Anda di halaman 1dari 27

Komunikas

i Sel Saraf
untuk
Menghasil
kan
Sinyalsinyal

Clara Shinta Tandi Rante


102013264

I
R
A
SKEN
O

Seorang p
eneliti sed
ang dalam
penelitian
proyek
yang besa
r, yaitu
pengguna
an sel pun
ca untuk m
kematian
engobati
sel otak p
asca strok
tersebut m
e. Peneliti
eneliti ter
lebih dahu
dari sinya
lu efek
l molekul
y
a
ng mungk
menyebab
in dapat
kan difere
nsiasi sel
menjadi s
punca
el saraf. S
el punca s
vitro diber
ecara in
i perlakua
n
sinyal mo
dan diinku
lekul
basi. Kem
udian dipe
dengan ca
riksa
lcium ima
g
i
n
adalah ste
g. Hasilny
m sel tela
a
h berdefe
dan dapat
rensiasi
menghasi
lkan sinya
listrik
l-sinyal

Mind Map
Stem sel
menjadi sel
saraf dan
dapat
menghasilka
n sinyalsinyal listrik

Komunikasi Antar
Sel
Potensial
Aksi
Potensial
Berjenjang
Siklus
Hodgkin
Transmisi
Impuls
Peristiwa
Sinaps

HIPOTESIS
Sel punca yang berdeferensiasi
menjadi sel saraf sapat
menghasilkan sinyal listrik
karena adanya komunikasi sel

+
KOMUNIKASI ANTAR SEL

Contact
dependent
signals

Gap junction

Local
communicatio
n (autokrin &
parakrin)

Cara
dasar
komunika
si antar
sel

Long distance
communicatio
n (sistem
saraf &
endokrin)

+
GAP JUNCTION

Menghubungkan antar sitoplasma

Tersusun atas protein

Transfer ion, molekul kecil, zat makanan

+
Contact dependent signals
(juxtacrine signaling)

+
Local communication
(autokrin dan parakrin)

+
Long distance communication
(sistem saraf & endokrin)

Molekul
sinyal

Lipofobik
Lipofilik
Membran
sel

LOKASI
Reseptor

Intraseluler

KARATERISTIK
Molekul
intraseluler
sinyal

Respon

Spesifitas
Kompetisi
Afinitas
Respon
reseptor
Saturasi
1 ligand
banyak
reseptor

+
SISTEM SARAF

Sel saraf
(neuron)

Sel glial

Penunujang sel
saraf

Akson
hilock

+
Potensial Istirahat

Dalam keadaan tidak terstimulasi

Na+ lebih banyak di CES; K+ lebih banyak di CIS

CIS lebih negatif ; CES lebih positif

+
DEPOLARISASI

Berkurangnya kenegativan

Masuknya ion Na+

+
REPOLARISASI

Keluarnya ion K+ dari dalam sel

Kembali ke potensial istirahat

+
HIPERPOLARISASI

Potensial dalam membran menjadi lebih negatif


daripada potensial istirahat

Keluarnya K+ berlebihan

Masuknya ion Cl-

POTENSIAL BERJENJANG
Depolarisasi tidak mencapai potensial ambang
Potensial makin berkurang
Terdapat saluran bocor

+
POTENSIAL AKSI

Depolarisasi mencapai potensial ambang

Tidak mengalami degradasi potensial

Sebagai impuls saraf

+
Depolarisas
i

Potensial
Aksi

Potensial Aksi

Masa Refrakter

Periode
Jangka
Pada

refrakter absolut
waktu saat sel tidak dapat menanggapi rangsang

awal repolarisasi

Periode
Sudah

refrakter relatif

dapat kembali menanggapi rangsang

Rangsang
Pada

harus lebih kuat

akhir repolarisasi

+++ --- +++ --- +++ --- +++ --- +++ +++ --- +++ --- +++ --- ++
+ --- +++

+
SIKLUS HODKGIN

+
TRANSMISI IMPULS
Contiguous

conduction
(Hantaran
merambat)

Aktif inaktif aktif


inaktif

Depolarisasi
mengaktifkan daerah
yang masih dalam
potensial istirahat

Daerah yang
sebelumnya aktif
kembali ke potensial
istirahat

+
TRANSMISI IMPULS

Saltatory conduction (Hantaran saltatorik)


lebih cepat daripada hantaran merambat

potensial aksi tidak perlu dibentuk di bagian-bagian


bermielin
impuls terlihat meloncat dari nodus ke nodus

+
SINAPSIS

+
2 jenis sinaps :

EPSP (Excitatory Postsynaptic Potential)

IPSP (Inhibitory Postsynaptic Potential)

KESIMPULAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai