HIDROCEPHALUS
HIDROCEPHALUS
DEFINISI
Pleksus Koroideus
PENYEBAB
1.
2.
3.
PRODUKSI
Meningkat
SIRKULASI
ABSORPSI
Normal
Normal
Terhambat
Menurun
Aquaductus silvii
Trauma
Normal
Foramen
Magendi
& Subarachnoid
Gangguan pembentukan
Ventrikel III
villi arachnoid
Ventrikel IV
Ruang
hemorrhage
Post meningitis
Subarachnoid Kadar protein CSS
disekitar
medulaoblongata,
dan mesensefalo
KLASIFIKASI
Menurut patofisiologinya :
- Hydrochepalus non komunikans
- Hydrocephalus komunikans.
Menurut saat terjadinya :
- Hydrocephalus kongenital
- Hydrocephalus didapat
GEJALA KLINIK
FAKTOR RESIKO
A Pada anak-anak :
4. Defek kongenital
3. Tumor otak
4. Perdarahan
5. Trauma
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT scan
Skull X ray
Spinal tab
Transluminasi kepala
Radioisotop brain scan
Echoencephalogram
USG otak
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
dipengaruhi oleh adanya :
gangguan penyerta lain
waktu penegakan diagnosis
kesuksesan dari terapi.
STATUS PEDIATRIK
Identifikasi
Nama
: An. SA
Umur
: 10 bulan
JenisKelamin
: Laki-laki
Nama Ayah
: Mahudi
Nama Ibu
: Siti Haryani
Agama
: Islam
Bangsa
: Indonesia
Alamat
: Desa jadian lama Kec. mulak ulu, Kab.Lahat.
MRS
: 29 September 2014
III. PemeriksaanFisik
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum
: Tampak sakit sedang
Sensorium : E3 M4 V3
Nadi
: 140 x/menit
Pernapasan
: 30 x/menit
Temperatur
: 36,80C
Berat badan
: 7 kg
Panjang badan : 63 cm
Lingkar kepala
: 44 cm
Tonus otot : Hipertonus
Anemis
: tidak ada
Ikterus
: tidak ada
Sianosis
: tidak ada
2. Pemeriksaan Khusus
Kepala
Lingkar kepala: 44 cm
UUB : datar
Thorax
: bentuk simetris, pergerakan simetris, retraksi (-).
Paru-paru :
Inspeksi
: Statis & dinamis simetris, retraksi-/Perkusi
: Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi
: Vesikuler (+) normal, ronki (-), wheezing(-)
Jantung :
Inspeksi
: Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi
: Thrill tidak teraba
Auskultasi
: HR: 100 x/menit, irama reguler, BJ I-II normal,
bising (-)
Abdomen :
Inspeksi : datar
Palpasi
: lemas, hepar dan lien tak teraba
Perkusi
: timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal
Ekstremitas Superior : Palmar dingin (-), pucat
(-), eritema (-)
Ekstremitas Inferior : Akral dingin (-),
sianosis (-),edema(-)
Alat Kelamin
: Normal
Status Neurologis
Pemeriksaan
Tungkai
Tungkai Kiri
Lengan
Kanan
Lengan Kiri
Kanan
RoM
Terbatas
Terbatas
Terbatas
Terbatas
Kekuatan
Tonus
Hipertoni
Hipertoni
Hiprtoni
Hipertoni
Klonus
Refleks
Fisiologi
Refleks
Babinsky (+)
Patologis
GRM
Babinsky (+)
IV.Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin (Hb, eritrosit, leukosit,
hematokrit, trombosit, diffcount)
LED
Elektrolit
Lumbal Pungsi
BSS
CT-Scan
V. Diagnosis kerja
Hidrosephalus
VI. Terapi
MRS Neuropediatri
CT-scan kepala
IVFD: KAEN IB gtt 6x/menit (mikro)
R/konsul fisioterapi
R/Diit: Susu (SGM 2) 8x120 cc via NGT
Observasi kejang.
VII. Prognosis
Quo ad Vitam
: dubia
Quo ad Fungsionam : dubia
ANALISIS KASUS
KESIMPULAN
Hidrosefalus berasal dari kata hidro yang berarti air dan chepalon
yang berarti kepala. Hidrosefalus merupakan penumpukan cairan
serebrospinal (CSS) secara aktif yang menyebabkan dilatasi
sistem ventrikel otak, dimana terjadi akumulasi CSS yang
berlebihan pada satu atau lebih ventrikel atau ruang subarachnoid.
Pada prinsipnya hidrosefalus terjadi sebagai akibat dari ketidak
seimbangan antara produksi, obstruksi dan absorpsi dari CSS.
Jumlah kasus hidrosefalus antara 0,2 - 4 persen setiap 1.000
kelahiran. Hidrosefalus dapat terjadi pada semua umur. Pada
remaja dan dewasa lebih sering disebabkan oleh toksoplasmosis.
Diagnosa hidrosefalus selain berdasrkan gejala klinis juga
diperlukan pemeriksaan khusus.
TERIMA KASIH