Departemen Jiwa
di R.23E RSSA.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
IDENTITAS KLIEN
Inisial
: Sdr. N (L)
Tanggal Pengkajian: 26-04-2016
Umur
: 20 Tahun
No. RM
:1108xxxx
Alamat
: Kedung Kandang, Malang
Informan
:Orang tua, klien, Rekam Medik
Pekerjaan : Tidak bekerja
ALASAN MASUK
Primer
: Klien mengatakan tidak mengetahui mengapa
dibawa ke rumah sakit dan sampai diikat
Sekunder: Ibu Klien mengatakan anaknya 2 hari yang lalu
marah-marah, gelisah, sulit diajak bicara dan sulit tidur.
Rekam medik
: Klien dibawa ke RSSA pada tgl. 25/4/2016
karena 10 hari yang lalu marah-marah, gelisah dan sulit tidur.
FAKTOR PREDISPOSISI
RIWAYAT PENYAKIT LALU
Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
tidak,
Tidak klien tidak pernah mengkonsumsi obat karena keluarga terbiasa
dengan keadaan klien yang memiliki keterbelakangan mental dan
sebelumnya klien juga tidak pernah marah-marah seperti akhir-akhir ini.
Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)?
Keluarga mengatakan pasien tidak memiliki penyakit fisik, tumbuh
kembang normal sama dengan teman sebayanya dulu
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Ibu klien mengatakan klien tidak pernah memiliki riwayat perilaku
kekerasan baik sebagai korban ataupun pelaku.
Pengalaman masa lalu (bio, psiko, sosio, kultural, spiritual)? Klien semasa
kecilnya tidak pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan
Kesan Kepribadian klien: Introvert, menurut keterangan ibu klien, klien
memang memiliki kepribadian yang tertutup, den jarang ngobrol dengan
orang lain.
Kesadaran
Kwantitatif : composmentis
Kwalitatif : berubah
Relasi : Klien terlihat tidak tertarik untuk berinteraksi dengan perawat, ketika diajak
berinteraksi kontak mata kurang dan mudah beralih.
Realita : Saat dilakukan pengkajian pertanyaan yang diajukan perawat terkadang dijawab
dengan ngelantur, teriak-teriak dan tidak fokus pada satu topik.
Limitasi : Klien sensitif dengan rangsangan lingkungan, sering mengommentari apa yang
dilihat dan didengar secara tiba-tiba membuat topik tidak fokus.
Masalah keperawatan: Gangguan proses pikir
Disorientasi
Klien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat dan orang.
P : Mas tau sekarang ada dimana?
K : Di Dokter
P : Sekarang siapa yang menemani mas disini?
K : bapak, ibu
P : tau gak sekarang itu siang atau malam mas?
K : siang
P : iya benar sekali mas
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Memori
interaksi perawat minimal dan tidak dapat mengkaji memori karena
klien dalam fase krisis yang lebih banyak teriak-teriak dan ngomong
sendiri.
Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
tingkat konsentrasi tidak dapat terkaji karena klien dalam fase krisis
yang lebih banyak teriak-teriak dan ngomong sendiri.
Kemampuan Penilaian : gangguan ringan
pasien masih terlihat kebingungan dan seperti ketakutan.
Daya Tilik Diri/ Insight : mengingkari penyakit yang diderita
Saat berinteraksi, klien mengatakan kalau sedang didokter dan
tidak mengetahui jika dibawak ke rumah sakit karena sakit jiwa.
P
: Mas sekarang ini dimana?
K
: di dokter
P
: loh opo o kok sampean dibawa ke dokter? Sakit apa
sampean mas?
K
: mbuh mas binggung, aku gak loro
Masalah keperawatan : ketidakefektifan koping individu
Pemeriksaan Thorak/dada
Pemeriksaan paru
Inspeksi :Bentuk thorak (normal chest), Susunan ruas tulang belakang
(normal), Bentuk dada (simetris), Keadaan kulit (bersih), Retraksi otot bantu
pernafasan: retraksi, intercoste (-),Pernafasan cuping hidung (-), Pola
nafas : (Eupnea), Sianosis (-).
Palpasi :Pemeriksaan vocal fremitus: getaran antara kanan dan kiri teraba
(sama)
Perkusi :Area Paru : (sonor)
Ronchi (-), wheezing (-).
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi :Ictus Cordis (-)
Palpasi :Palpasi pada dinding thorak teraba : (Kuat)
Perkusi :Batas-batas jantung:
Pemeriksaan Kulit/Integumen
Integumen /Kulit
Palpasi :Tekstur (halus), turgor (normal), Kelenturan (Baik), struktur (tegang), lemak subcutan (tipis),
nyeri tekan (-), terdapat luka kecil bekas garukan pada ektremitas bawah sinistra.
Pemeriksaan Rambut
Inspeksi dan palpasi :Warna merah muda, Bentuk (normal), Kebersihan kuku (agak sedikit kotor
dan sedikit panjang)
Jelaskan : Dari data pengkajian hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal hanya saat berbicara
seperti pelo dan sulit dipahami.
Genogram
Hubungan Sosial
Hubungan terdekat : Ibu klien mengatakan klien paling dekat
dengan kakaknya..
Peran serta dalam kelompok/ masyarakat : menurut ibu klien
sebelum MRS klien kadang-kadang bermain bola setiap sore.
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Ibu klien
mengatakan sebelum klien MRS klien menjadi orang yang
pendiam, berbicara dengan orang lain hanya seperlunya saja.
Masalah keperawatan : Hambatan interaksi sosial
Spiritual dan kultural
Nilai dan keyakinan : keluarga mengatakan bahwa klien jadi
marah-marah karena kerasukan, klien juga sempat membawa
klien ke tempat kyai atau orang pinter sebelum dibawa ke
rumah sakit.
Konflik nilai/ keyakinan/ budaya : Tidak ada konflik.
Kegiatan ibadah : Ibu klien mengatakan kadang klien sholat
dan klien sering ikut tahlillan disekitar rumah.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
ANALISA DATA
RENCANA TINDAKAN
No
1.
2.
3.
4.
5.
No
SP Klien (Halusinasi)
SP Keluarga (halusinasi)
1.
1.
1.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4.
2.
3.
4.
Tanggal
Implementasi
Evaluasi
26/4/2016
Pkl. 12.30
S:
Klien menjawab salam perawat
Klien menyebutkan nama yang sesuai dengan namanya
Klin mengatakan tidak tau kenapa ditali dan ingin talinya
dilepas
Klien mengatakan tidak tau warna obat dan jam minum obat
O:
Klien mau menjawab salam saat disapa dengan salam.
Klien berkata tidak jelas dan sulit dipahami
Klien tampak teriak-teriak sendiri jika sendiri di kamar
Klien menjawab dengan melantur.
Kesadaran kwalitatif berubah
Afek/emosi inadekuat, labil
Bentuk pikir non realistik
Kontak mata sulit dipertahankan, klien lebih sering melihat
lingkungan sekitar
Klien sempat melenceng dari fokus interaksi, tapi bisa
dikembalikan
A:
Kognitif : Klien tidak memahami penjelasan perawat tetang
fungsi restrain dan jenis obat yang diminum
Afektif : klien bersikap acuh terhapap perawat yang
memberikan penjelasan
Psikomotor : klien berusaha melepaskan ikatan yang
terpasang pada klien dan mengangka bed
P:
Perawat:
Evaluasi SP 1 manajemen krisis
Mengulangi SP 1
Klien :
Melakukan pemenuhan ADL dengan dibantu oleh keluarga
No
Dx
Tanggal
Implementasi
Evaluasi
27/4/2016
Pkl. 12.30
S:
Klien mengatakan segar setelah dimandikan
Klien mngeluh tangannya sakit karena bekas fiksasi
Klien mengatakan mengerti jika ingin dilepas fiksasinya harus
tetap tenang dan tidak boleh marah-marah
Klien mengatakan takut karena ada hantu
Klien menjawab salam perawat
Klien menyebutkan nama yang sesuai dengan namanya
Klien mengatakan tidak tau warna obat dan jam minum obat
O:
Klien tampak lebih tenang bersama kakaknya
Klien tampak sudah tidak terfiksasi
klien tampak lebih rapi setelah mandi
klien tampak makan dan minum sendiri
Klien kadang menjawab dengan melantur.
Kesadaran kwalitatif berubah
Afek/emosi inadekuat, labil
Bentuk pikir non realistik
Persepsi sensori halusinasi penglihatan
A:
Kognitif : Klien mampu berkenalan dengan perawat, klien mampu
mengidentifikasi isi, respon dan frekuensi halusinasi yang dialami
Afektif : klien bersedia diajak berinteraksi dengan perawat, kontak
mata klien kurang
Psikomotor : klien berusaha melepaskan ikatan yang terpasang
pada klien dan mengangka bed
P:
Perawat:
Evaluasi SP 1 manajemen krisis
Melanjutkan SP 1 Halusinasi
Klien :
Anjurkan klien tetap tenang dan tidak gelisah
No
tanggal
Implementasi
evaluasi
28/4/2016
Pkl 13.00
SP 1 PASIEN (Latihan
Mengontrol Halusinasi
Dengan Cara menghardik)
1.Melakukan BHSP (Bina
Hubungan Saling Percaya)
pasien dengan
Mengucapkansalam
Memperkenalkan diri dan
tanyakan nama pasien
Buat kontrak dengan pasien
2.Membantu Klien mengenal
halusinasi (isi, Frekuensi,
Situasi, respon terhadap
halusinasi)
3.Menjelaskan cara
mengontrol halusinasi
4.Mengajarkan pasien cara
mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
5.Memasukan latihan cara
menghardik kedalam jadwal
kegiatan harian.
S:
Klien menjawab salam perawat
Klien menyebutkan namanya yang sesuai dengan nama klien
Klien menyatakan sering melihat sesuatu
Klien mengatakan ketakutan jika sering melihat sesuatu
O:
Klien menjawab salam saat disapa
Klien menyebutkan namanya dengan benar dan menyebutkan
nama perawat dengan bantuan stimulus
Klien menyetujui kontrak yang diberikan perawat
Kontak mata klien sulit dipertahankan, klien lebih sering melihat
lingkungan sekitar
Kesadaran kwantitatif : berubah
Restrain tampak sudah dilepas
Klien tampak mandi sendiri
Afek/emosi inadekuat : labil
Bentuk pikir non realistik
Persepsi sensori halusinasi penglihatan
A:
Kognitif : Klien memahami cara menghardik dengan stimulus
perawat
Afektif : klien bersedia untuk tenang dan nurut dengan perawat,
klien bersedia menghardik jika klien takut saat melihat sesuatu,
dengan stimulus
Psikomotor : klien mau membaca istiqfar saat ada sesuatu yang
dilihat, dengan stimulus.
P:
Perawat:
Evaluasi SP 1 halusinasi yang dijelaskan ke klien
Mengulangi SP 1 halusinasi
Klien :
Latihan untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
Terima Kasih