Anda di halaman 1dari 34

Hasil Pembahasan Formulasi

Tablet Acetosal Lepas Lambat


(ASRELE PT.DIFAHAFE PHARMA)
Nama kelompok :
Dian Yustika
Fera Febriani
Fransisca Claudia K
Hanifa kusumaningrum

Pendahuluan
Sistem lepas lambat adalah setiap modifikasi obat atau sediaan obat
yang memperpanjang aktivitas terapetik dari obat (Sumber: LachmanTablets, vol. 3, 150).
Asetosal merupakan hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih;
tidak berbau atau hampir tidak berbau; rasa asam. Dan memiliki kelarutan
agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol (95%); larut dalam
kloroform dan dalam eter. (Depkes RI, 1955). Termasuk BCS kelas 3
( kelarutan tinggi dan permeabilitas rendah).
Eksipien merupakan bahan selain zat aktif yang ditambahkan dalam
formulasi suatu sediaan untuk berbagai tujuan atau fungsi. Ekspien yang
digunakan dalam formulasi ini adalah : HPMC, PVP dalam etanol, Talkum,
Amylum Maydis, Aerosil, Lakosa dimana masing2 memiliki fungsi dan
karakteristik sendiri2 dalam mendukung formulasi pembuatan tablet
sustained release.

Formula
R/

Acetosal 200mg
HPMC k15
10%
PVP k30
3% dalam etanol 15ml
Talkum
2%
Amylum Maydis 5%
Aerosil
0,5%
Laktosa
ad 300mg

ACETOSAL

Pemerian: Hablur tidak berwarna atau serbuk


hablur putih; tidak berbau atau hampir tidak
berbau; rasa asam.
Kelarutan: Agak sukar larut dalam air, mudah
larut dalam etanol (95%); larut dalam kloroform
dan dalam eter.
Suhu lebur: 141 sampai 144 C
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik
Khasiat dan penggunaan : Analgetikum;
antipiretikum
Dosis maksimum: Sekali 1 g, sehari 8 g.

Hidroksi Propil Metil Selulosa (HPMC)


Sinonim : Cellulose, HidroksiPropil metil eter,
metilselulosa propilen glikol eter.
Nama Kimia : Cellulose, 2-Hydrolxypropil methyl
ether
Kelarutan : Larut dalam air dingin praktis tidak
larut dalam klorofrorm, etanol (95%) dan eter
namun larut dalam campuran etanol dan
diklorometana, campuran metanol dan
diklorometana dan campuran air dan alkohol. Larut
dalam laturan aseton encer dan pelarut organik lain.
Fungsi : agen caoting, lapisa film, tablet binder,
agen peningkat vikositas.

Pemilihan HPMC sebagai salah satu eksipent


dari formula kami karena : Hydroxypropyl
methylcellulose (HPMC) merupakan matriks
hidrofil yang dapat mengendalikan pelepasan
obat dari tablet dengan metode difusi dan erosi
ke dalam suatu medium pelarut. HPMC mampu
membentuk lapisan hidrogel yang kental
(viskositas yang tinggi) pada sekeliling sediaan
setelah kontak dengan cairan pencernaan. Gel
inilah yang berperan sebagai barier pelepasan
zat aktif. Akibatnya, memperlambat pelepasan
obatnya dan durasi obat menjadi diperpanjang.

PVP dalam Etanol


Pemerian :Bentuknya berupa serbuk putih atau
putih kekuningan, berbau lemah atau tidak berbau
dan higroskopis.
Kelarutan : mudah larut dalam air, etanol (95%) dan
dalam kloroform. Kelarutan tergantung dari bobot
rata-rata dan larut dalam eter P (Anonim, 1979).
Fungsi : merupakan bahan pengikat
Dalam formula kami kami memilih PVP 3% dalam
etanol 15ml dikarenakan teknik yang kami gunakan
adalah granulasi basah sehingga dalam formula
dibutuhakan bahan yang berbentuk cair sebagai
pengikat oleh sebab itu kami memilih PVP dalam
etanol disamping itu dengan pengunaan PVP dalam
etanol dapat mempercepat pengeringan granul.

