Anda di halaman 1dari 40

REFERAT

MENINGITIS
Hanifah Rahmania
Ratu Balqis Anasa
Tresa Ivani Saskia

Preceptor:
dr. H. Simon Tambunan, Sp. S

ANATOMI

Tediri dari tiga lapisan


Dura mater adalah meninges luar
Arachnoidea

mater
adalah
bentuknya seperti jaring laba-laba

lapisan

tengah

Piamater adalah lapisan paling dalam terdiri atas

jaringan ikat longgar


pembuluh darah

yang

mengandung

banyak

SAWAR DARAH OTAK


Barier fungsional untuk cegah masuknya substansi

tertentu (antibiotik, bahan kimia, toksin bakteri, dll) ke


jaringan saraf

Terletak antara darah dan CSS serta cairan otak


Terdapat pula di plexus coroideus dan membran kapiler

jaringan (seluruh parenkim otak kecuali beberapa daerah


di hipotalamus, kelenjar pineal dan area postrema)

Permeabel terhadap air, karbondioksida, oksigen, dan

sebagian besar zat larut lipid (alkohol, anestesi)

Sedikit permeabel terhadap elektrolit (Na, Cl, K)


Hampir tidak permeabel terhadap protein plasma dan

molekul organik ukuran besar tidak larut lipid

POTONGAN MELINTANG SAWAR


DARAH OTAK

MENINGITIS ADALAH ...

ETIOLOGI
Meningitis Bakterial
Bakteri non spesifik: meningokokus, H. Influenza, S.

Pneumoniae, Staphylococcus, Streptococcus, E. Coli, S.


Typhosa

Bakteri spesifik: M. tuberculosa

Meningitis Virus
Enterovirus, virus herpes simplex tipe I (HSV-1), varicella

zoster virus (VVZ)

Meningitis Jamur
Meningitis Parasit
Toksoplasma, amoeba

EPIDEMIOLOGI
Meningitis
Bakterial
mencapai 3-5
kasus per
100.000 populasi
per tahun.
Neisseria
meningitidis,
Streptococcus
pneumonia, dan
Haemophilus
influenza tipe B.

Meningitis Jamur

Meningitis Viral /
Aseptik

Cryptococcus
neoformans dan
Coccoides
immites ( yg pling
sering )
Histoplasma
capsulatum,
Blastomyces
dermatitidisdan
Candida
( meningkat )

enterovirus,
mumps, measles,
VZV, dan HIV.
Insidensi
menurun sesuai
meningkatnya
usia, semakin
muda usia pasien,
risiko terjadinya
meningitis viral
semakin
meningkat.

FAKTOR RESIKO
Orang dewasa lebih tua dari 60 tahun
Anak-anak muda dari 5 tahun
Peminum alkohol
Penderita diabetes
Penerima transplantasi
Keluarga dengan meningitis
Orang dengan kanker, terutama mereka yang menerima

kemoterapi

Orang dengan pirau di tempat untuk hidrosefalus

KLASIFIKASI
Berdasarkan penyebab
Meningitis purulenta
Radang bernanah arachnoid dan piamater yang meliputi otak dan

medulla spinalis.

Penyebab: Bakteri non spesifik (S. Pneumoniae, N. Meningiditis, S.

Group B, Listeria monocytogenes, H. Influeanza type B, S. Aureus)

Berjalan secara hematogen dari sumber infeksi (tonsilitis,

pneumonia, endokarditis, dll)

Meningitis serosa
Radang arachnoid dan piamater disertai cairan otak jernih
Penyebab: M. Tuberculosa, virus, Toxoplasma gondhii, Ricketsia,

sifilitika (lues SSP), jamur

KLASIFIKASI
Berasarkan onset
Acute: < 24 jam
Subacute: 1 7 hari
Chronic: > 7 hari

PATOGENESIS
Meningeal invasion
Hematogen
Perkontinuitatum
Luka terbuka

Induksi inflamasi
Perubahan sawar darah otak

PATOGENESIS (LANJ...)

MANIFEST
ASI KLINIS
Gejala klasik (trias
meningitis) terjadi
44% penderita:
Demam
Nyeri kepala
Kaku kuduk

Gejala-gejala yang
terkait dengan tandatanda non spesifik
disertai dengan infeksi
sistemik atau
bakteremia meliputi :

MANIFESTASI KLINIS (LANJ.)


Tanda-tanda peningkatan TIK :
Muntah, nyeri kepala dapat menjalar ke tengkuk dan

punggung, moaning cry, kejang umum


Iritasi dan kerusakan saraf kranial, dapat motorik atau

sensorik

Defisit neurologi
Tanda Rangsang Meningeal seperti :
Kaku kuduk
Brudzinsky 1 & 2
Kernig sign

LASEQUE SIGN

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Pungsi Lumbal
untuk menganalisa jumlah sel dan protein CSS.
Syarat: tidak ada peningkatan TIK
Meningitis serosa: tekanan yang bervariasi, cairan

jernih, sel darah putih meningkat, glukosa dan protein


normal, kultur negatif.

Meningitis purulenta: tekanan meningkat, cairan

keruh, jumlah sel darah putih meningkat (pleiositosis


lebih dari 1000 mm 3), protein meningkat, glukosa
menurun, kultur (+) beberapa jenis bakteri.

PENILAIAN CAIRAN SEREBROSPINAL


BERDASARKAN AGEN INFEKSI
Agent

Bacterial
meningitis

Opening
WBC
Glucose
Pressure
count
(mg/dL)
(mm H2 (cells/L)
O)
200-300 100-5000;
< 40
>80%
PMNs

Protein
(mg/dL)
>100

Microbiology

Specific pathogen
demonstrated in 60%
of Gram stains and
80% of cultures
Viral
90-200
10-300;
Normal, Normal but may Viral isolation, PCR
meningitis
lymphocyte reduced
be slightly
assays
s
in LCM
elevated
and
mumps
Tuberculous 180-300
100-500; Reduced, Elevated, >100 Acid-fast bacillus stain,
meningitis
lymphocyte
< 40
culture, PCR
s
Cryptococcal 180-300
10-200;
Reduced
50-200
India ink, cryptococcal
meningitis
lymphocyte
antigen, culture
s
Aseptic
90-200
10-300;
Normal Normal but may Negative findings on
meningitis
lymphocyte
be slightly
workup
s
elevated
Normal
80-200
0-5;
50-75
15-40
Negative findings on
values
lymphocyte
workup

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah
Dilakukan pemeriksaan darah rutin, LED, kadar glukosa,

kadar ureum dan kreatinin, fungsi hati, elektrolit

Pada meningitis TB: LED meningkat, peningkatan

leukosit polimorfonuklear shift to the left

Elektrolit: menilai dehidrasi


Glukosa serum: perbandingan terhadap glukosa CSS

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kultur Bakteri
Dapat membantu diagnosis sebelum dilakukan lumbal

pungsi

Sampel diambil dari:


Darah: 50% sensitif jika disebabkan H. Influenzae, S.

Pneumoniae, n. Meningiditis.
Nasofaring
Sputum
Urin
Lesi kulit

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Radiologis
Rontgen thorax: lihat infeksi sebelumnya (pneumonia/TB)
Rontgen kepala: infeksi pada mastoid dan sinus

paranasal

CT-scan dan MRI tidak dapat dijadikan pemeriksaan

diagnosis pasti meningitis. Beberapa pasien dapat


ditemukan adanya ring enhancement meningeal, bila tidak
ditemukan, bukan berarti meningitis dapat disingkirkan

Pemeriksaan EEG

Pemeriksaan cairan
serebrospinal:
pewarnaan tahan asam
dan kultur
Tuberculin

skin test

Pemeriksaan

penunjang untuk
meningitis
tuberkulosa:

Pemeriksaan mata untuk


koroid tuberkel

Foto roentgen DAN


Computed tomography
atau Magnetic
Resonance Imaging

Pewarnaan urin dan


sputum dan kultur untuk
bakteri tahan asam

PERBANDINGAN CSS PADA


MENINGITIS
Normal

Bakteri

Virus

Tb

Viral

Warna

Jernih

Keruh

Jernih

Jernih

Jernih

Tekanan

Normal

n/

n/

Cell

0 5/mm3

Pmn
10 60.000 mm3

Limfosit
5 100/mm3

Limfosit
51000/mm3

20500/mm3

Protein

<0,4 g/L

1 5 g/L

Ringan
> 0,40,9 d/L

Tinggi
1 5 g/L

0,5 5 g/L

Tidak ada

< 40% glukosa


darah)

Normal

< 50%
glukosa
darah

<80%
glukosa
darah

Gram (+) < 90%


Kultur (+) <
80%
Kultur darah (+)
< 60%

PCR kultur
(+) < 50%

Kultur (+)
50 80%

Gram (-)
Kultur positif
25 50%

Glukosa

Lainnya

PENATALAKSANAAN
Meningitis bakterial
Meningitis pada bayi dan anak dengan sistem imun yang baik, untuk :

