Anda di halaman 1dari 8

Interpretasi Kasus 8

Syavira Putri S
1010211119

Anamnesa
Tn. M, 50 tahun
KU: sering mengeluh pusing.
Hal ini menandakan bahwa perfusi O 2 ke
otak
menurun
yang
mengakibatkan
keluhan pusing.
KT: leher belakang terasa kaku
Karena perfusi O2 menurun ke otak, otot
berkontraksi
terus-menerus
berusaha
mendapatkan O2 dan darah yang banyak
leher belakang terasa kaku.

RPS: pemeriksaan tekanan darah di lengan kanan


dan kiri didapatkan tekanan darah 170/90 mmHg.
Dari hasil px. TD yang dilakukan di puskesmas,
ditemukan TD Tn. M meningkat, tetapi dibutuhkan
px. TD yang berulang untuk memastikan diagnosa
pasti dari Tn. M.
RPO: beli obat sakit kepala yang dibeli di toko obat.
Riwayat minum obat kortikosteroid dalam jangka
waktu lama tidak ada.
Untuk mengurangi keluhan pusing dan leher
belakang terasa kaku yang dialami oleh Tn. M, Tn. M
hanya membeli obat sakit kepala dimana disini kita
tidak tahu merk obatnya dan efek dari obat tersebut
terhadap keluhan pasien dan pasien juga tidak
mempunyai riwayat pengobatan kortikosteroid
dalam jangka lama, yang mana kortikosteroid akan
mempunyai efek terhadap peningkatan TD.

RPD: pasien jarang berobat dan pasien lupa TD


terakhirnya, tapi seingat pasien normal. Pasien
tidak pernah mempunyai gejala penyakit
jantung atau DM. Riwayat pandangan mata
kabur tidak ada.
Kemungkinan keluhan sering pusing yang
dialami oleh pasien belum terasa menganggu
aktivitas pasien sehingga pasien jarang berobat
ke dokter. Walaupun pasien bilang bahwa TD
terakhir kali normal, tetapi kita tetap harus
melakukan pemeriksaan ulang terhadap TD
pasien. Pasien tidak mempunyai riwayat
penyakit jantung maupun DM, kemungkinan
keluhan yang pasien rasakan dan peningkatan
TD

RPD: pasien jarang berobat dan pasien lupa TD


terakhirnya, tapi seingat pasien normal. Pasien tidak
pernah mempunyai gejala penyakit jantung atau DM.
Riwayat pandangan mata kabur tidak ada.
Kemungkinan keluhan sering pusing yang dialami
oleh pasien belum terasa menganggu aktivitas pasien
sehingga pasien jarang berobat ke dokter. Walaupun
pasien bilang bahwa TD terakhir kali normal, tetapi
kita tetap harus melakukan pemeriksaan ulang
terhadap TD pasien. Pasien tidak mempunyai riwayat
penyakit jantung maupun DM, kemungkinan keluhan
yang pasien rasakan dan peningkatan TD yang kita
periksa, bukan akibat dari penyakit jantung ataupun
DM. Dimana kedua penyakit ini akan memberikan
efek terhadap TD. Pasien juga tidak ada riwayat
pandangan
mata
kabur,
kemungkinan
juga
keluhannya
yang
dialami
pasien
belum
mengakibatkan komplikasi ke organ lain.

RPK: Ibu pasien, 72 tahun meminum obat


hipertensi. Ayah pasien meninggal usia 75
tahun karena serangan jantung.
Kemungkinan terdapat faktor genetik yang
diturunkan yang berpengaruh terhadap
keluhan pasien dan hasil px TD yg
dilakukan.
Habit: telah berhenti merokok sejak 20
tahun yang lalu. Hampir setiap minggu
mengajak anjingnya jalan-jalan keliling
komplek sekalian berolahraga. Tidak ada
masalah dengan pola makan dan biasanya
menambahkan garam ke makanan.

Disini terdapat faktor risiko yang


menyebabkan keluhan pusing dan
leher belakang terasa kaku serta
peningkatan TD. Tidak ada masalah
dengan aktivitas fisik yang dilakukan
oleh pasien. Dari pola makan, pasien
sering menambahkan garam, dimana
garam tsb mengandung Na, yang akan
menambah jumlah Na dalam tubuh
sehingga berefek terhadap TD.

Hipotesa

Hipertensi : Esensial, Sekunder


Hipoglikemi
Hiperglikemi
Anemia
Disarankan untuk kontrol kembali 4
minggu dan 8 minggu kemudian untuk
diperiksa kembali tekanan darahnya.
Pasien disarankan untuk melakukan
perubahan gaya hidup.

Anda mungkin juga menyukai