Talkum
Pemerian : Serbuk hablur sangat halus putih/ putih
kelabu berkilat mudah melekat pada kulit dan bebas
dari butiran.
Kelarutan : Tidak larut dalam air dalam etanol dan
dalam eter.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik. (F1 1V Hal
771)
Fungsi : Sebagai antiadherent, glidant, dan lubricant
(Rowe, 2003).
Talkum Talk dengan kadar 1 - 5% berfungsi sebagai
lubricant dan dengan kadar 1-4 % sebagai antiadherent
dalam formula kami kami mengunakan talkum dengan
kadar 2% diharapkan dengan mengunakan nilai tengah
kadar talkum, talkum dapat berfungsi sebagaimana
fungsinya.

Amylum maydis ( FI III , FI IV hal 162 Excipient hal 483 )

Pemerian : tidak berbau dan tidak berasa, serbuk halus dan


putih
Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol dingin 95% dan air
dingin.
Konsentrasi : 3 15 %
Kegunaan : pengisis
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan
kering.

Aerosil
Sinonim : colloidal Silicon Dioxide, Collodal Silica, Fumed
Silica.
Pemerian : mengkilap, tidak teratur, kebiru-biruan-agak putih,
mempunyai bau dan rasa yang khas, serbuk tidak berbentuk.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam pelarut organic, air, dan
asam, kecuali asam hidroflorik, larut dalam larutan panas
alkali hidroksida.
Wadah dan penyimpanan ; dalam wadah tertutup rapat
(handbook exipients, 2006).
Fungsinya : sebagai bahan pelicin yang sering digunakan
adalah aerosil dalam konsentrasi 0,25-3% (Lachman dkk.,
1994)

Laktosa
Pemerian : Serbuk atau masa hablur, keras, putih
atau putih krem. Tidak berbau dan rasa sedikit
manis. Stabil di udara, tetapi mudah menyerap
bau.
Kelarutan : Mudah ( dan pelan-pelan ) larut
dalam airdan lebih mudah larut dalam air
mendidih ; sangat sukar larut dalam etanol; tidak
larut dalam kloroform dan dalam eter.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat & Kegunaan : Zat tambahan sebagai zat
pengisi

Cara Pembuatan
Acetosal, HPMC, amylum maydis, laktosa,
dicampur dan dibuat masa kempal
dengan bantuan larutan PVP 3% dan
diayak dengan ayakan no 18 kemudian
dikeringankan dengan lemari pengering
selama 60 menit pada suhu 40-50 C.
Granul yang diperoleh ditambahkan
aerosil dan talk, dicetak menjadi tablet.

Evaluasi Granul
MC (3-5% dari granul yang ditimbang)
Bobot jenis
Bobot jenis mampat
Bobot jenis nyata
Bobot jenis benar
Sifat alir
Daya alir (100g/detik)
Sudut diam
Pengetapan (<20%)
Kompresibilitas

Evaluasi Tablet
Uji kekerasan (4-8kg)
Uji kerapuhan (tidak melebihi 80%)
Uji waktu hancur (bila tidak
dinyatakan lain waktu untuk
menghancurkan kelima tablet tidak
> 15 menit untuk tablet bersalut)
Keseragaman bobot
Disolusi
Penetapan kadar

Keuntungan Tab Lepas Lambat

Frekuensi pemberian obat untuk mendapatkan efek


tertentu berkurang
Efek terapetik yang diperoleh lebih lama
Lebih disukai dibanding sediaan konvensional karena
lebih efisien
Efek merugikan dari obat dapat ditekan karena
berkurangnya frekuensi pemberian obat (tidak ada
fluktuasi kadar obat dalam darah)

Kerugian Tab Lepas Lambat


Biaya produksi lebih tinggi sehingga harga obat lebih mahal
Kemungkinan terjadinya keracunan obat lebih besar dibandingkan
sediaan konvensional. Hal ini disebabkan karena absorpsi obat yang
diperlama kadang-kadang diikuti dengan eliminasi obat diperlambat.
Kemungkinan zat aktif gagal dilepaskan pada kondisi yang diinginkan
sehingga mengakibatkan kelebihan dosis untuk waktu yang lama dan efek
toksik bahan obat yang sukar diberi antidotum (penawar racun), maka
konsentrasi toksik dari obat dapat terlampaui.
Pelepasan tidak pada tempatnya dan sangat berbahaya terutama bila obat
sangat aktif dan selanjutnya terjadi keadaan kurang dosis.
Adanya pengulangan dan keteraturan farmakologi tergantung pada
pengosongan isi lambung, sering terjadi perubahan skema pelepasan zat
aktif, bila obat tidak seluruhnya ditelan, melainkan dipecah, digerus,
dikunyah dengan resiko terjadi over dosis,
Ukuran tablet kemungkinan lebih besar. Hal ini menyulitkan terutama
untuk pasien yang tidak dapat menelan obat

Perhitungan Bahan
No

Nama Bahan

perhitungan

Jumlah

Acetosal

200mg/tabtab = 20.000 mg
= 20 gram

20 gram

Fase Dalam

100% - (2% + 0,5%)


= 97,5%
97,5% 300mg 100 tab = 29.250 mg

HPMC

10% 29.250mg

PVP 3%

3% 50 ml = 1,5 gram

1,5 gram

Amylum
Maydis

5% 29.250 mg = 1462,5 mg

1462,5
mg

Lactosa

29.250 mg (20.000 mg +2925 mg +


1500 mg + 1462,5 mg ) =3362,5 mg

3362,5
mg

= 2925 mg 2925mg

Talkum

Aerosil

0,5149 gram

= 0,1287 gram

514,9 mg

128,7 mg

Evaluasi Granul
1.

MC Penimbangan : 1000 mg
MC
: 2,50 %
Persyaratan
: 2-4 % dari granul yang ditimbang
Kesimpulan
: MC granul memenuhi persyaratan
2. Sifat Alir
. daya alir

Replikasi

Berat

. Sudut diam
I
25,102
gram

Waktu (s)

Kec. alir

2 menit 35
detik

10,682
g/detik

replikasi

Jari-jari (cm)

Tinggi (cm)

4,5

1,8

Tan
=

= = 0,4
= 21,801
Persyaratan : min 100 g/ 10 detik
min 10 g/ detik
Hasil
: = 10,682 g/detik
Kesimpulan : hasil daya alir baik yaitu 10,682
g/detik karena
lebih dari 10 g/detik
Persyaratan sudut diam
hasil
Sudut diam
Sifat
alir: 21,801
kesimpulan
:
Sangat
baik
< 25
sangat baik
Baik
25

Baik

30 - 40

Sedang
Sedang

> 40

Sangat jelek

3.
Bobot Jenis Nyata dan Bobot Jenis Mampat
Bobot granul (MO) : 25,102 gram
VO
: 55 ml
VK
: 49 ml
BJ Nyata
: Po = = = 0,4564 mg/ml
BJ Mampat : P1 = = 0,5123 mg/ml
4. Pengetapan
K=
=
= 10,909 %
= 10,91 %
Kesimpulan : kurang dari 20 % memenuhi syarat

5.
Bobot jenis benar
bobot piknomoter + parafin liq (w2) : 20,351 g
bobot piknometer kosong
(w1) : 12,410 g
Replikasi I
Bobot granul (w3) : 1,000 g
Bobot pikno + granul + parafin liq (w4) : 20,775 g
:
:
: 3,0562 g/ml
:
:
: 0,1567g/ml

6.Kompresibilitas

C = 100 %
= 100%
= 10,91 %

% kompresibilitas

Sifat alir

5-15

Baik Sekali

12-16

Baik

18 21

Agak Baik

25 - 32

Buruk

33 - 38

Sangat Buruk

> 40

Sangat sangat buruk

(siregar.C,2010:152)


7.Porositas
% Porositas = 1- 100%
= 1- 100%
= 10,91 %
Syarat : 2-10%
Kesimpulan : Porositas granul tidak
masuk
rentang

Evaluasi tablet
Uji keseragaman Bobot (Depkes RI,1979:7-8)
Kualitas paling pokok bagi semua sediaan farmasi adalah
konstannya dosis atau takaran jumlah obat antar setiap tablet yang
dibuat. Uji keseragaman bobot dilakukan dengan mengambil 20
tablet dari suatu batch kemudian ditimbang satu per satu dan
dihitung bobot rata-ratanya. Bobot rata-rata tablet tersebut
dibandingkan dengan standar ketentuan yaitu simpangannya.

