PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Foto Kepala:
Posisi Anteroposterior
Posisi Lateral
Posisi Waters
CT SCAN
Pada CT SCAN potongan axial, menunjukkan adanya
kerusakan jaringan lunak heterodens di dinding
postero-lateral superior kavitas nasal dekstra, meluas
ke nasofaring dan fossa pterigopalatina, dan sebelah
kanan ruang pre-maxillaris yang menyebabkan
terdesaknya dinding antral posterior
MRI
Dari MRI terlihat adanya massa di antrum maksillaris
dekstra sehingga terjadi pergeseran dari septum nasal
ke arah kiri karena desakan masa tumor. Massa tumor
juga hipervaskuler, hal ini terlihat dari adanya
neovaskularisasi yang ditunjukkan oleh panah kuning.
PEMERIKSAAN ARTERIOGRAFI
Pemeriksaan arteriografi arteri karotis interna,
memperlihatkan vaskularisasi tumor yang biasanya
berasal dari cabang a. maksila interna homolateral.
Pemeriksaan Histopatologi
Pada pemeriksaan histopatologi angiofibroma nasofaring,
ditemukan jaringan fibrosa matur yang terdiri dari berbagai
ukuran pembuluh darah dengan dinding yang tipis.
Pembuluh darah tersebut dibatasi dengan endotelium tetapi
pada dinding pembuluh darahnya sedikit mengandung
elemen kontraktil otot yang normal.
PENATALAKSANAAN
MEDIKAMENTOSA
Testosterone Reseptor Blocker : Flutamide
Indikasi: Angiofibroma Nasofaring Stadium I-II
Fungsi: menginhibisi pertumbuhan stroma fibroblas
RADIOTERAPI
80% sembuh dengan terapi radiasi ?
Stereotaktik Radioterapi cn: Pisau Gamma
Kelebihan: mengurangi dosis radiasi pada jaringan
sekitar
OPERATIF
Transpalatal
Rinotomi Lateral
Rinotomi Sublabial
Kombinasi Kraniotomi (bila meluas ke Intakranial)
SUMBER
http://www.clinicalimagingscience.org/article.asp?
issn=21567514;year=2013;volume=3;issue=2;spage=1;epage=
1;aulast=Mishra
https://www.scribd.com/book/144905367
MEDSCAPE
BUKU AJAR ILMU
TENGGOROKAN,
INDONESIA