah upah yang diterima dalam bentuk
uang, sedangkan upah nyata adalah tenaga beli dari
upah uang yang diterima.
Upah nyata sangat dipengaruhi oleh harga umum
barang-barang konsumsi atau biaya hidup.
Penentuan upah nyata umumnya dilakukan dengan
jalan mendeflasikan upah uang yang di terima dan
diflator yang umum adalah indeks biaya hidup.

Upah Nyata

Upah yang diterima


Indeks Biaya Hidup

Contoh :
Upah uang dan indeks biaya hidup Buruh tahun 1991 s/d 2000
Tahun
Tahun

Upah
Upahharian
harian
(ribu
(riburupiah)
rupiah)

Indeks
Indeksbiaya
biayahidup
hidup

Upah
Upahnyata
nyata
(ribu
(riburupiah)
rupiah)

1991
1991
1992
1992

5,82
5,82
6,48
6,48

100
100
108
108

5,82/100
5,82/100xx100
100==5,82
5,82
6,48/108
6,48/108xx100
100==66

1993
1993
1994
1994

7,27
7,27
7,54
7,54

134
134
148
148

5,43
5,43
5,09
5,09

1995
1995
1996
1996

7,72
7,72
10,26
10,26

167
167
243
243

4,62
4,62
4,22
4,22

1997
1997
1998
1998

10,99
10,99
14,17
14,17

307
307
407
407

3,58
3,58
3,48
3,48

1999
1999
2000
2000

16,32
16,32
30,69
30,69

507
507
1407
1407

3,21
3,21
2,18
2,18

Dari tabel tersebut terlihat bahwa pada tahun 2000 ada


kenaikan upah harian sebesar

30,69 5,82
x100 427,319
5,82

(Selama 9 tahun)

Bandingkan dengan upah nyata !


Nilai uang sebesar Rp 30.690 di tahun 2000 sebetulnya hanya
tinggal Rp 2.180, jika dibandingkan dengan tenaga belinya di
tahun 1991.

Contoh :
Selama 12 tahun telah dikumpulkan rata-rata upah harian dalam
ribuan rupiah dari karyawan perusahaan, selain itu telah disusun
angka indeks harga konsumennya.
Tahun
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999

Rata-rata Upah per hari


(ribu rupiah)
1,19
1,33
1,44
1,57
1,75
1,84
1,89
1,94
1,97
2,13
2,28
2,45

Indeks harga konsumen


1988 1990 = 100
95,5
102,8
101,8
102,8
111,0
113,5
114,4
114,8
114,5
116,2
120,2
123,5

? Tentukan upah nyata harian dari karyawan tersebut selama


tahun 1988 1999 dibandingkan dengan upah harian tahun
1988 (= 100).
? Tentukan daya beli rupiah dengan anggapan Rp. 1,- upah
tahun 1988 berdaya beli Rp. 1,-

Indeks harga konsumen

Rata-rata upah nyata harian

Daya beri Rp. 1,-

100

(1,19/100) x 100 = 1,19

(1/100) x 100 = 1

(102,8/95,5) x 100 = 107,64

(1,33/107,6) x 100 = 1,236

(1/107,64) x 100 = 0,93

106,596

1,35

0,94

107,6

1,46

0,93

116,2

1,51

0,86

118,8

1,55

0,84

119,8

1,58

0,83

120,2

1,61

0,83

119,9

1,64

0,83

121,7

1,75

0,82

125,9

1,81

0,79

129,3

1,89

0,77

1988 = 100

INDEKS RANTAI
Angka indeks yang disusun secara berantai dari tahun ke
tahun dinamakan Indeks Rantai (Chair - Index)
Indeks Rantai Sederhana

I t 1 / t
t
(t-1)
pt
pt-1
I(t-1)/t

pt

x 100
p t 1

= menyatakan tahun / waktu sekarang


= menyatakan tahun sebelumnya
= harga tahun sekarang
= harga tahun sebelumnya
= Indeks tahun sekarang dengan tahun sebelumnya
sebagai tahun dasar.

Bulan

Harga

Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agus
Sep
Okt

1.35
1.46
1.51
1.55
1.58
1.61
1.64
1.75
1.81
1.89

Indeks
Rantai
108.15
103.42
102.65
101.94
101.90
101.86
106.71
103.43
104.42

1,46
I
x 100
1,35
108,15

1,89
I
x 100
1,81
104,42

PENGUJIAN ANGKA INDEKS


Kebaikan dan kesempurnaan daripada angka indeks
biasanya dilihat dari kenyataan apakah indeks yang
bersangkutan memenuhi beberapa kriteria pengujian
yaitu :

Time Reversal Test (TRT)


Faktor Reversal Test (FRT)
Circular Test.

Time Reversal Test (TRT)


Bila perumusan indeks dinyatakan dalam ratio, penukaran
subscrip n dan o atau sebaliknya akan menghasilkan
perumusan baru yang merupakan kebalikan dari perumusan
asal.

Ipon . Ipno = 1
Ipon = indeks menggunakan periode o sebagai dasar
Ipno = indeks menggunakan periode n sebagai dasar

Contoh :
1. Indeks sederhana tidak tertimbang

I pon

I
p

(1)

Pertukaran subscrip akan menghasilkan I pno

(1) x (2)

p p
p p
n

I
p

0
n

memenuhi TRT

(2)

2. Indeks laspeyres
Lon

Lno

L
p

q0

q0

L
p

qn

qn

(1) x (2)

(1)

(2)

p
p

q0

q0

tidak memenuhi TRT

p
p

qn

qn

ad. 2.

Faktor Reversal Test (FRT)

Bila perumusan indeks dimana faktor


p dan q dipertukarkan, maka hasil
perumusan baru dan perumusan awal
harus sama dengan perumusan indeks
nilai

Contoh
1. Indeks Laspeyres

p
p
q
q

p
p

q0

q0

p0

p0

qn

q0

q
q

(asal)

(baru)

p0

p0

p
p

qn

q0

tidak memenuhi FRT

2. Indeks Fisher

asal

baru

p
p

q0

q0

q
q

p
p

p0

p0

p q x p
p q p
p q

p q

qn

qn

qn

qn

q
q
x

(1)

pn

pn

q
q

(2)

p0

p0

(memenuhi FRT)

x
q

pn

pn

ad. 3. Circuler Test


Bila kita mempunyai suatu deretan angka indeks (indeks dari t
tahun dengan waktu dasar i yaitu
(a)

I1i

I2i

, . . . , Iti

Selanjutnya kita juga mempunyai indeks dari tahun-tahun yang


sama, akan tetapi dengan waktu dasar j yaitu :
(b)

I1j ,

I2j

, . . . , Itj

Apabila kita dapat memperbesar urutan indeks yang kedua,


yaitu (b) dengan jalan membagi setiap indeks dalam urutan
pertama yaitu (a) dengan Ij,i, maka indeks dikatakan memenuhi
circular test.

I1i
I1 j
I ji

I 2i
I2 j
I ji

I 3i
I3 j , . . .
I ji

Atau
I1i = Iji I1j

I2i = Iji I2j

I3i = Iji I3j . . .

(Sebelum masing-masing indeks dinyatakan dalam persentase).

Thats it guys
and
See You Next Week

Anda mungkin juga menyukai