MENINGITIS
Hanifah Rahmania
Ratu Balqis Anasa
Tresa Ivani Saskia
Preceptor:
dr. H. Simon Tambunan, Sp. S
ANATOMI
mater
adalah
bentuknya seperti jaring laba-laba
lapisan
tengah
yang
mengandung
banyak
ETIOLOGI
Meningitis Bakterial
Bakteri non spesifik: meningokokus, H. Influenza, S.
Meningitis Virus
Enterovirus, virus herpes simplex tipe I (HSV-1), varicella
Meningitis Jamur
Meningitis Parasit
Toksoplasma, amoeba
EPIDEMIOLOGI
Meningitis
Bakterial
mencapai 3-5
kasus per
100.000 populasi
per tahun.
Neisseria
meningitidis,
Streptococcus
pneumonia, dan
Haemophilus
influenza tipe B.
Meningitis Jamur
Meningitis Viral /
Aseptik
Cryptococcus
neoformans dan
Coccoides
immites ( yg pling
sering )
Histoplasma
capsulatum,
Blastomyces
dermatitidisdan
Candida
( meningkat )
enterovirus,
mumps, measles,
VZV, dan HIV.
Insidensi
menurun sesuai
meningkatnya
usia, semakin
muda usia pasien,
risiko terjadinya
meningitis viral
semakin
meningkat.
FAKTOR RESIKO
Orang dewasa lebih tua dari 60 tahun
Anak-anak muda dari 5 tahun
Peminum alkohol
Penderita diabetes
Penerima transplantasi
Keluarga dengan meningitis
Orang dengan kanker, terutama mereka yang menerima
kemoterapi
KLASIFIKASI
Berdasarkan penyebab
Meningitis purulenta
Radang bernanah arachnoid dan piamater yang meliputi otak dan
medulla spinalis.
Meningitis serosa
Radang arachnoid dan piamater disertai cairan otak jernih
Penyebab: M. Tuberculosa, virus, Toxoplasma gondhii, Ricketsia,
KLASIFIKASI
Berasarkan onset
Acute: < 24 jam
Subacute: 1 7 hari
Chronic: > 7 hari
PATOGENESIS
Meningeal invasion
Hematogen
Perkontinuitatum
Luka terbuka
Induksi inflamasi
Perubahan sawar darah otak
PATOGENESIS (LANJ...)
MANIFEST
ASI KLINIS
Gejala klasik (trias
meningitis) terjadi
44% penderita:
Demam
Nyeri kepala
Kaku kuduk
Gejala-gejala yang
terkait dengan tandatanda non spesifik
disertai dengan infeksi
sistemik atau
bakteremia meliputi :
sensorik
Defisit neurologi
Tanda Rangsang Meningeal seperti :
Kaku kuduk
Brudzinsky 1 & 2
Kernig sign
LASEQUE SIGN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Pungsi Lumbal
untuk menganalisa jumlah sel dan protein CSS.
Syarat: tidak ada peningkatan TIK
Meningitis serosa: tekanan yang bervariasi, cairan
Bacterial
meningitis
Opening
WBC
Glucose
Pressure
count
(mg/dL)
(mm H2 (cells/L)
O)
200-300 100-5000;
< 40
>80%
PMNs
Protein
(mg/dL)
>100
Microbiology
Specific pathogen
demonstrated in 60%
of Gram stains and
80% of cultures
Viral
90-200
10-300;
Normal, Normal but may Viral isolation, PCR
meningitis
lymphocyte reduced
be slightly
assays
s
in LCM
elevated
and
mumps
Tuberculous 180-300
100-500; Reduced, Elevated, >100 Acid-fast bacillus stain,
meningitis
lymphocyte
< 40
culture, PCR
s
Cryptococcal 180-300
10-200;
Reduced
50-200
India ink, cryptococcal
meningitis
lymphocyte
antigen, culture
s
Aseptic
90-200
10-300;
Normal Normal but may Negative findings on
meningitis
lymphocyte
be slightly
workup
s
elevated
Normal
80-200
0-5;
50-75
15-40
Negative findings on
values
lymphocyte
workup
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah
Dilakukan pemeriksaan darah rutin, LED, kadar glukosa,
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kultur Bakteri
Dapat membantu diagnosis sebelum dilakukan lumbal
pungsi
Pneumoniae, n. Meningiditis.
Nasofaring
Sputum
Urin
Lesi kulit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Radiologis
Rontgen thorax: lihat infeksi sebelumnya (pneumonia/TB)
Rontgen kepala: infeksi pada mastoid dan sinus
paranasal
Pemeriksaan EEG
Pemeriksaan cairan
serebrospinal:
pewarnaan tahan asam
dan kultur
Tuberculin
skin test
Pemeriksaan
penunjang untuk
meningitis
tuberkulosa:
Bakteri
Virus
Tb
Viral
Warna
Jernih
Keruh
Jernih
Jernih
Jernih
Tekanan
Normal
n/
n/
Cell
0 5/mm3
Pmn
10 60.000 mm3
Limfosit
5 100/mm3
Limfosit
51000/mm3
20500/mm3
Protein
<0,4 g/L
1 5 g/L
Ringan
> 0,40,9 d/L
Tinggi
1 5 g/L
0,5 5 g/L
Tidak ada
Normal
< 50%
glukosa
darah
<80%
glukosa
darah
PCR kultur
(+) < 50%
Kultur (+)
50 80%
Gram (-)
Kultur positif
25 50%
Glukosa
Lainnya
PENATALAKSANAAN
Meningitis bakterial
Meningitis pada bayi dan anak dengan sistem imun yang baik, untuk :
atau
Ceftriakson 100mg/kgBB/24jam dosis tunggal atau
Ceftriakson 50mg/kgBB/12 jam
Kombinasi dengan Vankomycin 60mg/kgBB/hari dalam 4 dosis.
Lama terapi antibiotik
S. Pneumonia sensitif penisilin dengan cephalosporin generasi III/penicilin IV
PENATALAKSANAAN
Dosis dewasa
Cefotaxime 2 gr IV/4 jam
Ceftriaxone 2 gr IV/12 jam
Vancomycin 750-1000 mg/ 12 jam atau 10-15 mg/kgBB IV/ 12
jam
Meningitis tuberkulosa
OAT PO atau parenteral
Multi drug treatment dengan OAT (INH,Rifampisin,
Pirazinamid)
Bila berat dapat + Etambutol/ Streptomycin
Pengobatan minimal 9 bulan
rehabilitasi dan penanganan lanjut bila ada komplikasi
Diet: TKTP
Konsultasi dokter spesialis saraf
Konsultasi bedah saraf (bila ada hidrosefalus)
Dosis
harian
Serum
CSS dan
meningen
normal
CSS dan
meningen
terinflama
si
Isoniazid
5 (4 6)
35
0,6 1,6
2,0 3,2
Rifampisin
10 (8 12)
0,4 12
0,4 1,0
Etambutol
15 (15 20)
1,0 7,7
0,5 2,5
Pirazinamid
25 (20 30)
35 50
30
30 50
25 50
Trace
29
Meningitis Fungal
Terapi inisial: amphotericin B (0,7 mg/kgBB/hari)
Ditambahkan Flucytosine (25 mg/kgBB/6 jam) untuk
Meningitis Virus
Istirahat dan pengobatan simptomatis. Likuor serebrospinalis
Pengobatan simptomatis
Menghentikan kejang:
Diazepam 0,2 0,5 mg/kgBB/dosis IV atau 0,4-0,6 mg/kgBB/dosis
PENCEGAHAN
PROGNOSIS
Penderita usia neonatus, anak-anak dan dewasa tua
TERIMAKASIH