Anda di halaman 1dari 22

BEBERAPA TEORI / KONSEP

SEJARAH TEKTONIK ASIA TENGGARA

KATILI, 1973

ADA 2 PERISTIWA TEKTONIK ASIA TENGGARA YANG PENTING, YAITU


TEKTONIK SEBELUM DAN SESUDAH LEMPENG INDIA MENABRAK ASIA

REGIONAL CROSS SECTION OF


WESTERN INDONESIA BASINS

TAPONIER, 1982

Taponier

TEKTONIK EKSTRUSI (TAPONIER)

TEKTONIK EKSTRUSI (TAPONIER)

DAVIES, 1984

Pada saat itu sesar-sesar yang berkembang di Asia tenggara didominasi oleh sesar mendatar berarah
utara-selatan dan sesar normal berarah timurlaut-barat-daya.
Lempeng India-Australia bergerak ke utara sekitar N 20 E, pada saat itu kedudukan Sumatra N 180 E.
Dengan posisi tersebut berarti sudut interaksi antar lempeng sekitar 20.

Arah gerak lempeng India-Australia masih tetap, namun Mikro Sunda mengalami rotasi sebesar 20, berlawanan arah jarum jam
(counter clock wise).
Kedudukan Sumatra menjadi N 160 E sehingga kedudukan sudut tumbukan terhadap gerak lempeng sekitar 40.
Sudut tumbukan 40 belum cukup untuk terbentuknya subduksi, Palung dan jalur bergunungapi (Bukit Barisan belum terbentuk).

Miosen Awal : Rotasi Mikro Sunda berhenti, uplift besar-besaran di tepi benua dan Laut Andaman semakin terbuka.
Miosen Tengah :
Rotasi ke 2 mulai berlangsung
sebesar 20 25 (counter clock wise).
sehingga total rotasi menjadi 40 45
dan sudut tumbukan menjadi 60 65.
Akibat dari peristiwa ini, maka
Subduksi dan bukit barisan mulai
Terbentuk. Sesar-sesar mendatar
yang semula berarah utara-selatan
menjadi sesar naik berarah baratlautTenggara, sedangkan sesar-sesar
normal berarah timurlaut-baratdaya
menjadi sesar mendatar utara-selatan.

Anda mungkin juga menyukai