Anda di halaman 1dari 45

HIPERPLASIA ENDOMETRIUM DAN

ADENOKARSINOMA SERVIKS
Oleh Tiffany Adelina

PEMBIMBING : dr. Andi Friadi, Sp.OG-K


Case Report Session

HIPERPLASIA ENDOMETRIUM

DEFINISI
pertumbuhan yang berlebihdari kelenjar,
dan stroma disertai pembentukan
vaskularisasi dan infiltrasilimfosit pada
endometrium. Bersifat noninvasif, yang
memberikan gambaran morfologi berupa
bentuk kelenjar yangirreguler dengan
ukuran yang bervariasi

KLASIFIKASI
Hiperplasia sederhana (hiperplasia ringan)
Hiperplasia kompleks tanpa atipia
(hiperplasia sedang/hiperplasia
adenomatosa)
Hiperplasia kompleks dengan atipia
(hiperplasia berat/hiperplasia
adenomatosa atipikal)

Perbedaan gambaran mikroskopik

PATOGENESIS
adanya stimulasi unopposed estrogen
(estrogen tanpa pendamping
progesteron / estrogen tanpa hambatan)
kadar estrogen yang tinggi stimulasi
hormon estrogen terhadap kelenjar
maupun stroma endometrium
hambatan dari progesteron tidak ada
proliferasi berlebih hiperplasia
endometrium

GEJALA KLINIS
perdarahan uterus abnormal
siklus menstruasi tidak teratur
tidak haid dalam jangka waktu lama
(amenorrhoe)
menstruasi terus-menerus dan
banyak (metrorrhagia)
flek
sakit kepala
mudah lelah
kesulitan hamil
anemia berat

FAKTOR RESIKO
1.Sekitar usia menopause
2.Didahului dengan terlambat haid atau amenorea
3.Obesitas ( konversi perifer androgen menjadi
estrogen dalam jaringan lemak )
4.Penderita diabetes melitus
5.Pengguna estrogen dalam jangka panjang tanpa
disertai pemberian progestin pada kasus
menopause
6.PCOS polycystic ovarian syndrome
7.Penderita tumor ovarium dari jenis granulosa
theca cell tumor

PEMERIKSAAN

USG
Biopsi
Curattage
Histeroskopi

TATALAKSANA
Tindakan kuratase
Terapi progesteron : cyclical progestin dan
continuous progestin
Histerektomi untuk hiperplasia kategori
atipik

KANKER SERVIKS

DEFINISI
tumor ganas yang mengenai lapisan
permukaan (epitel) dari leher rahim atau
mulut rahim, dimana sel sel permukaan
(epitel) tersebut mengalami penggandaan
dan berubah sifat tidak seperti sel yang
normal

KLASIFIKASI (FIGO)

KLASIFIKASI (TNM)

ETIOLOGI dan FAKTOR RESIKO


Etiologi
Human Papilloma (HPV) : protein virus E6
dan E7 peningkatan proliferasi sel
lesi pre kanker kanker
Faktor Resiko
Pola hubungan seksual
Paritas
Merokok
Kontrasepsi oral

PATOGENESIS

PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINIS

Keputihan
Perdarahan setelah senggama (post coital bleeding)
Perdarah setelah masa menopause
Tahap invasif : berwarna kekuning-kuningan, berbau, bercampur
darah
Gejala-gejala anemia : perdarahan yang abnormal
Timbul nyeri pada daeah panggul (pelvic) : peradangan pada
panggul
Nyeri dari daerah pinggang ke bawah : hidronefrosisg.
Stadium kanker lanjut ; badan menjadi kurus
edema pada kaki
Iritasi pada kandung kemih dan poros usus besar bagian bawah
(rectum)
Terbentuknya viskelvaginal dan rektovaginal
Gejala-gejala metastasis jauh dari kanker serviks

TATALAKSANA
Terapi Lesi Prakanker Serviks
Terapi CIN dengan destruksi lokal :
Krioterapi, Elektrokauter, CO2 Laser
Terapi CIN dengan eksisi : Konisasi (cone
biopsy), punch biopsy, Loop
electrosurgical excision procedure (LEEP),
Trakelektomi radikal (radical
trachelectomy)

Cone biopsy dan punch biopsy

Loop
electrosurgical
excision
procedure

radical trachelectomy

Terapi Kanker Serviks Invasif


1. Pembedahan : histerektomi radikal,
histerektomi total
2. Kemoterapi
3. Radioterapi

Histerektomi total dan radikal

LAPORAN KASUS

Identitas Pasien
Nama
No. MR
Usia
Pekerjaan

: Ny. NF
: 94.13.35
: 42 tahun
: Ibu Rumah Tangga

Pasien usia 42 tahun datang ke RS Dr. M.


Djamil Padang tanggal 30 Mei 2016
dengan :
Keluhan Utama
Keluar darah yang banyak dari kemaluan
sejak 1 bulan sebelum masuk rumah
sakit.

Riwayat Penyakit Sekarang


Keluar darah yang banyak dari kemaluan sejak 1 bulan sebelum masuk rumah
sakit, warna merah segar, menghabiskan 6-7 tampon/hari.
Pasien memiliki riwayat perdarahan setelah berhubungan sejak 5 tahun yang
lalu.
Riwayat keputihan ada, biasanya berwarna putih atau bening, namun sejak 3
bulan terakhir berwarna kekuningan, gatal dan berbau.
Menarche saat usia 16 tahun. Siklus menstruasi sebelumnya tidak teratur,
lamanya sekitar 7-8 hari, banyaknya dapat menghabiskan 5-6 tampon/hari,
riwayat nyeri haid ada. Haid terakhir tanggal 07 Maret 2016. Ada riwayat
amenorhea.
Riwayat sakit kepala, mudah lelah dan pucat ada sejak 2 bulan yang lalu.
Penurunan berat ada sejak 4 bulan yang lalu, sebanyak 6-7 kg.
Penurunan nafsu makan tidak ada.
Riwayat pembengkakkan pada perut bagian bawah tidak ada.
Riwayat demam tidak ada, riwayat trauma di daerah kemaluan tidak ada
Riwayat nyeri saat berhubungan tidak ada.

BAB tidak ada keluhan.


BAK tidak ada keluhan.
Pasien menikah usia 22 tahun (tahun 1995), menikah 1 kali dan
belum memiliki anak.
Riwayat hamil sebelumnya tidak ada.
Pasien memiliki berat badan berlebih sejak usia 28 tahun.
Riwayat penggunaan estrogen lama tidak ada, tidak menggunakan
kontrasepsi hormonal.
Pasien berobat pertama kali ke puskesmas pada bulan Februari
2016 dengan keluhan perdarahan menstruasi lama dan nyeri haid,
diberi obat analgesik. Keluhan masih berlanjut sehingga dirujuk ke
RST. Di RST pasien menjalani kuretase biopsi dengan hasil patologi
anatomi : hiperplasia kompleks dan adenocarsinoma cervix in-situ.
Kemudian dirujuk ke RS Dr. M. Djamil untuk penatalaksanaan lebih
lanjut.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien baru dikenal menderita hipertensi sejak 5 bulan
yang lalu, tidak kontrol rutin.
Tidak pernah menderita penyakit paru, hati, ginjal, dan DM
sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit
keturunan, penyakit menular, dan penyakit kejiwaan
Kakak kandung pasien pernah menderita polip uteri
Riwayat pekerjaan, Sosial, Ekonomi, Kejiwaan, dan
Kebiasaan
Pasien seorang ibu rumah tangga

Pemeriksaan Fisik
Kesadaran
Tekanan Darah
Nadi
Suhu
Napas
Sianosis
Anemis
Edema
Ikterus

: CMC
: 150/100 mmHg
: 82 x/i
: 36,50C
: 21 x/i
::::-

STATUS GENERALISATA
Kulit
Kelenjar getah bening
bening
Kepala
Rambut
Mata
Telinga
Hidung
Tenggorokan
Gigi dan Mulut
Leher
Dada
Punggung

: Tidak ditemukan kelainan, kulit teraba hangat


: Tidak teraba pembesaran kelenjar getah
: Normocephal
: Hitam, tidak mudah rontok
: Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
: Tidak ditemukan kelainan
: Tidak ditemukan kelainan
: Tidak ditemukan kelainan
: Tidak ditemukan kelainan
: JVP 5-2 cmH2O
: Cor dan Pulmo dalam batas normal
: Tidak ditemukan kelainan

STATUS GINEKOLOGI
Abdomen
I
: Perut tampak sedikit membuncit, sikatrik tidak ada
Pal
: Supel, nyeri tekan tidak ada, nyeri lepas tidak ada
FUT sulit dinilai
Per : Timpani, pekak di atas masa
Aus : Bising Usus (+) Normal

Genitalia
I : V/U tenang, PPV (-)
Inspekulo
Vagina : Tumor (-), laserasi (-), fluksus (-)
Portio : nulipara antefleksi, OUE tertutup, tumor (-), laserasi (+) di
fornix anterior-tengah, fluksus (+) berbau
VT
Vagina : Tumor (-)
Portio : NP, ukuran sebesar jempol tangan dewasa
CUT
: Antefleksi
Adneksa: lemas kiri dan kanan
CD
: Tidak menonjol

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Rutin
Hb
: 13,8 g/dL
Leukosit
: 12.300 /mm3
Trombosit
: 342.000 /mm3
Hematokrit : 42 %
USG
Uterus antefleksi ukuran 11,6 x 7,4 x 7,1 cm, endline 1,7
cm
Tidak tampak miom dan adenomiosis
Ovarium kanan ukuran 1,7 x 1,22 cm
Ovarium kiri ukuran 1,25 dan 1,33 cm
Kesan : Hiperplasia endometrium

Pemeriksaan USG

Hasil Pemeriksaan Patologi Anatomi


Diagnosa :
Hiperplasia kompleks endometrii dengan bagian atipik
Adenocarcinoma cervix (in situ) dengan bagian mikroinvasi

Diagnosis
Adenocarcinoma cervix (in situ) microinvasi
Hiperplasia endometrium
Hipertensi stage II ec essensial
Tatalaksana
Amlodipin 1 x 5 mg
Ramipril 1 x 5 mg
Rencana histerektomi

Bagian Jantung
Kesimpulan pemeriksaan EKG : dalam
batas normal

Penyakit Dalam
S/ Haid memanjang sejak 1 bulan yang lalu
Riwayat operasi : curratege 3 bulan yang lalu, apediktomi tahun
1989
O/ Tekanan darah : 150/100
EKG : dalam batas normal
Ro thorax : kesan pulmonary metastase
A/ Adenocarcinoma cervix (in situ) microinvasi
Hiperplasia endometrium
Hipertensi stage II ec essensial
Suspek pulmonary metastase
P/ Amlodipin 1 x 5 mg
Ramipril 1 x 5 mg

Kesimpulan :
Toleransi operasi
Resiko kardiovaskular
Resiko pulmonary
Resiko metabolik
Resiko hemostase

: Sedang
: Sedang
: Ringan
: Ringan

Laporan Operasi (Selasa, 31 Mei 2016)


Pasien tidur terlentang dalam anestesi umum
Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada lapangan
operasi
Dilakukan insisi 1 cm diatas simfisis pubis sampai 2 jari di
atas umbilikus. Insisi dilanjutkan sampai lapisan
peritonium.
Setelah peritoneum dibuka dilakukan eksplorasi, tampak
uterus sebesar tinju dewasa, warna merah muda,
konsistensi kenyal. Ovarium kiri dan kanan, warna,
bentuk dan konsistensi dalam batas normal
Dilakukan histerektomi radikal
Abdomen ditutup lapis demi lapis
Perdarahan selama tindakan 100 cc

Follow up (2 Juni 2016)


S/ Demam (-), perdarahan (-)
O/ KU : sedang
Nadi : 83 x/menit
Kes : CMC
Nafas : 21 x/menit
TD : 110/70 mmHg
Suhu : 36,7 C
Abdomen : luka operasi tertutup perban
Genitalia : V/U tenang, PPV (-)
Hb : 13,5 gr/dL
Leukosit : 11.500 /mm3
Ht : 40 %
Trombosit : 322.000 /mm3
A/ Post histerektomi radikal H+2 a.i adenocarcinoma cervix
P/ Kontrol KU, VS, PPV
Cefoperazone 2 x 1 gr
Metronidazol 3 x 500 mg
Asam Mefenamat 3 x 500 mg
Sulfas ferosus 1 x 1 tab
Vit C 3 x 1 tab

DISKUSI
Telah dilaporkan seorang pasien perempuan usia 42 tahun datang
dengan keluhan utama keluar darah yang banyak dari kemaluan sejak 1
bulan sebelum masuk rumah sakit. Berdasarkan keluhan utama, ditelusuri
riwayat penyakit pasien dan dilakukan pemeriksaan fisik, mengarah ke
perdarahan uterus abnormal dan kelainan pada serviks. Kemudian
dilakukan pemeriksaan penunjang. Dari pemeriksaan USG didapatkan
deskripsi massa mulai dari ukuran, posisi, dan jumlahnya. Kesan
pemeriksaan USG: hiperplasia endometrium. Pasien telah melakukan
curettage biopsi dengan hasil pemriksaan patologi anatomi, yaitu
adenocarcinoma cervix (in situ) microinvasi dan hiperplasia endometrium.
Pada pasien direncanakan histerektomi dan dilaksanakan pada tanggal 31
Mei 2016
Dalam menegakkan diagnosis pada pasien ini sudah dilakukan sesuai
dengan literatur. Telah dilakukan penelurusan riwayat penyakit melalui
anamnesis. Dibantu dengan pemeriksaan fisik, sehingga diagnosis
mengarah ke hiperplasia endometrium dan kanker serviks

Anda mungkin juga menyukai