1. Keseragaman tablet

20 tab = 6,774
Rata-rata = 0,339
5%x0,339 = 0,017 (0,322-0,356)
10%x0,339 = 0,0339 (0,305-0,372)
Syarat : tidak lebih dari 2 tablet menyimpang dari derivasi 5% dan tidak satupun
tablet menyimpang dari derivasi 10%
Kesimpulan : memenuhi syarat keseragaman bobot

2. Uji Kekerasan Tablet (Parrott, 1971)


Kekerasan tablet lepas lambat yang
baik mempunyai kekerasan minimum
10-20 kg. sedangkan kekerasan
tablet yang dihasilkan pada
praktikum ini berkisar antara 10-12
kg. Alat yag digunakan pada uji ini
adalah Hardness tester

Kekerasan tablet
No

Kekerasan (kg)

11

12

11

11

10

11

11

12

11

10

12

Syarat
: 10-20 Kg
Kesimpulan : memenuhi syarat
kekerasan
tablet

3. Uji kerapuhan tablet


Uji Kerapuhan Tablet (R. Voigt, 1995 : 223)
Syarat kerapuhan tablet yang baik adalah
kurang dari 0,8 (80%). Lolosnya pengujian ini
berupa kemampuan suatu tablet menahan
keausan sehingga dosisnya tetap jumlahnya,
demikian bentuknya pun tidak berubah. Uji
yang menggunakan alat Friabilator ini
dilakukan selama 4 menit dengan kecepatan
25 rpm. Nilai kerapuhan dari tablet lepas
lambat asetosal yang didapat adalah 0,15%,
artinya pada uji ini tablet lepas lambat
asetosal memenuhi persyaratan.

a. Bobot awal 10 tablet (w0) : 2,515


g
b. Bobot akhir 10 tablet (w1): 2,511
g
%F=
=
= 0,1593 %
Syarat : tidak melebihi 0,8 (80%)
Kesimpulan : kerapuhan tablet
memenuhi syarat

4. Uji waktu hancur


Uji Waktu Hancur Tablet (Ansel dkk, 2005)
Secara berangsur-angsur dan terus menerus tablet melepaskan sejumlah obat lainnya untuk memelihara tingkat
pengaruh selama periode waktu yang diperpanjang biasanya 8 sampai 12 jam. Sedangkan hasil dari pengujian
waktu hancur tablet lepas lambat asetosal tidak memenuhi syarat uji. Hal ini dikarenakan matriks yang
digunakan adalah HPMC K15M yang memiliki sifat hidrofilik, diduga seharusnya pada formula terdapat
komponen bahan yang bersifat hidrofobik sehingga dapat memenuhi syarat uji waktu hancur.

no

Tablet ke

Waktu hancur
( menit)

3 menit 58 detik

II

3 menit40 detik

III

3menit17 detik

IV

3menit24 detik

3menit28 detik

VI

3menit33 detik

Kesimpulan : waktu hancur tidak memenuhi syarat

Faktor-faktor yang mempengaruhiwaktu hancur


suatu sediaan tablet yaitusifat fisik granul,
kekerasan, porositas tablet,dandaya serap
granul. Berawal dari sifat alir serbuk yang
kurang bagus ternyata berdampak pada
kurangnya tekanan pada saat pencetakan tablet
sehingga menaikkan porositas dan menurunkan
kekerasan tablet. Dengan berkurangnya
kekerasan tablet akan memudahkan penetrasi
cairan ke dalam pori-pori tablet sehingga
mempersingkat waktu hancur tablet.

Uji disolusi
Berdasarkan data dari USP 27 tahun
2004 ditentukan persyaratan % yang
terdisolusi pada masing-masing waktu
adalah sebagai berikut:

Kemasan

Anda mungkin juga menyukai