S.pneumonia, M.meningitidis dan H.influenza

Cephalosporin generasi III: Cefotaksim 200mg/kgBB/24jam dibagi 4 dosis

atau
Ceftriakson 100mg/kgBB/24jam dosis tunggal atau
Ceftriakson 50mg/kgBB/12 jam
Kombinasi dengan Vankomycin 60mg/kgBB/hari dalam 4 dosis.
Lama terapi antibiotik
S. Pneumonia sensitif penisilin dengan cephalosporin generasi III/penicilin IV

300 000 U/kgBB/24 ham dalam 4-6 dosis 10-14 hari


Bila resisten vankomisin
N. Meningitidis: penisilin IV U/5-7 hari
H. Influenza type B tanpa komplikasi: 7 10 hari
Dapat pula diberikan kortikosteroid (dexamethasone 0,25 mg/kgBB/6

jam selama 2-4 hari) meningkatkan hasil keseluruhan pengobatan


pada meningitis akibat H. Influenzae, tuberkulosis, dan meningitis
pneumokokus

PENATALAKSANAAN
Dosis dewasa
Cefotaxime 2 gr IV/4 jam
Ceftriaxone 2 gr IV/12 jam
Vancomycin 750-1000 mg/ 12 jam atau 10-15 mg/kgBB IV/ 12

jam

Dosis usia > 60 tahun


Cefotaxime 2 gr IV/4 jam
Ceftriaxone 2 gr IV/12 jam

Ditambahkan Vancomycin 750-1000 mg IV/12 jam atau 10-15


mg IV/12 jam

Meningitis tuberkulosa
OAT PO atau parenteral
Multi drug treatment dengan OAT (INH,Rifampisin,

Pirazinamid)
Bila berat dapat + Etambutol/ Streptomycin
Pengobatan minimal 9 bulan
rehabilitasi dan penanganan lanjut bila ada komplikasi
Diet: TKTP
Konsultasi dokter spesialis saraf
Konsultasi bedah saraf (bila ada hidrosefalus)

PENETRASI OAT DALAM CSS


Nama obat

Dosis
harian

Serum

CSS dan
meningen
normal

CSS dan
meningen
terinflama
si

Isoniazid

5 (4 6)

35

0,6 1,6

2,0 3,2

Rifampisin

10 (8 12)

0,4 12

0,4 1,0

Etambutol

15 (15 20)

1,0 7,7

0,5 2,5

Pirazinamid

25 (20 30)

35 50

30

30 50

Streptomisin 15 (15 18)

25 50

Trace

29

Meningitis Fungal
Terapi inisial: amphotericin B (0,7 mg/kgBB/hari)
Ditambahkan Flucytosine (25 mg/kgBB/6 jam) untuk

pertahankan kadar serum (40-60 g/mL) selama 4 minggu

Setelah resolusi, terapi dilanjutkan minimal 4 minggu


Dapat juga diberikan sebagai follow up golongan azol seperti

flukonazol dan itrakonazol

Meningitis Virus
Istirahat dan pengobatan simptomatis. Likuor serebrospinalis

yang dikeluarkan untuk keperluan diagnosis dapat


mengurangi gejala nyeri kepala.

Pengobatan simptomatis
Menghentikan kejang:
Diazepam 0,2 0,5 mg/kgBB/dosis IV atau 0,4-0,6 mg/kgBB/dosis

rektal suppositoria, lanjutkan dengan:


Phenytoin 5 mg/kgBB/hari IV/PO terbagi 3 dosis atau
Phenobarbital 5-7 mg/kgBB/hari IM/PO terbagi 3 dosis
Menurunkan panas :
Antipiretik: paracetamol 10 mg/kgBB/dosis PO atau Ibuprofen 5-

10 mg/kgBB/dosis PO diberikan 3-4 kali/hari


Kompres air hangat/biasa
Pengobatan suportif
Cairan intraena
O2: konsentrasi O2 berkisar antara 30-50%

PENCEGAHAN

PROGNOSIS
Penderita usia neonatus, anak-anak dan dewasa tua

mempunyai prognosis yang semakin jelek, yaitu dapat


menimbulkan cacat berat dan kematian.

50% purulenta mengakibatkan kecacatan seperti

ketulian, keterlambatan berbicara dan gangguan


perkembangan mental, dan 5 10% penderita
mengalami kematian.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai