Pendekatan AKMS
Pendekatan AKMS
dalam Pengendalian TB
Modul 1
TUJUAN PEMBELAJARAN
Umum
Setelah mempelajari materi, peserta memahami pendekatan
AKMS dalam pengendalian TB
Khusus
Setelah mempelajari materi, peserta mampu :
1.
2.
3.
4.
Penderita baru
Kematian
: 528.063/tahun
: 91.368/tahun
Ancaman MDR TB
Unreach population (geography, social, economy)
Indonesia Ke-Lima
22 High Burden Countries
1. India
2. China
3. South Africa
4.Indones
5. Nigeria
6. Bangladesh
7. Ethiopia
8. Pakistan
9. Philippines
10. DR Congo
11. Russia
12. Viet Nam
13. Kenya
14. UR Tanzania
15. Uganda
16. Brazil
17. Mozambique
18. Thailand
19. Myanmar
20. Zimbabwe
21. Cambodia
22. Afghanistan
Ranking Indonesia
EXPOSURE
Konsentrasi Kuman
Lama kontak
HIV(+)
INFEKSI
10%
Malnutrisi
Penyakit DM,
immunosupresan
SEMBUH
TB
MATI
Keterlambatan
diagnosis &pengobatan
Tatalaksana tak
memadai
Kondisi kesehatan
Jaminan
tersediaan OAT
Yg bermutu
Komitmen politis
1
Diagnosa dengan
mikroskop
2
Directly Observed
Treatment Short-course
Monitoring dan
evaluasi
Pengobatan
jangka pendek dgn
pengawasan langsung
8
Total
7.352
29
1226
8
426
52
93
615
32
55.000
DOTS
7200 (>98%)
29 (100%)
370 ( 29%)
8 (100%)
213 ( 50%)
12 ( 23%)
33 ( 35%)
101 ( 15%)
8 ( 25%)
?????
Kesuksesan Pengobatan
Pengendaliann TB di Indonesia mencapai succes
rate hingga 85% sejak 2001
Namun:
Namun
Pembiayaan Program TB
DOTS
TB Epidemic
HIV Epidemic
Ancaman MDR
DUNIA
INDONESIA
Pencapaian MDG
Indikator
Prevalensi TB semua
kasus (100.000/pddk)
Angka kematian TB
(100.000/ppdk)
Angka Penemuan Kasus
Baseline
Pencapaian
Target MDGs
(data tahun)
(2009)
(2015)
244*
221
39*
46
73,1%***
70%
91%***
85%
443*
(1990)
92*
(1990)
19,7%**
TB (CDR)
(2000)
Angka Keberhasilan
87%**
Pengobatan TB (SR)
(2000)
Perilaku mencari
Pengobatan Penderita
dengan batuk
50%
40%
30%
20%
10%
0%
SUMATRA
Hospital & BP4
KTI
Primary Health Care
JAVA
Private Practitioners
Pengetahuan tentang TB
AKMS TB
AKMS
PENDEKATAN AKMS
Tenaga
penyuluh TB
di berbagai
tatanan
Buku Pedoman
T
R
BINA
SUASANA
Adanya opini
publik yang
mendukung
penerapan
strategi DOTS
GERAKAN
MASYARAK
AT
Adanya
peningkatan
kegiatan /
peran serta
penang gulangan
TB
oleh masyarakat
T
E
G
Media promosi
Sumber dana
( APBN, APBD,
BLN)
ADVOKASI
Adanya
dukungan
kebijakan berba
gai pihak dalam
penerapan
startegi DOTS
Masyara
kat
mam pu
dan
mandiri
dalam
penang
gulang
an TB
Meningkt
nya angka
kesem
Buhan
Meningkt
nya
cakupan
penemua
n
Faktorfaktor
lain
TB tidak
menjadi
masalah
kesehatan
Data Umum
Data Program
HAMBATAN/KENDALA
JENJANG
-
PERORANGAN &
KELOMPOK
PERILAKU YANG
IDEAL
MENCAR
I PENG
OBATAN
MENDATANGI
DOTS
MENYELESAIKAN
DIAGNOSIS/
PEMERIKSAA
N
MEMU
LAI
PENGOBATAN
MELAN
JUTKAN
MENYELE
SAI
KAN
SISTEM
HAMBATAN/KENDALA
JENJANG
PERORANGAN &
KELOMPOK
-Kurang
Penget ttg
TB.
-Kurang
Penget ttg
pnanganan
& kesembh
TB
-Stigma TB
-Diagnosis
TB
-Persepsi salah
ttg biaya.
-Kecenderung
an ke fas kes
non DOTS
-Sikap ttg yan
kes
-Stiigma
-Norma sosial
-Kurang
Penget
tentang
langkah
diagnosis
-Harapan
mendapat
pelayanan
medis tanpa
pemeriksaa
n
-kurang
pemaham
risiko
PERILAKU YANG
IDEAL
SISTEM
MENCAR
I PENG
OBATAN
- Ku
rang
penge
tahuan tata
cara
minum
obat yg
benar
(aturan,
lama,
kepatuha
n minum
obat yang
benar
- Ku
rang
penge
tahuan tata
cara
minum
obat yg
benar
(aturan,
lama,
kepatuha
n minum
obat yang
benar
- Ku
rang
penge
tahuan tata cara
minum obat
yg benar
(aturan,
lama,
kepatuhan
minum obat
yang benar
MENDATANGI
DOTS
MENYELESAIKAN
DIAGNOSIS/
PEMERIKSAA
N
MEMU
LAI
PENGOBATAN
MELAN
JUTKAN
MENYELE
SAI
KAN
-Waktu,
Biaya,
Jarak ke
fas DOTS
- Kurang
Hub Pet
DOTS dng
Pet yan
kes lain.
- Missed
Diagnosis/
Kurang
Rujukan
non DOTS
ke DOTS
-Petugas
Kurang
penget ttg
prosedur.
- Kom in
terpersonal
petugas
kurang
-Kurang
Sumber
daya/SD.
-Kualitas
pet kurang
-Waktu,
biaya,
jarak
-Wak
tu, bia
ya, jarak
-kuali
tas yan
kes jelek.
-Pet
gagal me
nyam
paikan
info
-OAT
kurang
-Wak
tu,
biaya,
jarak
-kuali
tas yan
kes jelek.
-Pet
gagal me
nyam
paikan
info
-OAT
kurang
-Wak
tu,
biaya,
jarak
-kuali
tas yan
kes jelek.
-Pet
gagal me
nyam
paikan
info
-OAT
kurang
Rendahnya angka
penemuan kasus
(CDR)
Rendahnya angka
kunjungan ke
Puskesmas
Masih adanya
kepercayaan kepada
dukun kampung
Masyarakat
tidak tahu
gejala TB
Belum ada
kerjasama lintas
program untuk
pelaksanaan KIE
Masyarakat lebih
senang berobat ke
klinik swasta yang
belum DOTS
Pelayanan lebih
bagus dan
terpercaya
Masyarakat tidak
mengetahui pelayanan
puskesmas untuk TB
Kurangnya
sosialisasi tentang
pelayanan TB di
Puskesmas
Komunikasi petugas
kesehatan di
Puskesmas masih
buruk
Petugas Kesehatan
belum dilatih
Ketrampilan
Komunikasi
Pengambil kebijakan
belum mengetahui
seberapa besar
masalah TB di
Kabupaten
Akibat
Sebab
LATIHAN 1 & 2